kenapa nangis,Aunty?

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan hari,

Hari dimana antara Lolita dan Asha akan bertemu di tempat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, tempat biasa jika mereka bertemu di masa lalu hingga masa sekarang, tempat favorit bagi mereka berdua

" beibs, "

" bagaimana..? " ucap Asha dengan hati-hati,

" yaach "

" begitu deh "

" rasanya begitu menyesakan "

" sekaligus lega " ucap Lolita ringan,seringan angin,menepis luka hatinya yang masih menganga....

Lolita mengalihkan pembicaraan dengan menyeruput ice lemon Thea yang dipesannya,agar Lolita tidak menjatuhkan air matanya lagi,apalagi saat ini ada Rio yang duduk di hadapan Lolita,

walau pun bocah tampan itu sibuk dengan

iPad nya,namun Lolita tidak mau Rio mendengar keluhannya terhadap daddy nya Rio,....

Asha mengelus punggung Lolita,seraya menyandarkan kepala nya di ceruk leher Lolita,...

mereka sedekat itu,..

bagi Lolita, Asha sudah menjadi saudaranya begitu pun sebaliknya,

Asha yang merupakan anak yatim-piatu, dan Lolita juga anak tunggal dari ayah dan ibunya di pernikahan terdahulu , sebelum ayah nya Lolita memutuskan menikah kembali,

Lolita memiliki saudara tiri, dari ibu sambungnya, meskipun tidak sekandung saudara tiri Lolita baik padanya dan sayang padanya,

" aku baik- baik saja, Sha " ucap Lolita sambil mengelus-elus lengan Asha dalam posisi berpelukan

Asha menangis dalam diam,baju bagian punggung Lolita, bahkan sudah basah karena tetesan air mata Asha...

"adduuuh....ini yang menderita siapa,yang mewek siapa,dalam bathinku Lolita...."

" Hei, "

" come on, Sha "

" i'm single, and i'm very happy " ucap Lolita mencoba menghibur sahabatnya,....

" bahagia dari mana? "

" tidak ada uang "

" ruang gerak dibatasi, "

" eh "

" abang sakiti kamu seperti ini, " ucap dan isak tangis Asha pelan di belakang punggung Lolita, dan Lolita hanya mengelus-elus punggung Asha menenangkan perasaan Asha yang ikut terluka dengan kondisi sahabatnya

" Kenapa nangis,Aunty ? " tanya Rio

" aunty di gigit semut, Rio " ucap Asha berbohong kepada anak sahabat nya...

Lolita tertawa dengan percakapan absurd Asha,dan dengan polosnya Rio tertipu akan kebohongan Asha,terbukti Rio mengelus - elus lengan Asha ,dan meniup- tiup seolah - olah bagian itu yang sakit...

" terima kasih Rio, " ucap Asha dengan tersipu malu, karena berbohong...

" kamu tidak ajak si kembar, main ke kota ini..? " tanya Lolita kepada Asha

" iya,mereka ada di J , "

" tidak boleh di ajak kesini oleh oma mereka, karena ada opa dan oma nya sedang berkunjung kesini "

" ,kata anak-anak, hitung- hitung honeymoon buat mommy dan daddy " ucap Asha

" aduuh,maaf yach Sha, "

" aku jadi gangguin Honeymoon kamu "

" sungguh aku merasa tidak enak sama abang " ucap Lolita merasa bersalah

" Ah"

" tidak perlu dipikirkan, kok Lolly "

" suami aku juga lagi sibuk dengan urusan perusahaannya yang ada di sini "

" daripada aku manyun di hotel sendirian, mending ketemu kamu, " ucap Asha dengan santainya

" Lolly "

" kamu mau ikut aku ke J "

" hitung- hitung hijrah " ucap Asha dengan hati- hati , mencoba mengajak Lolita move on

" aku lagi jual rumah dulu,Sha "

" kalau sudah laku ,mungkin aku mencoba untuk hijrah, "

" yang penting tidak disini lagi, tidak satu kota dengan mantan suami aku "

" masalah nya sampai sekarang,rumah aku tuh masih belum laku, "

" yaach nama nya juga kalau jual rumah,tanah sulit laku, "

" kalau aku jual murah, bagaimana dengan kehidupan aku dan Rio, sedangkan aku belum memiliki penghasilan sendiri "

" bukan nya hijrah menjadi baik,malah jadi gelandangan aku nya disana " ucap Lolita sambil tertawa di akhir kalimat

" yaach...kerja saja sama aku "

" menjadi pembantu aku " canda Asha sambil tertawa

" setan, "

" kamu ,Sha "

" emoh aku " ucap Lolita dengan kesal, yang malah membuat Asha malah tertawa terbahak- bahak,

" serius "

" serius niih " ucap Asha saat sudah menghentikan tawanya

" rumah itu, "

" bagaimana statusnya? " tanya Asha dengan serius

" itu termasuk harta gono gini dalam persidangan kemarin, "

" tapi mas Evan,memberikan rumah itu padaku,dan Rio untuk tinggal "

" lagian sertifikatnya juga sudah atas nama aku ,kok "

" jadi kalaupun dijual, tidak perlu urusan dengan mas Evan,karena ada juga surat pernyataan yang dia tandatangani, "

" bahwa mas Evan tidak bakal menggugat rumah itu,diperkuat dengan materai dan dibubuhi tanda tangannya " ucap Lolita dengan sedikit panjang kali lebar pada Asha...

dan Asha hanya menganggukan kepala nya

" ya sudah, "

" kamu langsung ikut aku saja "

" kalo sudah di J ",

" tidak perlu kamu pikirkan..."

" yang penting kamu dan Rio, ikut aku " ucap Asha dengan antusias

" memangnya aku dan Rio kucing, "

" pindah sana, pindah sini , tanpa persiapan "

ucap Lolita sedikit kesal kepada Asha, membuat sahabat Lolita kembali tertawa

"yah sudah, "

" kamu kasih aku kabar sama nanti "

" nanti di kota J, "

" itu sudah menjadi urusan aku dan abang "

" Ok " ucap Asha

" aku dan Rio, "

" kami harus pamit terlebih dahulu dengan mami dan Daddy,...."

" kami juga harus pamit dengan mantan mertua aku, "

" yang artinya minta izin dulu dengan mereka,..."

" dan mengurus kepindahan sekolah Rio " ucap Lolita pada sahabatnya

Asha mendengarkan Lolita dengan seksama

" bagaimana, kalau mantan mertua kamu,

" tidak menyetujui nya , beibs ? " ucap Asha dengan raut wajah yang serius

" berusaha dulu saja lah,"

" dan berdoa " ucap Lolita dengan tenang

Asha masih setia mendengarkan Lolita sambil mengunyah pesanannya...

dering di handphone Asha,...

dan Asha mengangkatnya,tanpa beranjak pergi dari posisi sebelumnya,...

karena diantara mereka berdua ,memang tanpa rahasia, kecuali urusan yang terlalu privasi

mereka saudara tak sekandung, mereka selalu membagi baik suka maupun duka

kecuali urusan r.a.n**ng tentu.nya,walau bagaimana pun,kami sama- sama menjaga privasi suami,dalam hal itu...

" kamu tidak sedang terburu- buru kan, Lolly ? "

" abang mau kesini, "

" abang bilang jika dia juga lagi kangen sama Rio,kata nya tadi,..." ucap Asha

" tidak juga "

" palingan habis dari sini, "

" aku siap- siap packing kebutuhan Rio menginap di rumah oma Ida "

" orang tua mas Evan "

" dan mulai packing barang-barang kami " ucap Lolita

" tidak perlu terlalu banyak kamu packing barang nya "

" seperlunya saja " ucap Asha

" aku tahu juga kali ,Sha "

" sebelum kamu omongin "

" barang - barang sebagian sudah aku lelang di ma****ket online , "

" selain lebih gampang,para pembeli bisa langsung ngambil barang,kalau pun mereka malas,kami sepakat sewa jasa kurir dalam proses pengiriman barang " ucap Lolita kepada Asha

Tidak sampai setengah jam,suami Asha,datang menghampiri meja kami,

dan kami saling sapa melempar sapaan seperti biasa,bila kami sedang berkumpul,

suami Asha datang bersama asisten setia nya,..

Namun sang asisten malah memilih berpisah meja dari tempat kami berbincang, dan ,aku tidak peduli dengan itu ,itu urusan dia,apa urusannya dengan aku...

Suami Asha,sudah sibuk bercengkerama dengan Rio,bahkan abang juga sudah membawa mainan robot,dan mobil- mobil'an ,kesukaan anak cowok...

" uncle,Mana Rava dan Ravi,? " tanya Rio kepada abang Theo,suami Asha

" Rava dan Ravi, di J, "

" ada di mansion oma mereka "

" nanti kamu ajak mommy main ke rumah uncle, "

" main sama anak- anak uncle, " ucap Theo dengan senyum mengembang di wajah tampannya

Usia anak Asha tidak terlalu jauh dengan usia anak Lolita ,hanya beda beberapa bulan saja,...

walaupun umur si kembar lebih tua beberapa bulan dari usia Rio,mereka sangat dekat,bukan karena kedekatan kami,namun mereka sendiri yang merasa nyaman satu sama lain,

Bila mereka bertemu,mereka langsung berbaur,dan saling bermain seperti anak pada umumnya,...

mungkin karena satu genre,kali yaach,jadi selera permainan sama, meski kadang sering juga terdengar pertengkaran di antara mereka

Hal wajar,namanya juga anak- anak,berebut barang,jahil,atau usil biasa.....

karena sesaat kemudian mereka akan tertawa kembali,bahkan mereka menangis ketika akan berpisah,karena kota Lolita dan kota Asha tinggal berbeda,namun mereka masih sering berkunjung,entah Lolita yang datang berkunjung,atau Asha yang datang ke kota nya Lolita...

Namun kali ini, Lolita memantapkan hati untuk menetap di kota yang sama dengan Asha sebagai tempat tujuan nya tinggal dan hijrah dari kehidupan sebelumnya...

Abang Theo,suaminya Asha menyapa Lolita kembali, membuat Lolita merasa malu dengan status baru dia sandang, tentu membuat Lolita insecure pada awal-awal perceraian nya

Baik abang Theo maupun Asha, mereka menyadarinya,jika Lolita menjadi insecure pada mereka, namun mereka seakan-akan buta dan tuli,mereka semakin terus menggoda Lolita,dengan membuat candaan - candaan yang tidak membuat Lolita semakin merasa insecure,

Akan tetapi pasangan suami isteri yang duduk di depan Lolita ini,sangat menyebalkan,mereka seakan lupa tempat umum , mereka sangat santai memamerkan kemesraan di depan Lolita dan para tamu cafe lainnya....

namun karena sudah terbiasa, Lolita hanya seakan-akan buta melihat kelakuan mereka berdua,tapi yach....nama nya hati masih terbesit rasa.....

- sedih -

sial,

benar- benar menyebalkan kamu, Sha....

aku jadi baper niih.....dalam benaknya Lolita

.

..

..

" sudah lah Lolita "

" kamu tidak perlu minder, insecure dengan diri kamu sendiri deh, "

" harusnya kamu bangga , dan semakin pede status baru kamu "

" kamu tunjukkin sama si Evan mantan suami kamu itu "

" kalau kamu bisa berpijak pada kaki kamu sendiri, dan segera bangkit dari keterpurukan hidup kamu "

" single parent, semakin di depan " ucap Theo kepada Lolita

" yupz "

" Janda berdedikasi,Janda eklusif,dan Janda berkualitas Ekspor " ucap Asha

sontak membuat kami langsung tertawa ,akan candaan Asha

" memangnya kamu pikir aku ini barang, "

" pakai istilah ekspor,impor segala " ucap Lolita kepada Asha

"kalau tidak mau, "

" aku ganti deh "

" janda kualitas premium ,atau janda ekslusif deluxe " ucap Asha lagi

" memang sahabat sableng, kamu Sha " ucap Lolita

" lah kamu nya gendeng " ucap Asha

guyonan absurd,entah berlari atau berlabuh kemana,

lagi - lagi kami tertawa,dan kembali cerita yang ngawur ngidul kemana- mana ,tidak jelas arahnya...

sesaat Theo, menatap sendu kearah Lolita yang sudah di anggap nya sebagai adik

" ikutlah kami, Lolly "

" abang tidak berjanji kebahagiaan kamu dan Rio di J "

" namun abang ingin kamu merasa lebih baik, "

" abang sayang sama Rio,seperti anak abang sendiri,dan lagian bagi abang,kamu adalah saudara nya Asha, "

" sayang abang pada kamu sama seperti Asha menyayangi kamu, " ucap Theo dengan hati-hati dan lembut, takut melukai perasaan Lolita

" oh so sweet,sweetie ku"

" my bee " ucap Asha pada suami nya,sambil merangkul tubuh suaminya,dan menghujani pipi suaminya dengan kecupan

Lolita memandangnya dengan haru dan pilu ,haru karena kebaikan suami isteri yang duduk di hadapannya,pilu karena nasibnya yang menyedihkan ini

" wah "

" kalian benar-benar keterlaluan,kya "

" kalau mau pamer kemesraan jangan di depan aku dong "

" kan jadi baper niih, " ucap Lolita berpura- pura merajuk, dan pasangan yang duduk di depanku hanya menertawakan banyolan Lolita yang baru saja dia lontarkan

Tanpa terasa mereka bercengkerama sekitar dua jam lebih....

owner cafe lain pasti akan keluar tanduknya,bila ada customer seperti kami,namun berhubung cafe itu sudah menjadi milik Asha,malah kami menikmati fasilitas yang ada dengan ikhlas,maklum berteman dengan orang tajir melintir,tentu akan berimbas enak juga,

Namun Lolita tidak mau memanfaatkannya berlebihan, bagaimana pun Lolita masih punya rasa malu dan harga diri,

Asha kadang berlebihan terhadap Lolita ,bahkan Lolita sering menolak pemberian dari Asha yang terkadang terlalu berlebihan,...

" tolong yaach ,Sha "

" sisa kan harga diri aku, "

" untuk aku memiliki muka " ucapan yang sering Lolita katakan pada Asha..

Pada saat Lolita menolak pemberian Asha ,dan bahkan Asha,sangat hafal dengan kalimat Lolita ini

Asha dan suami nya,abang Theo , serta Lolita dan Rio meninggalkan cafe ,mereka berpisah ke arah berlawanan setelah mengucapkan kalimat salam,dan serangkai kegiatan perpisahan yang selalu lakukan selesai perjumpaan,seperti melambaikan tangan,memeluk tubuh,kecuali abang Theo pastinya...berlaku untuk Asha dan Lolita saja...

..

..

..

..

Lolita mengendarai mobil yang sudah menjadi miliknya, ikut menghiasi jalanan di kota nya saat ini dia huni , mobil yang selalu Lolita kendarai untuk segala aktivitas di luar rumah seperti mengantarkan Rio sekolah dan menjemput nya, belanja, dan lain sebagainya

mobil menjadi aset yang akan Lolita jual, setelah rumah ,karena Lolita akan meninggalkan segala hal dari kota ini,kota yang memberinya cinta dan luka

Lolita memandangi wajah tampan Rio,yang perlahan sudah menutup mata nya,akan dera kantuk yang menyelimutinya ...

Lolita pun terbiasa hidup mandiri,seperti yang alm.ibuku ajarkan padanya,

meskipun dia anak tunggal,alm.ibu Lolita sungguh kejam padanya ,saat itu Lolita membencinya,menggerutu segala tindakan alm.ibunya,..

namun ternyata disaat seperti ini, Lolita menyadari dan memahami ,ternyata alm.ibunya sangat menyayanginya ,beliau mengajarkan Lolita bagaimana bertahan di saat tersulit sekalipun ,karena bertahan hidup dalam kenikmatan biasa,namun hidup di saat sulit,itu butuh jiwa yang kuat, hati yang lapang,...

Di saat - saat rapuh seperti ini beberapa tahun kehidupan sesungguhnya,terhina oleh suami sendiri,menahan pilu sendiri,ternyata ini lah sisi lain menjadi seorang wanita,harus kuat di kondisi apa pun...

mommy......

aku merindukan kamu, Mom

maafkan aku,maafkan aku, Mom

selalu kata itu menghiasi setiap selesai Lolita memanjatkan doa kepada ibunya

pikiran Lolita menerawang jauh ke masa-masa terdahulu

oh Ya Allah,ridhoi perjalananku , beri aku rahmat,selamatkan aku dari mala petaka,sungguh hanya padamu aku meminta....

kalimat- kalimat istighfar semakin sering Lolita kumandangkan akhir- akhir ini,

karena dia takut,takut akan hari esok,meski harus di hadapi, masih saja Lolita merasa takut jika hari berlalu,dan hari yang dia lalui itu buruk,buruk untuk dirinya maupun untuk Rio..... masih saja Lolita berbicara dengan dirinya sendiri,dalam kondisi apapun, dia sibuk dengan dirinya sendiri,

karena terluka,membuat Lolita trauma, membuat Lolita mencari jati diri nya kembali

" who i'm "

" apa yang harus aku lakukan "

" dan sebagainya "

terkadang menggerutu dirinya sendiri, mencemooh dan mencaci maki dirinya sendiri atas kebodohannya, pilihannya, hidupnya

,entahlah.... dia pun tidak mengerti tentang dirinya sendiri, perasaan yang baru dia rasakan, dan itu aneh , dan tidak nyaman namun dia masih berperang melawan kemelut dalam diri nya

.

..

..

..

Tanpa terasa,mobil yang dikendarai oleh Lolita sudah berhenti di garasi rumahnya,...

yang sekarang hak milik dirinya, rumah hasil harta gono-gini, menjadi rumah bagi Lolita dan Rio untuk mereka huni

Lolita sempat tertegun melihat rumahnya sendiri dari dalam mobil ,kemudian Lolita mengalihkan tatapannya ke arah Rio ,yang masih terlelap....

Seperti biasa selama ini Lolita selalu menggendong tubuh mungil anaknya,dengan satu tangan lain membopong tas sekolahnya, s rutinitas hariannya,karena seperti inilah hari - hari Lolita ,apalagi sejak dua tahun terakhir Evan mengatakan bahwa dia sangat sibuk dengan pekerjaannya,

Sehingga hampir semua pekerjaan berhubungan dengan rumah tangga ,semua Lolita lakukan,Evan hanya memberi nafkah berupa materi,dan nafkah lain untuk hubungan suami isteri memang sudah sangat jarang mereka lakoni,dengan alasan sibuk kerja,kelelahan,dan LDR yang mereka jalani,menurut Lolita wajar saja, saat itu

Namun, sekali lagi salah Lolita yang terlalu meletakkan kepercayaan yang tinggi pada suaminya

mungkin sudah terbiasa bagi bik Minah mendengar deru suara mobil Lolita

,asisten rumah tangga Lolita, beliau membuka pintu rumah

*****

" Assalamualaikum ", ucap dan sapa Lolita kepada bik Minah...

Beliau, menjawab salam tuannya ,dan menyambut tas sekolah Rio yang Lolita tenteng di tangan kanan nya,..

Lolita pun tersenyum pada bik Minah,dan menyambut punggung tangannya,dan dicium dengan takzim oleh Lolita

" bik Minah ,"

" jangan kemana- mana dulu yach..."

" Lita mau ngomong sama bibik " ucap Lolita kepada bik Minah

setelah Lolita membaringkan tubuh anaknya, Lolita segera turun ke lantai dasar...

" bik Minah "

" sudah makan, " ucap Lolita membuka obrolan

" sudah,nak "ucap bik Minah tanpa curiga

" bibik "

" Hm "

" boleh Lita berbicara serius sama bibik ? " ucap Lolita dengan hati-hati,

Lolita memilih sofa di ruang keluarga untuk mereka mengobrol serius

" ada apa ,nak " ucap bik Minah mulai gelisah,terpancar dari raut wajahnya yang mulai mencurigai apa yang akan Lolita sampaikan kepada nya,

*

*

*

*

*

*

*

🍒🍒

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

Rasanya sesek ya Lit, suami yg dipercayai ternyata berkhianat 😭😭

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 ketuk palu hakim
2 kenapa nangis,Aunty?
3 mohon ridhoi hijrahku
4 tidak akan
5 Evan....
6 namaku Darren,tante....
7 anggota penyidik beraksi
8 hikmah yang bisa ku petik
9 sahabat sableng
10 buya yahya
11 bukan menolak,umma
12 Rio kangen daddy
13 bukan bakwan tapi gado - gado
14 7 menit,terhitung dari sekarang!
15 sungguh menyenangkan,
16 arung jeram
17 pulang ke villa Theo
18 bagaimana,Dad?..
19 Rio,boleh daddy ajak pulang...
20 kamu sudah bangun...
21 Bobby!!!
22 sudah makan,Boy...
23 nasib si bubur
24 gundah
25 dimana Rio?
26 iya,baik sayang....
27 kirain di beri makan bambu
28 kita akan selalu bersama
29 lanjutkan saja
30 cerita Asha
31 semua posesif
32 idiih,mau nya
33 jika dia ridho
34 lepaskan !
35 kita lihat besok
36 Mau Boy Saja
37 Mommy kamu terlalu cantik
38 wanita spesial
39 ambil wudhu
40 tekan ego kamu
41 siapa yang kamu pilih
42 bahagia itu kita yang rasa
43 bangun dong
44 Mommy atau Mummy
45 prediksi Maria
46 asem,elo
47 sambel kerang
48 ada apa
49 Alhamdulillah
50 berdamai dengan waktu
51 aaa
52 doa kan saja
53 ketemu lagi
54 sudah mau di mulai
55 tidak menyesal
56 cucu grandma
57 kembali ke kisah Evan
58 di Apartemen Daddy
59 bukan main- main
60 Lolly menolak
61 Mona terdiam
62 terimakasih, Olivia
63 ampun bang jago
64 firasat tidak enak
65 tidak mau berjanji
66 lupa sama saya, nona
67 masih halal
68 hukumnya haram
69 sadarlah, nak
70 lepaskan, sakit
71 obat untuk apa, dokter
72 berjanjilah
73 saya ikhlas
74 baik kita mulai
75 jangan seperti ini
76 bertanya dengan jin
77 maaf
78 siapa yang dirawat ,siapa yang dijaga
79 ini basah, mas
80 aku merindukan kamu
81 takkan pernah sama
82 pusing, Daddy....
83 mau ke penghulu....
84 biarkan waktu yang menjawab
85 performance, yuk
86 baru calon...
87 sudah ada calon isteri
88 kita jalani saja
89 mommy belum pulang
90 laporan kehilangan
91 panic accident
92 Alice Belle
93 dimana Lolly ku...
94 emergency room
95 Rio vs Boy
96 percayakan Rio kepada abangnya
97 emergency room lagi
98 mantan menantu terbaik
99 pilihan sulit
100 video mommy
101 aaaa
102 berjanjilah
103 keberangkatan Boy dan Bobby
104 melakukan pertemuan dengan calon mertua
105 kantor tuan Thomas
106 makan siang
107 calon menantu
108 keputusan Edwards
109 detik - detik acara lamaran
110 acara lamaran
111 malam lamaran
112 Memenuhi janji
113 prosesi ijab kabul
114 resepsi pernikahan
115 otewe honeymoon
116 pulau yang indah
117 tragedi di hari penuh cinta
118 bidak
119 modalnya hanyalah rencana tuhan
120 118
Episodes

Updated 120 Episodes

1
ketuk palu hakim
2
kenapa nangis,Aunty?
3
mohon ridhoi hijrahku
4
tidak akan
5
Evan....
6
namaku Darren,tante....
7
anggota penyidik beraksi
8
hikmah yang bisa ku petik
9
sahabat sableng
10
buya yahya
11
bukan menolak,umma
12
Rio kangen daddy
13
bukan bakwan tapi gado - gado
14
7 menit,terhitung dari sekarang!
15
sungguh menyenangkan,
16
arung jeram
17
pulang ke villa Theo
18
bagaimana,Dad?..
19
Rio,boleh daddy ajak pulang...
20
kamu sudah bangun...
21
Bobby!!!
22
sudah makan,Boy...
23
nasib si bubur
24
gundah
25
dimana Rio?
26
iya,baik sayang....
27
kirain di beri makan bambu
28
kita akan selalu bersama
29
lanjutkan saja
30
cerita Asha
31
semua posesif
32
idiih,mau nya
33
jika dia ridho
34
lepaskan !
35
kita lihat besok
36
Mau Boy Saja
37
Mommy kamu terlalu cantik
38
wanita spesial
39
ambil wudhu
40
tekan ego kamu
41
siapa yang kamu pilih
42
bahagia itu kita yang rasa
43
bangun dong
44
Mommy atau Mummy
45
prediksi Maria
46
asem,elo
47
sambel kerang
48
ada apa
49
Alhamdulillah
50
berdamai dengan waktu
51
aaa
52
doa kan saja
53
ketemu lagi
54
sudah mau di mulai
55
tidak menyesal
56
cucu grandma
57
kembali ke kisah Evan
58
di Apartemen Daddy
59
bukan main- main
60
Lolly menolak
61
Mona terdiam
62
terimakasih, Olivia
63
ampun bang jago
64
firasat tidak enak
65
tidak mau berjanji
66
lupa sama saya, nona
67
masih halal
68
hukumnya haram
69
sadarlah, nak
70
lepaskan, sakit
71
obat untuk apa, dokter
72
berjanjilah
73
saya ikhlas
74
baik kita mulai
75
jangan seperti ini
76
bertanya dengan jin
77
maaf
78
siapa yang dirawat ,siapa yang dijaga
79
ini basah, mas
80
aku merindukan kamu
81
takkan pernah sama
82
pusing, Daddy....
83
mau ke penghulu....
84
biarkan waktu yang menjawab
85
performance, yuk
86
baru calon...
87
sudah ada calon isteri
88
kita jalani saja
89
mommy belum pulang
90
laporan kehilangan
91
panic accident
92
Alice Belle
93
dimana Lolly ku...
94
emergency room
95
Rio vs Boy
96
percayakan Rio kepada abangnya
97
emergency room lagi
98
mantan menantu terbaik
99
pilihan sulit
100
video mommy
101
aaaa
102
berjanjilah
103
keberangkatan Boy dan Bobby
104
melakukan pertemuan dengan calon mertua
105
kantor tuan Thomas
106
makan siang
107
calon menantu
108
keputusan Edwards
109
detik - detik acara lamaran
110
acara lamaran
111
malam lamaran
112
Memenuhi janji
113
prosesi ijab kabul
114
resepsi pernikahan
115
otewe honeymoon
116
pulau yang indah
117
tragedi di hari penuh cinta
118
bidak
119
modalnya hanyalah rencana tuhan
120
118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!