Bunga Terakhir

Bunga Terakhir

BT - 01

"Dara... ayo bangun Nak, kamu kan masuk pagi" Ucap seorang ibu paruh baya sambil memegang sapu di tangan kanannya.

Dara.. Gadis 23 Tahun, Bekerja sebagai Call center.. Dara Gadis baik, penurut dan ia juga sedikit konyol dalam kesehariannya.

Memiliki satu adik yang tengah mengadu nasib di kota sebelah setelah enam bulan lulus dari sekolah menengah atasnya.

"Jam berapa ini, ibu" ucap Gadis berambut sebahu dengan cutting Bob.

"hampir pukul enam... bergegaslah" Jawab ibu Dara sambil membuka jendela kecil yang ada di kamar sederhana Dara.

Mata Dara terbuka perlahan hingga melebar saat melihat jam dinding.. shift pagi membuatnya selalu kalang kabut mempersiapkan diri, maklum saja setiap malam jika ada waktu dara memiliki kebiasaan menulis untuk menyalurkan hobi nya.

Hanya tiga puluh menit Dara bersiap..

"Persetan Dengan make-up yang belum ku poles, aku bisa pakai di angkutan umum nanti.." kata Dara bergegas pergi meninggalkan kamarnya.

"Buuuuuu.. dara mau berangkat... Ayaahhhh" Dara berteriak memanggil kedua orang tuanya.

"Dara kamu ini anak gadis, tak baik berteriak-teriak seperti itu .." jawab ibu Dara, Ani..

"Ayah mana?" kata Dara celingukan.

"Ayah sedang takziah, Sarapan dulu kamu" kata Ibu Ani.

"Aduh, tidak sempat Bu.. angkutan umum pagi itu penuh, belum tentu langsung dapat... aku makan ini aja, yaa" kata Dara berpamitan lalu ia mengambil satu buah tempe tepung kesukaannya.

Seperti menu wajib yang harus ada di meja makan tua di kediamannya.

"Baiklah.. Hati-hati di jalan, beli lah sarapan agar tak kosong perutmu" pesona ibu Ani.

"Siap ibu, Assalamualaikum"

*

Dara berjalan cepat menuju jalan besar, rumah Dara memang berada di sebuah gang sempit yang hanya dapat di lalui kendaraan roda dua juga pejalan kaki.. langkah Dara yang cepat sangat menandakan dirinya tengah di buru oleh waktu..

Celana bahan hitam serta seragam yang ia balut dengan cardigan pink menjadi ICONIC Dara setiap berangkat bekerja, hingga semua pasti mengetahui, bahwa itu adalah Dara.

"Dara ...." teriak seseorang, di iringi dengan suara motor bebek yang perlahan mendekat.

"Eh.. Mas Gustaf... " jawab Dara sambil berjalan cepat.

Gustaf adalah tetangga Dara berusia 28 tahun, Gustaf menyimpan rasa pada dara sejak lama, namun dara yang cuek dan bersikap humble tak menyadari hal tersebut.

"Dara kamu terburu-buru ya???" Tanya Gustaf di balas anggukan oleh Dara sambil mengatur ritme nafasnya..

"aku antar yuk sampai simpang lima.. lumayan menghemat waktu" Gustaf menawarkan, membuat Dara menghentikan langkahnya menatap Gustaf yang juga mendadak menekan rem tangan motornya.

"Bener nih mas, ga merepotkan? kira-kira bisa cepet ga ya" kata Dara dengan kebawelan nya.

Gustaf terkekeh..

"Bisa, asal kamu naik sekarang dan jangan banyak protes.." kata Gustaf membuat Dara bergegas duduk di atas motorNya..

"Pegangan" kata Gustaf lalu langsung saja ia menarik pedal gas dalam genggaman tangan kanannya..

Dara memegang bagian baju bagian pinggang Gustaf, sesuai perintah Gustaf..

Dara sesekali menunduk karena sedikit khawatir atas keselamatannya..

"Motor tua ku bisa ngebut juga dalam keadaan seperti ini" kata Gustaf terkekeh..

Tidak mendengar dengan jelas ucapan Gustaf, Dara hanya terkekeh saja mengikuti Gustaf yang tertawa ringan.

"Wah hanya 7 menit.." kata Dara melihat jam sederhana di tangannya.

"Mau aku antar sampai kantormu?" kata Gustaf kembali menawarkan.

"Tidak perlu, tempat kerja kita berbeda arah, aja. membuang waktu mu saja" kata Dara santai sambil membuka helm tua yang ia kenakan.

"Ah... itu angkot, kayaknya kosong" kata Dara melihat dari kejauhan.

"Sepertinya kosong.. yasudah, hati-hati yaa.. " kata Gustaf tersenyum melihat paras cantik natural Dara.

"Ini, bawa untuk sarapan" kata Gustaf memberikan satu kantung keresek kecil kepada Dara.

"Apa ini?? " bingung Dara.

"Nasi Goreng buatan ibuku, bawa saja.. kamu belum sarapan kan? ada tempe tepung kesukaanmu juga" kata Gustaf sumringah.

"Tak usah, ini bekel mu kan? aku bisa beli anngi di pinggir jalan kok.. " kata Dara menolak.

"Aku sudah sarapan, sengaja aku bawa karena sudah ada feeling bertemu denganmu" kata Gustaf membuat Dara melepas tawa ringannya.

"Aku tidak suka di paksa, jadi sebelum kamu memaksa.. aku terima yaa, mas.... " kata Dara dengan ceria menerima bungkusan kecil itu.

"Makasih yaa.. aku pamit, Assalamualaikum.." kata Dara bergegas berjalan menuju angkutan umum yang sudah berhenti menantinya naik.

Wahhh.. kayaknya enak ya ini nasi goreng, cacing perutku jadi meronta menerima Singnal aroma bawang.. belum lagi, hemm tempe tepung ini... - Dara cengengesan di sudut angkutan umum yang ia tumpangi saat itu.

Hingga ia menyadari.. Astagaaaaaaa, Aku belum bersolek.. bisa kena marah Mbak Ratih..

Dara bergegas mengeluarkan alat make-up nya yang terlihat sangat sederhana, meski pekerjaannya hanya menerima telfon namun mereka di wajibnya berpakaian rapih serta memakai makeup..

Lima Belas menit kemudian.. Dara hampir tiba di kantornya, Dara harus berjalan 300 meter setelah turun dari angkutan umum yang ia tumpangi..

Yesss... ga jadi telat, untung ada mas Gustaf tadi selain mendapat tumpangan, aku juga dapat sarapan enak gratis.. lumayan menghemat uangku..

Wajah ceria Dara memang menjadi salah satu daya tarik setiap orang yang dekat dengannya, tidak terkecuali dengan Gustaf yang sudah lama menaruh hati pada Dara..

Dara berjalan penuh keceriaan hingga ia tiba di kantornya..

"Dara..."

"Mba Ratih, selamat pagi..." kata Dara penuh rasa hormat pada atasannya itu.

"Pagi.. Dara bisa kah kamu lembur hari ini? dua rekanmu yang shift siang tidak bisa hadir karena sakit, bisa kamu gantikan sampai shift malam nanti???" kata Ratih, selaku supervisor tempat Dara bekerja.

Tergiur dengan rupiah yang lumayan untuk di jadikan tabungan, tentu Dara cepat menerima tawaran tersebut..

"Tentu mau mbak... " kata Dara.

"Ah syukurlah.. Yasudah selamat bekerja ya" kata Ratih lalu kemudian meninggalkan Dara.

Dara masuk ke dalam ruangan dimana terdapat meja berbilik panjang dengan kursi-kursi di hadapannya.

Sapaan Dara pada rekan kerjanya di smabut hangat kala itu.

"Masih ada waktu, aku bisa makan dulu deh"

Ucap Dara membuka bungkusan nasi goreng dengan rasa yang gurih dan sedikit pedas.

Wah beruntung banget nanti wanita yang jadi isteri mas Gustaf, mama nya bisa bikin nasi goreng se-enak ini... kalo ibu buat nasi goreng hanya aroma terasi yang tercium ... hahaha.

Dara memang memiliki sifat cukup humoris, tingkahnya juga konyol membuat orang lain senang berbagi canda dengannya..

*

*

*

Hai.. Bertemu lagi dengan Novel Baruku.

Setelah beberapa novel belakangan karakter utama Perempuanku selalu lemah lembut kali ini aku buat sedikit berbeda yaa, semoga aku bisa membuat karakter Dara hidup disini seperti karakter perempuan utama yang sebelumnya..

Tenang.. Menjadi identitas ku setiap menulis, pasti akan ada air mata dramatis nantinya hehehe..

Btw, gimana kesan kalian baca chapter pertama ini??? kasih masukan ya 😬🙏😍

Terpopuler

Comments

Mu'awanah 24

Mu'awanah 24

seharusnya novel yg pelangi setelah hujan di selesaikan dulu kk

2023-03-10

0

Meylina Sari

Meylina Sari

baru mampir kak🥰🥰

2023-01-13

1

Byla

Byla

Hai haii salam kenal Thor.. Baru pertama baca karyamu Thor.. Semoga menyenangkan..

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 BT - 01
2 BT - 02
3 BT - 03
4 BT - 04
5 BT - 05
6 BT - 06
7 BT - 07
8 BT - 08
9 BT - 09
10 BT - 10
11 BT - 11
12 BT - 12
13 BT - 13
14 BT - 14
15 BT - 15
16 BT - 16
17 BT - 17
18 BT - 18
19 BT - 19
20 BT - 20
21 BT - 21
22 BT - 22
23 BT - 23
24 BT - 24
25 BT - 25
26 BT - 26
27 BT - 27
28 BT - 28
29 BT - 29
30 BT - 30
31 BT - 31
32 BT - 32
33 BT - 33
34 BT - 34
35 BT - 35
36 BT - 36
37 BT - 37
38 BT -38
39 BT - 39
40 KEMBALI
41 SAYA TIDAK OKE?
42 SUARA YANG KU RINDU
43 RASA TAKUT
44 PELUK HANGAT
45 CEMBURU?
46 HENDAK BERTEMU
47 CUEK
48 MEMIKIRKAN
49 MELEPAS RINDU
50 PANGGIL AKU "MAS"
51 HARAPAN MAWAR
52 INGIN PINGSAN
53 INGIN KAMU BAHAGIA
54 RASA YANG SALAH
55 KHAWATIR
56 RASA YANG SAMA
57 Rencana Bagas
58 CEMBURU, YAA?
59 KEGILAAN REGA
60 ISI HATI BAGAS
61 RASA BIMBANG
62 "ZAIDAR CUCUKU?"
63 KENYATAAN PAHIT
64 TERPURUK
65 Calon Duren
66 Kenapa Yaa??
67 Mencintaimu
68 Pembicaraan Bagas
69 Ungkapkan Cinta atau Cium?
70 Rasa yang Tertinggal
71 Penuh Rasa Bahagia
72 Kejujuran Dara
73 Posesif
74 Mejaga Hati Seseorang
75 Sekertaris Abal-Abal
76 Cemburu
77 Menikah Saja
78 Rasa kecewa Dara
79 Dilamar?
80 Akankah?
81 Aku Hancur Terluka
82 Bagas Junior
83 Restu
84 Bumbu Asmara
85 Dilema
86 Terluka Tapi Tak Berdarah
87 Petuah Susan
88 S A H
89 Kecupan Manis
90 So Sweet
91 Naluri Laki-Laki
92 COBA LAGI (nanti)
93 Cinta Tak Harus Memiliki
94 Teman Lama
95 Merajuk
96 Akhirnya..
97 The Power Of Google
98 Cemburu
99 Kekhawatiran Bagas
100 KETULUSAN HATI
101 Ayah Rega
102 Keanehan Dara
103 Dugaan Paman Alex
104 Apakah Benar?
105 Anugerah Tuhan
106 Korban Isteri Ngidam
107 Bunga Terakhir
108 Ngidam
109 Jiwa Julid Meronta
110 Kabar Duka
111 Kepergian
112 Kembalilah..
113 END
114 SPESIAL LAST CHAPTER
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BT - 01
2
BT - 02
3
BT - 03
4
BT - 04
5
BT - 05
6
BT - 06
7
BT - 07
8
BT - 08
9
BT - 09
10
BT - 10
11
BT - 11
12
BT - 12
13
BT - 13
14
BT - 14
15
BT - 15
16
BT - 16
17
BT - 17
18
BT - 18
19
BT - 19
20
BT - 20
21
BT - 21
22
BT - 22
23
BT - 23
24
BT - 24
25
BT - 25
26
BT - 26
27
BT - 27
28
BT - 28
29
BT - 29
30
BT - 30
31
BT - 31
32
BT - 32
33
BT - 33
34
BT - 34
35
BT - 35
36
BT - 36
37
BT - 37
38
BT -38
39
BT - 39
40
KEMBALI
41
SAYA TIDAK OKE?
42
SUARA YANG KU RINDU
43
RASA TAKUT
44
PELUK HANGAT
45
CEMBURU?
46
HENDAK BERTEMU
47
CUEK
48
MEMIKIRKAN
49
MELEPAS RINDU
50
PANGGIL AKU "MAS"
51
HARAPAN MAWAR
52
INGIN PINGSAN
53
INGIN KAMU BAHAGIA
54
RASA YANG SALAH
55
KHAWATIR
56
RASA YANG SAMA
57
Rencana Bagas
58
CEMBURU, YAA?
59
KEGILAAN REGA
60
ISI HATI BAGAS
61
RASA BIMBANG
62
"ZAIDAR CUCUKU?"
63
KENYATAAN PAHIT
64
TERPURUK
65
Calon Duren
66
Kenapa Yaa??
67
Mencintaimu
68
Pembicaraan Bagas
69
Ungkapkan Cinta atau Cium?
70
Rasa yang Tertinggal
71
Penuh Rasa Bahagia
72
Kejujuran Dara
73
Posesif
74
Mejaga Hati Seseorang
75
Sekertaris Abal-Abal
76
Cemburu
77
Menikah Saja
78
Rasa kecewa Dara
79
Dilamar?
80
Akankah?
81
Aku Hancur Terluka
82
Bagas Junior
83
Restu
84
Bumbu Asmara
85
Dilema
86
Terluka Tapi Tak Berdarah
87
Petuah Susan
88
S A H
89
Kecupan Manis
90
So Sweet
91
Naluri Laki-Laki
92
COBA LAGI (nanti)
93
Cinta Tak Harus Memiliki
94
Teman Lama
95
Merajuk
96
Akhirnya..
97
The Power Of Google
98
Cemburu
99
Kekhawatiran Bagas
100
KETULUSAN HATI
101
Ayah Rega
102
Keanehan Dara
103
Dugaan Paman Alex
104
Apakah Benar?
105
Anugerah Tuhan
106
Korban Isteri Ngidam
107
Bunga Terakhir
108
Ngidam
109
Jiwa Julid Meronta
110
Kabar Duka
111
Kepergian
112
Kembalilah..
113
END
114
SPESIAL LAST CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!