Pacar Settingan Presdir
Pagi yang Cerah, Matahari mulai menampakkan sinarnya. Memberikan kehangatan pada setiap mahluk yang bernyawa di muka bumi. Seorang gadis sederhana yang berambut lurus dan pendek, berhidung mancung dan berkulit putih mulai mengayuh sepedanya.
Dia bernama Fani. Sudah menjadi kegiatan rutinnya sebelum berangkat ke kampus, Fani menitipkan Kue yang dia buat ke toko-toko kue langganannya. Tidak banyak jenis kue yang dititipkan. Hanya ada 3 jenis kue yang dibuat setiap harinya. Kali ini Fani dan Neneknya membuat brownies, Agar-agar, dan lemper.
Hampir setiap hari mereka akan menitipkan kue buatannya ke toko kue yang sudah jadi langganan mereka. Dari uang menjual kue inilah dan sedikit uang dari pensiunan Ayahnya Fani lah, Mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ayah dan Ibu Fani telah lama meninggal saat usia Fani 12 tahun. Semenjak itu Fani dirawat neneknya. Sekarang Fani telah menginjak usia 21 tahun. Ia sudah kuliah semester akhir di sebuah kampus ternama, Universitas Pelita Mandiri.
Universitas Mandiri adalah Kampus yang terkenal dengan bayarannya yang sangat mahal dan juga terkenal akan prestasi akademiknya itu. Untung saja, Fani mempunyai prestasi yang bagus yang selalu menjadikannya juara umum dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Sehingga dia bisa masuk ke Universitas tersebut dengan jalur beasiswa.
"Huftt.. Selesai juga tugas mengantarkan kue ke toko. Saatnya naik Bis kekampus" Pikir Fani sambil memarkirkan sepedanya.
"Bang Agus, Fani titip sepeda yah ! Seperti biasa" Ucap Fani.
"Oke Fan, Aman !" kata Bang Agus yang punya toko.
"Betewe, Kalau abang pinjam sepedanya buat pacaran dengan Mpok Muna yang punya laundry sebelah, Boleh kan ?" Tanya Bang Agus.
"Boleh aja Bang ! Asal jangan sampai nih sepeda ikut kena razia, Gara-gara Bang Agus sama Mpok Muna pacarannya mojok" Ucap Fani.
"Yaelah tenang aja Fan. Bang Agus ga bakalan mojok kok pacarannya. Paling nyudut sedikit aja" Ucap Bang Agus.
"Itu sih sama aja Bang !" Ucap Fani seraya tertawa.
"Udah ah, Fani cabut dulu ya. Takut telat !" Ucap Fani.
"Oke !" Jawab Bang Agus.
Toko bang Agus adalak toko pemberhentian terakhir tempat Fani menitipkan kue dagangannya. Tokonya pun sangat dekat dengan halte Bis. Jadi Fani bisa menitipkan sepedanya di tokonya dan langsung berangkat ke kampus menaiki bis.
Sesampai dikampus Fani sudah dihadapkan dengan pemandangan yg tak enak. Dia melihat ada seorang anak perempuan berkaca mata tebal sedang dibully oleh beberapa mahasiswa perempuan.
Ya, Siapa lagi kalau bukan Lisa dan teman-teman satu gengnya. Mereka memang terkenal usil, sok berkuasa, dan sombong.
Astaga, Apalagi yang mereka perbuat.
Batin Fani.
"Hei, Apa yang kau lakukan padanya ? " Bentak Fani kepada Lisa dan teman-temannya.
Sontak Lisa dan teman-temannya menoleh ke asal suara.
"wah..wah..wah.. Siapa yg datang ini ? Si pahlawan kesiangan kayaknya" Ucap Lisa sembari tertawa mengejek.
"Bukan Urusanmu !" Sambung Lisa sedikit berteriak.
Fani mengulurkan tangannya meraih tangan gadis cupu berkacamata tersebut, membantunya untuk berdiri.
Orang-orang mulai ramai mengerumuni Fani dan Lisa. Mereka tidak berani untuk melerai karena orang tua Lisa merupakan salah satu orang terpandang dikota tersebut.
Fani berjalan menghampiri Lisa. Mereka bersitatap.
Benar -benar orang kaya yang sombong !
"Sudah berulang kali aku bilang padamu apa untungnya kau menjahili anak-anak yang diterima lewat jalur beasiswa seperti kami !" Ucap Fani.
"Tentu saja karena kalian orang miskin tidak pantas berkuliah disini. Bikin suasana kampus ini sesak saja " Ucap Lisa, diiringi suara tawa dari teman-temannya.
"Oh hanya itu ?" ucap Fani.
"Tapi aku lihat banyak prestasi dan piala - piala yang dipajang dikampus ini karena didapat oleh mahasiswa miskin seperti kami ini" Sambung Fani yang sengaja menekan kata miskin pada ucapannya.
"Jadi siapa kira-kira yang lebih tidak pantas berkuliah dikampus yg berprestasi ini ?" tantang Fani.
"Sialan Kau Fani !" Ucap Lisa dengan wajah piasnya karena menahan malu.
"Lain kali Aku akan buat perhitungan denganmu !" Sambung Lisa.
Lisa dan teman-teman satu gengnya pun pergi meninggalkan Fani dengan emosi.
Semua orang yang mengerumuni mulai menertawai kepergian Lisa dan memandang kagum dengan keberanian Fani.
"Kau tak apa-apa ?" Tanya Fani pada gadis cupu itu.
"Aku tidak apa-apa. Hanya pakaianku saja yang sedikit kotor. Aku sangat bersyukur kamu menolongku tadi" Ucap gadis itu.
"Tidak apa-apa bukankah sudah kewajiban kita menolong sesama" Ucap Fani.
"Aku sudah sering sih mendengar tentangmu yang sering membela anak-anak yang tertindas dikampus ini. Ingin rasanya aku melawan tadi, Tapi Jujur aku tidak punya keberanian sepertimu" Ucap Gadis itu terisak.
"Hei, jangan menangis. Mau aku ceritakan sesuatu ?" Ucap Fani menghibur gadis dihadapannya itu.
Gadis itupun Mengangguk.
"Dulu sewaktu semester 1, pertama kali aku menginjakkan kakiku disini. Aku juga sering jadi bahan bullyan. Mereka juga menghinaku karena aku mahasiswa miskin yang hanya bisa berada dikampus ini karena bantuan beasiswa. Sempat aku berfikir ingin keluar dari kampus ini. Tapi aku tepis semua pikiran itu. Karena aku tidak ingin semua yang aku perjuangkan selama ini jadi sia-sia hanya karena ejekan itu. Sejak saat itu, Aku mulai melawan semua yg mengejekku. Aku jawab setiap ejekan yang mereka lontarkan padaku. Setiap harinya sebelum berangkat ke kampus aku selalu berkata pada diriku sendiri bahwa aku kuat dan aku bisa melalui semua itu. Lambat laun mereka mulai malas menanggapiku dan mulai berfikir aku bukan orang yang lemah." Ucap Fani menjelaskan.
"Jadi sebisa mungkin kau harus bisa berfikir sepertiku juga ya. Karena kalau kita hanya diam, mereka akan menganggap kita lemah dan semakin menindas kita" Ucap Fani.
Gadis cupu itupun tersenyum.
"Hei siapa namamu, kita belum berkenalan ?" Tanya Fani.
"Aku Chelly" ucap gadis itu.
"Oh, Aku Fani" Ucap Fani.
"Aku tau kok, kan aku sudah bilang aku sudah pernah mendengar tentangmu sebelumnya" Ucap gadis yang bernama Chelly itu.
Fani tersenyum.
Tiba-tiba Fani mendengar seseorang memanggil namanya.
"Hei, Fani ayo masuk kelas. dari tadi dicariin juga. Pantes ga ketemu-ketemu, Rupanya disini" Ucap Dila, sahabat Fani.
"Tau nih.. Dari tadi muter-muter Aku dan Dila cariin ! Ga lihat nih keringat pada bercucuran !" Ucap Nisa lebay.
"Itu sih bukan karena elu nyari Fani, Tetapi gara-gara elu kepedasan makan seblak di kantin tadi !"Ucap Dila.
"Bukan wee.." Nisa mencibir.
"Chelly aku masuk kelas dulu ya. Jangan lupa dengan kata-kataku tadi" Ucap Fani.
"Iya Fani !" Ucap Chelly tersenyum lebar.
************
"Eh, Siapa anak tadi ? Habis kena bully lagi ya oleh Lisa si nenek lampir ?" Tanya Nisa.
"Iya. Kok tau aja elu Nis ! Sudah mulai pintar nih otaknya sekarang !" Ucap Fani.
"Emang tadinya gimana dengan otak gue ?" Tanya Nisa lagi.
"Tadinya elu gak pernah nyambung kalau diajak ngomong !" Ucap dila langsung menyambar.
"Kayaknya waktu ada pembagian otak, Kamu ga datang deh !" Sambung Dila lagi.
"Sialan elu Dil !" Ucap Nisa kesal.
Akhirnya tiga serangkai tersebut, Eh maksudnya tiga sahabat tersebut masuk ke dalam kelas untuk belajar.
# Jangan lupa beri like, komen dan vote ya gaes.. 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Luna Sweet
nyimak dulu...🤔🤔
2021-11-07
0
Carolline Fenita
maaf kak izin promote karya saya berjudul istri yang tersakiti, oleh Angeline terima kasih
2021-06-07
0
Dessy Rinda
lnjt dong thor..cerita nya seru
2021-06-05
0