Gadis yang bernama Hawa citra febryanti kini sedang berada di sebuah restoran bintang lima yang terletak di sebuah Hotel terbesar di kota ini. Hawa datang kesini bukan untuk menikmati sajian makanan mahal yang ada di restoran ini,tapi maksud kedatangannya kali ini adalah untuk membuntuti seorang artis yang sedang menjadi target beritanya, Berliana nama artis tersebut.
Atasannya yang bernama pak Rohmat memintanya untuk mengikuti keseharian dari artis tersebut lalu melaporkannya kepada beliau.
Kalian tak perlu heran dengan pekerjaan Hawa yang seperti ini, ini termasuk pekerjaan ringan bagi Hawa. Ketika awal-awal Hawa masuk kedunia jurnalistik, Hawa sudah melewati masa percobaan yang berat , seperti meliput langsung sebuah penggebrekan seorang bandar narkoba yang letak rumahnya berada di pelosok hutan dan selama seminggu pengintaiannya bersama polisi setempat mereka hanya makan ala kadarnya.
Bahkan Hawa pernah tidak makan seharian hanya karena harus bersembunyi dari pengejaran seorang bodyguard dari politisi yang tidak mau beritanya di publikasikan oleh tempat kerjanya setelah tertangkap basah berselingkuh di sebuah hotel oleh Hawa. Entah Hawa harus bangga atau malah menangis karena sejak kejadian itu di publikasikan , hawa mendapatkan bonus yang cukup banyak dari Atasannya.
Tapi setelah kejadian itu Hawa menjadi lebih berhati-hati lagi dalam mencari berita ,dia tidak mau mempertaruhkan nyawanya kembali hanya demi mencari berita ekslusif.
"Kalau seperti ini lama-lama gue jadi kaya penguntit yang fanatik yang tidak mau melepaskan pandangan matanya dari idolanya sedetik pun. Mending kalau yang gue stalkerin idola gue, lah ini malah suruh ngintilin artis cewek modelan kek Berliana. Depan doang baik tapi di belakangnya udah kaya ular. Hiihhhhh..." Hawa yang kini duduk berjarak 1 bangku dari Berliana kini sedang sibuk menyeruput minumannya, telinganya di setting sedemikian rupa supaya bisa mendengar apa yang sedang di bicarakan oleh artis tersebut dengan laki-laki yang menjadi teman kencannya.
Kata sang atasan.. Berliana ini ada main dengan sutradara filmnya dan dia juga di beritakan mendapatkan sponsor dari sebuah elite yang belum di ketahui siapa orang tersebut. Makanya Hawa sekarang berada disini, di tempat yang mengharuskannya menggunakan gaun Sabrina yang memperlihatkan bahu mulusnya membuat lelaki yang berada di sekitarnya berpaling dua kali hanya untuk melihatnya dan bahkan ada yang dengan terang-terangan menatap Hawa lama.
Wajahnya yang putih bersih di padu padankan dengan make up tipis serta liptiks berwarna merah membuat aura kecantikannya makin terpancar. Hawa sendiri jarang berpakaian seperti ini karena memang bukan style nya, Hawa lebih suka mengikat rambutnya keatas seperti ekor kuda dengan baju yang longgar lalu mengenakan celana jeans serta sepatu kets sebagai pelengkap gaya busananya.
Tapi ini demi pekerjaan nya yang menuntutnya untuk berdandan seperti ini dan tidak mungkin juga Hawa masuk ke restoran bintang lima dengan gaya busananya yang kaya gembel kata adiknya.
"Sayang~...Besok aku kan ada pemotretan sama Adam, terus aku kan nggak mungkin pakai baju yang sudah aku pakai, jadi kami mau kan sayang nemenin aku buat belanja hari ini..?" Hawa mencibir gaya bicara si berber itu yang dibuat mendayu-dayu seakan kurang belaian. Saat pendengarannya mendengar nama idolanya di sebut-sebut , hawa langsung memberengut sebal saat mendapat informasi bahwa idolanya akan satu projects dengan Berliana.
Mimpi apa gue semalam? sampai bisa tahu suami masa depan gue satu projects dengan wanita ular itu.
Hawa mencoba menekan rasa panas di hatinya saat rasa cemburu menguasainya. Hawa juga merilekskan pikiran nya supaya bisa fokus mengintai targetnya kembali. Hawa tidak mau pekerjaannya terganggu karena rasa cemburu.
Gue harus profesional, gue nggak boleh mencampuradukan masalah pribadi dengan kerjaan , yang ada kalau sampai gue gagal bisa-bisa gue di babat sama pak Rohmat.
Setelah mendapatkan foto Berliana yang sedang bergelayut manja dengan pasangannya yang di bilang sudah muda lagi. Mungkin dia adalah salah satu sponsor yang di beritakan selama ini.
"Kena Lo berber. Tinggal tunggu mainnya saja. Dan BOOM....!!!! Karier Lo akan habis setelah berita ini keluar. And sorry..!! gue lakuin ini karena ini adalah tugas gue sebagai bud*k korporat".
Sambil memasukkan ponselnya Hawa berbicara sendiri dengan dirinya sendiri, kali ini tugasnya sudah berakhir dan besok dia akan mengikuti targetnya kembali. Dan senyum manis terukir di wajah cantiknya saat memikirkan kemungkinan terbaiknya saat besok dia akan bertemu idolanya ,siapa lagi kalau bukan Adam alditri.
Hawa beranjak dari kursi yang di tempatnya dan berjalan menuju pintu keluar restoran yang terhubung dengan lobby Hotel langsung. Saat berada di luar Hawa mengirimkan hasil buruannya hari ini dan juga hasil rekaman percakapan antar Berliana dengan sponsor nya.
Hembusan nafas lega keluar dari bibir merah Hawa, dia kini sedang menatap langit siang ini yang cukup terik yang bisa membakar kulit tubuhnya. Hawa berjalan menuruni tangga kecil dan mencoba menghentikan taxi online yang sudah dia pesan tadi. Taxi itu bergerak meninggalkan hotel bintang lima itu dengan kecepatan sedang mengikuti arah GPS yang akan mengantarkan Hawa ke alamat tujuan.
...----------...
Siang ini Hawa sudah menyiapkan semua peralatan bertempurnya kembali, kali ini pakaian yang di kenakan Hawa mengikuti gaya para artis terkenal jika sedang menyamar untuk keluar rumah. Yaitu celana jeans ,kaos oblong dengan jaket berwarna senada serta topi untuk melengkapi penyamarannya. OOTD kali ini Hawa sudah seperti ter*ris ,bagaimana tidak semua yang di kenakan Hawa berwarna Hitam.
"Ah..hampir lupa. Gue mau bawa sesuatu dulu buat suami masa depan gue." Hawa mengambil paper bag yang sudah dia siapkan kemarin saat berbelanja di Mall, dia membeli gantungan boneka beruang kecil untuk di berikan kepada idolanya.
"Semoga dia suka dengan hadiah yang gue berikan padanya." hawa tertawa sendiri saat otaknya memikirkan kemungkinan yang akan terjadi saat dirinya bertemu dengan Adam. Jantung Hawa berdetak kencang saat dirinya tahu akan bertemu dengan idolanya sebentar lagi.
"Sudah dua Minggu gue nggak lihat wajah suami masa depan gue. Semua ini gara-gara kerjaan gue..!! Mereka menyita semua pikiran dan waktu gue..!! Dan akhirnya,,,setelah sekian lama Tuhan mempertemukan kita kembali Oppa." Hawa memeluk paper bag nya seperti diaemeluk idolanya, Hawa menjadi teringat wajah Adam yang tampan.
Wajah Adam yang memang mirip seperti member boyband asal Korea yang bernama Kim Tae Hyung. Membuat banyak fans Adam memanggilnya Oppa. Dan Adam sendiri juga tidak keberatan ataupun mempermasalahkan tentang panggilan oppa padanya , yang makin membuat fansnya semakin merasa senang.
Sesampainya di tempat lokasi pemotretan Adam dan juga targetnya , Hawa melihat sekeliling area yang di dominasi oleh fans Adam karena mayoritas perempuan dan sedikit laki-laki.
"Hawa Eonni..!" Panggil salah satu fans Adam yang sudah sangat mengenal Hawa. Hawa tersenyum melambaikan tangannya kemudian menghampiri gerombolan para fans Adam.
"Annyeong haseyeo eonni." Sapa salah satu gadis yang berkuncir dua.
"Annyeong yeorobun. Mianhae eonni baru Dateng, soalnya kerjaan eonni lagi nggak mau di duakan jadi kemarin eonni sibuk banget." Sesal hawa kepada semua teman satu fandomnya.
"Gwencanha eonni. Kita juga tau kok eonni lagi sibuk, makanya kita nggak ganggu eonni. Oh iya..!! eonni kok tahu sih kalau oppa ada pemotretan di sini? Padahal kita nggak ada yang ngasih tahu eonni loh..?."
"Justru eonni tahu malah dari target buruan eonni, makanya eonni kesini. Oh iya oppa udah Dateng belum?" Jawab hawa sambil memperbaiki maskernya yang turun sedikit.
"Ehm..udah eon. Mungkin sebentar lagi Oppa keluar eon, eonni mau nunggu disini atau gimana?"
"Eonni mau masuk kedalam dulu deh. Eonni harus dapet foto target eonni setelah itu eonni baru lihat oppa. Kalau gitu eonni pergi dulu yah... bye..!"
"Bye eonni." Hawa pergi meninggalkan gerombolan para gadis itu lalu masuk kedalam gedung, saat memasuki gedung tadi hawa memberitahukan id card Pers nya kepada petugas yang berada di depan supaya hawa bisa masuk kedalam.
Sambil melihat-lihat suasana sekitar dan mencari tempat yang strategis untuk mengambil foto , hawa berjalan ke arah sudut ruangan yang menghubungkan langsung dengan salah satu ruangan dengan tempat pemotretan.
Hawa menyeting kameranya dengan mengambil gambar dengan sembarang arah, saat bidikan kameranya tidak sengaja membidik sosok laki-laki yang sedang berjalan kearahnya, tangan Hawa tidak sengaja menekan tombol shulter dan membuat orang tersebut menyadari keberadaan nya.
Adam yang merasa sedang di foto langsung menatap orang tersebut, bahkan Adam memberikan senyum terbaiknya kepada orang tersebut. Walaupun Adam tidak bisa melihat langsung wajah orang tersebut ,seengganya Adam cukup hafal dengan postur tubuh orang tersebut. Karena bukan sekali dua kali Adam melihat orang tersebut, bahkan Adam yakin orang tersebut sudah lama mengikuti kegiatannya sejak dia baru awal-awalnya berkarier di dunia musik hingga sekarang.
Adam berjalan mendekati orang tersebut untuk menyapanya karena dia cukup penasaran selama dua Minggu ini dia tidak melihatnya di antara fans nya yang lain. Tadi saat baru turun dari mobil Adam juga tidak melihatnya di luar, tapi saat dirinya mau pulang justru sosoknya baru nampak.
Hawa yang melihat Adam berjalan semakin mendekat kearahnya, langsung menurunkan kameranya dan membiarkan kameranya menggantung di tubuhnya. Hawa langsung gelagapan sendiri saat Adam berjalan mendekatinya, karena baru kali ini Adam berinisiatif mendekatinya karena biasanya dia hanya mendapatkan Adam yang tersenyum kearah kameranya seakan dia memang tahu keberadaan nya.
Hawa langsung menurunkan topinya kebawah lagi untuk menutupi wajahnya yang memang sudah tertutupi dengan masker hingga hidungnya. Adam yang menyadari kegugupan dari gadis di depannya langsung tersenyum menenangkan,agar gadis itu tidak gugup dengan kehadirannya.
"Hai. Apa kabar?" Sapa Adam sambil tetap melukiskan senyum manisnya.
"Emm..baik." Jawab Hawa sambil menahan rasa gugupnya ,saat di sapa terlebih dahulu oleh idolanya.
"Kemarin kemana saja? "
"Hah...!!" Hawa langsung menutup mulutnya karena tidak sengaja memperlihatkan wajah konyolnya. Hawa merasa terkejut karena idolanya menyadari keberadaannya yang menghilang kemarin. perut hawa terasa melilit saat keberadaanya memang di anggap oleh idolanya.
"Kemarin beberapa hari sepertinya saya tidak melihat anda di antara yang lain..?"
"Ahh....itu... Sebenarnya kemarin dua Minggu saya sedang bekerja di luar kota dan tidak memungkinkan saya untuk hadir di setiap kegiatan Oppa " Sambil menggigit bibirnya hawa menceritakan keabsenanya dalam kegiatan fansgirling nya.
Adam merasa lucu dengan fans nya yang satu ini, Walaupun dia bukan fans yang berada di barisan terdepan tapi gadis ini selalu terlihat di matanya karena gaya memotretnya yang selalu membawa kursi dan menaikinya. Sebenarnya banyak yang melakukannya tapi entah kenapa Adam selalu bisa menemukan keberadaan gadis tersebut di antara fans yang lainnya.
"Ahh...saya jadi merasa tidak enak kepada anda, karena sudah sering mengganggu kerja anda. Dan saya juga berterima kasih karena sudah menjadi fans saya selama ini." ucap Adam tulus sambil mencoba melihat wajah dari fans nya ini yang cukup misterius. Karena selama ini memang yang Adam lihat gadis ini selalu mengenakan pakaian tertutup dan jangan lupakan topi dan juga masker yang selalu terpasang di wajah dan kepalanya.
Hawa makin menundukkan kepalanya saat pipinya bersemu merah karena mendapatkan ucapan terima kasih dari idolanya langsung.
"Oppa jangan berbicara seperti itu, seharusnya saya yang berterima kasih kepada oppa karena telah hadir di dunia ini. Kalau bukan karena oppa mungkin saya tidak akan menjadi seperti ini. Oppa adalah hadiah dari Tuhan untuk kita semua, jadi tetap jaga kesehatan yah oppa. Igeo,,seonmul.!" (ini.. hadiah)
Hawa memberikan paper bag kehadapan Adam, lalu Adam mengambilnya dengan hati yang berdesir. Selama ini dia belum pernah mendengar ucapan yang begitu tulus dari orang di sekitarnya tentang keberadaannya kecuali keluarganya.
Adam menjadi penasaran dengan dengan sosok yang ada di hadapannya sekarang, dia ingin sekali melihat wajah gadis tersebut tapi Adam tidak berani mengatakannya takut di kira tidak sopan. Selama ini dia sudah terbiasa bertemu dengan banyak wanita cantik yang berbeda-beda,tapi entah kenapa saat melihat keberadaan gadis ini di sekitarnya membuat hatinya tenang.
"Sekali lagi terima kasih. Ahh..saya hanya ada ini tolong kamu terima sebagai balasan dari hadiah yang kamu berikan kepada saya." Adam memberikan gelang kesayangannya yang selalu dia pakai kepada hawa, entah kenapa dia ingin memberikan gelang kesayangannya kepada gadis di depannya.
Tangan Hawa gemetaran saat Adam memberikan barang kesayangannya kepada dirinya. Hawa merasa ini seperti mimpi dan hawa tidak ingin bangun lagi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Apendi Pendi
aku juga mau dong dikasih hadiah dari idola
apa lagi kalau yang ngasih nya Babang Hyun jin 🤭
2022-07-12
0
DEBU KAKI
semangat terus
2022-02-18
0
IG : @thatya0316
semangat Thor
2022-02-10
2