Chapter 5. Pria Sempurna

Beberapa orang pria bertubuh kekar tampak berlari menuju sumber suara berisik yang saling bersahutan dengan suara dentuman musik malam itu.

"Tolong, tinggalkan tempat ini. Jangan membuat keributan di sini!" hardik salah satu pria yang berwajah paling sangar di antara lainnya.

Tatapan mata yang merah padam seketika menggerakkan tangan mendorong seluruh botol yang bertengger di atas meja di dekatnya.

"Arghh!" teriaknya bersamaan jatuhnya pecahan botol di lantai.

"Brengs*k kalian semua!"

Hanya teriakan yang terus terdengar tanpa mampu melawan lagi. Dua tangan milik Sendi sudah di genggam erat beberapa pria bagian keamanan club malam tersebut.

"Ayo pergi!" usir beberapa pria tersebut.

"Lepas! aku bisa pergi sendiri." Sendi menghentakkan kedua lengannya begitu marah. Kemudian melangkah menuju parkiran mobilnya.

***

Kilatan cahaya petir terus bersahutan. Derasnya air hujan tampak menemani kegalauan di hati Sendi.

Begitupun dengan sosok Mbok Nan yang melangkah mondar-mandir di depan pintu rumahnya. Wajahnya cemas kala mengingat suara pria yang baru saja meminta alamat darinya.

"Ya Allah semoga tidak terjadi apa-apa dengan Non Ruth. Tapi, siapa pria barusan? tentu bukan Tuan Sendi. Kalau Tuan Sendi, pasti sangat tahu alamat rumah ini." ujarnya semakin meremas erat kedua genggamannya sendiri.

Selang beberapa menit, akhirnya tibalah yang ia tunggu.

Sorotan lampu mobil yang terang, membuat Mbok Nan begitu antusias menyambut kedatangan penumpang di mobil mewah tersebut.

Matanya membulat kala melihat wanita yang sangat ia kenal sudah turun dari mobil dengan di gendong pria asing. Terlebih saat itu, Ruth tidak sadarkan diri.

"Ya Allah, Non Ruth. Apa yang terjadi Tuan?" tanyanya ikut melangkah mengikuti perginya pria itu.

"Tolong Bu, tunjukkan tempat tidurnya. Nanti saya ceritakan." sahut Dava menatap ke depan.

"Baik, Tuan. Mari, disini kamar Non Ruth."

Usai membaringkan Ruth, sejenak Dava terdiam. Matanya seakan menatap kosong wanita di depannya.

"Tuan, mari. Biar saya buatkan air hangat dulu." Suara Mbok Nan menyadarkan Dava dari lamunannya.

Kini suasana hening. Tampak Dava dan Mbok Nan saling membisu.

"Maaf Tuan, saya penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Non Ruth?" Dengan rasa penasaran yang tinggi, Mbok Nan berusaha mencari tahu meski ia tak berani menatap wajah tampan pria di depannya.

"Anda?" tanya Dava menggantung, namun jelas Mbok Nan mengerti apa maksud pertanyaan itu.

"Saya pembantu di sini, Tuan. Dan Non Ruth sudah saya rawat sejak kecil."

Dava mengangguk paham. Kemudian terdengar helaan napas dari tubuhnya. "Tadi saya hampir menabrak dia. Yang saya lihat tubuhnya sudah berantakan. Saya menemukan beliau hujan-hujanan di jalanan." terangnya dengan jujur.

"Terimakasih Tuan, sudah membawa pulang Non Ruth. Saya sangat berterimakasih. Pantas saja sejak tadi Putri gelisah. Ternyata sesuatu terjadi pada Mamahnya."

Mendengar pengakuan Mbok Nan, alis Dava mengernyit. "Ternyata gadis itu sudah punya anak." batin Dava mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu saya-" (Dava kala itu sudah mengangkat bokongnya hendak bergegas pergi, namun sayang suara anak kecil menghentikan langkahnya)"

"Hiks...hiks...Mamah, Putli kangen, Mamah. hiks hiks hiks." Rengekan serta tangisan bocah kecil yang berjalan sembari mengusap kedua matanya mencuri perhatian seorang Dava.

"Maaf Tuan, sebentar saya gendong dulu." ucap Mbok Nan melangkah mendekati Putri.

Dari sofa Dava dapat melihat penolakan dari bocah kecil itu. "Sayang, ayo Mbok tidurkan lagi. Mamah lagi istirahat, Sayang." ucapnya membujuk sang cucu.

"Nggak, Mbok. Putli mau ketemu Mamah. Hiks hiks hiks...Mamah..." tangisnya histeris.

Meski dari kejauhan, terlihat jelas di wajah bocah itu sangat pucat.

Naluri seorang Dava akhirnya keluar. Ia melangkah menuju dua wanita yang tengah saling berinteraksi.

"Hei gadis manis, mengapa menangis?" tanyanya tersenyum lembut.

Seketika itu juga tangisan Putri terhenti. Mata sembab dan berkantung bergerak menatap tubuh tegap di sampingnya.

"Ayo kemari, Paman gendong." bujukan Dava masih belum berhasil. Kini ia masih menebarkan senyuman tampannya, meski dalam pikiran terus mencari cara.

"Oh Putri ingin bertemu Mamah, yah? ayo Paman temani mencari Mamah? bagaimana?"

Mendengar ajakan pria asing, Mbok Nan seakan bingung harus berkata apa. "Tapi, Tuan..."

"Ayo Mbok, kita bawa cari Mamahnya. Saya tidak keberatan menemani anak cantik ini." ajak Dava berniat ingin membawa Putri berkeliling dengan mobil.

Setidaknya tangisan bocah itu terhenti dan kemungkinan bisa tertidur di jalanan.

"Baiklah, setidaknya Non Ruth bisa istirahat lebih lama." batin Mbok Nan menyetujui ajakan Dava malam ini.

Mereka masuk ke mobil mewah, dan Pak Landu segera melajukan mobil dengan kecepatan rendah. Tentu sesuai permintaan sang Tuan muda.

"Putri, sini duduk sama Paman. Kita lihat jalanan yah? siapa tahu ketemu sama Mamah kamu." ucap Dava mulai mendekatkan diri.

Entah mengapa wajah bocah cantik itu sangat menggodanya untuk lebih dekat.

"Tuan, terimakasih banyak bantuannya." ucap Mbok Nan sekali lagi merasa sungkan.

"Tidak apa-apa Mbok." Dava tersenyum tulus. "Rasa lelah saya kerja, jadi hilang dekat dengan Putri. Dia sangat menggemaskan." ucapnya mengusap kepala Putri yang entah sejak kapan sudah duduk di pangkuannya.

"Andai saja Tuan Sendi sebaik anda, Tuan." ucap Mbok Nan menatap sendu pada wajah Putri.

Dava menoleh ke samping kembali. "Dia adalah Ayahnya kah, Mbok?" tanyanya pada akhirnya.

"Bukan Tuan. Dia adalah kekasih Non Ruth. Tapi sayang, keluarganya menolak keras kehadiran Putri. Itu sebabnya Mbok yang merawat Putri di rumah sendiri."

"Jadi karena pria, Ibunya menelantarkan Putri, Mbok?" Dava menggelengkan kepalanya. Sungguh semua di luar dugaan.

Wajah cantik, lembut ternyata berhati jahat dan tega pada anaknya sendiri. Pikir Dava.

"Bukan, Tuan. Ini hanya sementara. Tapi sepenuhnya bukan salah Non Ruth. Mbok paham keadaan Non Ruth, Tuan. Beliau sudah cukup menderita selama ini. Maka dari itu, Mbok berharap ada yang bisa membahagiakannya."

"Paman, dimana Mamah? kenapa jalanan sepi sekali?" tanya Putri kemudian.

"Sabar sayang, kota di sini sangat besar. Mungkin Mamah ada di jalanan yang lebih jauh. Kita cari Mamah lagi yah?" ajak Dava mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil yang kini sudah ia balutkan dengan jas mahal miliknya.

Tampan, baik hati, dan penuh kasih sayang. Sungguh manusia sempurna, pikir Mbok Nan menatap kagum pada pria di sampingnya.

***

"Aaaaaaaaa," teriak wanita yang menjambak rambutnya sembari menangis histeris saat itu.

Terlihat dua kaki jenjang mulus nan putih melangkah turun dari tempat tidur. Buliran bening air mata terlihat terus berjatuhan ke lantai marmer mewah nuansa putih.

Di depan nakas dekat jendela kamar, tampak kilatan cahaya petir menyorot benda tipis dan tajam.

"Aku lelah, Tuhan." tangisnya menjerit dalam hati seiring tangannya yang ia angkat semakin tinggi dan menempatkan benda tajam di pergelangan tangannya kala itu.

Brakkk! Suara pintu terbuka dengan cepat.

"Non Ruth!"

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

mampir kk🤗🙏

2022-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Mimpi Buruk
2 Chapter 2. Memfitnah
3 Chapter 3. Kesempatan Membawa Luka
4 Chapter 4. Pupus Impian Bahagia Bersama
5 Chapter 5. Pria Sempurna
6 Chapter 6. Perlakuan Mbok Nan
7 Chapter 7. Kembali Bekerja
8 Chapter 8. Undangan Mantan Terindah
9 Chapter 9. Pernikahan
10 Chapter 10. Paman Ganteng Penakluk Hati
11 Chapter 11. Dialah Pria Yang Tulus Denganku dan Juga Dengan Putri, anakku!
12 Chapter 12. Masa Kelam Dava Sandronata
13 Chapter 13. Rahasia Terbesar
14 Chapter 14. Sendi Mengetahui Yang Sebenarnya
15 Chapter 15. Perbedaan Agama
16 Chapter 16. Iwan Sandronata
17 Chapter 17. Penyelamat
18 Chapter 18. Pelukan Meneduhkan Hati Dan Pikiran
19 Chapter 19. Kehamilan Dina
20 Chapter 20. Kegelisahan Dava
21 Chapter 21. Tak Tik Putri
22 Chapter 22. Kepulangan Sendi Pagi Buta
23 Chapter 23. Indahnya Hadiah Dari Setiap Ujian
24 Chapter 24. Pindah Bekerja Menjadi Sekertaris Suamiku
25 Chapter 25. Surat Perjanjian Pernikahan
26 Chapter 26. Sekalipun Harus Ada Nyawa Yang Akan di Korbankan.
27 Chapter 27. Dava Tertangkap
28 Chapter 28. Membesuk Suami
29 Chapter 29. Kegaduhan Di Kediaman Ruth
30 Chapter 30. Saatnya Ruth Beraksi
31 Chapter 31. Berson Nicolas
32 Chapter 32. Menjenguk Sang Anak
33 Chapter 33. Terungkapnya Shandy Chyntia
34 Chapter 34. Meyakinkan Sendi
35 Chapter 35. Hadirnya Sang Suami
36 Chapter 36. Pengakuan Dava
37 Chapter 37. Epilepsi Simptomatik
38 Chapter 38. Satu Rajang Bertiga
39 Chapter 39. Aku Mencintaimu, Istriku
40 Chapter 40. Pencarian Dava
41 Chapter 41. Alana Saraswati
42 Chapter 42. Permohonan Alana
43 Chapter 43. Trauma
44 Chapter 44. William Nicolas / Darwin Surya Dinata
45 Chapter 45. Pasrah Dengan Hukuman
46 Chapter 46. Kepergian Sendi
47 Chapter 47. Kesadaran Wuri
48 Chapter 48. Kehangatan Keluarga Kecil
49 Chapter 49. Awal Pernikahan Yang Di Janjikan Dava
50 Chapter 50. Kenikmatan Perlahan
51 Chapter 51. Sarapan Pagi
52 Chapter 52. Bertemu Di Persidangan
53 Chapter 53. Permohonan yang Sia-sia
54 Chapter 54. Moodboster
55 Chapter 55. Makan Di Restoran Sederhana
56 Chapter 56. Sendi Kambuh
57 Chapter 57. Kebahagiaan di Tengah-Tengah Kepanikan
58 Chapter 58. Kasih Sayang Untuk Ruth
59 Chapter 59. Kedatangan Sendi
60 Chapter 60. Pulang Bersama Sendi
61 Chapter 61. Tiba Di kediaman
62 Chapter 62. Makan Malam Bersama
63 Chapter 63. Putri Keras Kepala
64 Chapter 64. Godaan Suami
65 Chapter 65. Perginya Dina
66 Chapter 66. Belajar Mengikhlaskan
67 Chapter 67. Hari Putri Daftar Sekolah
68 Chapter 68. Panggilan Ayah
69 Chapter 69. Sogokan Untuk Dava
70 Chapter 70. Terpuruknya Wuri
71 Chapter 71. Perasaan Seorang Ruth
72 Chapter 72. Pertimbangan Dava
73 Chapter 73. Di rumah Sakit
74 Chapter 74. Mengetahui Ruth Yang Membayarkan
75 Chapter 75. Terbongkar
76 Chapter 76. Gugatan
77 Chapter 77. Semangat Untuk Ruth
78 Chapter 78. Suasana Menegangkan
79 Chapter 79. Merayakan Bersama
80 Chapter 80. Nyanyian Dava Sandronata
81 Chapter 81. Sidang Kedua
82 Chapter 82. Malam Panjang Milik Dava
83 Chapter 83. Pengaruh Obat
84 Chapter 84. Si Bagudung
85 Chapter 85. Penemuan Sepasang Suami Istri
86 Chapter 86. Sidang Kedua Part 2
87 Chapter 87. Akibat Obat
88 Chapter 88. Keterkejutan Sendi
89 Chapter 89. Kesalahpahaman
90 Chapter 90. Kau Adalah Mentari Pagiku
91 Chapter 91. Suamiku Aku Mencintaimu
92 Chapter 92. Dugaan Dan Dugaan
93 Chapter 93. Kecemburuan Sang Istri
94 Chapter 94. Penyesalan Dina
95 Chapter 95. Dina Menyerah
96 Chapter 96. Positif
97 Chapter 97. Kabar Dari Rafael
98 Chapter 98. Kelemahan Dava
99 Chapter 99. Tangisan Dava
100 Chapter 100. Pertemuan Dengan Bunda
101 Chapter 101. Ruth Sadar
102 Chapter 102. Sakitnya Sendi
103 Chapter 103. Kembalinya Dava
104 Chapter 104. Permintaan Ruth
105 Chapter 105. Ruth Kembali Pingsan
106 Chapter 106. Dina Sebagai CS
107 Chapter 107. Kepulangan Yang Di Sambut Dengan Hangat
108 Chapter 108. Debaran Jantung
109 Chapter 109. Pemandangan Teduh
110 Chapter 110. Kedatangan Rafael Di Malam Hari
111 Chapter 111. Pilihan
112 Chapter 112. Kesempatan Untuk Dina
113 Chapter 113. Kepulangan Sendi dan Dina
114 Chapter 114. Kelabang dari Ayah
115 Chapter 115. Menginginkan Dava Kembali
116 Chapter 116. Kunjungan Makan Siang
117 Chapter 117. Mengantarkan Pulang Untuk Segera Ke Rumah Sakit
118 Chapter 118. Pertemuan Dengan Sang Bunda
119 Chapter 119. Pertemuan Part 2
120 Chapter 120. Bahagianya Dina
121 Chapter 121. Selamat Hari Ibu
122 Chapter 122. Pengabdian Mbok Nani
123 Chapter 123. Kekecewaan Dina
124 Chapter 124. Peraduan Kenikmatan
125 Chapter 125. Keadaan Mengkhawatirkan
126 Chapter 126. Di rumah Sakit
127 Chapter 127. Di rumah Sakit Part 2
128 Chapter 128. Cinta Yang Begitu Besar
129 Chapter 129. Ingatan Yang Menyakitkan
130 Chapter 130. Hari Yang Melelahkan
131 Chapter 131. Menonton Film Barbie
132 Chapter 132. Hasil Persidangan Putusan
133 Chapter 133. Rumah untuk Ayah dan Bunda
134 Chapter 134. Misi Putri
135 Chapter 135. Pengalaman Berharga
136 Chapter 136. Aromatherapy
137 Chapter 137. Masakan Spesial
138 Chapter 138. Suasana Makan Malam
139 Chapter 139. Tidur Malam Yang Berbeda
140 Chapter 140. Permintaan Maaf Sendi
141 Chapter 141. Kunjungan Pagi Hari
142 Chapter 142. Janji Dava
143 Chapter 143. Kemunculan Yang Menakutkan
144 Chapter 144. Keterkejutan Dava
145 Chapter 145. Kedatangan Ruth
146 Chapter 146. Terbongkarnya!
147 Chapter 147. Permintaan Bunda
148 Chapter 148. Kepedihan Seorang Nona Ruth
149 Chapter 149. Perdebatan Tiada Ujung
150 Chapter 150. Merasakan Apa Yang Sebelumnya Sendi Rasakan Juga
151 Chapter 151. Wanita Berambut Sebahu
152 Chapter 152. Antara Sabar atau Kuat
153 Chapter 153. Tidur Terpisah
154 Chapter 154. You are my Sun
155 Chapter 155. Berkumpulnya keluarga Nicolas
156 Chapter 156. Nasihat Sang Bunda
157 Chapter 157. Keputusan Yang Salah
158 Chapter 158. Jalan Satu-Satunya Untuk mengalihkan Rasa Sakit Dengan Mencintai Orangtua
159 Chapter 159. Ketegaran Ruth
160 Chapter 160. Bertemunya
161 Chapter 161. Permohonan Ruth
162 Chapter 162. Kembalinya Ruth
163 Chapter 163. Tidak Akan Ada Pintu Harapan Lagi
164 Chapter 164. Malam Penuh Kegelisahan
165 Chapter 165. Pagi Yang Konyol
166 Chapter 166. Menuju Ke Rumah Baesan
167 Chapter 167. Pembacaan Kalimat Syahadat
168 Chapter 168. Cafe Amarilys
169 Chapter 169. Menyerah
170 Chapter 170. Penganiayaan
171 Chapter 171. Dava Tak Sadarkan Diri
172 Chapter 172. Sedihnya Tangisan Di dalam Mobil
173 Chapter 173. Kembalinya Para Anak-Anak
174 Chapter 174. Haruskah Pergi?
175 Chapter 175. Perkembangan Tuan Wilson
176 Chapter 176.
177 Chapter 177.
178 Chapter 178. Flashback Dava
179 Chapter 179. Nekatnya Dava
180 Chapter 180. Kesedihan Tiga Wanita
181 Chapter 181. Sandaran Ternyaman
182 Chapter 182. Ruth Syok
183 Chapter 183. Kerinduan Pada Sang Ayah
184 Chapter 184. Sambutan Hangat Tuan Wilson
185 Chapter 185. Jagoan Tampan Sang Ibu
186 Chapter 186. Kedatangan Sang Ibu
187 Chapter 187. Kejujuran Tuan Wilson
188 Chapter 188. Merutuki Kelemahannya
189 Chapter 189. Kedatangan Di Luar Mimpi
190 Chapter 190. Janji Dava
191 Chapter 191. Permohonan Sang Bunda
192 Chapter 192. Anjani Syif
193 Chapter 193. Penantian
194 Chapter 194. Bercanda Dengan Calon Buah Hati
195 Chapter 195. Kepulangan Sendi
196 Chapter 196. Suasana Pagi Di Rumah Sakit
197 Chapter 197. Kembali Ke Perusahaan
198 Chapter 198. Gadis Kecil Bergingsul Manis
199 Chapter 199. Kisah Anjani Syif
200 Chapter 200. Sarapan Pagi Yang Lengkap
201 Chapter 201. Menghabiskan Waktu Bersama
202 Chapter 202. Kedatangan Gadis Kecil
203 Chapter 203. Kepergian Dava Menyisahkan Duka
204 Chapter 204. Kebahagiaan Yang Tidak Lengkap
205 Chapter 205. Semua Akan Baik-Baik Saja
206 Chapter 206. Perjuangan Seorang Ibu
207 Chapter 207. Sakitnya Perjuangan Wanita Rapuh
208 Chapter 208. Kelahiran Sang Buah Hati
209 Chapter 209. Keheningan Di Ruang Rawat
210 Chapter 210. Pengakuan
211 Chapter 211. Rava Sanjaya Nicolas
212 Chapter 212. Emosi Sesaat
213 Chapter 213. Menuju Kebahagiaan
214 Chapter 214. Kepulangan
215 Chapter 215. Permintaan Maaf Putri
216 Chapter 216. Permintaan Tuan Wilson
217 Chapter 217. Kepergian Ke Bandung
218 Chapter 218. Tuan Fredi Putra
219 Chapter 219. Kisah Pilu Keluarga Tuan Fredi
220 Chapter 220. Pernikahan?
221 Chapter 221. Perumahan Permadani
222 Chapter 222. Persembahan Putri dan Zon
223 Chapter 223. Tamu Spesial
224 Chapter 224. Ibu Asuh Sehari
225 Chapter 225. Chef Baru
226 Chapter 226. Tiket Honeymoon
227 Chapter 227. Menunggu Pak Ardi
228 Chapter 228. Berjalan-Jalan
229 Chapter 289. Menolak Semua Calon Investor
230 Chapter 290. Kepulangan Sendi Dan Dina
231 Chapter 291. Kemarahan Wanita
232 Chapter 292. Penyatuan Kilat
233 Chapter 293. Kikuknya Dava dan Ruth
234 Chapter 294. Bermasalah
235 Chapter 295. Rasa Sungkan Pada Sang Suami
236 Chapter 296. Kepulangan Dua Pria Tampan Bekerja
237 Chapter 297. Kurangnya Perhatian Sang Ayah
238 Chapter 298. Tamat
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Chapter 1. Mimpi Buruk
2
Chapter 2. Memfitnah
3
Chapter 3. Kesempatan Membawa Luka
4
Chapter 4. Pupus Impian Bahagia Bersama
5
Chapter 5. Pria Sempurna
6
Chapter 6. Perlakuan Mbok Nan
7
Chapter 7. Kembali Bekerja
8
Chapter 8. Undangan Mantan Terindah
9
Chapter 9. Pernikahan
10
Chapter 10. Paman Ganteng Penakluk Hati
11
Chapter 11. Dialah Pria Yang Tulus Denganku dan Juga Dengan Putri, anakku!
12
Chapter 12. Masa Kelam Dava Sandronata
13
Chapter 13. Rahasia Terbesar
14
Chapter 14. Sendi Mengetahui Yang Sebenarnya
15
Chapter 15. Perbedaan Agama
16
Chapter 16. Iwan Sandronata
17
Chapter 17. Penyelamat
18
Chapter 18. Pelukan Meneduhkan Hati Dan Pikiran
19
Chapter 19. Kehamilan Dina
20
Chapter 20. Kegelisahan Dava
21
Chapter 21. Tak Tik Putri
22
Chapter 22. Kepulangan Sendi Pagi Buta
23
Chapter 23. Indahnya Hadiah Dari Setiap Ujian
24
Chapter 24. Pindah Bekerja Menjadi Sekertaris Suamiku
25
Chapter 25. Surat Perjanjian Pernikahan
26
Chapter 26. Sekalipun Harus Ada Nyawa Yang Akan di Korbankan.
27
Chapter 27. Dava Tertangkap
28
Chapter 28. Membesuk Suami
29
Chapter 29. Kegaduhan Di Kediaman Ruth
30
Chapter 30. Saatnya Ruth Beraksi
31
Chapter 31. Berson Nicolas
32
Chapter 32. Menjenguk Sang Anak
33
Chapter 33. Terungkapnya Shandy Chyntia
34
Chapter 34. Meyakinkan Sendi
35
Chapter 35. Hadirnya Sang Suami
36
Chapter 36. Pengakuan Dava
37
Chapter 37. Epilepsi Simptomatik
38
Chapter 38. Satu Rajang Bertiga
39
Chapter 39. Aku Mencintaimu, Istriku
40
Chapter 40. Pencarian Dava
41
Chapter 41. Alana Saraswati
42
Chapter 42. Permohonan Alana
43
Chapter 43. Trauma
44
Chapter 44. William Nicolas / Darwin Surya Dinata
45
Chapter 45. Pasrah Dengan Hukuman
46
Chapter 46. Kepergian Sendi
47
Chapter 47. Kesadaran Wuri
48
Chapter 48. Kehangatan Keluarga Kecil
49
Chapter 49. Awal Pernikahan Yang Di Janjikan Dava
50
Chapter 50. Kenikmatan Perlahan
51
Chapter 51. Sarapan Pagi
52
Chapter 52. Bertemu Di Persidangan
53
Chapter 53. Permohonan yang Sia-sia
54
Chapter 54. Moodboster
55
Chapter 55. Makan Di Restoran Sederhana
56
Chapter 56. Sendi Kambuh
57
Chapter 57. Kebahagiaan di Tengah-Tengah Kepanikan
58
Chapter 58. Kasih Sayang Untuk Ruth
59
Chapter 59. Kedatangan Sendi
60
Chapter 60. Pulang Bersama Sendi
61
Chapter 61. Tiba Di kediaman
62
Chapter 62. Makan Malam Bersama
63
Chapter 63. Putri Keras Kepala
64
Chapter 64. Godaan Suami
65
Chapter 65. Perginya Dina
66
Chapter 66. Belajar Mengikhlaskan
67
Chapter 67. Hari Putri Daftar Sekolah
68
Chapter 68. Panggilan Ayah
69
Chapter 69. Sogokan Untuk Dava
70
Chapter 70. Terpuruknya Wuri
71
Chapter 71. Perasaan Seorang Ruth
72
Chapter 72. Pertimbangan Dava
73
Chapter 73. Di rumah Sakit
74
Chapter 74. Mengetahui Ruth Yang Membayarkan
75
Chapter 75. Terbongkar
76
Chapter 76. Gugatan
77
Chapter 77. Semangat Untuk Ruth
78
Chapter 78. Suasana Menegangkan
79
Chapter 79. Merayakan Bersama
80
Chapter 80. Nyanyian Dava Sandronata
81
Chapter 81. Sidang Kedua
82
Chapter 82. Malam Panjang Milik Dava
83
Chapter 83. Pengaruh Obat
84
Chapter 84. Si Bagudung
85
Chapter 85. Penemuan Sepasang Suami Istri
86
Chapter 86. Sidang Kedua Part 2
87
Chapter 87. Akibat Obat
88
Chapter 88. Keterkejutan Sendi
89
Chapter 89. Kesalahpahaman
90
Chapter 90. Kau Adalah Mentari Pagiku
91
Chapter 91. Suamiku Aku Mencintaimu
92
Chapter 92. Dugaan Dan Dugaan
93
Chapter 93. Kecemburuan Sang Istri
94
Chapter 94. Penyesalan Dina
95
Chapter 95. Dina Menyerah
96
Chapter 96. Positif
97
Chapter 97. Kabar Dari Rafael
98
Chapter 98. Kelemahan Dava
99
Chapter 99. Tangisan Dava
100
Chapter 100. Pertemuan Dengan Bunda
101
Chapter 101. Ruth Sadar
102
Chapter 102. Sakitnya Sendi
103
Chapter 103. Kembalinya Dava
104
Chapter 104. Permintaan Ruth
105
Chapter 105. Ruth Kembali Pingsan
106
Chapter 106. Dina Sebagai CS
107
Chapter 107. Kepulangan Yang Di Sambut Dengan Hangat
108
Chapter 108. Debaran Jantung
109
Chapter 109. Pemandangan Teduh
110
Chapter 110. Kedatangan Rafael Di Malam Hari
111
Chapter 111. Pilihan
112
Chapter 112. Kesempatan Untuk Dina
113
Chapter 113. Kepulangan Sendi dan Dina
114
Chapter 114. Kelabang dari Ayah
115
Chapter 115. Menginginkan Dava Kembali
116
Chapter 116. Kunjungan Makan Siang
117
Chapter 117. Mengantarkan Pulang Untuk Segera Ke Rumah Sakit
118
Chapter 118. Pertemuan Dengan Sang Bunda
119
Chapter 119. Pertemuan Part 2
120
Chapter 120. Bahagianya Dina
121
Chapter 121. Selamat Hari Ibu
122
Chapter 122. Pengabdian Mbok Nani
123
Chapter 123. Kekecewaan Dina
124
Chapter 124. Peraduan Kenikmatan
125
Chapter 125. Keadaan Mengkhawatirkan
126
Chapter 126. Di rumah Sakit
127
Chapter 127. Di rumah Sakit Part 2
128
Chapter 128. Cinta Yang Begitu Besar
129
Chapter 129. Ingatan Yang Menyakitkan
130
Chapter 130. Hari Yang Melelahkan
131
Chapter 131. Menonton Film Barbie
132
Chapter 132. Hasil Persidangan Putusan
133
Chapter 133. Rumah untuk Ayah dan Bunda
134
Chapter 134. Misi Putri
135
Chapter 135. Pengalaman Berharga
136
Chapter 136. Aromatherapy
137
Chapter 137. Masakan Spesial
138
Chapter 138. Suasana Makan Malam
139
Chapter 139. Tidur Malam Yang Berbeda
140
Chapter 140. Permintaan Maaf Sendi
141
Chapter 141. Kunjungan Pagi Hari
142
Chapter 142. Janji Dava
143
Chapter 143. Kemunculan Yang Menakutkan
144
Chapter 144. Keterkejutan Dava
145
Chapter 145. Kedatangan Ruth
146
Chapter 146. Terbongkarnya!
147
Chapter 147. Permintaan Bunda
148
Chapter 148. Kepedihan Seorang Nona Ruth
149
Chapter 149. Perdebatan Tiada Ujung
150
Chapter 150. Merasakan Apa Yang Sebelumnya Sendi Rasakan Juga
151
Chapter 151. Wanita Berambut Sebahu
152
Chapter 152. Antara Sabar atau Kuat
153
Chapter 153. Tidur Terpisah
154
Chapter 154. You are my Sun
155
Chapter 155. Berkumpulnya keluarga Nicolas
156
Chapter 156. Nasihat Sang Bunda
157
Chapter 157. Keputusan Yang Salah
158
Chapter 158. Jalan Satu-Satunya Untuk mengalihkan Rasa Sakit Dengan Mencintai Orangtua
159
Chapter 159. Ketegaran Ruth
160
Chapter 160. Bertemunya
161
Chapter 161. Permohonan Ruth
162
Chapter 162. Kembalinya Ruth
163
Chapter 163. Tidak Akan Ada Pintu Harapan Lagi
164
Chapter 164. Malam Penuh Kegelisahan
165
Chapter 165. Pagi Yang Konyol
166
Chapter 166. Menuju Ke Rumah Baesan
167
Chapter 167. Pembacaan Kalimat Syahadat
168
Chapter 168. Cafe Amarilys
169
Chapter 169. Menyerah
170
Chapter 170. Penganiayaan
171
Chapter 171. Dava Tak Sadarkan Diri
172
Chapter 172. Sedihnya Tangisan Di dalam Mobil
173
Chapter 173. Kembalinya Para Anak-Anak
174
Chapter 174. Haruskah Pergi?
175
Chapter 175. Perkembangan Tuan Wilson
176
Chapter 176.
177
Chapter 177.
178
Chapter 178. Flashback Dava
179
Chapter 179. Nekatnya Dava
180
Chapter 180. Kesedihan Tiga Wanita
181
Chapter 181. Sandaran Ternyaman
182
Chapter 182. Ruth Syok
183
Chapter 183. Kerinduan Pada Sang Ayah
184
Chapter 184. Sambutan Hangat Tuan Wilson
185
Chapter 185. Jagoan Tampan Sang Ibu
186
Chapter 186. Kedatangan Sang Ibu
187
Chapter 187. Kejujuran Tuan Wilson
188
Chapter 188. Merutuki Kelemahannya
189
Chapter 189. Kedatangan Di Luar Mimpi
190
Chapter 190. Janji Dava
191
Chapter 191. Permohonan Sang Bunda
192
Chapter 192. Anjani Syif
193
Chapter 193. Penantian
194
Chapter 194. Bercanda Dengan Calon Buah Hati
195
Chapter 195. Kepulangan Sendi
196
Chapter 196. Suasana Pagi Di Rumah Sakit
197
Chapter 197. Kembali Ke Perusahaan
198
Chapter 198. Gadis Kecil Bergingsul Manis
199
Chapter 199. Kisah Anjani Syif
200
Chapter 200. Sarapan Pagi Yang Lengkap
201
Chapter 201. Menghabiskan Waktu Bersama
202
Chapter 202. Kedatangan Gadis Kecil
203
Chapter 203. Kepergian Dava Menyisahkan Duka
204
Chapter 204. Kebahagiaan Yang Tidak Lengkap
205
Chapter 205. Semua Akan Baik-Baik Saja
206
Chapter 206. Perjuangan Seorang Ibu
207
Chapter 207. Sakitnya Perjuangan Wanita Rapuh
208
Chapter 208. Kelahiran Sang Buah Hati
209
Chapter 209. Keheningan Di Ruang Rawat
210
Chapter 210. Pengakuan
211
Chapter 211. Rava Sanjaya Nicolas
212
Chapter 212. Emosi Sesaat
213
Chapter 213. Menuju Kebahagiaan
214
Chapter 214. Kepulangan
215
Chapter 215. Permintaan Maaf Putri
216
Chapter 216. Permintaan Tuan Wilson
217
Chapter 217. Kepergian Ke Bandung
218
Chapter 218. Tuan Fredi Putra
219
Chapter 219. Kisah Pilu Keluarga Tuan Fredi
220
Chapter 220. Pernikahan?
221
Chapter 221. Perumahan Permadani
222
Chapter 222. Persembahan Putri dan Zon
223
Chapter 223. Tamu Spesial
224
Chapter 224. Ibu Asuh Sehari
225
Chapter 225. Chef Baru
226
Chapter 226. Tiket Honeymoon
227
Chapter 227. Menunggu Pak Ardi
228
Chapter 228. Berjalan-Jalan
229
Chapter 289. Menolak Semua Calon Investor
230
Chapter 290. Kepulangan Sendi Dan Dina
231
Chapter 291. Kemarahan Wanita
232
Chapter 292. Penyatuan Kilat
233
Chapter 293. Kikuknya Dava dan Ruth
234
Chapter 294. Bermasalah
235
Chapter 295. Rasa Sungkan Pada Sang Suami
236
Chapter 296. Kepulangan Dua Pria Tampan Bekerja
237
Chapter 297. Kurangnya Perhatian Sang Ayah
238
Chapter 298. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!