"Ayo,Om kita berangkat sekarang!"ajak Valia semangat.
"Ini masih pagi, tempatnya saja belum buka. Sebentar lagi kita ke sana!"bujuk Razi.
"Om, jangan bohong lagi!"ancam Valia dengan wajah imut.
"Kapan Om bohongi kalian?"
"Kemarin!"ucap Valia lantang.
Razi terkekeh dan berkata,"Kemarin Om memang tidak sengaja karena.."
"Membantu Tante Nessa,"ucap Reva.
"Nah,itu Kakak kamu benar!"ucap Razi.
"Tante Nessa itu siapa? Ganggu kita saja!"ucap Valia kesal.
"Dia teman Tante Ziva,tenang dia takkan mengambil Om dari kalian,"ucap Razi percaya diri.
"Awas saja ! kalau dia berani ganggu liburan kita,"ucapnya mengerucutkan bibirnya.
Razi melihat arlojinya dan berkata pada keponakannya,"Jangan marah-marah ntar cepat tua,Om mau ganti pakaian baru kita berangkat!"
"Aku janji Om gak marah-marah lagi,aku mau ganti pakaian juga. Ayo,Kak!"ajaknya pada Reva.
Mereka pun pergi ke Mall , Rachel dan Ziva juga ikut menemaninya. Sesuai janji Razi dia yang akan membayar semua . Reva dan Valia begitu senang bermain di wahana mall tersebut. Ketiga orang dewasa memantau mereka dari jarak tidak terlalu jauh.
Ziva bangkit dari tempat duduknya."Kamu mau ke mana,Dek?"tanya Rachel.
"Aku mau ke toilet,"jawabnya.
"Ya ,sudah!"
Ziva beranjak pergi ke toilet, tanpa sengaja ia melihat Nessa dengan beberapa pria. Satu pria dengan pakaian berbeda. Ia ingin menyapa Nessa tapi ia urungkan karena buru-buru ke toilet. Selesai dari toilet ia mencari Nessa yang duduk di sebuah restoran mall telah pergi.
"Ke mana dia?"gumam Ziva.
"Hei,kamu cari siapa?"tanya Razi yang menepuk bahunya.
"Kakak,aku tadi lihat Kak Nessa di sini!"ujarnya.
"Biarkan saja, ini tempat umum."Ucap Razi.
"Tapi dia dengan beberapa pria,"ujarnya lagi.
"Mungkin kekasihnya,"tebak Razi.
"Tidak mungkin, mereka ada 4 atau 5 orang begitu. Mana mungkin semua kekasihnya,"jelasnya.
"Kita main saja dengan Reva dan Valia,kamu tak usah mikirin dia!"ucap Razi.
Ziva akhirnya menurut apa kata Razi. Ia begitu senang bermain dengan kedua keponakannya. Mereka jarang sekali berkumpul seperti ini karena aktivitas pekerjaan.
Jam menunjukkan pukul lima sore, mereka kembali pulang. Reva dan Valia terlelap tidur di bangku penumpang bersama Rachel.
"Kakak mau kami antar ke rumah atau ke rumah papa?"tanya Razi.
"Ke rumah Kakak saja ,Kak Vano sudah pulang,"ucap Rachel.
Mobil pun meluncur ke rumah Rachel. Sesampainya Razi mengendong Valia yang masih tidur dan mengantarnya ke kamar. Sedangkan Reva sudah bangun karena Rachel yang membangunkannya. Vano yang melihat istrinya pulang segera menghampirinya.
"Jalan-jalan tidak ajak Papa,"ucapnya pada Reva.
"Papa sibuk terus,"sahut Reva sewot.
"Maafkan,Papa. Minggu depan janji ada waktu buat kalian!"ucap Vano merayu putri pertamanya.
"Reva pegang janji ,Papa!"ucapnya.
Vano mengacak rambut putrinya sembari tersenyum.
"Kakak,aku dan Ziva pamit pulang,"ucapnya pada Vano dan Rachel.
"Kalian tidak makan malam di sini? tanya Vano.
"Lain kali saja ,Kak. Papa menunggu kami!"ucap Ziva.
"Tidak apa-apa,ya sudah. Hati-hati!"ucap Vano.
...****************...
Pagi hari di toko kue,Nessa seperti biasanya membeli beberapa roti. Ziva pun menyapanya.
"Kemarin aku lihat Kakak di Mall,"ucap Ziva membuka percakapan.
"Mungkin kamu salah orang,"ucap Nessa berkelit.
"Wanita itu mirip sekali dengan Kakak,"ujar Ziva lagi.
"Kemarin aku pergi ke luar kota mengunjungi saudara,mana mungkin di Mall."Nessa berusaha mencari alasan.
"Ya juga , mungkin aku salah orang. Wanita itu di kelilingi beberapa orang pria,"tuturnya.
Nessa tersenyum tipis dan berkata,"Teman pria di kota ini aku tak punya kecuali teman kerja itupun cuma Bos Vandi dan tiga karyawan pria."
"Semoga saja bukan Kakak, tampaknya pria-pria itu bukan orang baik,"ucap Ziva menuduh.
Nessa hanya membalas dengan senyuman.
"Kakak mau beli berapa bungkus roti?"tanya Ziva.
"Saya pesan 100 bungkus,"ucap Nessa.
"Sebanyak itu?"tanya Ziva heran.
"Iya,ini pesanan atasan saya!"jawabnya.
"Kakak, bekerja dua tempat?"
"Hmm...iya!"jawab Nessa terbata.
"Oh,makanya kemarin sempat heran aja . Saya pikir kemarin itu pesanan buat Kak Vandi ternyata bukan,"tutur Ziva.
Ziva dan salah satu karyawannya memasukkan roti ke dalam kotak besar.
"Terima kasih!"ucap Ziva.
Nessa hanya mengangguk dan berlalu.
Sore hari sepulang kerja Razi sengaja membawa Ziva ke kafe Vandi. Para pegawai kafe mulai berisik saat Razi membawa seorang wanita. Ucapan bisik pegawai sampai di telinga Nessa yang sedang beristirahat .
"Nes,kamu lihat pria itu membawa seorang gadis. Dia cantik!"ujar Metha.
"Biarkan saja itu haknya,"tutur Nessa.
"Kamu tidak penasaran begitu?"
Nessa menggelengkan kepalanya.
Vandi yang melihat Razi membawa Ziva merasa senang."Hai,Ziva lama tak bertemu!" sapanya.
Ziva tersenyum dan berkata,"Iya Kak,aku lagi sibuk. Kakak bagaimana kabarnya?"
"Oh,baik. Kamu pasti baik juga 'kan?"tanya Vandi.
"Ekheem.."
Vandi tersenyum nyengir.
"Ngobrol aja terus,aku dicuekin!"protes Razi.
"Oh,ya . Maaf ,kakak ipar. Mau pesan apa?"
"Memangnya kamu mau dengan dia?"tanya Razi pada Ziva.
Ziva hanya tersenyum.
"Lihat tuh dia aja tidak menjawab!"ucap Razi.
"Dia malu karena ada kau,"celetuk Vandi.
"Kak Nessa mana,Kak?"tanya Ziva.
"Lagi istirahat,mau aku panggilkan?"
"Boleh,Kak!"jawab Ziva.
Vandi pun memanggil Nessa yang sedang beristirahat di ruangan karyawan.
"Kamu ,kenapa panggil dia ?"tanyanya Razi dengan suara pelan.
"Biar aku ada teman ngobrol,"ujarnya.
Vandi pun datang bersama Nessa.
"Mari,Kak . Duduk di sini!"ajak Ziva.
Nessa melirik atasannya itu,Vandi pun mengangguk tanda setuju. Ia akhirnya duduk di sebelah Ziva. Pandangan mata Razi terus tertuju gadis yang duduk di sebelah adiknya.
"Aku akan buatkan minuman untuk kalian,"ucap Nessa kemudian berdiri."Kamu pesan apa?"tanyanya pada Ziva.
"Aku jus jeruk saja ,Kak!"
"Oh,baiklah. Sebentar 'ya!" ucapnya.
"Mengapa Kakak tidak di tanya mau minum apa?"tanya Ziva pada Razi.
"Dia sudah paham kesukaan Kakakmu!"tutur Vandi.
"Oh, begitu!"
Tak lama minuman yang dibuat Nessa datang,"Silahkan diminum!"ucapnya.
"Lihatlah,dia tahu yang disukai Razi!"ucap Vandi.
Nessa membuatkan 3 porsi , segelas jus jeruk buat Ziva dan 2 cangkir kopi untuk Vandi dan Razi yang Nessa sendiri sudah paham minuman kesukaan keduanya.
Nessa kembali duduk disamping Ziva.
"Minuman Kakak mana?"tanya Ziva pada Nessa.
"Tidak apa-apa,saya masih kenyang!"ucapnya tersenyum.
Lirikan mata Razi selalu tertuju padanya,Nessa selalu tersenyum saat mata mereka tak sengaja bertemu.
Ziva dan Vandi asyik mengobrol sedangkan Nessa kebanyakan diam karena tidak tahu mau mengobrol apa,Razi hanya menjadi pendengar ia tak leluasa bercanda dan bercerita jika ada orang lain di antara mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Pangeran Matahari
asyik liburan
2021-12-01
0