Pagi hari Jani sudah di bikin bad mood oleh suaminya, bagaiman tidak sudah semalam iya bermain dengan belalai suaminya dan subuh-subuh si belali Om sudah bangun tegak.
"Ini semua gara-gara Mita dan baju haram itu, aku jadi kesiangan."Gerutu Rinjani.
Rinjani baru saja selesai mandi dia tengah menatap pantulan tubuh nya di cermin, badan nya penuh merah di mana-mana. Tanda merah yang tidak lupa di buat Om Leon saat mereka sedang bermain.
"Lalu aku harus menggunakan apa untuk menutupi semua ini."Gumam Rinjani.
"Aku tidak mungkin mengenakan make up untuk menutupi seluruh area leher ku kan."Gumam nya lagi.
Leonardo hanya tersenyum melihat istrinya mengomel di depan cermin akibat ulah nya.
"Lucu sekali istri ku ini, apa aku kurung saja dia di kamar seharian dan kita akan mengulangi kegiatan semalam."Gumam Leonardo dalam hati, Otak nakalnya sudah memiliki rencana.
Dari pantulan cermin Rinjani dapat melihat wajah suaminya yang tengah mengembangkan senyum licik.
"Jangan coba-coba Om merencanakan untuk mengurung Jani seharian di kamar, jika itu terjadi maka Jani tidak akan membelai belalai Om samapai bulan depan."Ucap Rinjani.
Leonardo yang mendengar perkataan istrinya merasa terkejut dan juga takut, bagaiman bisa istrinya membaca apa isi dari kepalanya dan lagi bagaiman nasip belalainya jika satu bulan kedepan tidak di belai istrinya itu.
"Apakah dia keturunan dukun kenapa dia tau pikiran jahat ku, dan apa itu mengerikan sekali jika aku tidak dapat jatah selama satu bulan."Gumam Leonardo dalam hati.
Setengah jam lebih Rinjani memcari baju yang pas untuk dia kenakan ke rumah sakit, Rinjani menjatukkan pilihan nya pada baju rajut berwarna hitam dengan kerah yang menutupi kulit leher nya.
"Sudah semua tertutup, saat nya aku berangkat dan aku akan mengomeli Mita saat sampai RS nanti."Gumam Rinjani.
"Sayang kamu sudah siap?"Tanya Leonardo dengan mengembangkn senyum di bibirnya.
"Iya Om, Jani sudah siap."Ucap Rinjani.
Namun tidak semudah itu untuk pergi dari Om tampan ini, Leonardo menarik tangan Rinjani dan memeluk tubuh mungil istrinya.
"Om jangan mulai deh, memang yang semalam dan tadi pagi kurang ya."Sungut Rinjani.
Leonardo mendekatkan bibirnya ke telinga Rinjani lalu berbisik,"Aku tidak pernah puas jika bersama mu sayang."Bisik Leonardo.
"Benar-benar yan Om satu ini, lihat ya Om apa yang akan Jani lakukan."Gumam Rinjani dalam hati.
"Jadi Om mau mengulangi yang semalam?"Tanya Rinjani dengan nada ****.
Leonardo yang mendapat pertanyaan dari istrinya telah berpikir bahwa mereka akan berada di ranjang seharian.
"Apa kau mau bermain dengan Om dan mengulang nya sekarang sayang?"Tanya Leonardo lagi.
Rinjani mendorong tubuh Leonardo ke sofa, lalu Rinjani duduk di pangkuan suaminya.
"Apa kita akan melakukan disini, sepertinya akan lebih seru."Ucap Rinjani.
Rinjani membuka satu persatu kancing kemeja suaminya, sedang tangan Leonardo sudah mulai aktif menjelajahi tubuh Rinjani.
Saat belalai Leonardo sudah mulai aktiv dengan tidak berdosanya Rinjani turun dari pangkuan suaminya, dan berlari keluar menuju mobil nya meninggalkan suaminya yang tengah di atas awan.
"Rinjani!!!" Teriak Leonardo.
Rinjani menacap gas mobilnya menuju RS tempat nya bekerja sebagai dokter sepesialis bedah.
"Maafkan Jani Om, Sekali-kalikan Jani ngerjain Om."Ucap Jani dengan cekikikan.
Sementara itu Leonardo terpaksa mandi lagi untuk membuat belalainya tertidur.
"Awas kau sayang, akan aku buat kau tidak bisa jalan besok."Gumam Leonardo.
Leonardo menyelesaikan mandinya karena dia juga ada meeting di kantor.
Setelah selesai dengan urusan mandi dan ganti baju, laki-laki dengan kekayaan yang tak terhingga itu menaiki mobil kesayangannya dan pergi menuju kantornya.
Sesampainya di kantor Leonardo sudah di sambut asisten pribadinya di depan pintu loby perusahaannya.
"Selamat pagi Boss."Sapa Dean.
Dean memang baru bekerja bersama Leonardo saat Leonardo di beri kepercayaan Mark untuk mengurus perusahaan yang dulunya milik Bram.
Meski begitu Dean sudah tau semua kebiasaan Bossnya itu.
"Hari ini kita ada meeting bersama Tuan Nion untuk membicarakan tentang proyek pembangunan hotel di kota surakarta Boss."
Leonardo menatap tajam kearah asistennya itu,"Kau bisa diam tidak, tadi kan kau sudah melapor jadi tidak usah kau laporkan lagi. Aku belum pikun!"Ucap ketus Leonardo.
Dean yang menyadari jika suasana hati Boss nya sedang tidak baik, laki-laki yang bersetatus jomblo sejak lahir itu mencoba untuk diam tanpa kata.
"Kenapa lagi Boss ku ini, apa mungkin semalam tidak di kasih jatah oleh ibu Boss."Gumam Dean dalam hati.
Sementara itu orang yang akan meeting di kantor Leonardo tengah di kejutkan dengan kedatangan sesosok wanita yang dulu pernah menemaninya saat dia tengah kuliah di luar negeri.
"Apa kabar Nion."Tanya Sienna.
Sienna adalah wanita yang pernah mewarnai hidup Nion sebelum bertemu Helena dan Mita.
"Sienna..."Ucap Nion.
Sienna berjalan mendekati Nion dan memeluk laki-laki yang namanya masih tertulis dihatinya itu.
"Nion aku sangat merindukan mu, 8 tahun kita tidak bertemu."Ucap Sienna.
Nion melepas pelan pelukan Sienna,"Kapan kau tiba?"Tanya Nion.
"Dua hari yang lalu dan aku sudah bertemu dengan Mama sinta kemarin."Ucap Sienna, Sinta adalah nama ibu tiri dari Nion.
Nion dan Sienna kembali duduk di sofa yang ada di ruang kerja Mark.
"Nion aku sangat merindukan mu, andai saja aku dengan cepat menyelesaikan pendidikan ku dan menyusul mu kemari mungkin menyenagkan sekali ya rasanya.
Ucap Sienna, gadis ini belum tau bahwa Nion telah menikah dan menjadi seorang ayah.
"Jadi kamu sudah menyelesaikan pendidikan mu?"Tanya Nion.
"Iya dan aku sudah di terima menjadi dokter sepesialis anak di RS Allexander."Ucap Seinna.
"Bukan kah itu rumah sakit yang sama dengan Mita."Ucap Nion.
Sementarara itu di rumah sakit, Rinjani baru bisa bertemu Mita saat dia selesai melakukan Oprasi.
"Mita..."Panggil Rinjani, Rinjani ingin mengomel pada Mita namun dia urungkan karena melihat wajah Mita yang murung.
"Hey Jani."Ucap Mita lemas.
Rinjani mendekati Mita,"Kau kenapa? apa ada masalah?"Tanya Rinjani.
"Huffttt, Jani nanti malam Mama mertua ku mengundang aku dan Om Nion untuk makan malam."Ucap Mita tak bersemangat.
Rinjani tau apa masalah yang membuat Mita bersedih, mertua Mita selalu saja mengacuhkan keberadaan Mita.
"Aku tau apa yang kamu rasakan, pasti kamu tidak nyamankan. Kenapa kamu tidak menolak saja Om Nion pasti mau kok memahami kamu."Ucap Rinjani.
"Aku tidak mau Om Nion kecewa karena aku enggan datang bertemu orang tuanya, aku bukannya tidak mau hanya saja aku lelah dianggap tidak ada oleh mertua ku itu."Gumam Mita.
"Mita kamu adalah wanita yang berharga untuk keluarga mu dan sahabat mu ini, jadi tunjukan saja pada mertua garang mu itu jika kamu layak jadi menantunya."Ucap Rinjani.
Mita tersenyum mendengar ucapan dukungan dari Rinjani,"Benarkah?"Tanya Mita.
"Tentu kau itu serbuk berlian, jadi kau harus mengalahkan mertua mu yang bagikan remahan rengginang itu."Ucap Rinjani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lili Suryani Yahya
Ahaiiiii, remahan rengginang coyy
2021-11-21
1
Daia
lanjut
2021-10-22
1
M Dimas Putra
sudah mulai ada konflik nich,, 😁😁
2021-10-22
1