Jadian Dengan Yoga

Hari ini adalah hari pertama Andi masuk kuliah, dia belajar bagaimana teknik cara melukis dengan benar, itu membuatnya sangat bersemangat.

Saat istirahat, dia mengecek info lowongan kerja lagi, ternyata ada sebuah Cafe yang sedang membuka lowongan kerja, dan jaraknya tidak jauh dari rumah.

Setelah pulang kuliah, Andi pun melamar ke Cafe itu. Akhirnya sesuai dengan kesepakatan, Andi diterima kerja dari pulang kuliah sampai jam 10 malam.Dia bekerja sebagai pelayan Cafe disana.

"Hai" seorang pelayan wanita menghampirinya,

"Pegawai baru ya?"

"Oh, iya" jawab Andi.

Wanita itu mengulurkan tangannya, "Nama saya Mira"

Andi menjabat tangannya "Andi"

"Kerja yang semngat ya!" Mira menyemangatinya.

"Siap" Andi tersenyum.

Sementara itu di kantor, Hana telah selesai mengerjakan tugasnya, termasuk memberitahukan schedule bosnya nanti.

".... sepertinya tugas saya sudah selesai, Pak. Saya permisi" pamit Hana.

"Tunggu sebentar!" cegah Yoga.

Kata itu membuta Hana menjadi deg-degan, apa pekerjaannya salah lagi?

"Ada apa, Pak? Apa kerja saya..."

"Bukan, bukan masalah pekerjaan kamu" potong Yoga, "Mmm... malam ini kamu ada acara"

"Nggak ada, Pak. Memangnya kenapa?"

"Saya mau mengajak kamu makan malam"

Hana tak percaya mendengarnya, "Makan malam, pak?"

"Iya, nanti saya jemput kamu jam 7 ya"

"Oh.. i.. iya, pak" Hana keluar dari ruangan Yoga dengan sedikit kebingungan.

"Kenapa, Han?" tanya Bela. "Kena omel lagi, ya?"

Hana menggeleng. "Pak Yoga mengajak aku makan malam"

"Wah, beneran kamu?" tanya nya dengan keras.

"Eh stttt! jangan sampai orang-orang disini tau"

"Cie... ada hubungan apa kamu sama pak Yoga"

"Kita tidak ada hubungan special"

"Masa sih?" Bela tak percaya, "Asal kamu tau ya, waktu kamu gak masuk kerja, pak Yoga itu kelihatan galau kayak gak bersamangat gitu"

Hana tak percaya "Ah ngarang ya"

"Beneran!" Jawab Bela, serius.

Bela adalah orang yang paling ramah disini, dia wanita yang cantik dan seksi. "ngomong-ngomong kamu sudah punya baju buat makan malam belum?"

"Oh ada kok"

"Saya punya baju yang cocok sekali buat dipakai makan malam, itu pasti bisa membuat cowok terpikat"

"Gak usah, Bel"

"Gak apa-apa, nanti saya antar ke kontrakan kamu"

"Ya ampun, makasih banyak ya. kamu baik sekali"

"Sama-sama"

Di rumah, Hana jadi memikirkan perkataan Bela tentang Yoga, bagaimana jika bener Yoga itu naksir dia? "Ah tidak mungkin. " Hana menyangkalnya, dia sendiri pun tidak tau perasaannya ke Yoga itu seperti apa.

Hana melihat jam di ponselnya, "Jam segini Andi belum pulang juga"

Dia menelpon Andi berkali-kali tapi tidak ada respon, "Gak di angkat, apa dia beneran kerja?"

Terdengar bunyi klakson mobil, Hana menjadi panik belum dandan,dia segera berdandan seadanya dan memakai gaun yang di pinjam nya dari Bela, membuatnya terlihat lebih cantik walaupun dia tidak bisa berdandan seperti kebanyakan wanita lain.

Yoga terpana melihatnya.

Hana tersenyum manis, "Maaf membuat bapak menunggu lama"

"Gak apa-apa, kok" Yoga tak berhenti menatap bidadari yang indah itu.

Yoga segera memalingkah tatapannya, saat Hana melihat ke arahnya. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil, dan Yoga melajukannya.

Ternyata mereka pergi ke Cafe tempat Andi bekerja, Hana sibuk menelpon Andi, merasa khawatir karena gak bisa di hubungi terus, tapi gak ada respon juga.

"Kamu kenapa? Kok kelihatan gelisah gitu!"

"Adik saya belum pulang, Pak"

"Oh jadi kamu punya adik, ya udah kita lapor polisi aja!"

"Oh gak usah pak, adik saya udah besar, udah kuliah"

"Oh gitu, mungkin dia lagi kumpul bareng temannya, anak seusia itu biasa suka nongkrong"

"Iya, mungkin juga"

Seorang pelayan mendatangi mereka dengan membawa buku menu, sementara Hana terus menunduk memeriksa ponselnya.

"Selamat siang, ini menu di Cafe ini,Pak" sapa seorang pelayan.

Tentu saja Hana mengenal suara itu dan langsung menengadah ke atas, "Andi?"

Andi juga terkejut lihat Hana "Kak Hana?"

Hana menarik lengan Andi menjauh dari Yoga "Jadi kamu kerja disini?"

"Iya"

"Seharusnya kamu bilang, aku dari tadi telepon kamu, bikin cemas aja"

"Handphone aku sedang di cas, "Andi menunjuk Yoga, "Dia itu bosmu kan?"

"Iya"

"Kalian pacaran?"

"Nggak, kita hanya makan malam aja"

Andi memperhatikan pakaian Hana, "Tunggu disini! " Andi kebelakang sebentar,membawa jaketnya. Dia memakaikan jaket itu ke Hana, "Pakai jaket ini, lain kali kalau jalan sama cowok gak usah pakai baju kayak gitu, gak cocok buat kamu"

"Tapi ini baju bagus sekali dan mahal lho"

"Iya tapi yang ada bikin cowok n*f*u tau gak!" bentak Andi.

Hana memukul lengan Andi "Heh...sialan!"

"Makanya pakai terus jaket ini" tegas Andi, "Aku. kebelakang dulu, ambil pesanan" pamitnya.

Hana menemui Yoga lagi, dia merasa heran karena Hana memakai jaket cowok.

" Pelayan yang tadi itu adik aku"

"Oh gitu, tapi gak mirip ya?"

Hana tak menjawab apa-apa, hanya tersenyum.

Tak lama kemudian Andi datang membawa pesanan, "Pesanan sudah siap"

"Jadi kamu adiknya sekretaris saya?" tanya Yoga.

"Iya, mas" jawab Andi, lalu dia duduk di dekat Hana.

"Bukannya kamu lagi kerja" bisik Hana, takut Andi bilang macam-macam ke Yoga seperti ke Riko waktu itu.

"Belum ada pengunjung baru, kak" jawab Andi pada Hana.

Andi menatap Yoga dengan tajam "Mas ini bosnya kakak saya, tapi mengapa anda mengajak kakak saya makan malam?"

"Ngomong apa sih, cepat pergi sana!" bisik Hana ,mencubit pinggang Andi.

"Saya suka sama kakak kamu" Yoga menjawabnya dengan tegas.

Hana terkejut mendengarnya, tak percaya dengan ucapan itu.Bagaimana bisa lelaki setara Yoga menyukainya?

Andi merasa sedikit kesal, tapi dia berpura-pura biasa saja di depan mereka, "Jadi mas ini menyukai kakak saya ?"

"Iya"

"Saya ingin bercerita sedikit tentang kakak saya..."

Hana menutup mulut Andi, "Gak usah di dengar, Pak"

"Gak apa-apa, saya ingin mendengarnya" tegas Yoga.

Lalu Andi menceritakan segala kejelekan dan kekurangan kakaknya itu secara detail.

Yoga terdiam sebentar, lalu tertawa kecil "Wanita yang unik, " dia melirik Hana "Tapi sangat menarik"

Andi paham betul, itu artinya Yoga tulus mencintai Hana, "Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, saya harus kerja lagi"

"Oh iya gak apa-apa. Silahkan!" jawab Yoga.

Yoga memegang tangan Hana, "Sebenarnya alasan saya mengajak kamu makan malam itu ingin mengutarakan perasaan aku ke kamu, Hana"

Hana tak menjawab karena bingung harus berkata apa.

"Aku menyukai kamu, aku tau ini terlalu cepat, tapi lebih baik terlalu cepat dari pada terlambat, bukan?"

"Sebenarnya saya bingung dan belum tau perasaan saya ke bapak itu seperti apa"

"Kita jalani aja dulu, kalau kita sama-sama cocok, kita bisa meneruskannya ke jenjang yang lebih serius"

Hana mengangguk dan tersenyum. Yoga pun ikut tersenyum dan saling bertatapan.

Andi memperhatikan mereka dari kejauhan, hatinya sangat sakit, benar-benar sakit. Tapi dia sadar mau sampai kapan membiarkan kakaknya single terus gara-gara dia? Muungkin dengan usia Hana sekarang itu sudah cocok untuk berkeluarga.Bagaimana pun akhirnya akan seperti ini karena Andi tak bisa mengungkapkan perasaannya, perasaan ini biarlah dia yang tau sendiri.

Terpopuler

Comments

Ami batam

Ami batam

kasihan Andi 😭

2021-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!