Chapter 2. Memfitnah

Suasana romantis lenyap seketika. Semua pekerja di kantor tampak menunduk dengan gugup. Pasalnya mereka tahu, siapa orang yang baru saja bersuara lantang.

Di keheningan pagi itu, hanya alunan suara sepatu pantofel mewah yang terdengar. Tuan Deni Salim Perdana, ialah pemilik yang sebenarnya perusahaan yang bernama Densal Company.

Tatapan mata dengan kebiruan itu jelas terlihat menusuk netra indah milik Ruth.

"Ayah," ucap Sendi yang ingin menghentikan langkah kaki sang Ayah.

Namun, sayang. Gerakan bibirnya seketika terhenti kala menyadari tatapan penuh kemarahan dari sang Ayah.

Ruth, Sendi, dan seluruh yang ada di ruangan tersebut begitu kaget. Jelas terasa sentuhan hangat mendarat di punggung wanita berusia 21 tahun itu.

Ruth sangat tak menyangka, bahkan sedari tadi ia memejamkan matanya takut-takut akan mendapatkan kekerasan dari pria yang terkenal sangat dingin. "Sudah berapa kali Ayah katakan? tidak baik mencampurkan urusan pribadi dengan kantor, Sendi? Ayo kita bawa Ruth ke ruang kerja Ayah." ajaknya tak lupa menebarkan senyuman yang begitu ambigu bagi seorang Sendi Sandoyo.

Senyuman ganjil, tatapan mata yang penuh kobaran api, dan getaran bibir yang tengah menahan amarah, membuat Sendi semakin takut.

"Ayah, sebentar lagi-"

"Mari kita bicarakan semuanya dengan santai. Kalian sudah cukup lama bukan bersama?" ucap Tuan Deni memotong pembicaraan sang anak.

Mata biru itu kembali menatap seluruh pekerja yang baru saja menjadi saksi betapa cintanya sang anak pada wanita di hadapannya saat ini.

"Kalian semua mulailah bekerja." pintanya kemudian melangkah menuju ruang dimana tempat ia bekerja meski tak lagi menjadi pemilik perusahaan karena tergantikan oleh sang anak.

"Ayo," ajak Sendi sembari menggenggam tangan sang kekasih mengikuti jejak langkah sang Ayah.

Di ruangan yang cukup luas dan mewah, kini kedua wajah yang sepantaran usia tertunduk di sofa. Siapa yang berani menatap mata berwarna biru penuh kobaran api tersebut?

"Tu-tuan..."

"Ayah, apa-apaan ini?"

Sendi dan Ruth serentak bersuara menyerang Tuan Deni yang sudah mencengkeram kuat rahang kekasih dari anaknya.

"Harus dengan cara apa saya memberitahu mu untuk menjauhinya? hah!" Begitu kerasnya cengkraman tangan itu, hingga Sendi sendiri pun tak mampu melepaskan dari rahang Ruth.

"Ayah, tolong beri Sendi kesempatan. Sendi sangat mencintai Ruth, Ayah."

Plak!

Satu tamparan mendarat di wajah pria tampan itu. Sementara tangan satu masih tetap pada posisi awal.

"Tu-tuan, apa salah saya? saya sangat tulus mencintai Sendi?" tangis Ruth pun pecah saat mengetahui begitu tidak terimanya Tuan Deni pada hubungan mereka selama ini.

Apa penyebabnya? apa karena jabatannya yang sebagai sekertaris begitu rendah di pandang oleh Tuan besar itu?

"Saya tidak pernah mengijinkan anak saya berpacaran dengan seorang janda! apalagi kamu janda tidak jelas!"

Deg!

Kata-kata yang benar-benar menyayat hati seorang gadis. Ruth terdiam mendengar penghinaan itu. Pasalnya ia tidak seperti itu. Apa maksud dari hinaan itu sebenarnya?

"Ayah, Ruth bukan janda! Aku bisa jelaskan Ayah!" bantahan Sendi begitu tegas terdengar.

"Maaf, Tuan. Jika permasalahan ada di situ. Saya bisa menjelaskan semuanya."

"Tidak! Saya tidak butuh penjelasan." hardik Tuan Deni dengan lantang. Kemudian ia kembali menatap sang anak dan berkata, "Sendi, selama ini kau mungkin terlalu bodoh. Tapi tidak dengan Ayah. Wanita ini sudah memiliki anak. Dan Ayah sangat tahu jelas asal-usulnya."

Mendengar penuturan Tua Deni, Ruth begitu bingung. Apa yang di maksud dengan tahu jelas asal-usulnya?

Sendi yang awalnya sangat membela sang kekasih mendadak timbul jiwa penasarannya. Benarkah apa yang di katakan Ayahnya barusan?

"Anak itu adalah anak dari hasil hubungannya dengan pria yang tidak jelas. Ayah punya buktinya. Ini...dan semua sudah Ayah buktikan. Golongan darah mereka pun sama."

Kebahagiaan yang barusan Ruth dapat mendadak lenyap rasanya. Ikut jatuh harapan yang besar selama ini bersama dengan air mata kekecewaan.

Mungkin saat ini Sendi belum mengatakan apapun, tapi jelas terlihat dari tatapan penuh keraguan pada sang kekasih. Itu saja sudah cukup membuat luka yang begitu dalam bagi seorang Ruth.

Tak lagi mampu berkata, entah bukti apa yang Tuan Deni perlihatkan pada sang anak, yang jelas Ruth hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Sendi. Tidak. Aku yakin kamu mengenaliku lebih dalam daripada siapapun di dunia ini, Sayang." batin Ruth menjerit.

"Ruth," ucap Sendi menahan amarah.

"Jangan katakan apapun padaku. Cukup tatapan mu saja yang membuat ku luka, Sendi." bantah Ruth enggan mendengar cacian atau apapun itu keluar dari mulut sang kekasih.

"Itu alasanmu tidak mau meninggalkan Putri, Ruth? Dia bukan anak angkat, tapi dia ANAK KANDUNGMU!" Air mata jatuh, tubuh Sendi ikut bergetar saat melantangkan suara penuh amarahnya pada Ruth.

Jelas marah. Sendi melihat dengan jelas bukti saat Ruth berfoto dengan perut buncit dan beberapa foto mesra lainnya tampak menceritakan kehidupan masalalu sang kekasih dengan pria lain.

"Tidak, aku tidak tahu apa-apa, Sendi. Dia berbohong!" sangkal Ruth sembari menangis pilu. Entah apa yang membuat Sendi semarah dan sepercaya itu pada sang Ayah.

Sendi segera meraih ponsel Tuan Deni dan memperlihatkan beberapa foto yang sangat jelas. "Apa kau masih mau berbohong dan tidak mengakui Putri? Selama ini aku sudah salah menilai. Kamu benar-benar perempuan tidak punya hati. Dimana perasaan mu sebagai seorang ibu, Ruth? Dimana!"

"Itu sebab selama ini aku meminta mu untuk menaruh Putri di panti, kau selalu menolak. Apa kau tahu? Ayah tidak menerima status mu sebagai wanita yang memiliki anak jika ingin menikah denganku?"

"Tidak, Sendi. Ini semua tidak benar." Ruth menangis berlari keluar dari ruangan tersebut.

Dua insan yang saling mencintai kini sama-sama merasakan sakit yang luar biasa. Sementara senyuman yang penuh kepuasan terlukis jelas di wajah Tuan Deni.

"Anak kecil itu ternyata membuat semuanya menjadi mudah." batin Tuan Deni kini melangkah mendekati kursi singgasananya.

Sementara Sendi hanya menatap nanar sang Ayah. Tak ada lagi perlawanan darinya. Perlahan langkah demi langkah mengantar Sendi ke ruangannya.

Tidak, bagaimana ia bisa melangkah ke ruangannya. Di sana Ruth tentu berada. Akhirnya ia memutar haluan menuju lift untuk keluar kantor.

Sakit rasanya hati. Cinta yang begitu tulus dan besar, kini menjadi hancur berkeping-keping.

Meski mata sembab, namun sebagai pekerja profesional. Ruth harus tetap bekerja di kantor.

Pantulan layar monitor terus memperlihatkan tetesan air mata di wajah ayu Ruth.

"Tuhan, salahku dimana? aku sangat mencintai Sendi. Apa yang harus ku lakukan saat ini, Tuhan?"

"Apa salah jika Putri bersama ku, Tuhan? bahkan aku ikhlas menganggap Putri sebagai anakku sendiri, Tuhan?"

Ruth yang kini menangis sembari terus fokus bekerja mendadak terkejut kala mendengar suara seseorang yang sangat ia hapal siapa pemiliknya.

"Aku memberimu kesempatan!"

Ruth menoleh ke sumber suara,

Terpopuler

Comments

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

semakin penasarn

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Mimpi Buruk
2 Chapter 2. Memfitnah
3 Chapter 3. Kesempatan Membawa Luka
4 Chapter 4. Pupus Impian Bahagia Bersama
5 Chapter 5. Pria Sempurna
6 Chapter 6. Perlakuan Mbok Nan
7 Chapter 7. Kembali Bekerja
8 Chapter 8. Undangan Mantan Terindah
9 Chapter 9. Pernikahan
10 Chapter 10. Paman Ganteng Penakluk Hati
11 Chapter 11. Dialah Pria Yang Tulus Denganku dan Juga Dengan Putri, anakku!
12 Chapter 12. Masa Kelam Dava Sandronata
13 Chapter 13. Rahasia Terbesar
14 Chapter 14. Sendi Mengetahui Yang Sebenarnya
15 Chapter 15. Perbedaan Agama
16 Chapter 16. Iwan Sandronata
17 Chapter 17. Penyelamat
18 Chapter 18. Pelukan Meneduhkan Hati Dan Pikiran
19 Chapter 19. Kehamilan Dina
20 Chapter 20. Kegelisahan Dava
21 Chapter 21. Tak Tik Putri
22 Chapter 22. Kepulangan Sendi Pagi Buta
23 Chapter 23. Indahnya Hadiah Dari Setiap Ujian
24 Chapter 24. Pindah Bekerja Menjadi Sekertaris Suamiku
25 Chapter 25. Surat Perjanjian Pernikahan
26 Chapter 26. Sekalipun Harus Ada Nyawa Yang Akan di Korbankan.
27 Chapter 27. Dava Tertangkap
28 Chapter 28. Membesuk Suami
29 Chapter 29. Kegaduhan Di Kediaman Ruth
30 Chapter 30. Saatnya Ruth Beraksi
31 Chapter 31. Berson Nicolas
32 Chapter 32. Menjenguk Sang Anak
33 Chapter 33. Terungkapnya Shandy Chyntia
34 Chapter 34. Meyakinkan Sendi
35 Chapter 35. Hadirnya Sang Suami
36 Chapter 36. Pengakuan Dava
37 Chapter 37. Epilepsi Simptomatik
38 Chapter 38. Satu Rajang Bertiga
39 Chapter 39. Aku Mencintaimu, Istriku
40 Chapter 40. Pencarian Dava
41 Chapter 41. Alana Saraswati
42 Chapter 42. Permohonan Alana
43 Chapter 43. Trauma
44 Chapter 44. William Nicolas / Darwin Surya Dinata
45 Chapter 45. Pasrah Dengan Hukuman
46 Chapter 46. Kepergian Sendi
47 Chapter 47. Kesadaran Wuri
48 Chapter 48. Kehangatan Keluarga Kecil
49 Chapter 49. Awal Pernikahan Yang Di Janjikan Dava
50 Chapter 50. Kenikmatan Perlahan
51 Chapter 51. Sarapan Pagi
52 Chapter 52. Bertemu Di Persidangan
53 Chapter 53. Permohonan yang Sia-sia
54 Chapter 54. Moodboster
55 Chapter 55. Makan Di Restoran Sederhana
56 Chapter 56. Sendi Kambuh
57 Chapter 57. Kebahagiaan di Tengah-Tengah Kepanikan
58 Chapter 58. Kasih Sayang Untuk Ruth
59 Chapter 59. Kedatangan Sendi
60 Chapter 60. Pulang Bersama Sendi
61 Chapter 61. Tiba Di kediaman
62 Chapter 62. Makan Malam Bersama
63 Chapter 63. Putri Keras Kepala
64 Chapter 64. Godaan Suami
65 Chapter 65. Perginya Dina
66 Chapter 66. Belajar Mengikhlaskan
67 Chapter 67. Hari Putri Daftar Sekolah
68 Chapter 68. Panggilan Ayah
69 Chapter 69. Sogokan Untuk Dava
70 Chapter 70. Terpuruknya Wuri
71 Chapter 71. Perasaan Seorang Ruth
72 Chapter 72. Pertimbangan Dava
73 Chapter 73. Di rumah Sakit
74 Chapter 74. Mengetahui Ruth Yang Membayarkan
75 Chapter 75. Terbongkar
76 Chapter 76. Gugatan
77 Chapter 77. Semangat Untuk Ruth
78 Chapter 78. Suasana Menegangkan
79 Chapter 79. Merayakan Bersama
80 Chapter 80. Nyanyian Dava Sandronata
81 Chapter 81. Sidang Kedua
82 Chapter 82. Malam Panjang Milik Dava
83 Chapter 83. Pengaruh Obat
84 Chapter 84. Si Bagudung
85 Chapter 85. Penemuan Sepasang Suami Istri
86 Chapter 86. Sidang Kedua Part 2
87 Chapter 87. Akibat Obat
88 Chapter 88. Keterkejutan Sendi
89 Chapter 89. Kesalahpahaman
90 Chapter 90. Kau Adalah Mentari Pagiku
91 Chapter 91. Suamiku Aku Mencintaimu
92 Chapter 92. Dugaan Dan Dugaan
93 Chapter 93. Kecemburuan Sang Istri
94 Chapter 94. Penyesalan Dina
95 Chapter 95. Dina Menyerah
96 Chapter 96. Positif
97 Chapter 97. Kabar Dari Rafael
98 Chapter 98. Kelemahan Dava
99 Chapter 99. Tangisan Dava
100 Chapter 100. Pertemuan Dengan Bunda
101 Chapter 101. Ruth Sadar
102 Chapter 102. Sakitnya Sendi
103 Chapter 103. Kembalinya Dava
104 Chapter 104. Permintaan Ruth
105 Chapter 105. Ruth Kembali Pingsan
106 Chapter 106. Dina Sebagai CS
107 Chapter 107. Kepulangan Yang Di Sambut Dengan Hangat
108 Chapter 108. Debaran Jantung
109 Chapter 109. Pemandangan Teduh
110 Chapter 110. Kedatangan Rafael Di Malam Hari
111 Chapter 111. Pilihan
112 Chapter 112. Kesempatan Untuk Dina
113 Chapter 113. Kepulangan Sendi dan Dina
114 Chapter 114. Kelabang dari Ayah
115 Chapter 115. Menginginkan Dava Kembali
116 Chapter 116. Kunjungan Makan Siang
117 Chapter 117. Mengantarkan Pulang Untuk Segera Ke Rumah Sakit
118 Chapter 118. Pertemuan Dengan Sang Bunda
119 Chapter 119. Pertemuan Part 2
120 Chapter 120. Bahagianya Dina
121 Chapter 121. Selamat Hari Ibu
122 Chapter 122. Pengabdian Mbok Nani
123 Chapter 123. Kekecewaan Dina
124 Chapter 124. Peraduan Kenikmatan
125 Chapter 125. Keadaan Mengkhawatirkan
126 Chapter 126. Di rumah Sakit
127 Chapter 127. Di rumah Sakit Part 2
128 Chapter 128. Cinta Yang Begitu Besar
129 Chapter 129. Ingatan Yang Menyakitkan
130 Chapter 130. Hari Yang Melelahkan
131 Chapter 131. Menonton Film Barbie
132 Chapter 132. Hasil Persidangan Putusan
133 Chapter 133. Rumah untuk Ayah dan Bunda
134 Chapter 134. Misi Putri
135 Chapter 135. Pengalaman Berharga
136 Chapter 136. Aromatherapy
137 Chapter 137. Masakan Spesial
138 Chapter 138. Suasana Makan Malam
139 Chapter 139. Tidur Malam Yang Berbeda
140 Chapter 140. Permintaan Maaf Sendi
141 Chapter 141. Kunjungan Pagi Hari
142 Chapter 142. Janji Dava
143 Chapter 143. Kemunculan Yang Menakutkan
144 Chapter 144. Keterkejutan Dava
145 Chapter 145. Kedatangan Ruth
146 Chapter 146. Terbongkarnya!
147 Chapter 147. Permintaan Bunda
148 Chapter 148. Kepedihan Seorang Nona Ruth
149 Chapter 149. Perdebatan Tiada Ujung
150 Chapter 150. Merasakan Apa Yang Sebelumnya Sendi Rasakan Juga
151 Chapter 151. Wanita Berambut Sebahu
152 Chapter 152. Antara Sabar atau Kuat
153 Chapter 153. Tidur Terpisah
154 Chapter 154. You are my Sun
155 Chapter 155. Berkumpulnya keluarga Nicolas
156 Chapter 156. Nasihat Sang Bunda
157 Chapter 157. Keputusan Yang Salah
158 Chapter 158. Jalan Satu-Satunya Untuk mengalihkan Rasa Sakit Dengan Mencintai Orangtua
159 Chapter 159. Ketegaran Ruth
160 Chapter 160. Bertemunya
161 Chapter 161. Permohonan Ruth
162 Chapter 162. Kembalinya Ruth
163 Chapter 163. Tidak Akan Ada Pintu Harapan Lagi
164 Chapter 164. Malam Penuh Kegelisahan
165 Chapter 165. Pagi Yang Konyol
166 Chapter 166. Menuju Ke Rumah Baesan
167 Chapter 167. Pembacaan Kalimat Syahadat
168 Chapter 168. Cafe Amarilys
169 Chapter 169. Menyerah
170 Chapter 170. Penganiayaan
171 Chapter 171. Dava Tak Sadarkan Diri
172 Chapter 172. Sedihnya Tangisan Di dalam Mobil
173 Chapter 173. Kembalinya Para Anak-Anak
174 Chapter 174. Haruskah Pergi?
175 Chapter 175. Perkembangan Tuan Wilson
176 Chapter 176.
177 Chapter 177.
178 Chapter 178. Flashback Dava
179 Chapter 179. Nekatnya Dava
180 Chapter 180. Kesedihan Tiga Wanita
181 Chapter 181. Sandaran Ternyaman
182 Chapter 182. Ruth Syok
183 Chapter 183. Kerinduan Pada Sang Ayah
184 Chapter 184. Sambutan Hangat Tuan Wilson
185 Chapter 185. Jagoan Tampan Sang Ibu
186 Chapter 186. Kedatangan Sang Ibu
187 Chapter 187. Kejujuran Tuan Wilson
188 Chapter 188. Merutuki Kelemahannya
189 Chapter 189. Kedatangan Di Luar Mimpi
190 Chapter 190. Janji Dava
191 Chapter 191. Permohonan Sang Bunda
192 Chapter 192. Anjani Syif
193 Chapter 193. Penantian
194 Chapter 194. Bercanda Dengan Calon Buah Hati
195 Chapter 195. Kepulangan Sendi
196 Chapter 196. Suasana Pagi Di Rumah Sakit
197 Chapter 197. Kembali Ke Perusahaan
198 Chapter 198. Gadis Kecil Bergingsul Manis
199 Chapter 199. Kisah Anjani Syif
200 Chapter 200. Sarapan Pagi Yang Lengkap
201 Chapter 201. Menghabiskan Waktu Bersama
202 Chapter 202. Kedatangan Gadis Kecil
203 Chapter 203. Kepergian Dava Menyisahkan Duka
204 Chapter 204. Kebahagiaan Yang Tidak Lengkap
205 Chapter 205. Semua Akan Baik-Baik Saja
206 Chapter 206. Perjuangan Seorang Ibu
207 Chapter 207. Sakitnya Perjuangan Wanita Rapuh
208 Chapter 208. Kelahiran Sang Buah Hati
209 Chapter 209. Keheningan Di Ruang Rawat
210 Chapter 210. Pengakuan
211 Chapter 211. Rava Sanjaya Nicolas
212 Chapter 212. Emosi Sesaat
213 Chapter 213. Menuju Kebahagiaan
214 Chapter 214. Kepulangan
215 Chapter 215. Permintaan Maaf Putri
216 Chapter 216. Permintaan Tuan Wilson
217 Chapter 217. Kepergian Ke Bandung
218 Chapter 218. Tuan Fredi Putra
219 Chapter 219. Kisah Pilu Keluarga Tuan Fredi
220 Chapter 220. Pernikahan?
221 Chapter 221. Perumahan Permadani
222 Chapter 222. Persembahan Putri dan Zon
223 Chapter 223. Tamu Spesial
224 Chapter 224. Ibu Asuh Sehari
225 Chapter 225. Chef Baru
226 Chapter 226. Tiket Honeymoon
227 Chapter 227. Menunggu Pak Ardi
228 Chapter 228. Berjalan-Jalan
229 Chapter 289. Menolak Semua Calon Investor
230 Chapter 290. Kepulangan Sendi Dan Dina
231 Chapter 291. Kemarahan Wanita
232 Chapter 292. Penyatuan Kilat
233 Chapter 293. Kikuknya Dava dan Ruth
234 Chapter 294. Bermasalah
235 Chapter 295. Rasa Sungkan Pada Sang Suami
236 Chapter 296. Kepulangan Dua Pria Tampan Bekerja
237 Chapter 297. Kurangnya Perhatian Sang Ayah
238 Chapter 298. Tamat
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Chapter 1. Mimpi Buruk
2
Chapter 2. Memfitnah
3
Chapter 3. Kesempatan Membawa Luka
4
Chapter 4. Pupus Impian Bahagia Bersama
5
Chapter 5. Pria Sempurna
6
Chapter 6. Perlakuan Mbok Nan
7
Chapter 7. Kembali Bekerja
8
Chapter 8. Undangan Mantan Terindah
9
Chapter 9. Pernikahan
10
Chapter 10. Paman Ganteng Penakluk Hati
11
Chapter 11. Dialah Pria Yang Tulus Denganku dan Juga Dengan Putri, anakku!
12
Chapter 12. Masa Kelam Dava Sandronata
13
Chapter 13. Rahasia Terbesar
14
Chapter 14. Sendi Mengetahui Yang Sebenarnya
15
Chapter 15. Perbedaan Agama
16
Chapter 16. Iwan Sandronata
17
Chapter 17. Penyelamat
18
Chapter 18. Pelukan Meneduhkan Hati Dan Pikiran
19
Chapter 19. Kehamilan Dina
20
Chapter 20. Kegelisahan Dava
21
Chapter 21. Tak Tik Putri
22
Chapter 22. Kepulangan Sendi Pagi Buta
23
Chapter 23. Indahnya Hadiah Dari Setiap Ujian
24
Chapter 24. Pindah Bekerja Menjadi Sekertaris Suamiku
25
Chapter 25. Surat Perjanjian Pernikahan
26
Chapter 26. Sekalipun Harus Ada Nyawa Yang Akan di Korbankan.
27
Chapter 27. Dava Tertangkap
28
Chapter 28. Membesuk Suami
29
Chapter 29. Kegaduhan Di Kediaman Ruth
30
Chapter 30. Saatnya Ruth Beraksi
31
Chapter 31. Berson Nicolas
32
Chapter 32. Menjenguk Sang Anak
33
Chapter 33. Terungkapnya Shandy Chyntia
34
Chapter 34. Meyakinkan Sendi
35
Chapter 35. Hadirnya Sang Suami
36
Chapter 36. Pengakuan Dava
37
Chapter 37. Epilepsi Simptomatik
38
Chapter 38. Satu Rajang Bertiga
39
Chapter 39. Aku Mencintaimu, Istriku
40
Chapter 40. Pencarian Dava
41
Chapter 41. Alana Saraswati
42
Chapter 42. Permohonan Alana
43
Chapter 43. Trauma
44
Chapter 44. William Nicolas / Darwin Surya Dinata
45
Chapter 45. Pasrah Dengan Hukuman
46
Chapter 46. Kepergian Sendi
47
Chapter 47. Kesadaran Wuri
48
Chapter 48. Kehangatan Keluarga Kecil
49
Chapter 49. Awal Pernikahan Yang Di Janjikan Dava
50
Chapter 50. Kenikmatan Perlahan
51
Chapter 51. Sarapan Pagi
52
Chapter 52. Bertemu Di Persidangan
53
Chapter 53. Permohonan yang Sia-sia
54
Chapter 54. Moodboster
55
Chapter 55. Makan Di Restoran Sederhana
56
Chapter 56. Sendi Kambuh
57
Chapter 57. Kebahagiaan di Tengah-Tengah Kepanikan
58
Chapter 58. Kasih Sayang Untuk Ruth
59
Chapter 59. Kedatangan Sendi
60
Chapter 60. Pulang Bersama Sendi
61
Chapter 61. Tiba Di kediaman
62
Chapter 62. Makan Malam Bersama
63
Chapter 63. Putri Keras Kepala
64
Chapter 64. Godaan Suami
65
Chapter 65. Perginya Dina
66
Chapter 66. Belajar Mengikhlaskan
67
Chapter 67. Hari Putri Daftar Sekolah
68
Chapter 68. Panggilan Ayah
69
Chapter 69. Sogokan Untuk Dava
70
Chapter 70. Terpuruknya Wuri
71
Chapter 71. Perasaan Seorang Ruth
72
Chapter 72. Pertimbangan Dava
73
Chapter 73. Di rumah Sakit
74
Chapter 74. Mengetahui Ruth Yang Membayarkan
75
Chapter 75. Terbongkar
76
Chapter 76. Gugatan
77
Chapter 77. Semangat Untuk Ruth
78
Chapter 78. Suasana Menegangkan
79
Chapter 79. Merayakan Bersama
80
Chapter 80. Nyanyian Dava Sandronata
81
Chapter 81. Sidang Kedua
82
Chapter 82. Malam Panjang Milik Dava
83
Chapter 83. Pengaruh Obat
84
Chapter 84. Si Bagudung
85
Chapter 85. Penemuan Sepasang Suami Istri
86
Chapter 86. Sidang Kedua Part 2
87
Chapter 87. Akibat Obat
88
Chapter 88. Keterkejutan Sendi
89
Chapter 89. Kesalahpahaman
90
Chapter 90. Kau Adalah Mentari Pagiku
91
Chapter 91. Suamiku Aku Mencintaimu
92
Chapter 92. Dugaan Dan Dugaan
93
Chapter 93. Kecemburuan Sang Istri
94
Chapter 94. Penyesalan Dina
95
Chapter 95. Dina Menyerah
96
Chapter 96. Positif
97
Chapter 97. Kabar Dari Rafael
98
Chapter 98. Kelemahan Dava
99
Chapter 99. Tangisan Dava
100
Chapter 100. Pertemuan Dengan Bunda
101
Chapter 101. Ruth Sadar
102
Chapter 102. Sakitnya Sendi
103
Chapter 103. Kembalinya Dava
104
Chapter 104. Permintaan Ruth
105
Chapter 105. Ruth Kembali Pingsan
106
Chapter 106. Dina Sebagai CS
107
Chapter 107. Kepulangan Yang Di Sambut Dengan Hangat
108
Chapter 108. Debaran Jantung
109
Chapter 109. Pemandangan Teduh
110
Chapter 110. Kedatangan Rafael Di Malam Hari
111
Chapter 111. Pilihan
112
Chapter 112. Kesempatan Untuk Dina
113
Chapter 113. Kepulangan Sendi dan Dina
114
Chapter 114. Kelabang dari Ayah
115
Chapter 115. Menginginkan Dava Kembali
116
Chapter 116. Kunjungan Makan Siang
117
Chapter 117. Mengantarkan Pulang Untuk Segera Ke Rumah Sakit
118
Chapter 118. Pertemuan Dengan Sang Bunda
119
Chapter 119. Pertemuan Part 2
120
Chapter 120. Bahagianya Dina
121
Chapter 121. Selamat Hari Ibu
122
Chapter 122. Pengabdian Mbok Nani
123
Chapter 123. Kekecewaan Dina
124
Chapter 124. Peraduan Kenikmatan
125
Chapter 125. Keadaan Mengkhawatirkan
126
Chapter 126. Di rumah Sakit
127
Chapter 127. Di rumah Sakit Part 2
128
Chapter 128. Cinta Yang Begitu Besar
129
Chapter 129. Ingatan Yang Menyakitkan
130
Chapter 130. Hari Yang Melelahkan
131
Chapter 131. Menonton Film Barbie
132
Chapter 132. Hasil Persidangan Putusan
133
Chapter 133. Rumah untuk Ayah dan Bunda
134
Chapter 134. Misi Putri
135
Chapter 135. Pengalaman Berharga
136
Chapter 136. Aromatherapy
137
Chapter 137. Masakan Spesial
138
Chapter 138. Suasana Makan Malam
139
Chapter 139. Tidur Malam Yang Berbeda
140
Chapter 140. Permintaan Maaf Sendi
141
Chapter 141. Kunjungan Pagi Hari
142
Chapter 142. Janji Dava
143
Chapter 143. Kemunculan Yang Menakutkan
144
Chapter 144. Keterkejutan Dava
145
Chapter 145. Kedatangan Ruth
146
Chapter 146. Terbongkarnya!
147
Chapter 147. Permintaan Bunda
148
Chapter 148. Kepedihan Seorang Nona Ruth
149
Chapter 149. Perdebatan Tiada Ujung
150
Chapter 150. Merasakan Apa Yang Sebelumnya Sendi Rasakan Juga
151
Chapter 151. Wanita Berambut Sebahu
152
Chapter 152. Antara Sabar atau Kuat
153
Chapter 153. Tidur Terpisah
154
Chapter 154. You are my Sun
155
Chapter 155. Berkumpulnya keluarga Nicolas
156
Chapter 156. Nasihat Sang Bunda
157
Chapter 157. Keputusan Yang Salah
158
Chapter 158. Jalan Satu-Satunya Untuk mengalihkan Rasa Sakit Dengan Mencintai Orangtua
159
Chapter 159. Ketegaran Ruth
160
Chapter 160. Bertemunya
161
Chapter 161. Permohonan Ruth
162
Chapter 162. Kembalinya Ruth
163
Chapter 163. Tidak Akan Ada Pintu Harapan Lagi
164
Chapter 164. Malam Penuh Kegelisahan
165
Chapter 165. Pagi Yang Konyol
166
Chapter 166. Menuju Ke Rumah Baesan
167
Chapter 167. Pembacaan Kalimat Syahadat
168
Chapter 168. Cafe Amarilys
169
Chapter 169. Menyerah
170
Chapter 170. Penganiayaan
171
Chapter 171. Dava Tak Sadarkan Diri
172
Chapter 172. Sedihnya Tangisan Di dalam Mobil
173
Chapter 173. Kembalinya Para Anak-Anak
174
Chapter 174. Haruskah Pergi?
175
Chapter 175. Perkembangan Tuan Wilson
176
Chapter 176.
177
Chapter 177.
178
Chapter 178. Flashback Dava
179
Chapter 179. Nekatnya Dava
180
Chapter 180. Kesedihan Tiga Wanita
181
Chapter 181. Sandaran Ternyaman
182
Chapter 182. Ruth Syok
183
Chapter 183. Kerinduan Pada Sang Ayah
184
Chapter 184. Sambutan Hangat Tuan Wilson
185
Chapter 185. Jagoan Tampan Sang Ibu
186
Chapter 186. Kedatangan Sang Ibu
187
Chapter 187. Kejujuran Tuan Wilson
188
Chapter 188. Merutuki Kelemahannya
189
Chapter 189. Kedatangan Di Luar Mimpi
190
Chapter 190. Janji Dava
191
Chapter 191. Permohonan Sang Bunda
192
Chapter 192. Anjani Syif
193
Chapter 193. Penantian
194
Chapter 194. Bercanda Dengan Calon Buah Hati
195
Chapter 195. Kepulangan Sendi
196
Chapter 196. Suasana Pagi Di Rumah Sakit
197
Chapter 197. Kembali Ke Perusahaan
198
Chapter 198. Gadis Kecil Bergingsul Manis
199
Chapter 199. Kisah Anjani Syif
200
Chapter 200. Sarapan Pagi Yang Lengkap
201
Chapter 201. Menghabiskan Waktu Bersama
202
Chapter 202. Kedatangan Gadis Kecil
203
Chapter 203. Kepergian Dava Menyisahkan Duka
204
Chapter 204. Kebahagiaan Yang Tidak Lengkap
205
Chapter 205. Semua Akan Baik-Baik Saja
206
Chapter 206. Perjuangan Seorang Ibu
207
Chapter 207. Sakitnya Perjuangan Wanita Rapuh
208
Chapter 208. Kelahiran Sang Buah Hati
209
Chapter 209. Keheningan Di Ruang Rawat
210
Chapter 210. Pengakuan
211
Chapter 211. Rava Sanjaya Nicolas
212
Chapter 212. Emosi Sesaat
213
Chapter 213. Menuju Kebahagiaan
214
Chapter 214. Kepulangan
215
Chapter 215. Permintaan Maaf Putri
216
Chapter 216. Permintaan Tuan Wilson
217
Chapter 217. Kepergian Ke Bandung
218
Chapter 218. Tuan Fredi Putra
219
Chapter 219. Kisah Pilu Keluarga Tuan Fredi
220
Chapter 220. Pernikahan?
221
Chapter 221. Perumahan Permadani
222
Chapter 222. Persembahan Putri dan Zon
223
Chapter 223. Tamu Spesial
224
Chapter 224. Ibu Asuh Sehari
225
Chapter 225. Chef Baru
226
Chapter 226. Tiket Honeymoon
227
Chapter 227. Menunggu Pak Ardi
228
Chapter 228. Berjalan-Jalan
229
Chapter 289. Menolak Semua Calon Investor
230
Chapter 290. Kepulangan Sendi Dan Dina
231
Chapter 291. Kemarahan Wanita
232
Chapter 292. Penyatuan Kilat
233
Chapter 293. Kikuknya Dava dan Ruth
234
Chapter 294. Bermasalah
235
Chapter 295. Rasa Sungkan Pada Sang Suami
236
Chapter 296. Kepulangan Dua Pria Tampan Bekerja
237
Chapter 297. Kurangnya Perhatian Sang Ayah
238
Chapter 298. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!