Bertemu Dion

✈️

✈️

✈️

✈️

✈️

Keesokkan harinya...

Hari ini Darra tidak shooting, jadi jadwal hari ini hanya ke kampus.

"Pagi semuanya!!" sapa Darra.

"Pagi..."

"Loh, Kak Jiyyad mau kemana kok sudah rapi?" tanya Darra.

"Kakak mau kembali ke Malaysia Dek, Kakak sudah terlalu lama cuti jadi Kakak merasa tidak enak," sahut Jiyyad.

"Mbak Anggi sama Luna juga mau pulang?" tanya Darra kembali.

"Tidak, Mbak sama Luna akan tinggal dulu disini sampai kamu menikah," sahut Anggi.

"Lah, kalian akan tinggal disini lama dong," seru Darra antusias.

"Iya, kan kamu nikahnya bulan depan jadi tanggung kalau harus bolak-balik," sahut Anggi.

"Uhuk..uhuk..uhuk..."

Darra dengan cepat mengambil air dan meminumnya sampai habis tak bersisa.

"Kamu kenapa sih Dek? makannya kalau makan itu berdo'a dulu," seru Jiyyad.

"Maksud Mbak Anggi apa? kok Darra nikahnya bulan depan?" tanya Darra kaget.

"Iya Nak, Rizar memutuskan untuk menikahimu bulan depan," sahut Papa Rahman.

"Kalian itu kenapa sih? kenapa secepat ini pernikahannya? kenapa kalian tidak bicara dulu dengan Darra," kesal Darra.

"Dek, bukannya tadi malam kamu sudah menyetujuinya? Rizar memutuskan untuk segera menikahimu karena Rizar tidak mau lama-lama pacaran, ga baik."

"Kalian selalu saja memutuskan segala sesuatu tanpa bicara dulu sama Darra," kesal Darra.

Darra kemudian bangkit dari duduknya...

"Kamu mau kemana?" tanya Jiyyad.

"Mau ke kampus."

Akhirnya dengan perasaan kesal, Darra pun meninggalkan rumah dan langsung pergi menuju kampus.

Sesampainya di kampus, Darra langsung masuk kelasnya dan disana sudah ada Amel yang menyambutnya dengan senyuman.

"Kamu kenapa lagi, pagi-pagi sudah cemberut kaya gitu?" tanya Amel.

"Tadi malam aku sudah ketemu dengan Mas Rizar."

"Benarkah, terus-terus bagaimana wajah tampankah?" tanya Amel kembali antusias.

"Tampan sih, malahan menurutku ketampanannya di atas rata-rata, penampilannya pun sangat keren, bagi orang yang ga tahu pasti ga bakalan percaya kalau Mas Rizar seorang sopir."

"Masa sih, aku jadi penasaran. Terus kamu nerima perjodohan itu?"

"Memangnya aku bisa nolak, kamu tahu sendiri bagaimana sifat Kak Jiyyad."

"Ya sudah kalau dia tampan, kamu terima saja."

"Meskipun tampan, tetap saja dia seorang sopir kalau teman-teman artis dan teman kampus tahu suami aku seorang sopir, mau di taro dimana wajah aku."

"Memangnya seriusan dia seorang sopir? sopir apa?" tanya Amel.

Darra hanya mengangkat bahunya...

Waktu mata kuliah pun selesai, saat ini Darra mengajak Amel untuk jalan-jalan ke sebuah Mall. Darra sudah lama tidak jalan-jalan akibat dari kesibukkannya shooting selama ini.

"Mel, kita makan dulu aku lapar."

"Oke."

Darra dan Amel pun masuk ke sebuah restoran jepang. Tanpa Darra sadari dari pertama Darra masuk, ada sepasang mata yang sedang menatapnya dengan sangat tajam.

"Ra, aku ke toilet dulu ya sudah kebelet nih."

"Oke, jangan lama-lama."

Darra pun menunggu kedatangan pesanannya dengan mengotak-ngatik ponselnya. Tiba-tiba seseorang datang dan berdiri di hadapan Darra.

"Apakabar Darra!!"

Darra mendongakkan kepalanya, ternyata pria yang selama ini sangat Darra hindari dan berusaha dia lupakan saat ini sedang berada di hadapannya.

"Boleh aku duduk."

"Tidak perlu, aku mau pergi," ketus Darra.

Darra bangkit dari duduknya dan hendak melangkahkan kakinya tapi Dion dengan cepat menahan lengan Darra.

"Bisakah kita bicara sebentar saja?"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi."

Darra menghempaskan tangan Dion, Darra segera berlari dan Dion tidak mau menyerah dia mengejar Darra dan lagi-lagi Dion menarik tangan Darra.

"Ra, aku mohon kasih aku kesempatan, aku bakalan jelasin semuanya. Aku sangat mencintai kamu, Ra."

"Apa!! kalau kamu mencintai aku, kamu ga mungkin selingkuh di belakang aku dengan sahabat aku sendiri!!" bentak Darra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Amel yang baru saja selesai dari toilet, melihat Darra sudah tidak ada di mejanya tapi makanan nya sudah datang.

"Mbak, maaf teman saya yang disini kemana ya?" tanya Amel.

"Maksudnya artis Jihan Addara ya? barusan pergi dengan seorang pria."

"Seorang pria? siapa?"

"Maaf, saya kurang tahu Mbak."

"Ya sudah, bungkus saja Mbak makanannya."

"Baik."

Tidak lama kemudian, pelayan pun sudah membungkus makanan yang sudah dipesan Darra. Amel dengan cepat keluar dari restoran itu dan mencari keberadaan Darra.

"Ra, aku bisa jelasin semuanya. Jeslin waktu itu ngerayu aku, namanya juga pria normal ya pasti tergodalah kalau digodain seperti itu."

"Alasan, bilang saja kamu juga mau. Kalau pria itu benar-benar mencintai wanitanya, tidak akan tergoda walaupun banyak wanita **** di dekatnya."

"Ra, sumpah Jeslin sudah merayu aku tapi aku sudah lama ga bareng lagi sama dia ternyata dia hanya ingin hartaku saja."

"Cukup Dion!!" teriak Amel.

Darra dan Dion menoleh bersamaan...

"Tolong jangan ganggu Darra lagi."

"Mel, aku hanya ingin minta maaf sama Darra dan aku juga ingin balikkan lagi sama Darra."

"Whaaatttt....mau balikkan lagi? jangan mimpi kamu, Dion."

"Ra, aku masih mencintaimu."

"Cukup Dion, kamu jangan ganggu aku lagi karena sebentar lagi aku mau menikah," seru Darra.

"Hahaha....kamu jangan coba-coba bohongin aku Darra, kalau kamu membuat alasan seperti itu hanya untuk menjauhiku, itu tidak akan mempan," sahut Dion dengan tawanya.

"Kamu tidak percaya? bulan depan aku memang mau menikah, jadi kamu tunggu saja undangan dari aku."

"Tidak, tidak mungkin aku tidak percaya pasti kamu bohongin aku."

"Kalau kamu tidak percaya, ya sudah yang jelas bulan depan Darra memang akan menikah dengan pria yang benar-benar mencintai Darra dan menerima Darra apa adanya. Yuk Ra kita pulang," ajak Amel.

Amel menarik tangan Darra dan membawanya keluar dari Mall itu. Sementara itu, Dion tampak terdiam melihat kepergian wanita yang sangat dia cintai itu.

Selama dalam perjalanan, Darra tampak terdiam tidak bicara sedikit pun. Pandangannya ia arahkan keluar jendela.

"Dasar cowok brengsek, sudah mencampakkan kamu begitu saja sekarang dengan entengnya minta balikkan, cowok ga punya otak," gerutu Amel.

Darra tampak menghembuskan napasnya dengan kasar, memang saat ini Darra belum bisa melupakan sosok Dion yang sudah tiga tahun menemaninya.

"Ra, ini tadi aku bungkus makanannya kamu mau makan dimana?" tanya Amel disela-sela perjalanannya.

"Kita menepi saja dululah."

Akhirnya Amel menepikan mobilnya dipinggir jalan yang lumayan sepi. Amel membuka makanan itu dan keduanya makan di dalam mobil.

Berkali-kali Darra tampak menghembuskan napasnya, Amel tidak mau mengganggu Darra karena saat ini moodnya pasti sedang jelek.

✈️

✈️

✈️

✈️

✈️

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

ㅤ

DIOOOOO. LU KURANG ASUPAN YA

2021-11-30

1

🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι

🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι

hadeeh dion enak aja ngmong minta balikan heeey kamu gak ngaca habis sama jeslyin mau sama darra juga.

2021-11-09

1

𝐰𝐢𝐥𝐳𝐚𝐦

𝐰𝐢𝐥𝐳𝐚𝐦

hummm dasar cwo hobby kali mempermainkan perasaan perempuan 😪😪😪

2021-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!