Triiing...Triiing...Triiing...
Suara bel menandakan berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Banyak siswa yang berhamburan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing. Ada beberapa siswa yang juga tengah sibuk berlatih speaking sebagai persiapan mengikuti seleksi perwakilan ESC.
"Sha, gimana persiapan kamu? Aku masih cari bahan ini." tanya Andri.
"Aku sih udah cukup bahan. Tinggal latihan speaking nya aja sama memahami isi temanya. Udah tenang aja, kalo udah paham isi dan alur topiknya ntar ngalir sendiri kok idenya." jelas Risha kepada Andri.
Mereka masih terus berlatih sampai akhirnya mereka pulang.
Sesampainya di rumah, Risha membantu ibunya berkutat di dapur untuk menyiapkan pesanan katering kue.
Saat jam makan malam, mereka makan malam bertiga seperti biasanya. Pak Arwan terlihat serius memulai pembicaraan.
"Sha, ayah mau bicara penting sama kamu." kata Pak Arwan memulai pembicaraan.
"Iya yah. Ada apa? Sepertinya sangat penting." jawab Risha.
"Ayah sama ibu sudah menjodohkan kamu sama anak dari teman ayah dan ibu yang kemarin kesini. Kamu masih ingat kan?" tanya Pak Arwan.
"Iya nak, ibu sama ayah udah mutuskan ini jauh-jauh hari waktu kamu masih kecil. Kami berteman baik, dan punya rencana akan menjodohkan anak-anak kami kalau sudah besar nanti. Sekarang kamu sudah cukup besar, sudah cukup untuk memikirkan hal ini. Lagi pula anak mereka juga sudah mapan nak." tutur Bu Shani menyakinkan Risha.
"Tapi bu, yah, Risha masih sekolah, masih mau kuliah terus membangun karir Risha. Masih banyak mimpi Risha yang belum terwujud." jawab Risha dengan suara parau dengan mata berkaca-kaca.
"Ayah sama ibu tau nak, bahkan kami sudah membincangkan masalah ini ke mereka. Mereka tidak keberatan. Kamu tetap bisa jalani hari-harimu nak, seperti biasa aja. Nanti saatnya kamu bertemu dengan jodohmu pasti di waktu yang tepat. Ayah yakin, ayah sama ibu nggak bakal salah pilih yang terbaik buat kamu." jelas Pak Arwan dengan serius.
"Nanti Risha pikirkan yah, untuk saat ini Risha masih mau fokus dengan sekolah Risha. Sebentar lagi Ujian Nasional terus persiapan masuk perguruan tinggi yah. Oh ya. Ayah, Ibu, doakan Risha ya, minggu depan Risha mau ikut lomba English Speech Contest (ESC) mudah-mudahan Risha menang. Hadiahnya selain piala dan uang binaan, ada juga beasiswa penuh kuliah di kampus G itu. Ini mimpi Risha dari dulu. Ayah sama ibu doakan Risha ya!" sambung Risha meminta doa kepada orang tuanya.
"Kami pasti mendoakan yang terbaik buat kamu nak." jawab Bu Shani yang diikuti anggukan kepala oleh Pak Arwan.
Setelah makan malam selesai, Risha pergi ke kamar. Ia uring-uringan memikirkan perjodohan yang telah direncanakan oleh orang tuanya.
"Arrrgghhh... Kata ibu lelaki itu udah mapan, berarti udah tua dong. Ya kali aku nikah sama bapak-bapak. Huhuhu... Hancur sudah susunan rencana masa depanku. Oke Risha.... Fokus... Fokus. Siapkan dirimu buat ESC, terus UN lanjut seleksi PTN. Jalani aja, Risha pasti bisa." batin Risha memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Risha larut dalam pemikirannya sampai terbawa ke alam mimpi.
Pagi itu merupakan hari dimana kegiatan seleksi perwakilan dari masing-masing kelas di SMA Merpati.
Setelah Andri selesai diuji oleh Bu Inggrid dan Bu Devi, makan giliran Risha yang diuji.
"Good morning all the jurries of this speech contest... (selamat pagi semua juri lomba pidato bahasa Inggris)." Risha memulai pidatonya.
.
.
.
sampai pada akhir pidatonya...
"Thank you for your nice attention, i'm sorry if i made some misthakes. Thank you....(terima kasih atas perhatiannya, saya minta maaf jika terdapat kesalahan. Terima kasih)." Risha menutup pidatonya, kemudian menghampiri Andri.
"Gila kamu Sha, keren banget Sha. Perfect. Aku tadi aja banyak part yang lupa nggak tersampaikan." kata Andri memuji Risha sambil mengangkat tangannya dengan jari jempol dan telunjuknya membentuk huruf O dan ketiga jari lainnya yang di rentangkan.
"Ah, kamu bisa aja Ndri. Kamu tadi juga bagus banget, mungkin kurang fokus aja dirimu. Yuk ke kantin, tenggorokanku udah kering kerontang ini. Hahaha." kata Risha sambil berlalu menuju kantin bersama Andri.
"Buk jus alpukat dua ya. Nggak pakai susu, nggak pakai gula. Kami udah cukup manis." pesan Andri ke ibu kantin yang hanya ditanggapi senyuman oleh ibu kantin.
"Ini jusnya nona manis." kata ibu kantin sambil menyerahkan dua gelas jus alpukat sambil sesekali tersenyum.
"Akhirnya tenggorokanku basah juga, hampir setengah jam nyerocos pidato, nahan kencing lagi. Kebiasaan ku kalo grogi suka mau kencing tau nggak. Trus Bu Inggrid sama Bu Devi cuma mengangguk-angguk tok nggak ada komen. Kan aku jadi galau, lolos nggak ya?" oceh Risha setelah minum jus alpukat ya.
"Trus sampai sekarang kamu belum kencing, ntar ngompol lagi Sha. Hahaha." kata Andri sambil tertawa.
"Udah hilang hasrat mau kencingku. Eh kira-kira lolos nggak ya, Ndri?" tanya Risha.
"Kalo kamu sih, aku yakin pasti lolos. Kalo aku, harap-harap untung buat lolos." jawab Andri.
"Aku masih berharap lolos, trus ntar menang ESC. Denger-denger kan hadiahnya selain piala sama uang binaan ada beasiswa penuh kuliah S1 di kampus G Ndri. Impianku dari dulu." jelas Risha.
"Iya bener Sha. Aku udah ngebayangin. Pertama lolos seleksi mewakili sekolah kita, trus ntar lomba ESC menang, trus masuk kuliah disana, terus.... (ucapan Andri terhenti karna mulutnya ditutup sama Risha).
"Terus terus mulu ntar nabrak Ndri. Hahaha." kata Risha sambil tertawa.
Setelah selesai minum jus di kantin, mereka segera pulang ke rumah. Pengumuman hasil seleksi akan disampaikan di hari Senin waktu upacara bendera.
*Upacara hari Senin*
Upacara bendera sedang berlangsung khidmat di lapangan SMA Merpati. Para siswa berbaris rapi sesuai kelas masing-masing.
Pada saat amanat pembina upacara, kepala sekolah mengumumkan siswa yang lolos seleksi untuk mengikuti ESC.
"Ehm... baiklah saya akan mengumumkan nama-nama siswa yang akan mewakili sekolah kita di perlombaan ESC. Yang pertama ada Greenarisha Febriono, kedua Andriana Zerrin dan yang terakhir Yoga Prasetyo. Besar harapan sekolah, kalian bertiga dapat memenangkan lomba ESC ini." kata kepala sekolah.
Prok....prok...prok...
Suara tepuk tangan bergemuruh dari para peserta upacara.
Kegiatan upacara telah selesai, para siswa mulai melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Setelah selesai kegiatan belajar mengajar, dilanjutkan kegiatan bimbingan untuk persiapan kegiatan ESC bagi ketiga perwakilan sekolah.
Satu minggu penuh ketiga perwakilan SMA Merpati berlatih dengan pembimbingnya yaitu Bu Inggrid.
"Sha, kamu udah siap belum buat lusa?" tanya Andri saat mereka berjalan menuju parkiran sekolah.
"Udah dong. Siap nggak siap ya harus siap Ndri. Kita harus menunjukkan kemampuan terbaik kita. Eh Ndri, Ga, besok agak awalan ya kumpul di sini. Biar nggak kejebak macet pas berangkat ke kampus G. Maklum hari Senin kan hari sibuk kerja." kata Risha mengingatkan Andri dan Yoga.
"Siap." jawab Andri dan Yoga bersamaan.
"Ya udah kalo gitu, yuk pulang." ajak Andri.
Mereka bertiga lalu pulang mengendarai kendaraan masing-masing menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Muh Yamin
luar biasa
2022-01-20
0
Alya lii
menarik ka ceritanya..
salam What I think ❤
2022-01-12
0
Ufuk Timur
Aili Tan mampir kak❤️❤️
udah masuk favorit juga, ,nyicil baca😊😊
2022-01-08
2