Mantan Sahabat

✈️

✈️

✈️

✈️

✈️

Keesokkan harinya...

Pagi-pagi sekali Darra sudah packing pakaian dibantu oleh Mbok Iyam.

"Sayang, kamu mau kemana?" tanya Mama Wina.

"Aduh, maaf Darra lupa ngasih tahu Mama. Hari ini selama satu minggu Darra ada shooting diluar kota."

"Apa? shooting dimana?"

"Di Sukabumi Ma, Darra ada tawaran shooting FTV dan setting tempatnya itu didaerah pedesaan gitu."

"Mau Kak Jiyyad anterin, Dek?" seru Kak Jiyyad yang sudah berdiri diambang pintu.

"Tidak Kak, Darra bawa mobil sendiri saja."

"Terus bagaimana dengan pembicaraan kita kemarin? Rizar sudah nanyain kamu terus loh, dia ingin bertemu langsung dengan kamu, Dek."

"Aduh Kak Jiyyad, Darra itu masih dua puluh satu tahun masih sangat muda untuk menikah. Kalian kan tahu karir Darra itu sekarang lagi bagus-bagusnya, kalau Darra tiba-tiba menikah bisa-bisa Darra ga lirik lagi sama label."

"Ya kalau kamu sudah tidak laku, ya kamu berhenti saja jadi artis."

"Astaga Kak Jiyyad, apa yang bisa diharapkan dari seorang sopir? kalian mau lihat Darra hidup susah, menderita gitu?" ketus Darra.

"Ya ampun Darra, orangtua mana yang mau anaknya menderita. Kalau kita sudah memilihkan calon suami untukmu, itu tandanya kita sudah melihat bibit, bebet, bobot calon suami kamu," seru Mama Wina.

"Kalau kalian sayang sama Darra, ya setidaknya kalian jodohkan Darra sama pengusaha gitu biar Darra tidak malu, bukannya sama sopir."

"Astaga Darra, uang itu tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Kamu jangan menilai sesuatu hanya dari uang saja, tapi yang penting hatinya," bentak Kak Jiyyad.

"Sudah ah, aku malas bertengkar sama Kakak. Aku mau berangkat sekarang."

Darra pun mencium tangan Mama dan Kakaknya itu.

"Darra berangkat dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ingat Darra, minggu depan Rizar mau datang ke rumah kamu harus bersikap baik sama dia," ucap Kak Jiyyad dengan tegas.

"Terserah Kakak sajalah."

Darra pun menggeret kopernya dan segera masuk ke dalam mobilnya, kemudian Darra pun melajukan mobilnya menuju rumah Amel.

"Anak itu benar-benar ya," geram Kak Jiyyad.

"Kamu sih Kak, kenapa ga bilang saja kalau Rizar itu seorang Pilot dan dia juga punya usaha restoran," seru Mama Wina.

"Justru itu Ma, Mama lihat kan reaksi Darra tadi kaya apa? Jiyyad sudah janji kepada Rizar untuk menyembunyikan identitasnya, Rizar ingin lihat apa Darra masih mau menerima Rizar kalau Rizar seorang sopir? dan Jiyyad juga setuju dengan usul Rizar, Jiyyad ingin Darra menjadi anak yang mandiri tidak manja lagi dan yang paling penting, Darra tidak merendahkan profesi seseorang walaupun pada kenyataannya Rizar memang seorang sopir, tapi sopir pesawat terbang," sahut Jiyyad.

"Ya sudahlah terserah kamu saja."

Sementara itu, selama dalam perjalanan Darra tampak cemberut.

"Mereka itu apa-apaan sih main jodoh-jodohin segala, memangnya mereka pikir aku tidak bisa apa cari pasangan sendiri," gerutu Darra.

Tidak lama kemudian, mobil Darra pun sampai didepan rumah Amel. Mereka berdua segera berangkat menuju Sukabumi tempat diadakannya shooting.

"Ra, kamu tahu ga lawan main kamu kali ini?" tanya Amel disela-sela perjalanannya.

"Siapa? soalnya aku belum sempat baca."

"Jeslin Amara."

"Apa?"

Cekiiiiiiiiitttttt....

Darra langsung menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat Amel kaget.

"Astaga Darra untung dibelakang kita tidak ada mobil kalau enggak, kita bisa celaka," ketus Amel.

"Mel, seriusan lawan main aku wanita itu? kenapa kamu tidak bilang dari awal sih, kalau tahu dari awal, aku ga bakalan nerima job inu."

"Ya mana aku tahu, aku juga baru baca tadi malam."

"Ya sudah kalau begitu aku batalin saja, aku ga mau satu scene sama wanita ular itu."

"Kita sudah tanda tangan kontrak Darra, kalau dibatalin memangnya kamu mau bayar finalty? gede loh finaltynya."

"Tapi aku ga mau ketemu sama dia, Amel."

"Darra, sudahlah lagipula shootingnya juga cuma satu minggu kok. Kalau kamu sekarang membatalkan kontrak, wanita itu akan merasa bahagia berarti kamu kalah, tunjukkin dong kalau Darra bukan wanita lemah lagi dan kamu sudah move on dari si Dion brengsek itu."

Darra hanya mampu menghembuskan nafasnya secara kasar, Darra pun mulai melajukan kembali mobilnya.

***

Sementara itu di sebuah restoran Kak Jiyyad dan Rizar sedang melakukan pertemuan.

"Bagaimana dengan Darra, apa dia mau menikah denganku?" tanya Rizar.

"Belum sih, namanya juga dijodohkan dia belum pernah bertemu apalagi mengenal kamu jadi ya wajarlah kalau dia menolak, tapi kamu tenang saja aku yakin kalau Darra akan menerima lamaran kamu," sahut Jiyyad.

"Kamu tahu kan Yad, pertama kali aku melihat Darra pas diacara pernikahan kamu dengan Anggi, aku kira kamu mengundang bintang tamu artis terkenal ke pernikahan kamu, setelah aku tanya-tanya ternyata Jihan Adarra Ar-rasyid itu adik kamu, dan dari saat itu aku merasa tertarik dengan adikmu mungkin itu yang dibilang cinta pada pandangan pertama," seru Rizar dengan tawa kecilnya.

"Zar, adikku itu sangat manja dari kecil dia memang sudah terbiasa dimanja sama Mama dan Papa, hingga akhirnya Darra menjadi pribadi yang sombong apalagi sekarang dia sudah menjadi artis terkenal, makin menjadi saja kelakuannya. Aku khawatir sama Darra makannya pas aku dengar kamu tertarik kepada adikku, aku langsung menerimanya dan berniat menjodohkan Darra denganmu."

"Apa kamu yakin akan melanjutkan rencanamu itu?" tanya Rizar.

"Sangat yakin, aku sudah mengatakan kalau pekerjaan kamu seorang sopir, Darra dari kecil memang sudah terbiasa dengan hidup mewah makannya sekarang dia menjadi anak yang manja, tujuan aku merencanakan itu karena aku ingin Darra belajar hidup sederhana, supaya dia lebih menghargai uang tidak seperti sekarang dia bisanya cuma menghambur-hamburkan uang, walaupun itu uang hasil kerja kerasnya sendiri tapi aku tidak suka dia seperti itu, makannya dengan Darra menikah sama kamu, kamu bisa mendidik Darra dan aku yakin kamu bisa mengubah Darra menjadi lebih baik lagi," seru Jiyyad.

"Iya, insyaalloh Yad."

***

Setelah menjalani perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya Darra dan Amel pun sampai disebuah desa yang sangat asri.

"Dar, bangun kita sudah sampai," seru Amel.

Darra merentangkan kedua tangannya, setelah pemberhentian di rest area Amel menggantikan Darra untuk membawa mobilnya.

"Sudah sampai ya."

Darra dan Amel pun keluar dari dalam mobilnya disambut dengan para crew.

"Jadi, kamu lawan mainku kali ini," seru Jeslin dengan sinisnya.

Darra hendak melangkahkan kakinya dan berusaha tidak memperdulikan Jeslin tapi dengan cepat Jeslin menghalangi jalan Darra.

"Woi, sombong sekali kamu baru aja jadi artis kaya gitu sudah sombong."

"Minggir," seru Darra dingin.

"Astaga, kamu masih sama ya kaya dulu manja dan sombong. Pantesan saja Dion lebih memilih aku daripada kamu karena kamu lebih mementingkan karir dibandingkan pacar sendiri," sindir Jeslin.

Tiba-tiba Darra menjambak rambut Jeslin..

"Aw, lepasin apa-apaan sih kamu," sentak Jeslin.

"Jangan pernah ungkit masalalu, dan asalan kamu tahu alasan Dion selingkuh bukan karena aku kurang perhatian tapi karena Dion lebih mementingkan nafsunya dibandingkan cinta makannya dia selingkuh sama kamu karena dia tahu kalau kamu seorang wanita mu***an," seru Darra dengan menghempaskan kepala Jeslin.

Darra langsung meninggalkan Jeslin menuju kamar untuk dia istirahat, sedangkan Jeslin tampak kesal.

"Awas kamu Darra," gumam Jeslin.

✈️

✈️

✈️

✈️

✈️

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

mampir disini juga 🤭

2022-04-17

0

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

love you too

2022-04-17

0

ㅤ

heleh si jesy, jadi pelakor aja bangga🤣🤣

2021-11-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!