Setelah menemui kakaknya Adi pun berjalan-jalan dan berkeliling di Kota Iskandarsyah.
Adi menuju ke Pasar Pinang Masak untuk mencari Golok Rimau dan mencari Toko Senjata Prakasa.
Suasana pasar begitu riuh dan ramai banyak pengunjung dan orang yang lagi membeli barang dan sesuatu untuk dibeli.
"Dibeli dibeli dibeli buahnya".Kata pedagang buah di pasar itu.
"Di jual pakaiannya".Kata salah satu pedagang pakaian.
"Dibeli-dibeli senjatanya".Kata paman penjual senjata di Pasar Pinang Masak.
Pasar Pinang Masak menjual semua kebutuhan warga dan para pendekar kota Iskandarsyah,pasar ini termasuk pasar terbesar di Negara Bagian Lebak Pakam.
Kota Iskandarsyah termasuk kota yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Kota Iskandarsyah adalah kota yang dekat jaraknya dengan wilayah Suku Balai,tapi kota ini tidak termasuk dalam Suku Balai.
Kota Iskandarsyah termasuk kota penghasil senjata,berbagai macam jenis senjata ada di kota ini dan Pasar Pinang Masak Termasuk pasar yang menjual segala jenis senjata.
"Wah,besar juga pasar ini".Kata Adi dengan takjubnya melihat pasar yang begitu besar dan luas.
"Adi ayo cari senjata Golok Rimau peninggalan Yudha Andra,jika memang golok itu ada disini".Kata Raja Natha mengajak Adi berkeliling mencari senjata.(hanya Adi yang bisa mendengarnya dan melihatnya).
"Ya guru aku akan mencari senjata Golok Rimau".Kata Adi sambil mencari senjata Golok Rimau di pasar itu.
Tak berapa lama Adi berkeliling Pasar Pinang Masak,Adi pun akhirnya sampai di toko senjata yang begitu sepi dari pengunjung.
Toko itu bernama Toko Senjata Prakasa.
"Sepertinya ini tokonya".Adi akhirnya menemukan Toko Senjata Prakasa setelah berkeliling-keliling.
"Adi masuk lah ke toko ini,sepertinya Golok Rimau ada di toko ini".
"Iya guru".
Lalu Adi pun masuk ke toko itu dan melihat ada seseorang yang lagi mengasah sebuah senjata.
"Permisi".
"Hem,oh silahkan ada yang bisa saya bantu".Kata orang yang mengasah senjata.
"Iya,saya lagi mencari senjata untuk digunakan".Kata Adi bertanya kepada orang yang mengasah senjata.
"Oh iya,mari saya antar untuk berkeliling".Kata orang yang mengasah senjata.
"Iya,kalau boleh tahu nama Anda siapa".Kata Adi menanyakan nama orang yang mengasah senjata tadi.
"Oh iya,kenalkan nama saya Bayu Prakasa saya berasal dari Keluarga Prakasa dari Suku Haza".Kata orang yang mengasah senjata tadi memperkenalkan dirinya.
"Oh iya,kenalkan juga nama saya Adi Iskan dari Keluarga Iskan dari Suku Sialang".Kata Adi memperkenalkan dirinya kepada Bayu Prakasa.
"Oh iya,salam kenal".Kata mereka sambil bersalaman.
Lalu Bayu mengajak Adi berkeliling di tokonya untuk mencari senjata.
Bayu memperlihatkan beberapa senjata kepada Adi.
"Ini adalah senjata yang terbuat dari bahan besi dan baja berasal dari Tambang Rambang termasuk senjata terbaik yang pernah saya buat".Kata Bayu menunjukkan senjata Pedang Wirajaya.
"Oh ini bagus juga,ada yang lain".Kata Adi merasa tidak cocok dengan Pedang Wirajaya.
Lalu Bayu memperlihatkan senjata yang lain kepada Adi.
"Ini adalah senjata yang terbuat dari bahan baja terkuat,nama senjata ini adalah Parang Lancip,senjata ini adalah senjata tertajam yang pernah kubuat".
Kata Bayu menunjukkan senjata Parang Lancip kepada Adi.
"Senjata ini kuat dan tajam,tapi aku tak tertarik".Kata Adi tidak tertarik dengan Parang Lancip.
"Adi lihat itu?senjata yang tertancap itu sepertinya Golok Rimau".Raja Natha melihat Golok Rimau tertancap di dalam Toko Prakasa.(hanya Adi yang bisa mendengar dan melihat Raja Natha).
"Iya guru".Ucap Adi dan langsung melihat Golok Rimau yang tertancap itu.
"Hem,ini senjata apa kenapa bisa tertancap disini?".Adi pura-pura tidak tahu tentang Golok Rimau.
"Ini adalah golok terkuat yang pernah ada,nama senjata ini adalah Golok Rimau".
"Golok Rimau ini dulunya adalah senjata yang pernah di gunakan oleh Yudha Andra,dia adalah seorang pendekar yang hebat di wilayah Suku Balai".Bayu menceritakan tentang Golok Rimau pada Adi.
"Bolehkah aku membeli senjata Golok Rimau ini".Kata Adi ingin membeli senjata Golok Rimau.
"Jika kamu bisa mencabut golok ini maka senjata ini akan menjadi milikmu".Bayu menyuruh Adi mencabut Golok Rimau yang tertancap.
"Oke aku akan mencabutnya tapi jika aku bisa mencabutnya maka senjata ini akan menjadi milikku".Adi langsung mencabut Golok Rimau yang tertancap itu.
Dengan perlahan dan tenang Adi bisa mencabut Golok Rimau.
Dalam percobaan pertama Golok Rimau tidak tercabut,tapi Adi mencoba mencabutnya lagi dengan hati tenang dan mengumpulkan Tenaga Dalam di tangannya.
Golok Rimau akhirnya bisa tercabut,
Golok Rimau mengeluarkan aura berwarna merah dan berapi-api.
"Ternyata kamu bisa mencabutnya,kamu adalah orang yang dipilih Golok Rimau".Kata Bayu memuji Adi karena bisa mencabut Golok Rimau.
"Jadi Golok ini akan menjadi milikku kan".Kata Adi menanyakannya ke Bayu.
"Ya Golok itu jadi milikmu,tapi kau harus hati-hati dengan Golok Rimau itu".Kata Bayu memperingatkan Adi tentang Golok Rimau.
"Oh iya ini sarung dari golok itu aku berikan padamu aku yang membuatnya dari dulu dan menunggu siapa yang bisa mencabutnya.
"Ya terima kasih,kalau begitu aku akan pergi".Lalu Adi memakaikan sarung goloknya dan diletakkannya dipunggung nya.
"Apa kamu ingin ikut denganku".Adi menanyakan apakah Bayu mau ikut.
"Tidak,sepertinya sekarang belum bisa,tapi jika kamu ada kesulitan aku akan menolong mu".
"Oke kalau begitu aku akan memberikanmu beberapa teknik membuat senjata".Adi memberikan beberapa gulungan pembuatan senjata yang telah di tulisnya saat ia belajar dengan Guru Galih.
"Terima kasih aku akan menerimanya".
Bayu menerima gulungan pembuatan senjata itu.
"Sekarang apa tujuanmu".Bayu menanyakan apa tujuan Adi selanjutnya.
"Aku akan pulang ke Kota Bandarsyah".
Lalu Adi bergegas untuk pergi untuk melanjutkan perjalanannya.
"Oke kalau begitu sampai berjumpa lagi".Kata Bayu sambil melambaikan tangannya.
Lalu Adi pun keluar dari Toko Senjata Prakasa dan pergi dari kota Iskandarsyah.
Karena Ia telah mendapatkan senjata,yaitu Golok Rimau.
Tujuannya selanjutnya adalah menuju kota Bandarsyah.
Setelah Adi mendapat Golok Rimau ia melanjutkan perjalanannya dari Kota Iskandarsyah di wilayah Suku Balai menuju Kota Bandarsyah di wilayah Suku Sialang.
Adi melewati beberapa desa dan kota.
Saat sampai di Desa Talang Bambu,Adi tidak melihat orang yang lewat dan lalu lalang melintasi jalanan.
"Pada kemana orang di desa ini guru".Kata Adi bertanya pada gurunya.
"Sepertinya terjadi sesuatu di desa ini, ayo kita selidiki".Raja Natha mengajak Adi menyelidiki apa yang terjadi di Desa Talang Bambu.
Lalu ketika Adi ingin menyelidikinya ia melihat seseorang yang lagi berlari di kejar oleh lima orang.
Lalu Adi menghentikan mereka.
"Hei paman tunggu dulu apa yang terjadi?siapa mereka?".Kata Adi bertanya pada orang yang lagi dikejar-kejar itu.
"Aku lagi di kejar para pencuri itu".Kata paman itu bersembunyi di belakang badan Adi.
"Hei siapa kamu".Kata salah satu dari lima pencuri itu.
"Aku adalah pengelana".Kata Adi menjawab pertanyaan para pencuri itu.
"Omong kosong,semuanya serang dia".Kata salah satu pencuri yang membawa sabit.
"Paman pergilah aku yang akan mengurusi mereka".Adi menyuruh paman itu pergi.
"Rasakan ini bocah".Kata salah satu pencuri yang membawa pedang.
Adi menghindar dengan Ilmu Gerakan Kilat dan tidak terkena serangan para pencuri itu.
Lalu Adi mengeluarkan jurusnya.
"Pukulan Penghancur Batu".
Para pencuri itu terpental jauh sampai beberapa meter dan terkena pepohonan membuat tiga orang terluka parah.
Lalu tersisa dua orang pencuri yang masih bisa berdiri,lalu dua orang itu berdiri dan menyerang Adi.
"Tendangan Penghancur".Salah satu dari dua pencuri itu mengeluarkan jurusnya dan langsung menyerang Adi.
Dengan Ilmu Gerakan Kilat,Adi menghindar dari jurus pencuri itu dan mengeluarkan jurusnya.
"Pukulan Penghancur Batu".Adi mengeluarkan jurusnya dan membuat pencuri itu terpental.
Lalu satu orang pencuri yang masih berdiri berlari meninggalkan Adi,tapi Adi mengeluarkan Ilmu Gerakan Kilat, pencuri itu langsung terkejar oleh Adi.
Dan Adi mengeluarkan Jurus Pukulan Penghancur Batu dan mengenai perut orang itu dan membuatnya terpental sampai puluhan meter dan membuatnya hilang kesadaran.
Setelah Adi bertarung dengan para pencuri itu,Adi menghampiri paman yang berlari tadi.
"Paman..paman".Kata Adi memanggil paman yang berlari tadi.
"Apakah mereka sudah dikalahkan".Kata paman itu menanyakan apakah para pencuri itu sudah dikalahkan.
"Sudah,paman tenang saja".Kata Adi meyakinkan paman itu.
"Paman apa yang sebenarnya terjadi di desa ini".Kata Adi menanyakan apa yang terjadi di Desa Talang Bambu.
"Desa ini telah menjadi sarang para pencuri,beberapa hari yang lalu mereka menyerang warga desa dan merampas harta benda kami".
"Kami sempat melawan,tapi kami dikalahkan oleh mereka yang berjumlah lebih banyak,ratusan pencuri mengepung desa ini dan banyak warga desa ini disandera".Kata Paman itu menjelaskan kepada Adi tentang apa yang terjadi di Desa Talang Bambu.
"Jadi seperti itu ceritanya,tapi kenapa paman bisa selamat dari para pencuri itu".Kata Adi menanyakan kenapa paman itu kenapa bisa selamat.
"Saat terjadi serangan ke desa ini yang dilakukan oleh sekelompok pencuri itu,aku sempat melarikan diri dan tadi aku dikejar karena aku ingin menyelamatkan para warga desa,aku dikalahkan karena jumlah mereka ada ratusan,lalu aku dikejar oleh para pencuri itu".Kata Paman itu menjawab pertanyaan Adi.
"Oh iya Paman,kalau boleh tahu siapa nama paman".Kata Adi menanyakan nama paman itu.
"Namaku Mardi Gamala berasal dari Desa Talang Bambu dari Keluarga Gamala di Wilayah Suku Bulo,aku adalah kepala Desa Talang Bambu".Kata paman itu memperkenalkan diri.
"Dan namamu siapa anak muda?".Kata Paman Mardi menanyakan nama Adi.
"Oh iya,namaku Adi Iskandar berasal dari kota Bandarsyah dari keluarga Iskandar di Wilayah Suku Sialang,aku adalah seorang pendekar".Kata Adi memperkenalkan dirinya.
"Paman karena warga ini masih disandera ayo kita menyusun strategi, strateginya paman menyelamatkan para warga desa yang disandera oleh para pencuri dan aku akan mengalihkan perhatian mereka".Kata Adi menyusun strategi untuk mengalahkan para pencuri.
"Oke aku akan menuruti katamu,ayo kita lakukan".Kata Paman Mardi yakin dengan strategi Adi.
Lalu Adi dan Paman Mardi pergi ke markas para pencuri itu,yang ada di dekat Hutan Bambu.
INFO
Kota Iskandarsyah
Kota Iskandarsyah adalah kota yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia dan termasuk kota penghasil senjata di Lebak Pakam.
Kota Iskandarsyah didirikan oleh Syahrul Iskandar dan sekarang
dipimpin oleh seorang Zulfan Iskandar.
Kota Iskandarsyah terletak di antara Desa Bukit Tebing dan Kota Pandan Thani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments