R&R 3

“Bu Ruby,”

Ruby melihat di sekitarnya mencari suara yang memanggilnya. Rega segera mendekat dan menyapa Ruby yang sudah sedari tadi ia perhatikan.

“Belanja juga?” tanya Rega basa-basi.

“Iya, Pak,” jawab Ruby sambil tersenyum pada Rega.

Di keranjang milik Rega ada beberapa makanan beku dan beberapa mie instan dan beberapa bahan makanan lainnya. Ruby melihatnya menjadi kagum pada Rega yang mau berbelanja bahan makanan itu sendiri padahal sudah pasti ada istrinya yang mengurusnya.

Rega sendiri merasakan hal yang sama pada Ruby ketika melihat keranjang belanjaaan milik Ruby.

Selesai berbelanja mereka bersamaan membayar belanjaan masing-masing di kasir. Rega membantu membawakan belanjaan Ruby yang lebih banyak darinya.

“Bagaimana kalau kita ngopi dulu di sini?” ajak Rega.

Ruby yang merasa dibantu oleh Rega yang membawakan belanjaan sampai mobilnya merasa tidak enak kalau sampai menolak, Ruby pun menerima ajakan Rega.

Mereka masuk ke kedai kopi yang berada di samping swalayan.

“Kok belanja sendiri, tidak sama istrinya?” tanya Ruby memulai percakapan.

“Tadi sekalian pulang kerja dan istri titip bahan makanan jadi sekalian saja belanja, kalau Bu Ruby kenapa tidak sama suaminya?”

“Aku juga sama, sekalian pulang tadi mampir dulu karena sudah kehabisan bahan makanan,” jawab Ruby.

“Sepertinya Bu Ruby suka sekali masak ya, belanja bahan makanannya lumayan banyak,”

“Ah biasa saja, Pak,”

“Oh ya aku belum punya no hape Bu Ruby, boleh minta no hp nya, ya untuk jaga-jaga saja kalau nanti aku kehabisan kuota BBM bisa langsung telepon kalau ada masalah pekerjaan,”

Akhirnya mereka saling bertukar no handphone, dan sejak saat itu mereka jadi sering berkomunikasi melalui BBM dan kadang melakukan panggilan telepon.

Setiap kali Ruby memposting status BBM Rega selalu mengomentari statusnya, dan akhirnya mereka menjadi semakin dekat.

Ruby membagikan status.

"Makan malam sudah siap 'yummy' "(disertai foto menu makan malam yang sudah tersaji di meja makan).

Rega : Wah kayaknya enak. 😋

Ruby : Pastinya dong. Mau? 😅

Rega : Mau pake banget.... 🤤

Ruby : Boleh. Tapi fotonya saja ya... 😬😬

Rega : Yah kok fotonya ,☹️ Aslinya dong. hehehe... Ya sudah selamat makan ya... Makan yang banyak 🤗 Aku baru mau pulang nih.

Ruby : Iya. Hati-hati di jalan ☺️

Kerap kali Rega memberikan perhatian lebih pada Ruby, namun Ruby pikir itu hanya perhatian sebagai teman. Ruby sering bercerita tentang masalah rumah tangganya pada Rega, dan begitu pula sebaliknya.

Suatu ketika mereka duduk bersama di sebuah café, hanya untuk sekedar mengobrol dan bercerita. Saat itu suasana hati Ruby sedang tidak baik karena Adnan suaminya akan berhenti bekerja dan meminta Ruby untuk menjual mobilnya untuk usaha.

“Kenapa muka mu ditekuk begitu? tidak suka ketemu aku?” tanya Rega pada Ruby yang terlihat lesu dan kebingungan.

“Suami ku bilang dia ingin resign dan ingin membuka usaha, tapi dia meminta mobil ku di jual buat modal,” jelas Ruby.

“Itu kan bagus, lagi pula menjadi wirausaha lebih baik daripada jadi karyawan swasta kan? Kenapa kamu tidak mendukungnya?”

“Masalahnya aku belum tahu dia mau buka usaha apa dan dimana. Kita belum membicarakan itu lebih jauh." Ruby mengisap coklat panas yang ia pesan. "Entah lah hati ku tidak mengijinkannya buka usaha. Aku ingin punya rumah sendiri tidak mau ngontrak terus, kalau buat beli rumah sepertinya aku akan menyetujuinya tapi kalau buat buka usaha hati ku tidak setuju,” jelasnya panjang lebar mengutarakan isi hatinya.

“Kalau buka usaha nanti juga bisa beli rumah dari hasil usahanya. Kamu harus percaya sama suami kamu. Bicarakan baik-baik dengan suami, apa mau kamu dan diskusikan apa yang jadi rencananya,” Rega memberikan saran.

“Iya akan ku coba bicarakan ini lagi sama suami ku,”

"Selalu pesan coklat panas. Suka sekali ya sama coklat?" tanya Rega karena setiap mereka bertemu di kafe Ruby selalu memesan coklat panas.

"Iya aku suka sekali coklat," jawab Ruby.

"Banyakin makan, jangan banyak pikiran. Kamu kurusan tuh,"

"Masa sih? Tadi aku timbang berat badan naik kok,"

"Berapa naiknya?"

"Sekilo,"

"Jiahahaha.... Sekilo pake jalan dari parkiran kesini saja sudah habis kali."

"Habis, memang di makan,"

"Iya habis aku makan,"

"Dasar kanibal,"

"Haha,"

Setelah puas berbincang mereka pulang ke rumahnya masing-masing.

Berkat saran dari Rega Ruby mencoba membicarakan permasalahannya pada Adnan. Adnan baru saja pulang, setelah selesai membersihkan diri dan bermain dengan Sean, Adnan menyantap makan malamnya. Ruby mengambilkan piring dan mengisikan makanan yang sudah ia masak untuk suaminya, tidak lupa menyiapkan minumnya juga. Lalu duduk di samping Adnan menemaninya makan.

“Mas, aku setuju kalau mobil ku akan dijual tapi aku ingin kita mengambil rumah saja, bagaimana? Tidak apa rumah kecil asalkan rumah kita sendiri dan kita tidak mengontrak lagi,” ucap Ruby mengutarakan maksudnya.

Rumah kontrakannya memang di tempat strategis dan sangat dekat dengan pusat kota, memang sangat mahal untuk kontrak rumah di sana.

“Aku sudah bulat ingin membuka usaha, lagi pula itu kan mobil hasil dari jerih payah ku dan aku yang membelinya. Nanti kalau usaha ku sukses kita beli rumah, dan ku belikan kau mobil lagi yang lebih bagus,” jawab Adnan dengan santai dan acuh.

"Tapi, Mas, mau sampai kapan kita akan mengontrak terus? Kan lebih baik uangnya kita tabung buat biaya bangun rumah atau beli rumah,"

"Pokoknya aku sudah bulat ingin membuka usaha, titik. Tidak bisa diganggu gugat lagi. Lagian aku usaha juga buat siapa lagi kalo bukan buat kamu dan Sean. Jadi jangan halangi aku,"

Mendengar jawaban suaminya Ruby sangat kecewa selama ini saran atau pun apa yang menjadi maunya tidak pernah di dengar. Adnan selalu saja tidak pernah mempertimbangkan apa yang Ruby bicarakan atau inginkan. Ruby hanya diam dengan sejuta kekesalan dalam batinnya.

“Mas keluar sebentar ya. Rendi teman SD Mas, baru saja pulang dari Kalimantan. Pintunya di kunci saja, Mas bawa kunci,” mencium kening Ruby dan pergi berlalu.

Karena hatinya sedang kesal Ruby memposting sesuatu di akun BBM miliknya dengan emoji berwarna merah tanda marah.

Sean sudah terlelap di tidurkan oleh pengasuhnya. Ruby langsung masuk kamar dan menitikan air mata, dunia seakan tak adil dengannya. Perasaannya sebagai seorang istri seperti tidak dianggap oleh Adnan.

Disela-sela tangisannya ponselnya bersuara tanda BBM masuk.

Rega : Ada apa? (berkomentar pada status BBM Ruby)

Ruby : Biasa. (Singkat)

Rega : Suami mu ada?

Ruby : Lagi keluar.

Rega : Boleh aku telepon?

Ruby : Boleh

Tidak lama kemudian Rega meneleponnya.

NEXT >>>>>>>>>

jgn lupa

like 👍

comment

vote

tekan tanda ❤️ kalo suka dengan ceritanya

terimakasih

Terpopuler

Comments

Imas Maela

Imas Maela

jgan jgan suami y punya yng lain

2022-11-24

0

Sri Neni

Sri Neni

yang baca deg2an woiiii😁🤭

2022-10-16

0

Azzalfa Haura Nazhyfa

Azzalfa Haura Nazhyfa

ga salah lah.....suami kluar trs

2021-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!