"Kakak antar kamu ke toko!"ucap Razi di tengah obrolan sarapan paginya dengan Ziva.
"Dengan senang hati Kakakku!"ujar Ziva tersenyum senang.
Selesai sarapan Razi mengantar Ziva ke toko kue. Usaha yang dibangun oleh Mama Lusi semasa hidupnya sudah mempekerjakan 10 karyawan. Kini toko itu telah berdiri 4 tahun. Selain itu Ziva juga membuka toko bunga di samping toko kue yang baru ia rintis setahun belakangan ini.
Sesampainya di toko kue,Razi ikut turun sekalian ingin melihat usaha adiknya itu yang jarang dikunjunginya.
Razi melihat seorang wanita muda berdiri di dekat etalase kue.
"Wanita itu lagi!"gerutunya.
"Kenapa Kak?"tanya Ziva.
"Tidak apa-apa,"ujar Razi .
Wanita itu berbalik dan tersenyum lalu ia menghampiri kakak beradik."Hei,Tuan. Kita jumpa di sini,"sapanya.
"Kakak kenal dengan dia?"tanya Ziva.
Razi memijit pelipisnya dan berkata,"Kakak tidak kenal!"
"Tuan, jangan gitu dong! Anda sering ke kafe tempatku bekerja,"jelas Nessa.
"Sok kenal banget !"ucap Razi ketus.
Nessa tersenyum nyengir.
"Oh,ya Kak. Dia ini langganan di toko kue aku. Seminggu ini sering ke sini,"tutur Ziva.
"Iya,Tuan. Rumah saya tidak jauh dari sini,"ucap Nessa .
Razi terpaksa tersenyum lalu berkata,"Oh ya,saya tidak tanya!"
Nessa mengerucutkan bibirnya,"Kakak kamu galak!"ucapnya berlalu.
"Pagi-pagi sudah bikin kesal aja tuh orang!"keluh Razi melayangkan pukulan di udara.
Ziva yang melihat tergelak ,"Jangan benci Kak nanti jodoh!"ucapnya menyindir.
"Ogah, berjodoh dengan dia!"ujar Razi bergidik."Kakak berangkat ke kantor!"ucapnya pamit.
"Hati-hati Kak!"
...****************...
"Pagi Nona Ziva,"sapa Nessa yang dari awal buka toko jadi pelanggan pertama.
"Eh,Nona Nessa. Pagi juga!"ucap Ziva tersenyum.
"Tidak di antar kakaknya?"
"Hmm..di antar cuma dia tidak ikutan turun,"jawab Ziva.
"Oh,gitu ya!"
"Tiap pagi beli roti buat siapa?"tanya gadis cantik itu yang penasaran, selama seminggu lebih ini Nessa selalu datang pagi untuk belanja.
"Oh,itu. Apa itu,hmm untuk apa ya? oh untuk orang tua dan adik-adikku,"jawab Nessa kelihatan gugup.
Ziva hanya mengangguk dan tersenyum.Wanita itu pamit pulang.
Salah satu karyawan Ziva mendekatinya,"Nona, saya curiga dengan wanita itu?"
"Nona yang mana?"
"Wanita yang berbicara dengan Nona."
"Curiga kenapa?"
"Setiap pagi dia datang kemari dan dia akan duduk di kursi itu bermain gawai kemudian baru belanja. Terkadang dia lama di sini sampai Nona Ziva datang,"jelasnya menunjuk sebuah kursi tunggu.
Ziva tersenyum dan berkata,"Biarkan saja!"
Razi tahu Nessa berada di toko Ziva makanya ia tidak mau turun dan malas jika harus bertemu dengan wanita itu.
"Wanita itu di mana-mana selalu ada!"gumamnya. Ia pun melajukan kendaraannya ke kantor Papanya. Ia berjanji akan meneruskan bisnis Daniel.
Sementara itu Ziva sibuk dengan aktivitasnya di toko kue dan bunga. Nessa kembali lagi ke tokonya.
"Nona ,aku butuh bunga !"ujarnya.
"Oh,baiklah. Bunga yang mana?"tanya Ziva.
"Terserah,Nona!"jawabnya.
Ziva memberikan seikat bunga Bakung putih atau Lily kepada Nessa. Wanita itu menerimanya dan memberikan uang kemudian berlalu menggunakan sepeda motornya tampak terburu-buru.
Makan siang di kantor Razi ,hari pertama bekerja tanpa Papa Daniel karena ada urusan mendadak di luar kota ia di temani sekretaris Daniel yang telah mengabdikan dirinya selama 7 tahun ini. Pria berusia 32 tahun itu bernama Aditya seorang ayah memiliki dua orang putri.
"Tuan,kita mau makan di mana?"tanyanya.
"Terserah kamu!"jawab Razi.
"Saya biasa dibawakan oleh istri makanan,"tuturnya.
"Ya, sudah. Kamu bawa makananmu kita makan di kafe temanku saja!"ujar Razi. Kebetulan kafe Vandi tidak terlalu jauh dari kantor Daniel.
Mereka pun akhirnya makan di kafe biasa. Ia pun di sambut Vandi."Hei, Bos!"celetuknya.
"Apaan 'sih panggil Bos?"protes Razi.
"Kau sekarang jadi Bos dan di temani pengawal pribadi,"ucapnya melirik Aditya.
"Dia sekretaris Papa Daniel, cepat buatkan makanan dan minuman! Aku udah lapar!"perintah Razi menyuruh Vandi agar tidak banyak bertanya.
"Oke,siap Bos!"ucapnya berlalu ke arah dapur.
Razi melirik ke sana kemari mencari seseorang.
"Dia lagi cuti kerja ,"ucap Vandi mengejutkan Razi.
"Dia siapa?"tanya Razi pura-pura bingung.
"Gadis itu bernama Nessa,"jelas Vandi.
"Gadis mana lagi?"Razi memijit pelipisnya.
"Gadis yang kemarin menumpahkan minuman di celanamu!"ucap Vandi mengingatkan.
"Oh,dia! Aku tak mencarinya,"ucapnya berkelit.
Vandi tertawa dan berkata,"Baru kali ini ,kamu datang dengan wajah gelisah dan melirik sana kemari kalau bukan karena gadis itu!"
"Gak usah ngawur! Mana makanannya. Sekretaris Papa Daniel tak mau makan sebelum aku makan juga!"ucapnya mengalihkan pembicaraan.
Tak lama makanan dan minuman terhidang di meja.
"Anda selalu bawa makanan ke kantor?"tanya Vandi pada Aditya.
"Iya,Tuan. Ini buatan istri,dia selalu membawakan agar saya tak lupa makan!"jawabnya.
"Jomblo mana tahu!"celetuk Razi.
"Anda juga jomblo Tuan Razi ,"ejeknya. "Mending aku tapi punya kekasih dari pada kamu?"sindirnya.
"Punya kekasih belum tentu berjodoh,"ucap Razi tersenyum mengejek.
"Huh..dasar!"gerutunya
Aditya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat pria dihadapannya.
...****************...
"Ini upah untuk kamu!"ujar seorang pria pada Nessa.
"Tuan,ini tidak sesuai perjanjian!"protesnya.
"Pekerjaanmu belum selesai,aku tak bisa memberikan sepenuhnya,"ujar pria itu.
"Tuan, tolonglah. Aku butuh uang untuk membayar rumah sakit Ibuku!"ujar Nessa memohon.
"Aku yang menjamin kesehatan Ibumu!"ucapnya.
"Jadi ,Tuan akan membiayai semuanya?"tanya Nessa senang.
"Syaratnya kamu harus menyelesaikan tugas ini jika tidak berhasil semua aku anggap utang!"ucap pria itu tegas.
"Baiklah, aku akan berusaha dan membuat ini berhasil!"
"Aku tunggu kabar dari kamu!"ucapnya dingin.
"Baik, Tuan!"
Di kafe tempat Nessa bekerja, seorang wanita temannya menghampirinya.
"Kamu tahu kemarin pria itu datang kemari ,"ucapnya.
"Dia 'kan memang sering ke sini!"sahut Nessa memakai apron .
"Tapi dia melihat sana sini, mungkin mencari kamu!"tuturnya.
"Untuk apa dia mencariku?"
"Mana ku tahu,tapi aku dengar Pak Vandi bicara dengan pria itu begini 'dia lagi cuti kerja'. Hari itu yang cuti kerja cuma kamu,"jelasnya.
Nessa tergelak mendengar cerita temannya itu,"Pria kaya itu mana mungkin mencariku memangnya aku ada utang dengannya,"ucapnya.
"Ini orang tak ada seriusnya,"ucap teman Nessa mencubit pipinya kedua tangannya."Kalau pria itu jatuh cinta denganmu, bagaimana?"tanyanya.
"Aku akan traktir kamu makan,"sahut Nessa asal.
"Benar kamu mau traktir aku makan?"
Nessa menggangukkan kepalanya.
"Aku doakan bukan cuma dia jatuh cinta tapi kamu juga!"ucapnya semangat.
"Itu tidak mungkin,"batin Nessa .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Pangeran Matahari
♥️♥️♥️
2021-12-01
0