Pesanan Kue Nessa

Pagi ini Ziva begitu repot karena Nessa yang menjadi langganannya kemarin tiba-tiba memesan 1000 kotak kue dengan aneka ragam.

Ziva berangkat lebih awal ke toko dengan di antar oleh sopir . Ia pun membantu karyawannya yang terlihat repot.

"Nona ,apa masih lama pesanan kue saya?"tanya Nessa.

"Bentar lagi,Nona. Tinggal 100 kotak lagi yang belum di packing,"ujar Ziva lembut.

"Jangan lama-lama,saya bisa dimarahi!"jelasnya.

"Buat acara apa Nona?"tanya Ziva ."Mengapa pesannya mendadak?"tanyanya lagi.

"Kurang tahu tapi saya hanya disuruh untuk pesankan saja,"tutur Nessa.

"Oh, begitu. Saya akan kasihkan bonus untuk Nona!"ujar Ziva.

"Benarkah Nona? Dengan senang hati saya menerimanya,"ungkap Nessa tersenyum.

Ziva menyodorkan 20 kotak kue sebagai bonus lalu berkata,"Sering order ke sini 'ya!"

"Tentu,Nona. Saya akan sering order ke sini!"tutur Nessa tersenyum. "Tapi ini banyak sekali!"ujarnya lagi.

"Tidak apa,Nona!" ucap Ziva.

Karyawan Ziva menghampirinya dan berkata pesanannya sudah selesai.

"Nona, pesanannya langsung masukkan saja ke dalam!"ucap Nessa menunjuk truk box.

Ziva menyuruh karyawannya memindahkan kotak kue ke dalam truk yang ditunjuk Nessa.

"Nona ,seharusnya kami yang mengantar pesanan ini ke pelanggan tapi ini anda sendiri yang mengambilnya langsung,"ujar Ziva.

"Tidak apa,Nona. Ini juga perintah atasan saya,"ucap Nessa.

Ziva hanya tersenyum dan berkata,"Tolong, sampaikan kepada atasan Nona terima kasih!"

"Saya akan sampaikan!"ucap Nessa.

Mobil truk sudah terisi dengan kotak kue, Nessa pun pamit meninggalkan toko kue Ziva. Gadis itu pun kembali ke toko.

"Untuk apa Kak Vandi pesan kue sebanyak itu?"gumamnya. Setahunya Nessa memang bekerja dengan temannya Razi."Sudahlah yang penting,dagangan aku laris manis!"batinnya.

Sesampainya di tempat tujuan seorang pria mencicipi kue dari toko kue Ziva. Lalu ia berkata,"Cukup enak!"

"Jelas enak,Tuan. Makanya saya suka pesan,"ungkap Nessa."Oh 'ya ,Tuan .Gadis itu mengucapkan terima kasih pada anda!"ucapnya lagi.

Pria itu hanya tersenyum tipis."Bagikan dengan yang lainnya,"perintahnya pada salah satu anggotanya.

Sore harinya,Razi menjemput Ziva di tokonya.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"tanya Razi sembari menyetir.

"Hari ini lumayan lelah Kak,tadi pagi ada pesanan seribu kotak kue,"jelas Ziva tadi pagi ia tidak di antar Razi karena buru-buru juga dan semalam ia juga tak berjumpa jadi tak sempat mengobrol.

"Wow, lumayan banyak!"sahut Razi.

"Iya,Kakak tahu yang pesan semua itu Nessa . Gadis yang Kakak temui beberapa hari yang lalu,"tutur Ziva.

"Sebanyak itu?"tanya Razi heran.

"Iya, katanya pesanan dari atasannya."Jawab Ziva.

"Untuk apa Vandi pesan sebanyak itu? Jika memang dia ada acara pasti dia akan mengabari Kakak,"ucapnya menjelaskan.

"Aku tanya dia tak menjawab buat acara apa,dia cuma mengatakan disuruh padahal Nessa itu 'kan karyawan Kak Vandi,"ucap Ziva .

"Besok Kakak akan tanyakan pada Vandi,"ujar Razi.

...****************...

Razi hari ini pergi ke kafe Vandi kebetulan hari ini libur. Selain ingin menghilangkan penat ia juga ingin menanyakan hal kemarin.

"Punya acara gak ngabarin,"protes Razi.

Vandi menatap heran Razi dan berkata,"Acara apa?"

"Kamu menyuruh Nessa memesan kue seribu kotak di toko kue milik Ziva,"tutur pria berusia 24 tahun itu.

Vandi terkekeh dan berkata,"Kalau aku punya acara tentunya undang kamu dan pesan kue dengan Ziva pastinya minta diskonan."

"Nessa bilang dia disuruh atasannya,"jelas Razi lagi.

"Atasannya?Apa dia memiliki dua pekerjaan?" tanya Vandi.

Razi menaikkan kedua bahunya .

"Dia pernah cerita bahwa ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit,"jelas Vandi.

"Sakit?"

"Iya,selain itu dia mempunyai dua orang adik yang harus dibiayainya,"ungkap Vandi.

"Ayahnya di mana?"

"Ayahnya telah meninggal 8 tahun yang lalu,"jelas Vandi.

"Wanita yang tangguh,"gumamnya.

"Hei,malah jadi bahas dia . Kau suka dengannya?" tanya Vandi meledek.

Razi tergelak,"Mana mungkin aku suka dengan dia!"ucapnya membela diri.

"Dia cantik, mandiri,pekerja keras dan..."

"Cukup!"ucap Razi memotong."Kenapa jadi promosi dirinya?Apa jangan-jangan kau yang suka dengannya?"tanyanya kembali sembari tertawa.

"Oh,tidak. Aku tuh lagi ngincar adikmu!"celetuk Vandi.

"Ogah , jadi ipar denganmu!"ujar Razi.

"Hei,apa kurangnya diriku? Tampan, mandiri,pintar . Cocoklah dengan Ziva,"ujar Vandi percaya diri.

"Iyalah,tapi belum tentu Ziva menerimamu!"celetuk Razi.

Di tengah obrolan mereka berdua,Nessa datang.

"Pucuk di cinta ulam pun tiba, yang kita ceritakan datang ."Tutur Vandi.

"Siang,Tuan. Maaf saya terlambat!"ujar Nessa menghampiri Vandi.

Pria itu melihat arlojinya dan berkata,"Terlambat setengah jam itu artinya kamu harus pulang .."

"Terlambat juga ,Tuan!"sahut Nessa.

"Pintar ! "ucap Vandi.

"Terima kasih, Tuan!"ujar Nessa.

"Iya, kembalilah bekerja!"ucap Vandi.

Razi sesekali melirik Nessa dan membuang wajahnya saat gadis itu melihatnya.

"Hampir tiap hari dia terlambat,"ujar Vandi dengan suara pelan ketika melihat Nessa kembali bekerja.

Mereka kembali mengobrol,tak lama mendengar suara dari meja tamu yang lainnya.

"Saya bayar di sini!"teriak pria itu.

"Memangnya kenapa kalau anda bayar?"tanya Nessa menantang.

Vandi menghampirinya dan berusaha melerai,"Ada apa ?"

"Beri tahu pada pelayan anda untuk bersikap sopan terhadap tamu!"ucap pria itu.

"Memang dia melakukan apa,Tuan?"tanya Vandi ramah.

"Dia menampar saya,"ujar pria itu lagi.

"Anda yang tidak sopan, memegang tangan dan pipi !"sentak Nessa.

Razi melihat dari kejauhan,menyesap kopinya dan menyunggingkan senyuman.

"Tak usah jual mahal,kau juga menjajah dirimu diluaran !"ucap pria itu tersenyum jahat.

"Ini pria kurang ajar! "Nessa menarik baju pria itu namun tangannya ditarik Vandi.

Kemudian Nessa menyiramkan minuman di pakaian tamunya itu. Dia menatap tajam Nessa menahan amarahnya dan berlalu meninggalkan kafe dengan membanting kursi.

Nessa berlari keruangan khusus karyawan ia menangis . Sahabat barunya Metha mendekatinya dan memeluknya.

"Aku tak sehina itu,aku memang miskin tapi aku tak pernah menjual diri,"ucapnya terisak.

"Sabar Nessa,aku tahu kamu . Kamu wanita baik yang kuat!"ujar Metha memberi semangat.

Nessa tersenyum dan menghapus air matanya.

"Huh ! Buat pusing kepalaku saja!"ujar Vandi menghela nafasnya.

Razi tersenyum melihat temannya terlihat stres .

"Hei,kenapa kau tersenyum?"tanya Vandi.

"Ternyata aku bisa melihatmu terlihat panik seperti tadi,"ucap Razi terkekeh.

"Ya,ampun bukan menolong temannya malah meledek kayak gini. Itu tamu pun kurang ajar. Ingin juga aku menambah satu pukulan tapi Nessa sudah menamparnya,"jelas Vandi.

"Kau mampu mengatasinya sendiri untuk apa aku membantu,gadis itu cukup berani melawan,"ujar Razi santai.

Terpopuler

Comments

Ra2_Zel

Ra2_Zel

hai thor,saling dukung yuk.salam dari poor Child

2021-12-23

0

Pangeran Matahari

Pangeran Matahari

kasih spasi dong kk setelah tanda baca.. hehehe.. maaf kk sama2 belajar😁😁😁

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bertemu
2 Bertemu lagi
3 Pesanan Kue Nessa
4 Menolong Nessa
5 Liburan dengan Keponakan
6 Hadiah
7 Mulai Dekat
8 Kejadian di toko bunga
9 Salah Paham
10 Razka
11 Pernyataan Cinta
12 Tiba-tiba Melamar
13 Menghindar
14 Mulai Gencar Mendekati
15 Lamaran
16 Awal Kehancuran
17 Keluarga Razka
18 Bayangan Masa Lalu
19 Pura-pura baik
20 Beraktinglah!
21 Kehadiran Mantan
22 Hari Bebas Ziva
23 Ayah Razka
24 Pengakuan Jujur Nessa
25 Mario
26 Perubahan
27 Kisah Ziva
28 Belajar Membuka Hati
29 Antara aku, kau dan dia(Masa Lalu)
30 Antara aku, kau dan dia( Masa Lalu bag. 2)
31 Antara aku, kau dan dia(Masa Lalu bag. 3)
32 Latihan Menembak
33 Membuka Hati
34 Titik Terang
35 Melatih Ziva
36 Teror dimulai
37 Cerita tentang pria dingin
38 Serangan Teror
39 Diamnya Ziva
40 Kabar Bahagia
41 Ziva kembali diculik
42 Menghukum Razka
43 Razka hampir diculik
44 Nessa Hamil
45 Alasan Rena
46 Sepupu Rena
47 Keluarga baru
48 Luna
49 Dekat
50 Makan Malam Terpaksa
51 Pesta yang menyebalkan
52 Luna menghilang
53 Berita Heboh
54 Sakit
55 Di paksa Cuti
56 Desakan dari Ibu
57 Mulai Cuek
58 Jaga Jarak
59 Dave
60 Pilihan untuk Luna
61 Pilihan Untuk Luna 2
62 Curahan hati Luna
63 Restu Tama
64 Kepulangan Luna
65 Pengganggu
66 Luna Dalam Bahaya
67 Hari Bahagia
68 Akhir Cerita
69 Akhir Cerita 2 (End)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Bertemu lagi
3
Pesanan Kue Nessa
4
Menolong Nessa
5
Liburan dengan Keponakan
6
Hadiah
7
Mulai Dekat
8
Kejadian di toko bunga
9
Salah Paham
10
Razka
11
Pernyataan Cinta
12
Tiba-tiba Melamar
13
Menghindar
14
Mulai Gencar Mendekati
15
Lamaran
16
Awal Kehancuran
17
Keluarga Razka
18
Bayangan Masa Lalu
19
Pura-pura baik
20
Beraktinglah!
21
Kehadiran Mantan
22
Hari Bebas Ziva
23
Ayah Razka
24
Pengakuan Jujur Nessa
25
Mario
26
Perubahan
27
Kisah Ziva
28
Belajar Membuka Hati
29
Antara aku, kau dan dia(Masa Lalu)
30
Antara aku, kau dan dia( Masa Lalu bag. 2)
31
Antara aku, kau dan dia(Masa Lalu bag. 3)
32
Latihan Menembak
33
Membuka Hati
34
Titik Terang
35
Melatih Ziva
36
Teror dimulai
37
Cerita tentang pria dingin
38
Serangan Teror
39
Diamnya Ziva
40
Kabar Bahagia
41
Ziva kembali diculik
42
Menghukum Razka
43
Razka hampir diculik
44
Nessa Hamil
45
Alasan Rena
46
Sepupu Rena
47
Keluarga baru
48
Luna
49
Dekat
50
Makan Malam Terpaksa
51
Pesta yang menyebalkan
52
Luna menghilang
53
Berita Heboh
54
Sakit
55
Di paksa Cuti
56
Desakan dari Ibu
57
Mulai Cuek
58
Jaga Jarak
59
Dave
60
Pilihan untuk Luna
61
Pilihan Untuk Luna 2
62
Curahan hati Luna
63
Restu Tama
64
Kepulangan Luna
65
Pengganggu
66
Luna Dalam Bahaya
67
Hari Bahagia
68
Akhir Cerita
69
Akhir Cerita 2 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!