Untung aku cepat mengerem, menahan kata-kataku tadi. Ingat Fani sekarang posisimu tangan dibawah.
Rendi, sang presdir lalu berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan ke arah Fani. Ia berdiri berjarak tiga langkah dari Fani. Ditatapnya Fani dari atas sampai ke bawah.
Hah, apa maksud tatapannya. Sudah kuduga dia memang mesum
"Apa yang mau kau katakan tadi ? Mengapa tidak kau teruskan ucapanmu ?" ucap Rendi.
"Maaf Pak, tadi saya hanya mau bilang, astaga bapak masih muda sekali" ucap Fani.
Wow, sejak kapan aku menjadi penjilat seperti ini. Kalau saja ini bukan demi tugas kuliahku.
"Heh ! " ucap Rendi jengah.
Bukan dia tidak tau apa yang mau diucapkan Fani tadi. Dia tau persis.
"Jadi kau yang bernama Fani, mahasiswa yang datang terlambat dihari magang pertamamu ? Kesan pertama sudah melambangkan bahwa dirimu tidak disiplin. Ditambah pakaianmu yang tidak rapi !" ucap Rendi yang melihat lengan pakaian Fani yang basah.
"Itu melambangkan kau tidak mempersiapkan diri dengan baik dan asal-asalan dalam berpakaian. Mungkin dalam bekerja pun akan begitu ! " ucap Rendi ketus.
Astaga aku bahkan belum memulai pekerjaanku, dan dia telah menjudge diriku seperti itu. Kalau kata Bang Oma itu "Terlaluuuu... "
"Maaf Pak, tadi saya terlambat karena tiba-tiba ada urusan mendadak, ditambah jalanan macet. Dan baju saya ini basah karena kecipratan a..." belum selesai Fani menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba Rendi memotong ucapannya.
"Aku tidak menerima alasan apapun !" ucap Rendi ketus.
"Orang yang tidak disiplin, dilarang menginjakkan kakinya di Perusahaan ini" ucap Rendi.
Benar-benar kejam seperti rumor yang beredar.
"Pak, aku mohon. Saya ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliah saya. Kalau saya tidak magang disini akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengajukan permohonan magang di perusahaan lain. Saya akui saya salah, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi pak" ucap Fani.
"Maaf tuan, Saya hanya mau memberitahu informasi ini. Nona fani adalah mahasiswa magang rekomendasi dari universitas Pelita Mandiri. Dia peraih nilai tertinggi di kampusnya. Dia juga mendapat beasiswa sampai akhir di universitas itu. Universitas Pelita Mandiri sangat berharap anda mempertimbangkannya " ucap Sekretaris pribadi Rendi.
Rendi terdiam sejenak. Mendengar kata beasiswa di kampus tersebut. Berarti dia berprestasi tetapi termasuk kurang mampu dalam hal finansial. Mungkin itu alasannya ingin cepat menyelesaikan kuliahnya pikirnya.
Walaupun berhati dingin, sekretaris ini sangat tau kalau bosnya ini sangat toleran terhadap kehidupan kalangan bawah.
"Baiklah untuk kali ini, aku memberimu kesempatan. Tapi jangan kamu fikir karena kamu berprestasi jadi kamu bisa seenak - enaknya melanggar kedispilinan di perusahaan ini. Aturan yang berlaku diperusahaan ini tetap kamu patuhi untuk selanjutnya" ucap Rendi.
"Baik Pak, terima kasih sudah mau menerima saya magang disini " ucap fani.
Rendi hanya diam tidak menjawab.
"Baiklah, Nona fani anda akan diletakkan dilantai 5 bagian keuangan. Untuk tugas yang akan anda kerjakan sama seperti yang kami berikan kepada teman - teman anda, anda akan mengetik data - data di bagian keuangan, membuat surat masuk dan keluar dan .... " belum selesai sekretaris itu menjelaskan rendi langsung memotong ucapannya.
"Jangan dulu dia diberi tugas itu, suruh dia selama seminggu memfotocopy berkas berkas laporan yang dibutuhkan bagian keuangan " ucap rendi.
"Anggap ini hitung - hitung sebagai hukuman karena ketidakdisiplinanmu tadi " sambung rendi.
Rendipun bergegas melangkah keluar ruangan karena ada meeting dengan karyawan bagian perencanaan.
"Silahkan anda ke lantai 5 nyonya, karena saya mau pergi menemani pak Rendi meeting. Nanti bagian keuangan akan memberikan tugas berkas mana yang akan difotocopy " ucap sekretaris itu.
"Terima kasih Pak "ucap fani.
Dasar kau presdir sialan, sudah kuduga tidak mungkin kau memaafkanku semudah itu. kau memang tidak punya hati. Siapa namanya tadi? Rendi ? Harusnya namamu itu Adolf Hitler ! argghhh
*******
Jam menunjukkan pukul 12:00 tepat, para karyawan diperusahaan tersebut bergegas melangkah keluar ruangan untuk istirahat.
akhirnya sudah jam istirahat. Perutku sudah lapar sekali. kata bu lia tadi kalau sudah pukul 12 : 00 aku boleh istirahat dulu kan. Sebaiknya aku kirim pesan Whatsapp dulu ke dila dan nisa.
Dil, kamu dimana ? makan yuk.. ajak nisa juga.
Tiba - tiba handphone fani berdering, ada balasan dari dila.
Kita dikantin fan, lantai 7. cepetan kesini kita juga barusan nyampe kok.
Fanipun membalas kembali pesan dari dila singkat.
OK
*******
Dikantin perusahaan, mereka sudah duduk bertiga dengan makanan mereka masing - masing.
"Aduh fani, dari tadi kami tu udah ga sabar mau denger cerita kamu masuk ruangan presdir gimana ? " ucap dila.
"Iya kami aja shock waktu tau presdirnya adalah laki - laki yang waktu itu kamu teriaki mesum waktu di restoran " ucap nisa.
"Tapi kamu masih selamat kan fan ? " sambung nisa.
"Ya selamet lah nisa putri lemot, kamu kan bisa lihat dia ga kurang satu apapun " geram dila.
"Tapi fan, Pak Rendi kan sifatnya dingin abis dan memprioritaskan kedisiplinan ? kamu ga kena semprot kan karena datang terlambat ? Ditambah lagi kejadian tempo hari " ucap dila.
"Bukan lagi. Aku di maki habis - habisan guys. Ditambah dendam yang terdahulu, tambah deh menjadi - jadi amrahnya " ucap fani kesal.
"Tapi dia ganteng banget ya, udah kaya, pintar, Kulitnya bersih dan badannya sexy abis. Sempurna banget.. coba aja sifat dinginnya itu bisa dihilangi " ucap dila dengan nada genitnya.
"Iya aku juga setuju kalau soal itu dil ! " ucap nisa berapi - api.
"Desas desus yang terdengar diruanganku, walaupun banyak sosialita, model, artis dan pengusaha wanita yang mendekati pak presdir tapi mereka ditanggapi dingin oleh pak presdir. Jadi pak presdir itu Ternyata masih lajang alias jomblo guys. Jadi kita masih ada harapan " ucap dila dengan mata berbinar - binar.
"Ganteng tapi kalo sifatnya seperti diktator kejam seperti itu siapa yang mau dengannya !! " ucap fani kesal.
"Kamiiiiiiiii !!!" jawab dila dan nisa berbarengan.
"Dasar ganjen ! " ucap fani.
Nisa dan dila tertawa berbarengan.
"Udah yok kita makan daripada bahas hal yang ga penting ini. Perut aku sudah laper banget nih " ucap fani.
"Iya nih aku perlu asupan gizi yang banyak juga buat bikin surat masuk dan surat keluar buat laporan perencanaan proyek lagi " ujar nisa.
"Sama aku juga capek banget nih ngentri data kepegawaian tadi " ucap dila.
"Ruangan kamu dilantai berapa nisa? " tanya fani pada nisa.
"Aku dilantai 12 bagian perencanaan " jawab nisa.
"kalau kamu dil ? di bagian apa ?" tanya fani.
"Di bagian HRD lantai 3 tempat kita tadi ngelapor " jawab dila.
"Kamu sendiri dimana fan ? " tanya nisa penasaran.
"Dibagian keuangan lantai 5" jawab fani.
"wuizz, keren !! " ucap dila dan nisa hampir berbarengan.
"iya keren, tapi apa kalian tahu apa yang aku kerjakan disana ? " ucap fani.
"Apa ? " ucap dila dan nisa penasaran.
"cuma memfotocopy berkas - berkas keuangan yang seabrek banyaknya " ucap fani.
Nisa dan Dila terkejut mendengarnya.
"Pak Presdir yang kalian kagumi itu bilang itu hukuman buat aku karena sudah melanggar ketidakdisiplinan !" ucap fani
"Wajarkan kalau aq bilang dia itu diktator kejam !" ucap fani penuh kejengkelan.
#makasih udah baca bab ini ya guys 😁 minta jempol, komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Indiyah Diyah
gaas..
2021-02-08
0
Roqiah Bahar
masih nyimak
2021-01-17
0
Gusnita Syamsir
lanjut
2021-01-11
1