DJ JANGMI

Hingar bingar dunia malam bukanlah hal asing bagi kota-kota besar seperti 'Seoul'.

Hampir seluruh penduduknya, baik itu muda-mudi ataupun yang sudah berumur, sering menghabiskan waktunya di tempat dimana para pendosa berkumpul untuk mencari kenikmatan sesaat.

Disebuah ruangan yang di penuhi kerlap-kerlip lampu warna-warni, dan juga suara musik yang memekatkan telinga.

Tak jauh didepan sana, seorang wanita dengan Black Dress model kemben dan Hells setinggi 15 cm tengah memainkan Turntable  begitu lihai dan sesekali ia menggoyang tubuhnya seirama dengan musik yang di mainkannya.

Dan gadis cantik itu tak lain dan tak bukan adalah seorang DJ (Disc Jockey). Semua orang yang hadir di sana begitu menikmati music yang tengah dimainkannya.

"Hey! Cantik!" DJ cantik itu mengalihkan pandangannya pada seorang pria dengan balutan kemeja merah mencolok yang baru saja membelah kerumunan orang-orang yang menari dengan gilanya.

Namun tidak ada tanggapan. DJ itu menatap pria yang sudah ada di sampingnya dengan tatapan datar. DJ cantik itu mendorong muka si pria ketika dia hendak menciumnya dengan paksa.

"Bertindaklah dengan sopan, Bung. Turunlah, ini bukan tempatmu."

"Brengsek kau jala**!!" Teriak pria itu sambil membanting gelas minumannya.

Dan apa yang pria itu lakukan tentu saja mengejutkan semua orang-orang yang sedang asik menari. Dan DJ cantik itu langsung menghentikan aksinya.

DJ itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica, menatap marah pada pria yang sedang membuat keributan dipanggungnya.

"Jika kau di sini hanya untuk membuat keributan. Sebaiknya kau pergi, karena tempat ini adalah surganya pencari kenikmatan, bukan wadah untuk orang-orang yang hobi berbuat onar!!"

"Dasar jala** kurang ajar, berani sekali kau!!"

Tiga orang wanita berpakaian mirip dengan Jessica dengan model dan warna berbeda. Tiba-tiba menarik pria itu dan membawanya menjauh dari atas panggung.

"Lanjutkan pekerjaanmu, Baby. Si brengsek ini serahkan pada kami." Ucap salah satu dari ketiga wanita itu.

"Oke!!"

"Sialan kalian jala**! Hentikan itu! Kalian ingin membawaku kemana?!" Teriak marah pria itu karena ulah teman Jessica yang tiba-tiba menyeretnya pergi.

"Diam kau Bajing**! Pembuat onar sepertimu seharusnya di buang jauh-jauh ke jalanan."

"Bangsat! Cih! Jala** sialan, kalian ingin bermain-main denganku rupanya." Teriak pria itu sekali lagi.

"Shut! Diam lah dan hentikan bacotmu itu." ucap Karin, salah satu dari kedua wanita itu seraya menatap tajam pria yang digiring keluar itu.

"Aarrkkhhh." Dan sekali lagi pria itu berteriak marah.

Dari kejauhan Jessica hanya menatap pria itu dengan tatapan kesal. Jika saja ketiga temannya tidak datang, mungkin pria kurang ajar itu sudah habis ditangannya.

Pasti banyak yang bertanya-tanya apa yang sedang Jessica lakukan di tempat terkutuk seperti ini, dalam balutan pakaian yang mampu mengundang birahi lawan jenisnya? Ya, Jessica bekerja di club ini sebagai seorang DJ.

Jessica di kenal dengan DJ Jangmi oleh orang-orang karena mereka tidak tau siapa namanya. Dan karena wajahnya secantik bunga mawar, akhirnya mereka memanggilnya Jangmi yang berarti bunga mawar.

"Sebaiknya kau pergi dulu dan jangan menggangguku, Oke." ucap Jessica seraya memainkan kembali Turntable-nya. Fokus sempat terganggu karena insiden yang terjadi beberapa saat lalu.

"Tenanglah Darling, aku tidak akan mengganggumu, temui kami di meja bar jika kau sudah selesai ya. Kami ingin menari segila mungkin sekarang. Bye," ucap Natasha sambil mengedipkan matanya pada Jessica.

Natasha pun turun kelantai dansa dan mulai menggerakkan tubuhnya. Wanita itu akan berpesta semalaman bersama ketiga sahabatnya itu.

-

Sepasang mata berlensa abu-abu itu tak lepas sedikit pun dari sosok jelita yang sedang memimpin para pendosa yang tengah asik menari dengan gilanya di dance floor.

Sesekali pemilik mata itu menyesap cocktail-nya tanpa mengalihkan pandangannya. Sepasang matanya berkilat tajam dan mata itu menatap tak suka pada apa yang dikenakan oleh Jessica. Dress itu terlalu terbuka untuknya.

Pria itu meletakkan gelasnya kemudian berjalan membelah kerumunan manusia yang sedang asik menari itu sambil melepaskan jas hitamnya. Dan kemunculannya di atas panggung tentu saja membuat Jessica terkejut setengah mati.

"Kau hampir saja menjadi menjadi santapan manusia-manusia busuk di sana. Pakaianmu terlalu berbahaya untukmu, Nona."

Jessica tercekat mendengar kalimat pedas yang keluar dari mulut tajam pria itu 'Kevin'. Kemudian sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk lengkungan di wajah cantiknya.

"Aku tidak memiliki pilihan lain, Tuan. Aku bisa dipecat dari pekerjaanku jika tidak mengikuti aturan." Ujarnya.

Kevin meletakkan jasnya di atas bahu Jessica. Dan apa yang dia lakukan tentu saja mengundang jerit histeris para wanita yang selama ini mengagumi dan mengilainya.

"Setidaknya ini bisa sedikit melindungimu." Kevin beranjak dari hadapan Jessica dan pergi begitu saja. Diam-diam gadis itu menarik sudut bibirnya. Baru kali ini ada orang asing yang memperlakukannya dengan baik.

Kevin kembali pada teman-temannya dan berbagai kalimat langsung menyerbunya dengan telak.

"Wow, apa-apaan itu tadi? Sangat aneh melihat patung es sepertimu peduli pada orang asing apalagi itu perempuan,"

"Diamlah!! Mulutmu seperti perempuan," sinis Kevin menjawab.

"Ck, dasar kulkas berjalan."

"Aneh karena orang sepertimu bisa peduli pada orang asing, atau mungkin kau memang sudah mengenalnya?"

"Tidak juga, hanya beberapa kali bertemu." Kevin menyesap kembali minumannya.

"Kau tertarik padanya?"

"Mungkin,"

"Tidak salah juga jika kau tertarik padanya. Dia memang sangat cantik dan pesonanya sangat menyilaukan mata. Jika kau tidak tertarik kau bisa lemparkan dia padaku,"

"Oke, setelah kau terbujur kaku di ruang mayat,"

"Sialan kau Kevin Nero." Dan Kevin hanya mengangkat bahunya acuh.

Dean, Reno dan Seho sering kali terkena mental ketika berbicara dengan Kevin. Pria itu memang paling ahli dalam membuat ketiga sahabatnya itu kehilangan kata-kata. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya tak jarang membuat mereka tertekan.

"Berbicara denganmu lama-lama membuatku stres, lebih baik aku menikmati surga dunia saja." Reno bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

"YAKK!! TUNGGU KAMI!!"

Hanya tersisa Kevin di sana. Kemudian Kevin mengangkat kepalanya dan sosok Jessica telah digantikan oleh orang lain. Kevin sedikit kecewa karena tidak menyadari kepergiannya.

Sampai akhirnya mata abu-abunya menangkap siluet seorang gadis bergaun Hitam dan berambut coklat ekor kuda meninggalkan bar dengan terburu-buru. Penasaran kemana gadis itu akan pergi. Kevin pun memutuskan untuk menyusulnya.

.

.

.

Kevin menghentikan mobilnya di sebuah rumah sakit. Dia mengikuti Jessica sampai kemari. Kevin tidak tau apa tujuan gadis itu pergi ke rumah sakit dalam keadaan terburu-buru.

Kevin segera turun dan menyusul Jessica yang sudah masuk ke dalam. Dari kejauhan samar-samar Kevin mendengar Jessica yang menanyakan perihal kamar ibunya. Dan sekarang dia tau apa alasan Jessica ada di rumah sakit ini.

"Apa biaya rumah sakit Ibu gadis itu sudah dilunasi?"

"Atas nama Nyonya Karina ya? Belum Tuan, baru DP nya saja."

"Aku akan melunasi semuanya. Pindahkan dia keruang VIP. Aku ingin wanita itu mendapatkan perawatan terbaik."

"Baik, Tuan."

Kevin menatap kepergian Jessica yang semakin menjauh dengan tatapan yang sulit di jelaskan dengan kata-kata. Melihat bagaimana sulitnya hidup gadis itu membuat Kevin ingin segera menikahinya.

Tapi jika dia lakukan dengan gegabah. Bisa saja Jessica menolaknya, dan satu-satunya cara terbaik adalah dengan mendekatinya secara perlahan-lahan, dan Kevin akan menunggu saat yang tepat untuk memilikinya.

"Aku pasti akan melindungimu dan membantumu sebagai bayangan yang tidak kau sadari keberadaannya."

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Jihan

Jihan

cerita bagus dan meharukan

2021-11-17

0

Siswati

Siswati

ihhh Thor nya keliru menulis nama Kevin menjadi Nathan lupa nulis nama novel yg lain semangat thorr😘😘😘

2021-11-05

0

Gadis Penenun

Gadis Penenun

Wow, Jessica ternyata seorang DJ juga. Seru thor

2021-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!