Adi Melawan Sadrun

Adi dan Paman Mardi pun sampai di markas para pencuri itu.

"Paman selamatkanlah para warga desa yang disandera,sepertinya mereka menyandera dan mengurung mereka di gedung kedua,sepertinya mereka sedang berpesta dan gedung kedua tidak ada yang menjaganya".Kata Adi menyuruh Paman Mardi pergi untuk menyelamatkan para warga desa yang dikurung oleh para pencuri.

"Oke aku akan menyelamatkan para warga desa tapi kau harus hati-hati dengan para pencuri itu".Kata Paman Mardi,lalu bergegas pergi meninggalkan Adi.

Dengan tenang Adi berjalan menuju ke depan gedung pertama para pencuri itu.

Markas para pencuri itu terdiri dari dua gedung,yaitu gedung pertama dan gedung kedua.

Adi mengeluarkan jurusnya.

"Pukulan Penghancur Gunung".

"DUUUUAAAARRR".

Gedung markas para pencuri itu pun hancur berkeping-keping,banyak para pencuri yang di dalam gedung terkena reruntuhan bangunan dan terluka parah.

"Sialan kau bocah apa yang kau lakukan?".Kata pencuri yang datang dengan tiba-tiba.

"Tidak ada aku hanya menghancurkan gedung ini karena kalian telah menyandera para warga desa".Kata Adi menjawab pencuri itu.

"Hem,siapa namamu bocah".Kata pencuri itu menanyakan siapa nama Adi.

"Sebutkan dulu namamu".Kata Adi menanyakan balik pertanyaan pencuri itu.

"Sombong sekali kau bocah,kalau begitu akan aku beritahu,namaku Sadrun Arif berasal dari Desa Syarifin dari keluarga Arif di wilayah Suku Koba".Kata pencuri itu memperkenalkan diri.

"Hem,namaku Adi Iskandar berasal dari kota Bandarsyah dari Keluarga Iskandar di wilayah Suku Sialang,aku adalah seorang pendekar yang sedang berkelana".

"Oke sekarang jangan banyak omong kosong lagi ayo kita bertarung".Kata Sadrun langsung mengeluarkan senjatanya.

Setelah Sadrun mengeluarkan senjata palunya,Sadrun langsung mengeluarkan jurusnya.

"Jurus Bodam:Kilat Pemusnah".Sadrun langsung menyerang Adi dengan Bodam nya.

Dengan tenangnya Adi menahan serangan Sadrun dengan Golok Rimau.

"Wah untung saja".Gumam Adi dalam benaknya.

"Adi apa kamu telah menguasai Golok Rimau".Kata Raja Natha menanyakan apakah Adi telah menguasai jurus-jurus Golok Rimau.(hanya Adi yang bisa mendengar dan melihatnya).

"Belum,tapi aku akan belajar beberapa jurus Golok Rimau dalam pertarungan ini".Kata Adi dengan tenangnya.

"Hebat juga kamu Adi bisa menahan serangan ku,kamu adalah orang pertama yang bisa menahan serangan ini".Kata Sadrun lalu ia mengeluarkan jurusnya yang lain.

"Jurus Bodam:Sambaran Petir".Sadrun mengeluarkan jurusnya yang kedua.

Langit menjadi gelap petir menyambar dari langit dan mengarah ke Adi,lalu Adi menghindar dengan Gerakan Kilat dari Jurus Bodam Sadrun dan mengeluarkan jurusnya.

"Golok Rimau:Rawa Pening".Kata Adi mengeluarkan jurus golok yang baru dipelajarinya.

Seketika air keluar dari tanah dan membentuk sebuah rawa-rawa.

Hawa dari rawa-rawa itu bisa membuat seseorang menjadi pusing dan hilang kesadaran.

Luas rawa-rawa yang dibuat Adi sekitar 500 meter,kedalaman mencapai 5 meter.

Lalu Sadrun hilang kesadaran dan terperosok ke dalam rawa-rawa itu.

"Apakah sudah selesai".

Dengan tiba-tiba dari rawa-rawa itu Sadrun keluar dengan badan besar membawa palu yang berukuran lebih besar dari yang tadi dan dialiri oleh petir.

"Hahaha,aku akan membunuhmu Adi rasakan lah kekuatanku ini".Sadrun mengeluarkan jurus terkuatnya.

"Terima ini Adi".Dengan cepat Sadrun menyerang Adi dengan Bodam nya yang dialiri oleh petir.

Adi belum sempat menghindar dan langsung terpental jauh sampai ratusan meter dan mengenai pepohonan.

"Rasakan itu".Sadrun langsung mengejar Adi.

"Hah hah hah".Dengan nada lelah Adi berdiri dan mengeluarkan jurusnya.

"Pukulan Penghancur Batu".Adi mengeluarkan jurusnya dan langsung mengenai Bodam Sadrun ternyata Bodam itu begitu keras dan tidak hancur terkena Pukulan Penghancur Batu.

"Hahaha,Bodam ini adalah senjata peninggalan kakekku,Bodam ini terbuat dari baja yang terkuat".Kata Sadrun menjelaskan tentang Bodam nya kepada Adi.

Dengan nada lelah dan sedikit luka-luka Adi menyerang Sadrun dengan goloknya karena Golok Rimau termasuk senjata terkuat.

"Golok Rimau:Tusukan Mematikan".Lalu Adi mengeluarkan jurusnya dan langsung menyerang Sadrun ia belum sempat menghindar dan mengenai sisi perutnya.

"Aaahhh,aku menyerah".Sadrun menyerah setelah terkena serangan Golok Rimau Adi.

Sadrun terluka parah setelah menerima tusukan Golok Rimau,Sadrun kehabisan tenaga dan kehilangan kesadaran lalu ia terkapar.

Adi pun juga terkapar karena kehabisan tenaga.

Pertarungan Adi dan Sadrun begitu sengit,Adi memenangkan pertarungan tersebut.

Setelah para pencuri itu dikalahkan dan semua warga desa telah selamat.

Adi dan para pencuri dibawa ke balai desa oleh Paman Mardi dan para warga desa yang telah diselamatkan.

Lalu Adi terbangun.

"Dimana ini?".Kata Adi kebingungan ia ada dimana.

"Adi kamu dibawa oleh para warga desa pulang ke desa ini".Kata Raja Natha yang langsung keluar dari cincin.

"Apa yang terjadi saat itu?".

"Kamu dan Sadrun bertarung habis-habisan dan kalian berdua terkapar pingsan,lalu Mardi dan para warga desa membawamu ke desa bersama para pencuri itu,dan setelah sampai di desa kalian semua di obati oleh warga desa".Kata Raja Natha menjelaskan.

"Jadi begitu".Adi berdiri dari kasurnya lalu pergi keluar dan melihat keadaan diluar.

Diluar banyak warga desa yang lagi melihat para pencuri yang telah dimasukkan kedalam penjara yang terbuat dari besi.

Lalu Adi menghampiri paman Mardi yang sedang mengurung para pencuri itu.

"Paman kenapa mereka dikurung?".Adi menanyakan kenapa para pencuri itu dikurung dalam jeruji besi.

"Supaya mereka tidak pergi".Kata Paman Mardi.

"Setelah itu mau diapakan mereka".Adi menanyakan lagi mau diapakan para pencuri itu.

"Kami akan menghukum mereka".Kata para warga desa.

"Jangan!aku yang akan melepaskan mereka".Kata Adi dengan tegasnya.

"Tidak Adi aku sudah salah dengan mereka kau tidak berhak menolongku".Kata Sadrun yang ada didalam jeruji besi itu.

"Kenapa dilepaskan".Kata salah satu warga desa bertanya.

"Karena mereka sudah mendapatkan balasan akibat dari apa yang mereka lakukan".Kata Adi menjawab pertanyaan salah satu warga desa.

"Apa kamu bisa dipercaya".Kata salah satu warga desa bertanya.

"Bisa,percayalah aku yang akan mengurus mereka".Kata Adi dengan tegas.

"Oke aku percaya kepadamu Adi,karena kamu yang telah menyelamatkan kami".Kata Paman Mardi percaya kepada Adi.

"Semua warga desa kalian pulanglah ke rumah masing-masing karena situasi sekarang sudah aman".Kata Paman Mardi menyuruh warga desa pulang karena situasi aman.

Lalu Adi melepaskan ratusan pencuri itu dari jeruji besi.

"Jika aku melihat kalian berbuat jahat lagi maka aku tidak akan segan-segan membunuh kalian".Kata Adi dengan tegasnya.

"Siap tuan kami tidak akan berbuat jahat lagi".Kata ratusan pencuri itu.

"Oke sekarang kalian boleh pergi".Adi menyuruh mereka pergi.

Lalu mereka pergi dan meninggalkan Adi.

Adi melihat Sadrun yang sedang tidur-tiduran dan tidak meninggalkannya.

"Kenapa kamu tidak pergi".Kata Adi bertanya pada Sadrun.

"Karena aku menunggumu untuk bicara denganku".Sadrun berdiri dan menghampiri Adi.

"Sekarang apa tujuanmu".Kata Adi bertanya pada Sadrun.

"Aku akan pulang ke Desa Syarifin di wilayah Suku Koba melihat situasi di sana lalu pergi lagi untuk berkelana".Kata Sadrun menjelaskan tujuannya.

"Kamu bagaimana Adi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya".Kata Sadrun bertanya apa tujuan selanjutnya Adi.

"Aku akan pulang ke Kota Bandarsyah di wilayah Suku Sialang,karena sebentar lagi akan diadakan pertarungan antar keluarga".Kata Adi menjelaskan tujuan selanjutnya.

"Adi jika kamu ingin ke wilayah Suku Sialang kamu harus berjalan memutar ke Kota Bantaryam,karena aku mendengar cerita bahwa di sekitar Hutan Alas Bulo ini ada binatang iblis yang sering membuat rusuh desa ini".Sadrun menjelaskan tentang binatang iblis yang ada di dekat Hutan Alas Bulo.

"Aku tidak akan memutar,aku akan melewati Hutan Alas Bulo karena beberapa minggu lagi akan diadakan pertarungan itu jadi aku akan melewatinya".Kata Adi dengan tegas menjawab Sadrun.

"Karena itu jawabanmu aku percaya padamu".Kata Sadrun percaya kepada Adi.

"Adi terima kasih dan sampai jumpa lagi,kita akan bertemu lagi di lain waktu,jika kau ada masalah aku akan menolong mu".Kata Sadrun berterima kasih kepada Adi lalu bersalaman dengannya dan pergi meninggalkan Adi.

"Oke sampai jumpa lagi".Lalu Adi pun juga pergi mencari Paman Mardi.

"Paman Mardi".Adi memanggil dan menghampirinya.

"Paman sekarang aku akan pergi,terima kasih atas semuanya".

"Aku seharusnya yang berterima kasih kepadamu Adi karena kamu yang telah menyelamatkanku dan para warga desa,Adi apa kamu tidak memutar saja ke kota Bantaryam".

"Tidak Paman aku ingin melihat binatang iblis itu dan mengalahkannya,sampai jumpa lagi Paman".

Adi mendengar beberapa informasi tentang binatang iblis dari Paman Mardi lalu pergi.

Lalu Adi meninggalkan paman Mardi dan mencari informasi tentang binatang iblis pada warga desa.

Setelah selesai mencari informasi Adi langsung masuk ke Hutan Alas Bulo.

INFO

Sadrun Arif

Ras:Manusia(Keluarga Arif,Suku Koba)

Pekerjaan:Perampok dan Petualang

Julukan:Bodam Petir

Sadrun adalah salah seorang calon ketua Suku Koba selanjutnya dari Keluarga Arif,ia adalah cucu dari Surya Arif.

Usianya 18 tahun,ia mendirikan kelompok perampok di Desa Talang Bambu yang diberi nama Surya Nur.

Surya Nur didirikannya untuk menjarah dan merampok desa dan kota,wilayah perampokannya hanya Desa Talang Bambu dan sekitarnya,tapi setelah Adi mengalahkan Sadrun kelompok Surya Nur bubar.Ada maksud lain Sadrun mendirikan kelompok Surya Nur yaitu untuk membendung Binatang Iblis yang menyerang Desa Talang Bambu.

Mardi Gamala

Ras:Manusia(Keluarga Gamala,Suku Bulo)

Pekerjaan:Kepala Desa Talang Bambu

Julukan:Si Gamala Terakhir

Mardi adalah kepala desa Talang Bambu dan salah satu calon ketua Suku Bulo.Usianya

34 tahun,ia adalah anak dari Sardin Gamala.

Julukannya adalah Si Gamala Terakhir karena ia adalah keturunan Keluarga Gamala yang terakhir dan hanya ia yang tersisa.

Episodes
1 Cincin Sakti
2 Tiga Perampok
3 Pandai Besi
4 Golok Rimau
5 Adi Melawan Sadrun
6 Hutan Alas Bulo
7 Elang Hitam
8 Pertarungan Antar Keluarga
9 Babak 15 Besar
10 Siluman Kera Besar VS Binatang Iblis Ular
11 Pendekar Pedang dan Pendekar Panah
12 Pendekar Bergelar
13 Hasil Seri
14 Raksasa Aryabajra
15 Macan Kumbang
16 Irwan Zulkifli
17 Perguruan Rajabunga
18 Pertemuan Dengan ACAY
19 Jurus Tapak Harimau Ganas
20 Ular Lokasari
21 Mustika Merah Delima
22 Hutan Salemba
23 Adi VS Karajaga
24 Tiga Pendekar Muda Yang Tersisa
25 Jurus Tangan Kegelapan
26 Jurus Tapak Naga Penghancur
27 Bayangan Hitam
28 Lima Orang Berbaju Hitam
29 Duel Pisau Dan Pedang
30 Pisau Matta
31 Weghar Bedhi
32 Benturan Keras
33 Pasukan Tengkorak I
34 Pasukan Tengkorak II
35 Pasukan Tengkorak III
36 Pasukan Tengkorak IV
37 Mencari Jejak
38 Rumput Berduri
39 Penjaga Danau Wastha
40 Jurus Semburan Badai Angin
41 Desa Rembanta
42 Serangan Tiba-Tiba
43 Cambuk Gargala
44 Datangnya Masalah
45 Pasukan Mayat Hidup I
46 Pasukan Mayat Hidup II
47 Pasukan Mayat Hidup III
48 Si Pendekar Tangan Hitam
49 Adi VS Galang
50 Perjalanan Menuju Desa Rembanta
51 Bayangan Masa Lalu dan Sekutu Baru
52 Bayang Pengkhianatan dan Sekutu Baru
53 Bayang Pengkhianatan dan Kesetiaan yang Teruji
54 Jejak Darah dan Bayang Pengkhianatan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Cincin Sakti
2
Tiga Perampok
3
Pandai Besi
4
Golok Rimau
5
Adi Melawan Sadrun
6
Hutan Alas Bulo
7
Elang Hitam
8
Pertarungan Antar Keluarga
9
Babak 15 Besar
10
Siluman Kera Besar VS Binatang Iblis Ular
11
Pendekar Pedang dan Pendekar Panah
12
Pendekar Bergelar
13
Hasil Seri
14
Raksasa Aryabajra
15
Macan Kumbang
16
Irwan Zulkifli
17
Perguruan Rajabunga
18
Pertemuan Dengan ACAY
19
Jurus Tapak Harimau Ganas
20
Ular Lokasari
21
Mustika Merah Delima
22
Hutan Salemba
23
Adi VS Karajaga
24
Tiga Pendekar Muda Yang Tersisa
25
Jurus Tangan Kegelapan
26
Jurus Tapak Naga Penghancur
27
Bayangan Hitam
28
Lima Orang Berbaju Hitam
29
Duel Pisau Dan Pedang
30
Pisau Matta
31
Weghar Bedhi
32
Benturan Keras
33
Pasukan Tengkorak I
34
Pasukan Tengkorak II
35
Pasukan Tengkorak III
36
Pasukan Tengkorak IV
37
Mencari Jejak
38
Rumput Berduri
39
Penjaga Danau Wastha
40
Jurus Semburan Badai Angin
41
Desa Rembanta
42
Serangan Tiba-Tiba
43
Cambuk Gargala
44
Datangnya Masalah
45
Pasukan Mayat Hidup I
46
Pasukan Mayat Hidup II
47
Pasukan Mayat Hidup III
48
Si Pendekar Tangan Hitam
49
Adi VS Galang
50
Perjalanan Menuju Desa Rembanta
51
Bayangan Masa Lalu dan Sekutu Baru
52
Bayang Pengkhianatan dan Sekutu Baru
53
Bayang Pengkhianatan dan Kesetiaan yang Teruji
54
Jejak Darah dan Bayang Pengkhianatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!