Bab 5 (sudah revisi)

Al tengah dilanda kegalauan. Pasalnya, Wina mendiamkan dirinya sejak pertengkaran mereka terakhir. Al mengakui kesalahannya. sebaiknya, ia mengatakan yang sejujurnya pada Wina.

Beberapa kali Al mencoba mengirimi Wina pesan romantis. Tetapi, Wina mengabaikannya. Lelah mencoba, membuat Al menyerah dan mulai menghindarinya.

Al memilih untuk mengirimkan pesan pada Citra. Ia ingin memastikan kesiapan Citra untuk membuka identitas istri pertama Al. Sekian menit ia menunggu, membuatnya semakin dilanda rasa frustasi.

Al memijit keningnya. Kepalanya berdenyut nyeri. Pintu ruangannya didorong cukup kuat membuat Al yang ingin melayangkan protes, kembali terdiam.

"Mami, mau apa kesini?" tanya Al saat melihat sang mami duduk di sofa.

"Apa, Mami sudah tidak boleh datang ke perusahaan papi lagi?" ketus Widya sang mami.

"Tentu saja boleh." Al segera berjalan mendekati maminya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Wina?" tanya Widya.

Al terdiam. Ia tengah menimbang, perlukah ia bercerita tentang kemelut rumah tangganya? Sepertinya tidak, jika mengingat semua hal ini terjadi karena andil dari wanita yang sayangnya, adalah ibu kandungnya.

Al memutuskan diam. Ia tak ingin ibunya ikut campur dalam setiap urusan rumah tangganya. Dialah yang berhak mengambil keputusan bukan. Namun, ketenangannya terusik.

"Sejak awal, Mami sudah katakan padamu untuk memilih bukan? Al, tidak ada satu wanita pun di dunia ini yang rela berbagi cinta apalagi berbagi suami dengan wanita lain. Terlebih, Wina tidak mengetahui apapun." Widya terhenti sejenak.

"Jangan serakah Al. Pada akhirnya, kau harus memilih salah satu diantara Wina dan Citra. Tetapi, Mami minta kamu ceraikan Citra. Untuk apa kamu pertahankan wanita itu lagi? Dia sudah tidak berguna," ucapnya berapi-api.

"Mi, Citra itu orang yang Al cintai. Mana mungkin Al menelantarkannya begitu saja? Kalau bukan karena, Mami yang minta Al untuk menikah lagi, semua ini tidak akan terjadi." Al mulai menyampaikan keluh kesahnya.

"Tidak perlu munafik Al. Mami, tahu kamu juga menginginkan kehadiran buah hati lagi kan? Citra sudah tidak bisa memberikannya. Putri kalian juga sudah tidak ada. Itupun akibat ulahnya."

Al menyugar rambutnya kebelakang. Ia tak menyangkal ucapan dari ibunya. Namun, bukankah ada cara lain? pikirnya saat itu.

"Al dan Citra sudah sepakat akan mengangkat anak sebelum mami mencetuskan ide gila itu pada Citra," Widya menatap Al horor.

"Jangan coba-coba kamu lakukan hal bodoh itu ya. Mami, tidak ingin memiliki cucu yang tidak jelas asal usulnya. Sekarang kamu pilih, Wina atau Citra!"

"Mi, sudahlah. Al sudah menikahi Wina. Al bahkan sudah menidurinya demi keinginan mami!" ucap Al.

"Al, apa kau tidak mencintai Wina?" Al salah tingkah mendapat pertanyaan itu.

"Mami, simpulkan kamu sudah jatuh cinta pada Wina. Jadi, sekarang pilihlah!"

"Tidak bisa, Mi. Al tidak bisa meninggalkan Citra setelah semua kesakitan yang dia jalani. Citra adalah wanita pertama yang mampu membuat Al jatuh cinta. Tolong, Mami jangan lagi ikut campur urusan rumah tangga Al. Wina dan Citra adalah istri Al. Biar Al yang memutuskan segalanya. Beri Al waktu untuk berpikir, bagaimana kelanjutan rumah tangga Al. Apapun keputusan Al, tolong mami terima!" putus Al.

Al pun kembali ke meja kerjanya dan meneruskan pekerjaannya. Widya menghembuskan nafas kasar. Tak ingin berlama-lama lagi, ia segera melangkah keluar.

Setelah kepergian Widya, Al segera menghubungi Citra.

"Sayang, kita harus segera memberitahu Wina," ucap Al. Pria itu tengah memijit pelipisnya.

"Apa Wina masih marah pada, Mas?"

"Sepertinya begitu. Bukan itu masalahnya. Mas tidak ingin, Mami ikut campur lagi. Terakhir kali Mami ikut campur, aku harus mengikuti keinginanmu untuk menikahi sahabatmu Itu."

"Maafkan aku, Mas. Aku tidak bermaksud membuatmu masuk ke dalam dilema ini. Maaf, karena aku tak bisa melakukan tugas sebagai istri dengan benar. Aku juga tidak bisa memberikanmu seorang anak lagi. Maaf."

Al memejamkan matanya lelah. Terlebih, saat mendengar suara Citra yang bergetar.

"Sudahlah. Aku tidak pernah menyalahkanmu. Tuhan memang sedang menguji kita. Jangan menangis lagi," bujuk Al.

*****

Wina tengah makan siang, saat ponselnya berbunyi. Sejenak ia berpikir jika suaminya sudah mulai menghubunginya. Namun, Wina harus merasakan kecewa saat melihat nama pemanggil.

"Halo, Cit," sapa Wina setelah menekan tombol hijau.

"Win, aku ingin bertemu denganmu besok."

"Aku juga ingin bertemu denganmu. Aku membutuhkanmu Cit," ucap Wina menahan tangis.

"Iya, aku tahu itu. Jangan lupa besok ya."

Wina menghapus air matanya. Sungguh, ia membutuhkan seseorang untuk jadi sandarannya. Al yang tak lagi merayunya setelah ia diamkan, membuatnya semakin merasa, jika ia tak berarti apapun untuk Al.

Wina segera kembali bekerja. Ia tidak ingin larut dalam masalah ini. Ia akan menanyakan solusi pada Citra. Mungkin saja, Citra bisa membantunya.

Sementara itu, setelah menghubungi Wina, Citra segera menghubungi Al dan memberitahukan tentang pertemuan besok siang.

"Apa kau sudah yakin?" tanya Al lembut.

Al tahu, ini adalah keputusan berat bagi Citra. Namun, Citra tetap melakukannya.

"Sudah, Mas."

"Baiklah. Besok kita akan buka rahasia ini."

Al menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

*****

Siang ini, Wina dan Citra akan bertemu. Wina memasuki restoran yang sudah di reservasi atas nama sahabatnya itu.

Seorang pelayan mendekatinya dan bertanya, "untuk berapa orang?"

"Sudah di reservasi," jawabnya.

"Atas nama siapa, Bu?" tanya pelayan itu.

"Citra,"jawabnya lagi.

"Tunggu sebentar." pelayan itu berbalik ke arah resepsionis, dan memberitahukan nama pelanggan yang melakukan reservasi.

"Silahkan, ibu." pelayan itu menunjukkan ruang yang sudah dipesan oleh Citra.

Wina mengikuti langkah pelayan tersebut. Entah mengapa, jantungnya semakin berdegup kencang. Dari kejauhan, Al yang baru saja keluar dari toilet melihat kedatangan Wina. Dengan langkah perlahan, ia mengikutinya.

Setelah mengantar Wina, pelayan tadi segera undur diri. Wina mengucapkan terimakasih padanya. Wina membuka pintu dan masuk kedalam.

Citra tersenyum mendapati Wina yang telah tiba.

"Sudah lama?" tanya Wina.

Ia melirik jam mungil yang melingkar di pergelangan tangannya. Rasanya, ia tidak terlambat bukan? tanyanya dalam hati.

"Tidak, kau tidak terlambat. Aku datang lebih dulu. Ayo duduk," seolah mengerti maksud tatapan Wina, Citra menjawabnya. Citra pun mempersilahkan Wina duduk.

Wina duduk tepat dihadapan Citra.

"Wajahmu, kenapa kuyu sekali?" tanya Citra.

Wina memaksakan diri untuk tersenyum. Ia pun menelisik kondisi sahabatnya yang tidak jauh berbeda darinya.

"Kau yang terlihat kuyu," ucap Wina.

"Ah, aku baru kembali dari luar kota. Jadi, masih lelah," kilahnya.

Terdengar suara pintu yang di dorong. Serempak keduanya menoleh pada sumber suara. Pria itu berdiri di sana cukup lama.

"Bang, Al," lirih Wina.

"Mas,"

Al tersenyum dan berjalan ke arah keduanya. Al sengaja duduk di tengah-tengah antara mereka.

*****

Hai genks.... Sedikit pengumuman buat kalian. Mulai sekarang, aku akan update minimal 1x sehari ya dan kemungkinan malam.

Kondisinya belum kondusif untuk buat 2 bab sehari. Nanti akan ku usahakan ya. Masih ada kesibukan lagi soalnya.

Jangan lupa beri like, komen dan vote ya. Oh iya, karyaku ada yang baru lagi loh. Tenang aja. ada di sini juga. Cukup ketikkan judul storynya. Love After: marriage and divorce.

Jangan lupa mampir ya. Sampai jumpa genks😘💖💖💖

sayang kalian semua💖💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

Tita Dewahasta

Tita Dewahasta

yaelah bu, kejem amat😭

2022-07-16

1

Masiah Cia

Masiah Cia

Kalau begini jadinya aku justru benci dg istri pertama, Krn Sangat tega dg sahabat sendiri, apa salah dulu mem ok nya dg baik2 ,kalau setuju ok, tp kalau tdk ya SDH jangan dipaksa, tega banget, mana ada perempuan mau berbagi cinta apa lg berbagi suami

2022-01-15

3

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

menurut ku eina mending pergi az jngn mau d manfaat in walau ITU SM shbt dekat

2021-12-31

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!