bab 2. Bertemu Dion

Vina mengambil Hp yang terletak didalam handbag miliknya. Setelah mengumpulkan keberanian dan berfikir dengan matang Vina bertujuan untuk menelpon Dion agar bisa menyelesaikan permasalahan diantara mereka. Vina tidak ingin rumah tangganya di gantung terlalu lama tampa arah yang jelas.

Vina duduk dikursi menghadap layar komputer yang masih on dimeja kerjanya.

Vina membuka layar Hp dan mencari kontak nama Dion lalu melakukan panggilan.

Panggilan pertama tidak ada jawaban dari Dion, Vina melakukan panggilan yang kedua masih belum diangkat.

Vina melakukan panggilan yang ketiga kalinya, karena Vina tahu dia menelpon di waktu yang tepat jam makan siang.

Menurut Vina Dion sengaja tidak menjawab telepon bukanya sibuk.

Panggilan ketiga kali akhirnya Dion mengangkat telpon. Dengan cepat Vina berkata,

"Assalamualaikum mas ."

"Walikum salam, ada apa kamu telpon, aku sedang sibuk ." jawab Dion dengan nada kesal

" Bicaralah, jangan diam saja tujuan kamu telpon untuk apa ?. Aku tidak punya waktu! ." lanjut Dion yang mulai kesal karena Vina tak kunjung bicara.

Vina sesaat terdiam termenung mendengar nada bicara Dion yang terdengar jengkel.

Kemudian Vina berkata,

" Mas Dion, maaf memanggu waktumu, ada sesuatu yang ingin Vina bicarakan. Bolehkah kita bertemu jika mas Dion ada waktu? ." ucap Vina dengan lirih

"Ada apa?, bicaralah sekarang jika ada hal yang ingin kamu katakan!! ." ketus Dion

"Mas Dion?, apa salahnya kita bertemu dan bicara empat mata membicarakan masalah kita. Agar semua hubungan kita jelas, janganlah seperti anak kecil yang memilih menghindar dari masalah dan tanggung jawab!. " jawab Vina yang sudah mulai kesal

"Bukanya kamu yang pergi dari rumah!, meninggalkan aku! ." jawab Dion yang tidak mau kalah seolah olah tidak merasa bersalah setelah apa yang diperbuatnya.

Sedangkan Vina tidak bergeming memilih diam bukan karena merasa dirinya bersalah cuman Vina tidak ingin berdebat.

"Oke, nanti jam 7 malam datang direstoran A yang ada ditaman kota seberang jalan ." lanjut Dion dibalik telepon

" Baik mas, Walikum salam ." jawab Vina ingin mengakhiri panggilan telepon.

Sedangkan tampa menjawab salam dari Vina Dion langsung mamatikan panggilan telepon.

Vina hanya menghela nafas mendapat perlakuan Dion, bagi vina itu hal biasa.

\*\*\*\*\*

Vina memutuskan datang lebih awal dari jam yang sudah ditentukan Dion. Karena Vina tahu betul sifat Dion yang tidak suka menunggu, bagi Vina lebih baik dirinya menunggu. Karena merasa haus Vina memesan segelas jus orange pada waitress.

Hampir setengah jam menunggu Dion tidak kunjung muncul, membuat Vina risau.

Vina memutuskan untuk menelpon Dion memastikan Dion jadi datang atau tidak.

Saat Vina ingin menelpon Dion tiba tiba Dion muncul dan langsung duduk dihadapan Vina.

Dengan tatapan ekspresi datar yang seolah olah tidak suka melihat Vina yang berada di depannya.

"tidak usah repot repot buang pulsa, aku sudah ada disini!." ketus Dion saat mulai duduk

"Terimah kasih mas sudah datang, mau minum apa? ." ucap Vina berusah mencairkan suasana dengan tersenyum tipis.

Tapi sayangnya tidak sedikit pun digubris oleh Dion senyuman Vina

"Tidak usah, aku sudah makan dan minum, jangan repot!. " tutur Dion dengan muka yang masih kecut

Vina lagi lagi hanya menelan saliva kekecewaan, melihat ekspresi Dion yang sama sekali tidak nyaman berada didekat Vina.

"Mas, begitu tidak berartinya lagi aku buat kamu. Sampai sampai berada didekat aku saja membuatmu tidak nyaman, bahkan enggan menyapa aku walau dengan secuil senyuman. " bisik Vina dalam hati

"Bagaimana kabar Dika?, apakah dia sehat?. " tanya Dion yang sedikit suasan hatinya sudah mencair

"Allhamdullilah kabar Dika baik mas ." jawab Vina

"Baguslah, terimah kasih menjaga Dika dengan baik aku sibuk jadi belum bisa menjenguk Dika.

Ada hal apa yang ingin kamu bicarakan, sampai ingin bertemu empat mata dengan aku? ." ucap Dion sambil menatap Vina.

Tatapan Dion membuat Vina merindukan tatapan cinta suaminya dulu, sekarang tatapan Dion sudah lain binar cinta yang ada di bola mata suaminya bukan untuk dirinya melainkan wanita lain.

"Vina, ingin kita bercerai mas. Agar hubungan kita jelas tidak terkatung katung tampa tujuan, dan Vina sudah pikirkan ini dengan baik. Ini adalah jalan terbaik untuk kita agar diantara kita tidak ada yang terluka terlalu dalam." jawab Vina dengan lantang, seolah olah dirinya kuat, padahal dirinya saat ini rapuh, bimbang serta sakit hati jiwa dan raganya bagai sayat ribuan pisau.

"Baiklah, jika itu kemauan kamu aku ikut saja, kamu urus semua surat suratnya nanti kabarin aku kalau sudah siap.

Jika tidak ada lagi yang ingin kamu katakan, baiknya aku pulang. Karena, urusan aku masih banyak, titip salam untuk Dika dan mama kamu. " ucap Dion tampa merasa bersalah sedikitpun, kemudian bangkit dari duduknya dan langsung bergegas pergi meninggalkan Vina yang masih duduk, berjalan keluar meninggalkan restoran menuju parkiran tempat mobilnya terparkir.

Dalam diam Vina hanya duduk temenung sambil befikir merenungi nasib dan masa depannya nanti. Jangankan nanti sudah bercerai masih status suaminya saja dirinya dan Dika selalu diabaikan. Yang Vina fikirkan nasib Dika, yang akan hidup tampa sosok ayah bukan karena Dika anak yatim melainkan diabaikan oleh ayahnya sendiri.

Setelah merasa dirinya cukup tenang akhirnya Vina memutuskan untuk pulang kerumah, takut ibu mamanya khawatir apa lagi Vina tidak bagi tahu kalau dia akan pulang terlambat.

Terpopuler

Comments

Itha Bire

Itha Bire

semoga Dion tidak menyesal

2022-01-23

0

arin

arin

ich amit"pnya suami Kya gitu,sndrny yg selingkuh kok cre mau beresnya doang🤦

2021-11-06

0

Lusiana Ouw

Lusiana Ouw

Dion 😡😡

2021-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1. Keputusan
2 bab 2. Bertemu Dion
3 bab 3. Dika menjadi kekuatan
4 bab 4 . Kecewa
5 bab 5. Sahabat terbaik
6 bab 6. Kehangatan yang mulai dingin
7 bab 7. Wisuda tampa suami
8 bab 8. Hamil
9 bab 9. Kesepian
10 bab 10. Dika lahir
11 0bab 11. Curiga
12 bab 12. Pengakuan Dion
13 bab 13. Pergi dari rumah
14 bab 14. Rumah mama
15 bab 15. Lamar kerja
16 bab 16. Dika sakit
17 bab 17. Wanita dirumah sakit
18 bab 18. Jalan jalan ke mall.
19 bab 19. Ulang tahun dika
20 bab 20. Bertemu dipengadilan
21 bab 21. Keputusan pengadilan
22 bab 22. Stutus baru
23 bab 23. Keluar kota
24 bab 24. Bali part 1
25 bab 25. Bali part 2
26 bab 26. Bali part 3
27 bab 27. Pulang
28 bab 28. Hadiah dika
29 bab 29. Waktu berlalu
30 bab 30. DIka masuk TK
31 bab 31. Pak Munawir pindah ke Bali
32 bab 32. Ikbal tiba di Indonesia
33 bab 32. Bos muda
34 bab 33. Vina dan Ikbal dimasa lalu part 1
35 bab 34. Vina dan Ikbal dimasa lalu part 2
36 bab 35. Canggung
37 bab 36. Memperkenalkan diri
38 bab 38. Usaha ikbal
39 bab 39. Terjebak hujan
40 bab 40. Ungkapan
41 bab 41. Pikiran Ikbal
42 bab 42. Menjaga jarak
43 bab 43. Pernikahan Anita
44 bab 44. Ikbal dan Dika
45 bab 45. Kenyataan
46 bab 46. Perasaan Ikbal
47 bab 47. Dikantor
48 bab 48. Anita dan Rendi
49 bab 49. Jawaban
50 bab 50. Om ganteng Dika
51 bab 51. Saling memikirkan
52 bab 52. Lebih dekat
53 bab 53. Tamu malam minggu part 1
54 bab 54. Tamu malam minggu part 2
55 bab 55. Pembukaan resort part 1
56 bab 56. Pembukaan resort part 2
57 bab 57. Pesta dan air mata
58 bab 58. I love you to
59 bab 59. Diam diam mengagumi
60 bab 60. Gosip dikantor
61 bab 61. Hadiah istimewa
62 bab 62. Perhatian Ikbal
63 bab 63. Pertemuan tidak terduga
64 bab 64. Menjaga perasaan Ikbal
65 bab 65. Pengakuan Ikbal
66 bab 66. Naluri seorang ayah
67 bab 67. Gelisah
68 bab 68. Tiada maaf bagimu
69 bab 69. kesempatan Ikbal
70 bab 70. Semuanya terungkap
71 bab 71. Salah paham
72 bab 72. PENGUMUMAN
73 BAB 73. Rumah Anita
74 Bab 74. Tidur bersama
75 bab 75. Kesepakatan kerja
76 bab 76. Didalam mobil
77 bab 77. Alasan
78 bab 78. Harapan Ikbal
79 Bab 79. Meeting sukses
80 Bab 80. Dipeluk Wanita lain
81 Bab 81. April
82 Bab 82. Berfikir positif
83 Bab 83. Keliling satu gedung
84 Bab 84. Tidur dirumah Ayah
85 Bab 85. Pantai
86 86. Bertemu Rossa
87 87. Tamparan Dion
88 Bab 88. Doa ibu Riska
89 Bab 89. Rencana April
90 Bab 90. Foto kenangan
91 Bab 91. Fikiran Ikbal
92 Bab 92. Ditampar kenyataan
93 Bab 93. Kecelakaan
94 Bab 94. Informasi
95 Bab 95. Memohon
96 Bab 96. Wanita hebat
97 Bab 97. Papa Dika
98 Bab 98. Rossa Koma
99 Bab 99. Mencoba memaafkan
100 Bab 100. Obrolan Ikbal dan Anton
101 Bab 101. Menghabiskan waktu berdua
102 Bab 102. Rahasia yang terbongkar
103 Bab 103. Diluar dugaan
104 Bab 104. Pengaruh obat perangsang
105 Bab 105. Mondar mandir gak jelas
106 Bab 106. Kecewa yang mendalam
107 Bab 107. Sepasang mata panda
108 Bab 108. Pilihan tersulit
109 Bab 109. Boom waktu
110 Bab 110. Air mata dan dukungannya sahabat
111 Bab 111. Ruang rindu dalam kenangan
112 Bab 112. Dibawah langit yang sama (rindu)
113 Bab 113. Reonian para sahabat
114 Bab 114. Permohonan Ikbal
115 Bab 115. Kebenaran dan kebahagian
116 Bab 116. Menjemput calon menantu part1
117 Bab 117. Menjemput calon menantu part2
118 Bab 118. Manjemput calon menantu part3
119 Bab 119. Antara mimpi dan nyata
120 Bab 120. Menantu idaman mama
121 Bab 121. Serba VIP
122 Bab 122. Wanita inspirasi punya banyak cinta
123 Bab 123. Saling merindukan(jarak jauh)
124 Bab 124. Jet pribadi
125 Bab 125. Nyonya muda
126 Bab 126. Prank part1
127 Bab 127. Prank part2
128 Bab 128. Musim bahagia
129 Bab 129. Malam yang panjang (penuh cinta)
130 Bab 130. Obrolan dimeja makan
131 Bab 131. Tangis ibu Riska
132 Bab 132. Pak Darwis part1
133 Bab 133. Pak Darwis part2
134 Bab 134. Dia ayahku
135 Bab 135. Keputusan ibu Riska
136 Bab 136. Sudah halal
137 Bab 137. Yang halal yang bercinta
138 Bab 138. Panggilan sayang.
139 Bab 139. Di manjakan dengan cinta
140 Bab 140. Rencana pulang Indonesia
141 Bab 141. Bulan madu singkat (satu hari)
142 Bab 142. Hanya sementara.
143 Bab 143. Hadiah pernikahan
144 Bab 144. Sahabat terbaik
145 Bab 145. Permintaan maaf Rossa
146 Bab 146. Keluarga yang utuh
147 Bab 147. Hadiah untuk Lina
148 Bab 148. Sengaja berbohong
149 Bab 149. Rumah kita
150 Bab 150. Pura pura tidur
151 Bab 151. Kapan Vina hamil
152 Bab. 152. Rumah di Jakarta.
153 Bab 153. Bertemu April
154 Bab 154. Tentang April.
155 Bab 155. Waktu berdua
156 Bab 156. Aib seumur hidup untuk April.
157 Bab 157. Pernikahan Lisa dan Aditya
158 Bab 158. Kemewahan resepsi pernikahan
159 Bab 159. Makan siang untuk suami
160 Bab 160. Wanita hebat bagi Anton
161 Bab 161. Terbang ke Bali
162 Bab 162. Ratu semalam.
163 Bab 163. Kejutan manis
164 Bab 164. Syarat cinta
165 Bab 165. Perkataan mama mertua
166 Bab 166. Dokter spesialis kandungan terbaik
167 Bab 167. Positif
168 Bab 168. Hasrat bercinta
169 Bab 169. Pusat perhatian
170 Bab 270. Rujak mangga
171 Bab 171. Kunjungan sahabat
172 Bab 172. Kedatangan Burhan
173 Bab 173. Kembali bercinta
174 Bab 174. Lina dan Anton part 1
175 Bab 175. Lina dan Anton part 2
176 Bab 176. Lina dan Anton part3
177 Bab 177. Tinggal menunggu hari
178 Bab 178. Mimpi buruk
179 Bab 179. Ketuban pecah (semua panik)
180 Bab 180. Doa dan harapan
181 Bab 181. Penyesalan Ikbal
182 Bab 182. Siuman
183 Bab 183. Daffa dan Safa
184 Bab 184. Terimah kasih
185 Bab. 185. Demi kamu dan untuk kamu
186 Bab 186. Lamaran Anton part 1
187 Bab 187. Lamaran Anton part 2
188 Bab 188. Lamaran Anton part 3
189 Bab 189. Yang terindah (happy ending)
Episodes

Updated 189 Episodes

1
bab 1. Keputusan
2
bab 2. Bertemu Dion
3
bab 3. Dika menjadi kekuatan
4
bab 4 . Kecewa
5
bab 5. Sahabat terbaik
6
bab 6. Kehangatan yang mulai dingin
7
bab 7. Wisuda tampa suami
8
bab 8. Hamil
9
bab 9. Kesepian
10
bab 10. Dika lahir
11
0bab 11. Curiga
12
bab 12. Pengakuan Dion
13
bab 13. Pergi dari rumah
14
bab 14. Rumah mama
15
bab 15. Lamar kerja
16
bab 16. Dika sakit
17
bab 17. Wanita dirumah sakit
18
bab 18. Jalan jalan ke mall.
19
bab 19. Ulang tahun dika
20
bab 20. Bertemu dipengadilan
21
bab 21. Keputusan pengadilan
22
bab 22. Stutus baru
23
bab 23. Keluar kota
24
bab 24. Bali part 1
25
bab 25. Bali part 2
26
bab 26. Bali part 3
27
bab 27. Pulang
28
bab 28. Hadiah dika
29
bab 29. Waktu berlalu
30
bab 30. DIka masuk TK
31
bab 31. Pak Munawir pindah ke Bali
32
bab 32. Ikbal tiba di Indonesia
33
bab 32. Bos muda
34
bab 33. Vina dan Ikbal dimasa lalu part 1
35
bab 34. Vina dan Ikbal dimasa lalu part 2
36
bab 35. Canggung
37
bab 36. Memperkenalkan diri
38
bab 38. Usaha ikbal
39
bab 39. Terjebak hujan
40
bab 40. Ungkapan
41
bab 41. Pikiran Ikbal
42
bab 42. Menjaga jarak
43
bab 43. Pernikahan Anita
44
bab 44. Ikbal dan Dika
45
bab 45. Kenyataan
46
bab 46. Perasaan Ikbal
47
bab 47. Dikantor
48
bab 48. Anita dan Rendi
49
bab 49. Jawaban
50
bab 50. Om ganteng Dika
51
bab 51. Saling memikirkan
52
bab 52. Lebih dekat
53
bab 53. Tamu malam minggu part 1
54
bab 54. Tamu malam minggu part 2
55
bab 55. Pembukaan resort part 1
56
bab 56. Pembukaan resort part 2
57
bab 57. Pesta dan air mata
58
bab 58. I love you to
59
bab 59. Diam diam mengagumi
60
bab 60. Gosip dikantor
61
bab 61. Hadiah istimewa
62
bab 62. Perhatian Ikbal
63
bab 63. Pertemuan tidak terduga
64
bab 64. Menjaga perasaan Ikbal
65
bab 65. Pengakuan Ikbal
66
bab 66. Naluri seorang ayah
67
bab 67. Gelisah
68
bab 68. Tiada maaf bagimu
69
bab 69. kesempatan Ikbal
70
bab 70. Semuanya terungkap
71
bab 71. Salah paham
72
bab 72. PENGUMUMAN
73
BAB 73. Rumah Anita
74
Bab 74. Tidur bersama
75
bab 75. Kesepakatan kerja
76
bab 76. Didalam mobil
77
bab 77. Alasan
78
bab 78. Harapan Ikbal
79
Bab 79. Meeting sukses
80
Bab 80. Dipeluk Wanita lain
81
Bab 81. April
82
Bab 82. Berfikir positif
83
Bab 83. Keliling satu gedung
84
Bab 84. Tidur dirumah Ayah
85
Bab 85. Pantai
86
86. Bertemu Rossa
87
87. Tamparan Dion
88
Bab 88. Doa ibu Riska
89
Bab 89. Rencana April
90
Bab 90. Foto kenangan
91
Bab 91. Fikiran Ikbal
92
Bab 92. Ditampar kenyataan
93
Bab 93. Kecelakaan
94
Bab 94. Informasi
95
Bab 95. Memohon
96
Bab 96. Wanita hebat
97
Bab 97. Papa Dika
98
Bab 98. Rossa Koma
99
Bab 99. Mencoba memaafkan
100
Bab 100. Obrolan Ikbal dan Anton
101
Bab 101. Menghabiskan waktu berdua
102
Bab 102. Rahasia yang terbongkar
103
Bab 103. Diluar dugaan
104
Bab 104. Pengaruh obat perangsang
105
Bab 105. Mondar mandir gak jelas
106
Bab 106. Kecewa yang mendalam
107
Bab 107. Sepasang mata panda
108
Bab 108. Pilihan tersulit
109
Bab 109. Boom waktu
110
Bab 110. Air mata dan dukungannya sahabat
111
Bab 111. Ruang rindu dalam kenangan
112
Bab 112. Dibawah langit yang sama (rindu)
113
Bab 113. Reonian para sahabat
114
Bab 114. Permohonan Ikbal
115
Bab 115. Kebenaran dan kebahagian
116
Bab 116. Menjemput calon menantu part1
117
Bab 117. Menjemput calon menantu part2
118
Bab 118. Manjemput calon menantu part3
119
Bab 119. Antara mimpi dan nyata
120
Bab 120. Menantu idaman mama
121
Bab 121. Serba VIP
122
Bab 122. Wanita inspirasi punya banyak cinta
123
Bab 123. Saling merindukan(jarak jauh)
124
Bab 124. Jet pribadi
125
Bab 125. Nyonya muda
126
Bab 126. Prank part1
127
Bab 127. Prank part2
128
Bab 128. Musim bahagia
129
Bab 129. Malam yang panjang (penuh cinta)
130
Bab 130. Obrolan dimeja makan
131
Bab 131. Tangis ibu Riska
132
Bab 132. Pak Darwis part1
133
Bab 133. Pak Darwis part2
134
Bab 134. Dia ayahku
135
Bab 135. Keputusan ibu Riska
136
Bab 136. Sudah halal
137
Bab 137. Yang halal yang bercinta
138
Bab 138. Panggilan sayang.
139
Bab 139. Di manjakan dengan cinta
140
Bab 140. Rencana pulang Indonesia
141
Bab 141. Bulan madu singkat (satu hari)
142
Bab 142. Hanya sementara.
143
Bab 143. Hadiah pernikahan
144
Bab 144. Sahabat terbaik
145
Bab 145. Permintaan maaf Rossa
146
Bab 146. Keluarga yang utuh
147
Bab 147. Hadiah untuk Lina
148
Bab 148. Sengaja berbohong
149
Bab 149. Rumah kita
150
Bab 150. Pura pura tidur
151
Bab 151. Kapan Vina hamil
152
Bab. 152. Rumah di Jakarta.
153
Bab 153. Bertemu April
154
Bab 154. Tentang April.
155
Bab 155. Waktu berdua
156
Bab 156. Aib seumur hidup untuk April.
157
Bab 157. Pernikahan Lisa dan Aditya
158
Bab 158. Kemewahan resepsi pernikahan
159
Bab 159. Makan siang untuk suami
160
Bab 160. Wanita hebat bagi Anton
161
Bab 161. Terbang ke Bali
162
Bab 162. Ratu semalam.
163
Bab 163. Kejutan manis
164
Bab 164. Syarat cinta
165
Bab 165. Perkataan mama mertua
166
Bab 166. Dokter spesialis kandungan terbaik
167
Bab 167. Positif
168
Bab 168. Hasrat bercinta
169
Bab 169. Pusat perhatian
170
Bab 270. Rujak mangga
171
Bab 171. Kunjungan sahabat
172
Bab 172. Kedatangan Burhan
173
Bab 173. Kembali bercinta
174
Bab 174. Lina dan Anton part 1
175
Bab 175. Lina dan Anton part 2
176
Bab 176. Lina dan Anton part3
177
Bab 177. Tinggal menunggu hari
178
Bab 178. Mimpi buruk
179
Bab 179. Ketuban pecah (semua panik)
180
Bab 180. Doa dan harapan
181
Bab 181. Penyesalan Ikbal
182
Bab 182. Siuman
183
Bab 183. Daffa dan Safa
184
Bab 184. Terimah kasih
185
Bab. 185. Demi kamu dan untuk kamu
186
Bab 186. Lamaran Anton part 1
187
Bab 187. Lamaran Anton part 2
188
Bab 188. Lamaran Anton part 3
189
Bab 189. Yang terindah (happy ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!