Setelah terlepas dari gangguan anak-anak dan suami nya itu, Mama Nanda kembali ke dalam dan kembali bersih-bersih.
Dan untuk yang di jalan.
"Kalian ini yah, masih aja suka jailin Mama kalian, " ucap Ayah Marcell.
"Gak papa kali yah kali-kali, " jawab Nadia.
"Hemm, kamu itu mirip banget sama Ayah tapi cara bicara kamu mirip sama Mama kamu, "
"Ahh masaa.. kalo pinter nya nurun ke siapa?" tanya Nadia.
"Keeee dua-duanyaa.. " jawab Ayah.
Nadia memanyunkan bibirnya ke depan dan mengangguk pelan. Tak sengaja dia melihat ada seorang lelaki anak SMA dan memakai baju seragam yang sama persis seperti Nadia dan juga Maikel, Nadia membuka jendela dan siap menjaili lelaki itu.
"Utututuu kaciannn jalan kakiii... gak naik motor bang? motor nya kemana? rusak kah? ahahaha gue duluaaann yaaaa bye bye benconk, "
"Huuhh sabar Rafael sabarr dia itu cuma cewek gila yang cuma bisa diem kalo di sogok pake duit, " gumam Rafael.
Muh. Rafael Putra Ryan
Rafael melanjutkan jalan nya sampai ke sekolah.
Dan untuk yang di dalam mobil. "Ahahaha puas gue, " sahut Nadia menutup kembali jendela dan duduk ala-ala santai nya.
"Kerjain aja tross, nanti nikah kek nya enak tuh, jadi suami, " sahut Maikel.
"Heh, lu kalo ngomong di pikir duluu jangan main jeplak ajaa, " sahut Nadia menampar wajah Maikel pelan.
"Sakit nj*r, biasa aja dong, " sahut Mikel semakin kesal.
"Nyenyenye, " ledek Nadia.
"Ehem, kalau udah selesai debat dipersilahkan keluar dari mobil, ayah harus segera ke kantor, "
Tanpa mereka sadari, mereka berdua sudah afa di depan gerbang sekolah. Nadia dan Maikel pun turun dari mobil dan pamit kepada Ayah nya. Setelah mobil Ayahnya pergi.
Nadia dan Maikel hanya melihat mobil Ayah nya yang semakin mengecil dan menghilang. Nadia kemudian berbalik dan berjalan pergi masuk ke dalam sekolah. Maikel mengikuti langkah kakaknya dari belakang sampai meeka berpisah saat masuk ke dalam lorong sekolah. Nadia menaiki tangga satu persatu karena klas nya ada di atas, Maikel terus berjalan sampai ujung dan masuk ke dalam kelas nya sendiri.
Saat Nadia sampai di lantai dua dan menuju kelas nya 12 IPA 1. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk dirinya dari belakang dan itu berhasil mengurangi hampir kehilangan nyawa.
"Nadiaaa... "
"Ohokkk... leher gue kecekek!"
"NAD, LO UDAH BELUM PELAJARAN BIOLOGI TUGAS DARI PAK AYIII?!!!" teriak seorang siswi yang berlari ke arah Nadia yang masih kesulitan bernapas.
Brukk..
Mereka berdua terjatuh ke lantai. Teman nya yang bernama Diana hanya terkekeh melihat wajah Nadia yang memerah akibat ulahnya sendiri.
"Sorry sorry gue gak sengaja, " sahut Diana.
"Iya, gak papa, " sahut Nadia berdiri.
Nadia dan Diana pun berdiri bersamaan. Mereka menuju kelas IPA 1 agar lebih santai jika ngobrol di kelas.
Di kelas.
Nadia duduk di mejanya, meja kedua barisan ke dua. Entah apa yang di pikirkan oleh Nadia, tapi katanya, meja ke dua barisan ke dua adalah tempat duduk yang paling nyaman dan paling enak kalau harus menyalin tulisan di papan tulis.
Brakk..
"Nad, tadi gue panggil-panggil lu, tapi lu gak denger, trus tadi kenapa muka lu? kayak ketawa kebengekan?" tanya Syaila yang baru kelas.
"Tuh, gara-gara tuh anak nyekek leher gue, gue gak bisa napas sama sekali, " sahut Nadia melirik Diana sinis.
Diana pun melihat ke arah Nadia dan Syaila. "Apa sih? kok liatin gue kayak gitu? gue cantik yah... " tanya Diana tersenyum.
"Idiihh, amit-amit, " sahut Syaila.
"Iya, lu itu cantikk... cantikk banget malahan, " sahut Nadia.
"Sampe- sampe gue sama Nadia benget banget nampar lu, terus kutuk lu jadi patung terus buang kelaut deh, " sambung Syaila.
"Nah... itu dia, siapp, " sahut Nadia memberikan jempol kepada Syaila.
"Syaiton kalian berduaaaa, " sahut Diana.
Syaila pergi ke meja nya yang tak jauh dari meja Nadia,,, iyalah mau gimana gak jauh, orang dia sebelah Nadia, maksudnya Syaila itu barisan ke satu meja ke dua.
"Eh, dari kalian ada yang liat si botol kecap?" tanya seseorang kepada kelas Nadia dkk.
"Kagak ada cin, kita belum liat botol kecap dari tadi, biasanya tuh anak suka mampir ke sini buat liat tugas, " jawab Nadia.
"Oh belum lewat ya?" tanya nya.
"Iya belum, " jawab Diana.
"Oke thanks kalian yang udah jawab, " sahut Cindy kelas 12 IPA 3.
Cindy Putri Ferdiansyah
Adik dari Fauzan dan kakak dari Fauzi si kembar gak ada akhlak, yaahh mereka hanya beda 3 menit dan beda 5 menit dari adiknya Fauzi.
"Kenapa lagi Cindy? emang Fauzan cari masalah lagi sama dia?" tanya Diana kepada Nadia dan Syaila.
"Lah kok nanya gue, gue kagak tau, " sahut Nadia.
"Gue juga gak tau, " sahut Syaila.
BRAKK..
Gubrakk.
Ada yang nendang pintu dan ada yang kaget sampai jatuh gara-gara ulah cewek playgirl. "GAYS, ADA YANG UDAH PELAJARAN FISIKA? GUE BELUM!!!" teriak seorang gadis yang tadi nendang pintu.
"Kalau udah lu mau apa?" tanya Diana.
Gadis itu berjalan ke arah Diana sambil ketawa-ketawa gak jelas. "Ehehehe liat lah Diana... Diana kan cantik, pinter, anak nya rajin ples kesayangan ortu... " satu gadis itu.
"Mmm... " Diana hanya mengangguk-angguk saja.
"Aahh udalah bambang cepetan gue liatt!"
"Yah sabar ngapain sih... orang sekarang gak ada pelajaran Fisika, "
"Hah, masa sih?"
"Iya neng, lu dapet info dari siapa kalo sekarang kita ada pelajaran Fisika? yang ada itu Biologi, " sahut Syaila.
"Lah nj*rt salah bawa buku gueee.... AAAHHHH Fauzi gila cowok br*ngs*k yang pernah ada. Gob---" teriak nya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Eh eh, nah ayoo mau ngomong apaa hayooo... "
"Na Naila na na dosa na na na, " ucap Nadia, Syaila dan Diana barengan.
"Ayeaye ayee blackpink korr areaaa.... " sambung Diana, ceritanya nyanyi blackpink.
"Apa sih din, " sahut Syaila merasa ada yang aneh dengan teman nya yang satu ini.
"Ahahaha, " Nadia hanya tertawa.
"Eh tapi bener gak sih sekarang gak ada pel Fisika?"
"Gak ada sayangku, Naila cantikkk.. gak adaa, " jawab Syaila.
"Oohh oke oke, " sahut Naila.
Naila kemudian berjalan ke belakang dan duduk di meja nya. Belakang Nadia di samping meja Diana.
Naila Farisya Putri Tresna
"Hey, tadi kalo gak salah gue liat Rafael deh, gilaa bett ganteng nya bukan maenn, " sahut Naila.
"Emang dia lagi di mana?" tanya Nadia.
"Ciee nanyain, " sahut Naila.
"Ehem, ada yang udah mulai buka hatii niyeee, " sahut Diana.
"Gue nanya aja nj*rr, emang gue nanya soal Rafael gak boleh?" tanya Nadia.
"Yah boleh sihhh... gak masalah, " sahut Syaila.
"Ini cuma perasaan gue aja tau gimana gitu yah.. lu sama Rafael cocok banget taaauuu, " sahut Diana.
"Nah iya benerr, gue kira gue doang yang nganggap kalian cocok, " sahut Naila.
"Cieee... kek nya ada yang bakal nikah niihhh, " sahut Naila semakin menggoda Nadia.
"Uhuyy seruu nihh, " sahut Diana
"Dajjal kalian semuaa, dahlah males gue, " sahut Nadia cemberut dan berbalik menghadap depan.
"Eeehh, santai lah bro.. " sahut Syaila.
"Ngambekan andaaa, " sahut Naila.
Diana Alyan Putri
Syaila Putri Malik Al-bahri
Cindy Putri Ferdiansyah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Shyshy
Lanjutkak, aku sukak karyamu
2021-10-28
2