"Dara Lo gila ya?" kata Susan melihat aksi Dara yang begitu berani.
"Gue yakin, mobil ini Yang semalam ugal-ugalan sampe cipratan genangan air kotor kena ke baju gue" kesal Dara sambil menghabiskan angin pada ban mobil tersebut.
"Yaa tapi kita gak tahu ini mobil siapa? Lo ga takut tiba-tiba aja mobil ini punya Penguasa bumi bahkan Mafia" kata Susan Asal.
"Gue gak takut" kata Dara kesal, Dara meraih jepit rambutnya yang terbuat dari lempengan besi tipis dan lancip.
L O L
Dara dengan berani menores kata tersebut di bagian atas ban belakang mobil tersebut.
"Beresssss" kata Dara sambil memakai kembali jepit rambut tersebut.
"Yuk makan" kata Dara santai sambil meninggalkan Susan yang masih terpaku tak percaya.
Dara dan Susan tengah makan bersama di sebuah warung makan depan kantornya.. Dara makan dengan lahap, seperti biasa ia selalu melupakan sarapannya karena kesiangan sehingga ia terlihat sangat kelaparan saat itu.
Di tengah proses makan nya, Dara terkejut saat rekannya datang mencari dirinya.
"Dara... Susan..." kalian di cari Bu Ratih loh..
"Hah gue?" kata Dara sambil mengunyah makanan di mulut nya.
"Gue juga? kenapa?" tambah Susan usai meneguk es teh manis miliknya.
"Gak tahu gue..." kata Rekan kerja keduanya.
"Ini jam istirahat, gue makan dulu.. habis ga habis gue tetep bayar full.. rugi dan dosa" konyol Dara menjawab sambil melanjutkan makan siang nya kala itu.
Ada apa Bu Ratih cari gue? apa gue di suruh lembur lagi? wah asik kalo bisa lembur lagi, se tidaknya bisa stok obat bapak sampai dua bulan kedepan... Bahagia Dara saat itu.
Sementara Susan memiliki perasaan yang kurang nyaman di hatinya, selera makannya pun mendadak menurun.
"Gue kenyang..." Susan berucap.
"Cepetan Lo makannya, nanti Mbak Ratih berubah jadi singa kelaparan" kata Susan terkekeh..
"Sabar... makan terburu-buru mengurangi nikmatnya lauk pauk ini loh" kata Dara dengan cepat menghabiskan makan siangnya.
Usai menghabiskan makan siangnya, Dara yang masih terasa sangat kenyang bergegas menuju kantornya lagi.
Namun pandangannya terfokus pada mobil yang sebelumnya telah ia coret tersebut.
"San.. Rame ya?" kata Dara sedikit berdebar jantungnya.
"Nah loh, perasan gue ga enak Dar.." ucap Susan mulai merasakan hawa tak menyenangkan.
"Dara... Susan.!! sini kalian!!" kata Mbak Ratih memanggil Dara.
Dara mendekat dengan sopan dan sikap yang begitu manis. Disana berdiri Mbak Ratih bersama dengan salah satu satpam juga seorang pria yang usianya sekitar 45 tahun.
"Dara... kamu yang melakukan ini???" kata Mbak Ratih to the poin menunjuk ke arah ban mobil dan body mobil yang tergores.
Mampus gue.. apa urusannya sama Mbak Ratih?? apa ini mobil Mbak Ratih???
Batin Dara sambil melirik tipis ke arah kanan posisinya..
Itu mobil tua Mbak Ratih.. jadi ini bukan mobil dia donk... kenapa dia marah, ya??
"Dara!!! jawab saya..!" Tegas mbak Ratih berucap pada Dara, hingga dara tersentak dari lamunan nya.
"Hemm.. hemmm... ini mobil Mbak Ratih??" tanya Dara dengan polosnya.
"Saya tanya, Apa ini perbuatan kamu?? jawab saja" kata Mbak Ratih penuh dengan ketegasan.
"Siapa pelakunya???" Ucap salah seorang pria yang tiba-tiba datang mendekati mereka.
Gleeekk... Dara menelan Saliva nya kasar..
Alamak janggg.. ganteng banget.. wangi banget ini cowok, kalah counter minyak wangi di samping halte.. Dara membatin dengan konyolnya.
"Dia pak, dia pelakunya.." kata Mbak Ratih menunjuk ke arah Dara juga Susan.
"Aishhhh ... Mbak aku berani sumpah, bukan aku.. aku cuma melihat dan ga menyangka Dara bisa melakukan itu.." kata Susan membela diri.
Kurang ajar kamu Susan, awas aja kau ya.. Batin Dara merasa terpojok saat ini.
"Hemm... hmmm ..." Dara kehabisan kata-kata kala itu.
"Dara, kamu gak tau kan ini mobil siapa? kamu sudah bosan berkerja disini ya?" kata Mbak Ratih.
Emang gue dukun? mana gue tau ini mobil siapa? Batin Dara kesal.
"Iya Mbak, saya gak Tahu .. Yang aku tahu, ini mobil yang sudah ugal-ugalan semalam.. baju saya sampai kotor dan basah gara-gara cipratan air yang meluap karena terjangan ban mobilnya yang besar ituuu" kata Dara dengan hebohnya.
Mata pria itu memicing sinis..
Ih.. seram sekali bagai singa melirik mangsa nya.. Batin Dara sambil tertunduk.
"Jangan mengada-ada kamu Dara.. kamu tau ini mobil mahal" kata Mbak Ratih memaki Dara.
"Gaji kamu lima tahun juga ga akan terbeli" tambahnya.
Dara hanya diam seribu bahasa.
"Kamu mau ya saya pecat??" kesal Ratih karena dara masih saja diam tertunduk ketakutan.
"Astaghfirullah.. jangan mbak, mbak kan tau keadaan saya.. masa harus di pecat.." kata Dara memelas kali ini ia memasang wajah ketakutan yang teramat.
"Kalo begitu ganti... kamu harus ganti rugi.." ucap Ratih.. Sementara pria itu hanya terdiam saja dengan kacamata hitamnya.
"Urus dengan Asistenku" kata Pria itu lalu ia pergi kedalam kantor meninggalkan Ratih dara dan Susan, juga Seorang pria yang terlihat sudah berusia 45 tahun.
Dara semakin bingung kala itu..
Dia siapa sih?? kenapa nyeremin banget meskipun ganteng.. aduh jangan sampai gue di pecat deh.. mau makan apa gue besok.
Batin Dara penuh kekhawatiran..
*
*
wah udah Chapter 3... sejauh ini gimana komentar kalian?? jangan lupa like dan komennya yaa.. 😬😬😬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
ira rodi
kok awal cerita udah kesel sama dar..udah tau susah eh bukan nanya baik2 sama si pemilik mobil malah main hakim sendiri...kalo sudah bgni siapa yg mau disalahin yah jelas aja si dara....
2022-08-12
2
Thata Chan
kan betol😃😃 si boss baru.. sueee si dara dapat mbakk salahhhhh ehh mass salahhh🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2022-06-09
1
🆁🅸🅽🅳🆄🍀⃝⃟💙
barakallah fii umrik, kk 😘😘
2022-05-23
0