Dering bel kampus berbunyi, tanda bahwa jam pelajaran telah usai. Semua mahasiswa yang telah selesai mengikuti mata kuliah, berhamburan keluar kelas.
"Kita ke mall yuk gaes. Hari ini kan kita ga ada mata kuliah lagi" ajak Dila.
"Ogah ah, Kalian aja. Aku harus bantu nenek dirumah" Bantah Fani.
Fani memang lebih memilih dirumah ketimbang senang-senang menghabiskan waktu diluar. Karena Dia ingin banyak membantu nenek dirumah, Dan lagi untuk ke mall Dia harus mengeluarkan banyak uang. Yah, Walaupun tidak membeli barang, Paling tidak buat beli makan dan minum.
Beda dengan Dila dan Nisa yang memang berasal dari keluarga yang tajir.
"Ayolah Fan, Ntar gue yang traktir deh" Bujuk Nisa.
"Tambah ga mau. Malu ah ditraktir mulu. Udah kalian aja berdua kenapa sih" Tolak Fani.
"Aihhh, Ga seru Fan. Kita kan Tiga Serangkai. kemana-mana selalu bersama. Kalau kurang satu rasanya gimana gitu" Ucap Nisa.
"Iya nih lagian Kita kan belum cari tugas kelompok dari Bu Ina. Kita kan ada tugas disuruh cari buku tentang Laba Rugi Perusahaan. Besok terakhir ngumpul loh" Ucap Dila panjang lebar.
"Oops, Hampir lupa aku Dil sama tugas itu. Untung Kamu ingetin. Ok deh, Aku ikutan " ucap Fani.
Merekapun bergegas pergi ke mall Mandala menaiki mobil Dila.
Sesampai di mall, Nisa langsung ngacir ke tempat butik baju langganannya di mall. Fani dan Dila hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Nisa.
"Bukan langsung ke tempat tujuan malah asik pilih-pilih baju tu anak !" ucap Dila.
"Udah Kita duluan aja yuk ke toko bukunya. Takutnya Nisa bakal lama memilih bajunya. Kita kan mau pilih dan lihat-lihat dulu mana buku yang tepat" Ucap Fani.
"Oke, Yuk kita pergi " ajak Dila.
"Nis, Kita ke toko buku duluan yah. Ntar kamu nyusul yah" Ucap Fani.
"Oke !" Ucap Nisa.
Sesampai di toko buku, Fani dan Dila mencari buku untuk tugas kelompoknya. Mereka berkeliling dari satu rak buku ke rak buku yang lainnya demi mencari buku yang dimaksud sang dosen.
"Kayaknya yang ini aja deh Dil, Lengkap isi dan penjelasannya" Ucap Fani.
"Ok, Kita ambil yang ini yah.. Yuk langsung ke Kasir. Sudah laper gue mau cari makan" Ucap Dila sambil memegang perutnya.
"Eh, Nisa gimana ? Ntar Dia cari Kita ke sini ?" Tanya Fani.
"Gampang ntar Kita kirim pesan whatsapp aja, Suruh nyusul ke restoran" Ucap Dila.
***********
Ditempat makan, Fani dan Dila sudah memegang buku menu untuk memesan makan siang mereka.
"Dil, Ngapain kita makan disini. Ini kan restoran kalangan atas. Kenapa ga cari makan ditempat yang jauh lebih murah. Aku takut uangku ga cukup buat membayar pesananku" Ucap Fani dengan wajah cemasnya.
"Udah gue yang bayar kok Fan. Tenang aja !" Bujuk Dila.
"Aduh aku beneran ga enak nih sama kalian berdua. Sering banget traktir aku, meski udah berulang kali aku bilang ga usah. Tapi kalian tu tetap aja ngeyel ya !" Ucap Fani.
"Ya udah, Biar Kamu tidak merasa ga enak. Traktirannya bayar pakai kue buatan nenekmu aja. Tiga biji doang juga udah lumayan. Habis kuenya besar dan rasanya itu loh enak banget. Tuh kan jadi tambah laper. Yuk, Kitaa pesen makan sekarang" ucap Dila.
"Oke deh, Ntar aku bawain kue buatan nenek besok. Betewe, Nisa udah di kirimi pesan Whatsapp belum kalo Kita disini ? Ntar Dia cari Kita di toko buku itu lagi" ucap Fani.
"Udah kok. Tuh, Putri Lemot udah dateng !" Ucap Dila.
Benar saja, Saat Fani menoleh ke belakang. Nisa lagi berjalan ke arah mereka, Dengan tangan kiri dan kanan yang penuh dengan kantong belanjaan.
"Ampun deh, Kamu ngerampok toko Nis ?" Tanya Fani sambil tertawa.
"Habisnya bagus semua. Aku sampai pusing pilih yang mana. Jadi Aku ambil semua deh" Ucap Nisa.
"Oh iya, Aku juga beliin baju buat Kalian berdua. Biar kita samaan gitu. Biar bener-bener kayak Best Friend Forever gitu deh" Ucap Nisa sambil tertawa.
Nisa lalu mengeluarkan kantong yang berisi tiga baju yang gambar dan modelnya sama persis. Hanya berbeda warna saja.
"Ada warna Putih, Pink, dan Merah nih. Fani aja dulu pilih yang mana ? Soalnya kalau Kita sih suka mau warna apa aja. Kalau Fani kan suka yang kalem-kalem gitu warna bajunya. Ga suka yang terlalu mencolok" Ucap Nisa.
"Aduh Aku bingung pilih yang mana ya ? Bagus semua sih !" Ucap Fani.
Tiba-tiba terdengar suara Pria dari arah yang bersebrangan dengan meja mereka.
"Yang Merah saja !" Ucap Pria itu.
Mereka bertiga kompak menoleh ke asal suara. Tetapi lelaki yang duduk sendirian dan menghadap membelakangi mereka itu, Tidak sedikitpun menoleh ke arah mereka setelah berkomentar.
Fani hanya menganggap angin lalu komentar Orang tersebut dan mulai konsentrasi kembali untuk berfikir baju mana yang Dia pilih.
"Kayaknya yang putih aja deh ! Lebih lembut warnanya" Ucap Fani pada Dila dan Nisa.
Tetapi lagi-lagi, Lelaki dari meja seberang tadi menyahut.
"Yang merah saja ! Lebih seksi !" Ucapnya yang terdengar kesal.
Suaranya teedengar lebih lantang dari yang tadi.
Dila dan Nisa bengong melihat tingkah laki-laki yang duduk membelakangi mereka itu.
Dan bagaimana reaksi Fani ?
Wajah Fani sudah sangat terlihat kesal. Tangannya sudah mengepal geram. Dia sudah siap berdiri mendatangi meja laki-aki tersebut.
"Apa maksud dari ucapan Anda tadi ?" Tanya Fani pada Laki-laki itu.
Laki-laki itu berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya yang tampan terlihat jelas setelah Dia berdiri. Postur tubuhnya yang tegap bak seorang Atlet serta kulitnya yang putih bersih, Sungguh membuat siapapun yang melihatnya terpesona. Jas yang dikenakannya pun berasal dari brand ternama, Semakin menunjang penampilannya.
Fanipun sempat terhipnotis sesaat saat memandangi Laki-laki yang berdiri dihadapannya itu.
"Apa saya mengenal Anda ?" Tanya Lelaki itu pada Fani. Lelaki itu terlihat seperti kebingungan.
"Lucu sekali ! Setelah anda berkata yang tidak sopan, Sekarang Anda seolah-seolah berkata tidak mengetahui apa-apa ?" Ucap Fani.
"Saya benar-benar tidak mengerti apa maksud Anda Nona ! Kapan Saya pernah mengobrol dengan Anda. Seingatku tidak pernah !" Ucap lelaki itu dengan angkuhnya.
Lah ? Kok jadi galakkan Dia sekarang ?
"Ternyata wajah dan penampilan Anda benar-benar menipu. Ucapanmu tidak se-elegan penampilanmu !" Ucap Fani dengan nada suara yang mulai tinggi.
Lelaki itu terdiam beberapa saat. Dia memandangi Fani dari atas sampai ke bawah. Ia lalu melangkah selangkah ke depan ke hadapan Fani.
"Kalau cara ini yang kamu gunakan untuk mendekatiku. Sayang sekali ! Aku sama sekali tidak tertarik pada gadis sepertimu !" Ucap pria itu penuh penekanan.
Fani bengong tak percaya mendengar ucapan Pria tadi.
Pria itupun melangkah pergi meninggalkan Fani yang berdiri disitu.
Pria yang baru saja hendak meninggalkan restoran itu tiba-tiba dicegat oleh temannya yang baru datang.
"Mau kemana kamu Ren ? Sorry gue baru dateng. Tadi jalanan macet !" Ucap teman Pria itu.
"Kita ga usah makan disini ! Tiba-tiba selera makanku hilang !" Ucap Pria itu.
"Hei, Kenapa tiba-tiba begitu ? Dan Ada apa ini ?" Tanya teman Pria itu ketika melihat ada wanita berdiri di dekat meja yang mereka pesan. Ditambah lagi wanita itu melihat ke arah mereka berdua dengan wajah yang sangat kesal.
"Siapa perempuan itu Ren ? Kau mengenalnya ?" Tanya teman Pria itu.
"Tidak. Sepertinya hanya pengagum rahasiaku, Yang berusaha mendekatiku seperti biasa" Ucap Pria itu.
Fani yang juga mendengar ucapan Pria tersebut karena jarak mereka berdiri masih tidak begitu jauh, Semakin menjadi kesal.
"Dasar Mesum tidak tahu malu !" teriak Fani yang begitu keras. Sehingga membuat orang yang berada di dalam restoran tersebut kompak menoleh ke arah mereka.
Langkah kaki kedua Pria yang sudah dipintu restoran tadi sempat terhenti saat Fani meneriakinya.
Mereka saling menoleh satu sama lain.
"Hati-hati dengan perkataanmu Nona !" Ucap pria itu penuh dengan penekanan. Dia dan temannya lalu pergi melangkah keluar restoran.
"Semoga Aku tidak bertemu denganmu lagi brengsek !" Teriak Fani kesal.
#Sampai sini jangan lupa buat like, vote dan komen ya gaes.. 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
kaysa KA
salah paham kayaknya si fani
2022-04-12
0
Iis Ugi
siapa yg bicara ..ya
2021-08-18
0
vaniasti
ato jangan2 tuh cowok lg video call ama cewek lain hahahaha
2021-06-25
0