Jangan lupa beri dukungannya ya biar author semangat nulis... jangan lupa beri like, vote dan komen.. Makasih 🤗
***************
Setelah keluar dari mall tersebut Rendi dan temannya Riko mencari restoran lain.
"Selamat menikmati makanannya, Tuan" Ucap pelayan restoran tersebut setelah menyajikan beberapa makanan di meja Rendi dan Riko.
"Ok, terima kasih Mbak" Jawab Riko.
Hanya Riko yang menjawab. Sedangkan Rendi asyik dengan ponselnya.
"Kau benar-benar tidak mengenal gadis tadi Ren ? Aku lihat dia benar-benar marah besar padamu tadi ?" Ucap Riko.
"Kau tidak percaya padaku ? Hei, sejak kapan kita berteman ? Seperti tidak mengenalku saja" Oceh Rendi yang mulai meletakkan ponselnya dan sudah bersiap-siap memegang sendok untuk makan.
Rendi dan Riko memang sudah berteman sejak lama. Sejak Sekolah Menengah Atas mereka sudah saling mengenal. Mereka satu sekolah di SMA yang bergengsi di kota tersebut. Sekolah yang penuh dengan fasilitas mewah dan siswa yang berasal dari keluarga terpandang. Sebenarnya bukan hanya mereka berdua yang telah menjalin hubungan persahabatan yang akrab. Masih ada dua teman mereka yang lainnya. Fahri dan Azzam. Tapi karena kesibukan diperusahaan mereka masing-masing, mereka terpaksa membatalkan janji makan siang mereka hari ini.
"Tapi apa kau benar-benar tidak melakukan atau berbicara yang membuatnya marah sebelumnya? Coba kau ingat-ingat lagi ?" Pancing riko yang masih sangat penasaran.
Karena dia tau temannya ini paling malas berurusan dengan seorang wanita, Dan kali ini dia terlibat pertengkaran dengan seorang wanita. Dan yang palih parah, Baru kali ini ada wanita yang berani meneriaki temannya ini mesum. Bagaimana mungkin Dia tidak penasaran.
Rendi menghentikan tangannya menyuap makanan. Dia lalu mulai mengingat-ingat kejadian sebelumnya ketika di Mall. Dia kelihatan berfikir sejenak.
"Yah, kau benar Riko. Sepertinya wanita itu sudah salah paham " ucap Rendi.
*************
Flashback On
Rendi yang baru saja tiba di mall miliknya. Segera berjalan melangkah menuju Restoran mewah di dalam Mall tersebut.
Dia teringat ada janji makan siang dengan teman-temannya. Sudah lama Dia tidak mengobrol dengan teman semasa SMA-nya itu. Bahkan sampai kuliahpun mereka satu tempat kuliah dan satu jurusan.
Tetapi ternyata hanya Riko yang menkonfirmasi bisa datang hari ini. Fahri dan Azzam tiba-tiba membatalkan janji karena ada urusan perusahaan yang mendadak. Padahal yang punya ide untuk makan siang bersama ini adalah idenya Fahri. Tapi nyatanya Dia sendiri yang tidak bisa datang.
Kesibukan sebagai Presiden direktur memang berat. Tiba-tiba ada kolega yang datang ke perusahaan, Mau tak mau harus menemui mereka dahulu demi kepentingan bisnis. Belum lagi, bawahan yang perlu tanda tangan untuk berkas-berkas laporan. Rendi tahu betul itu.
Mereka berempat sekarang memang menjabat sebagai presiden direktur diperusahaan masing-masing. Meneruskan Perusahaan Orang tua mereka.
Rendi sudah duduk dimeja makan yang sudah dibookingnya. Keadaan restoran pada saat itu memang tidak begitu ramai. Karena memang sudah lewat satu jam dari jam makan siang.
Terdengar suara riuh dari meja seberang. Sepertinya gadis-gadis yang sibuk mengobrol tentang barang belanjaannya.
Rendi sangat benci suara bising dan kegaduhan. Tapi mau bagaimana lagi, Dia sudah janjian dengan Riko disini.
Lama sekali playboy itu datang. Ternyata selain playboy dia juga suka telat janji. Cih! benar-benar paket lengkap
Tiba - tiba handphone Rendi berbunyi, Ia menatap nama di layar teleponnya. Ternyata Mamanya yang menelpon.
Huft, apalagi ini..
Rendi mendesah.
"Ada apa Ma ?" Jawab Rendi malas.
"Ren, kemarin kamu ga jadi ke cafe temuin Karina anaknya teman mama ya ?" Ucap mamanya Rendi dari seberang sana.
"Kemarin Aku ada meeting sama pegawai, Ma" Elak Rendi.
"Jangan bohong ! Mama sudah tanya Sekretaris Kamu. Kemarin Kamu enggak ada meeting. Mau alasan apalagi kamu ?" Ucap Mama Rendi.
"Ma udah berapa kali rendi bilang, rendi enggak suka dijodoh-jodohin. Entah ini sudah ke berapa kalinya mama jodohin Rendi dengan anak-anak teman Mama !" Ucap Rendi.
"Enggak mesti anak teman Mama kok sayang. Kalau Kamu punya calon sendiri itu lebih baik. Mama sih setuju-setuju aja. Tapi Mama lihat Kamu enggak ada berita dekat dengan siapapun. Dan enggak pernah bawa cewek ke rumah buat dikenalin ke Mama dan Papa. Mama enggak mau anak mama dibilang gay sama orang-orang" Ucap Mama Rendi panjang lebar.
"Siapa yang gay, Ma ? Rendi ini seratus persen masih normal. Nanti juga kan Rendi bakal nemuin jodoh Rendi sendiri nantinya. Dan juga, Umur rendi sekarang kan masih dua puluh delapan tahun" Ucap Rendi.
"Kalau Mama enggak ada urusan lagi Rendi tutup ya telponnya. Rendi lagi janjian sama Riko nih sekarang" Sambung Rendi.
"Eitss, Tunggu dulu sayang.. Mama lagi bingung nih pilih baju mau hadiri pesta amal sesama kolega Mama. Kira-kira bagus yang kuning atau yang merah ya ?" Ucap Mama Rendi.
"Pilih yang merah saja" Ucap Rendi acuh tak acuh.
"Kenapa enggak yang kuning, Sayang? kelihatannya lebih elegan" Ucap Mama Rendy.
"Yang merah saja lebih sexy" Jawab Rendi asal dan biar lebih cepat menyudahi obrolan.
"Ok, Anak Mama. Jangan capek-capek kerjanya yah. Cepat pulang kerumah, Dan jangan sering lembur. Nanti kamu sakit lagi" Ucap Mama Rendi.
"Ok, Ma" Jawab Rendi menyudahi obralannya.
Tiba-tiba datang seorang perempuan menghampirinya. Perempuan berambut pendek dan berpakaian casual tersebut memegang beberapa lembar baju ditangannya. Ia lalu Berdiri dihadapannya sambil marah-marah dan berkata "Apa maksud dari ucapan Anda barusan ?" Ucap gadis tersebut.
*************
"Yah, seingatku dia memegang beberapa lembar baju dan salah satunya bewarna merah. Kau benar Rik. Pasti Dia sudah salah paham padaku. Dia pasti berpikir perkataanku pada Mamaku tadi, Ditujukan padanya" Gumam Rendi.
Jangan lupa beri dukungannya ya biar author semangat nulis... jangan lupa beri like, vote dan komen.. Makasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Lia Baharta
menantang ni ceritax
2024-05-30
0
vaniasti
tuuuhhh kaaaan
2021-06-25
0
Dewi senjabutirbutirpasirdlaut
syukaaa 😍😍
2021-05-23
0