Hearth, Hate, Hurt

Yeah... akhirnya sampai juga ke hari itu -- hari di mana Reza sudah menjadwalkan buka bersama dengan ayahku, dan -- keluarga besarnya.

Maaf, Mas. Aku tidak bermaksud durhaka padamu. Tapi aku harus melakukan ini.

Aku hanya mengaduk-aduk makananku. Toh, aku tidak lapar karena sedang tidak berpuasa.

"Kenapa, Nak? Kamu tidak suka makanannya?" ayahku bertanya.

Aku menggeleng. "Bukan," kataku, "tapi suasananya. Saya tidak suka suasananya, tidak suka orang-orangnya. Intinya saya tidak suka berada di dekat kalian semua," kalimat ini kuucapkan dengan intonasi standar, ya... tidak berteriak-teriak apalagi menjerit-jerit -- tidak dengan emosi yang meluap-luap. Tapi tetap saja...

Hening. Semua orang terdiam dan berhenti mengunyah. Sementara Reza berusaha menyuruhku diam.

"Aku bukan bermaksud untuk mempermalukanmu. Kamu suami terbaik. Tapi ini layak diterima oleh orang asing ini. Biarkan aku bicara dan mengeluarkan semua unek-unek yang kupendam belasan tahun. Oke?"

Akhirnya Reza mengerti, dan ia pun mengangguk. Dia membiarkan aku bicara sampai tuntas, bahkan melerai bagi siapa pun yang ingin buka suara. "Mungkin dengan seperti ini Nara akan merasa plong. Dan saya akan tetap mambantu Anda bertemu Nara kalau sekali ini Anda mau mendengarkan semua unek-uneknya," begitu kata Reza membelaku dan membuatku bisa mengeluarkan unek-unekku.

"Saya tanya pada Anda, kenapa tidak dari dulu Anda mengajak saya buka bersama? Misalnya dulu saat saya menjalani puasa pertama di usia balig? Itu akan lebih berarti. Dan... jujur, tadinya saya kira Anda akan datang sendiri, bukannya ramai-ramai seperti ini. Mereka semua orang asing, bukan bagian keluarga saya. Tolong, jangan samakan saya dengan ibu Anda dan anak-anak Anda, juga keponakan-keponakan Anda. Saya tidak seperti mereka yang bisa menerima hubungan saudara tiri atau hubungan sedarah tapi tidak seibu. Saya tidak bisa menerima mereka karena mereka tidak seibu dengan saya. Tapi sebenarnya titik beratnya bukan di situ, tetapi karena mereka semua terlahir dari hasrat yang salah, dari perselingkuhan, dari pernikahan di bawah tangan -- yang sebenarnya bukan salah mereka, tapi salah si empunya hasrat. Lenjeh! Kanji! Padahal sudah tua, sudah berkeluarga, kok ya seperti keladi -- gatal! Maaf jika saya kasar, tapi itu faktanya. Dan yeah, saya memang berbeda dengan ibu Anda. Ibu Anda jelas anak paling bontot, anak bungsu. Dia bukan seorang kakak yang harus menerima kehadiran adik-adik tirinya, adik-adik yang merebut ayah dari kakaknya. Apalagi seperti Mita. Wajar Mita bisa menerima adik-adik tirinya, karena mereka terlahir dari rahim yang sama, meski asal benihnya berbeda. Ya, kan, Ta? Oh ya, aku ingat, apa kamu sudah pernah bertemu adik lelakimu yang diserahkan ibumu pada pasutri yang mengadopsinya? Kalau belum, kalian harus kenal. Jangan sampai jatuh cinta pada saudara sendiri. Jangan seperti kakekmu yang menolaknya mentah-mentah. Kata Bunda, sih, sebenarnya ibumu sayang pada adikmu itu, tapi karena kakekmu menolak, jadinya terpaksa dia harus diberikan kepada orang lain. Ayahku lo yang menyerahkannya. Ya kan, Ayah? Yeah, ayahku dan Yanti, ibumu." Aku menunjuk pada adik tiriku, anak ayahku dengan Yanti yang hampir seumuran dengan Ihsan. "Boleh aku bertanya? Apa kamu bangga terlahir sebagai anak dari lelaki ini? Kamu anak hasil perselingkuhan. Ibumu janda gatal yang menggoda ayahku. Oh yeah, kamu pasti tidak peduli tentang itu. Dan kamu, Aska. Ibumu hamil enam bulan ketika ayahmu menikahinya. Tapi itu bukan salahmu dan aku tidak bermaksud menilaimu buruk. Kamu tetaplah anak yang terlahir suci. Dan aku juga tidak bermaksud menghakimi ibumu, karena aku juga cukup nakal sebelum menikah. Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa seharusnya ibumu dinikahi ulang oleh ayahmu ketika kamu sudah terlahir. Tapi, sayangnya ayahku ini dan kakekmu yang kamu banggakan itu -- tidak peduli. Tapi wajar, sih. Wajar dia tidak peduli, wajar mereka juga tidak peduli padaku dan Ihsan, apalagi pada anak yang dibuang itu. Karena mereka tidak punya hati. Sudah keturunannya, seperti kalian semua, tidak ada yang punya hati. Kalian menikmati hidup dari hasil keringat ayahku, sementara aku diabaikan. Lucu sekali, Aska saja yang hanya keponakan bisa minum susu dari uang ayahku. Sementara Ihsan? Heh! Kalian seumuran, waktu itu masih sama-sama bayi merah. Tapi tangan kokoh ayahku justru lebih sering menggendongmu ketimbang menggendong anak kandungnya sendiri. Miris sekali. Tapi, yah, aku tahu tidak ada gunanya menyesali semua ini. Dan yeah, rasanya unek-unekku hari ini sudah cukup. Terima kasih sudah mendengar 'dongeng yang sangat indah ini.' Permisi." Aku berdiri dan langsung pergi.

Aku tahu itu salah. Tapi aku hanya ingin ayahku berhenti memanfaatkan Reza untuk mendekatiku. Karena rasanya sakit hatiku, benci, dan dendamku padanya sudah tidak bisa tertolong lagi, tidak bisa disembuhkan dan tidak bisa lagi diluruskan. Aku ingin hidup tanpa dia, seperti selama ini, selama dua puluh dua tahun.

Tapi tetap saja, aku yang menangis, dadaku yang sesak. Akhirnya aku dan Reza pergi. Dia meminta maaf padaku karena ajakannya itu sama seperti mengoyak-ngoyak kembali lukaku. Kami pun mampir di restoran lain. "Maaf, Mas. Gara-gara aku kamu harus menahan lapar."

"Aku mengerti," katanya. Entah benar-benar mengerti atau memaksakan diri untuk mengerti, tapi yang jelas Reza tidak mengajakku bertemu ayahku lagi, kecuali di hari kepulangan kami ke Jakarta. Dia mengajakku berpamitan. Hanya dengan ayahku -- tidak menyertakan keluarga besarnya.

Meski momen Ramadan kami sempat diwarnai huru-hara itu, momen lebaran kami tetap indah. Dulu aku hanya sungkeman pada ibuku, sekarang ada suamiku. Aku meminta maaf pada mereka berdua atas kesalahan-kasalahanku dan sikapku yang mengecewakan.

Nah, selain momen Ramadan dan lebaran, ada lagi yang tidak kalah indah, yang berkesan dan tidak akan pernah terlupakan. Yap, momen indah Malam Pertama.

Malam yang sangat kunantikan.

Terpopuler

Comments

Deliana

Deliana

bsa y ayah sih nara itu tdk pernah mnyesali perbuatan ny,, dan meminta maaf dgn sungguh2 dri dsar hti yg pling dlm..

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Season 2 (Malam Pengantin)
2 Ny. Inara Dinata
3 Kado Pernikahan
4 Cinta Dan Benci Yang Kurasa
5 Hearth, Hate, Hurt
6 Perfect Night
7 Malam Pertama
8 Paginya Pengantin Baru
9 Manisnya Bulan Madu
10 On va a la plage
11 Di Bawah Bintang-Bintang
12 Hadiah Pernikahan
13 Ulang Tahunku
14 Rumah Kita
15 Hadiah Untuk Reza
16 Rumah Impian
17 Welcome Home
18 Euforia 17 Agustus
19 Pertengkaran Pertama
20 Menurunkan Ego
21 Drakula Betina
22 Menjijikkan
23 Seperti Cinta Segitiga Si Doel?
24 Terapi Cinta
25 Hanya Pura-Pura
26 Masih Tentang Luka
27 Di Antara Pahit Dan Manis
28 Me Time!
29 Rasakan Sakitku
30 Menohokmu Dengan Telak
31 Bercinta Lagi
32 Aku Terluka Lagi
33 Ceritaku
34 Drama
35 Crazy Friends
36 Demi Kita
37 Testpack Positif
38 Surprise
39 Kebohongan
40 Makan Malam?
41 Tamparan Keras
42 Tuhan Memang Baik
43 Berita Viral
44 Keputusan Berat
45 Mahligai Cinta Yang Koyak
46 Secercah Harapan
47 Ketika Aku Pulang
48 Kikuk
49 Mengurai Benang-Benang Kusut
50 Penantian Panjang
51 Canda Dan Tawa Bersamamu
52 Happy New Year
53 Di Keheningan Malam
54 Kesempatan Terindah
55 Suami Siaga
56 Selalu Ada Hikmah
57 Good Day
58 Badai Pasti Berlalu
59 Sikapnya Yang Aneh
60 Maaf
61 Suamiku Yang Sableng
62 11 Januari
63 Kesalahan Yang Sama
64 Aku Ingin Menyerah
65 Luapan Emosi
66 Cinta Yang Rumit
67 Amarah
68 Manisnya Suamiku
69 The Car Love Story
70 Kecerobohanku
71 Kehangatan Keluarga Kecilku
72 Di Keheningan Malam
73 Reza Yang Sama
74 Thanks For Last Night
75 Kejujuran
76 Happy Valentine
77 Kode
78 Hasrat Yang Tak Pernah Padam
79 Romantika Cinta Di Bulan Maret
80 1 April
81 Romantic Moment
82 Anniversary Pertama
83 Sepenuhnya Bahagia
84 Gaskeun!
85 Romantisme Di Ujung Waktu
86 Kamu Sempurna
87 Our Planning
88 Kenangan 14 Mei
89 Cokelat Termanis
90 Hari Kemenangan
91 Belum Bisa Memaafkan
92 Permainan Introgasi
93 Berakhir Dengan Pertengkaran
94 Sore Hingga Malam
95 Perempuan Sakit Jiwa
96 Detik-Detik Yang Berbahaya
97 Setelah Itu....
98 Rasa Takut
99 Kepercayaan
100 Introgasi Pertama
101 Deg!
102 Yang Tak Bisa Kututupi
103 Sosok Yang Pernah Hilang
104 Perdebatan Batin
105 Arti Keluarga
106 Mawar Merah
107 (Bukan) Akhir Kisah Ini
108 Salam Cinta Author
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Season 2 (Malam Pengantin)
2
Ny. Inara Dinata
3
Kado Pernikahan
4
Cinta Dan Benci Yang Kurasa
5
Hearth, Hate, Hurt
6
Perfect Night
7
Malam Pertama
8
Paginya Pengantin Baru
9
Manisnya Bulan Madu
10
On va a la plage
11
Di Bawah Bintang-Bintang
12
Hadiah Pernikahan
13
Ulang Tahunku
14
Rumah Kita
15
Hadiah Untuk Reza
16
Rumah Impian
17
Welcome Home
18
Euforia 17 Agustus
19
Pertengkaran Pertama
20
Menurunkan Ego
21
Drakula Betina
22
Menjijikkan
23
Seperti Cinta Segitiga Si Doel?
24
Terapi Cinta
25
Hanya Pura-Pura
26
Masih Tentang Luka
27
Di Antara Pahit Dan Manis
28
Me Time!
29
Rasakan Sakitku
30
Menohokmu Dengan Telak
31
Bercinta Lagi
32
Aku Terluka Lagi
33
Ceritaku
34
Drama
35
Crazy Friends
36
Demi Kita
37
Testpack Positif
38
Surprise
39
Kebohongan
40
Makan Malam?
41
Tamparan Keras
42
Tuhan Memang Baik
43
Berita Viral
44
Keputusan Berat
45
Mahligai Cinta Yang Koyak
46
Secercah Harapan
47
Ketika Aku Pulang
48
Kikuk
49
Mengurai Benang-Benang Kusut
50
Penantian Panjang
51
Canda Dan Tawa Bersamamu
52
Happy New Year
53
Di Keheningan Malam
54
Kesempatan Terindah
55
Suami Siaga
56
Selalu Ada Hikmah
57
Good Day
58
Badai Pasti Berlalu
59
Sikapnya Yang Aneh
60
Maaf
61
Suamiku Yang Sableng
62
11 Januari
63
Kesalahan Yang Sama
64
Aku Ingin Menyerah
65
Luapan Emosi
66
Cinta Yang Rumit
67
Amarah
68
Manisnya Suamiku
69
The Car Love Story
70
Kecerobohanku
71
Kehangatan Keluarga Kecilku
72
Di Keheningan Malam
73
Reza Yang Sama
74
Thanks For Last Night
75
Kejujuran
76
Happy Valentine
77
Kode
78
Hasrat Yang Tak Pernah Padam
79
Romantika Cinta Di Bulan Maret
80
1 April
81
Romantic Moment
82
Anniversary Pertama
83
Sepenuhnya Bahagia
84
Gaskeun!
85
Romantisme Di Ujung Waktu
86
Kamu Sempurna
87
Our Planning
88
Kenangan 14 Mei
89
Cokelat Termanis
90
Hari Kemenangan
91
Belum Bisa Memaafkan
92
Permainan Introgasi
93
Berakhir Dengan Pertengkaran
94
Sore Hingga Malam
95
Perempuan Sakit Jiwa
96
Detik-Detik Yang Berbahaya
97
Setelah Itu....
98
Rasa Takut
99
Kepercayaan
100
Introgasi Pertama
101
Deg!
102
Yang Tak Bisa Kututupi
103
Sosok Yang Pernah Hilang
104
Perdebatan Batin
105
Arti Keluarga
106
Mawar Merah
107
(Bukan) Akhir Kisah Ini
108
Salam Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!