Bab 3

Malam ini, aku merasa canggung sekali karena di dalam kamarku saat ini ada orang lain yang sudah menjadi suamiku dan kami harus berbagi ranjang.

"aku sudah selesai, mas boleh pakai kamar mandinya" ucapku yang habis keluar dari kamar mandi.

mas Bram mengangguk dan kupandangi punggungnya yang sudah mulai menjauh dariku .

apa ini malam gue bakal tidur dengan nya ya?

aaaa tidak!!!! gumamku.

ceklek...

beberapa menit kemudian pintu nya terbuka, aku langsung menyelimuti diriku dan berpura-pura untuk tidur. Tak dapat dipungkiri jantungku berdegup kencang saat itu.

"Raina, apa kamu sudah tidur sayang?" tanya suamiku dan aku tetap kekeuh dengan dramaku.

Dilihatnya aku sedang meringkuk dengan menghadap dinding lalu ia dengan segera membalikkan badanku agar menghadapnya.

"hmm tidur itu begini.." ucapnya sambil tersenyum padaku.

kurasakan tangannya mulai menyentuh pipiku dan juga rambutku, sungguh aku sangat merasa risih saat ini.

cupppp

bibirnya mendarat ke pipiku, aku sudah tak dapat membendung rasa lagi, aku membuka mataku perlahan dan benar saja, wajahnya sangat dekat dengan wajahku, mungkin sebentar lagi akan ada ciuman lain yang akan mendarat namun telah berhasil ku hentikan.

"hmm mas" ucapku

"kamu terbangun?" tanyanya dan aku mengangguk pelan.

"kamu cantik sekali" godanya.

"apa mas selama ini buta? kenapa baru melihat kecantikanku sekarang? huh?" candaku.

suamiku tersenyum licik melihatku, "ohhh jadi kamu menggodaku ya? hhhh" sahutnya.

"hiyyyyaaaaa, tidak tidak tidak, menjauhlah sedikit" teriakku, dengan cepat tangannya yang kekar menutupi mulut mungilku

"sayang, jangan teriak-teriak" ucapnya lembut .

Bram POV_

Aku baru saja selesai mandi, kulihat Raina yang sudah menjadi istriku saat ini sedang berbaring, kufikir ia tidur sekarang namun saat aku membalikkan badannya kulihat matanya berkedip.

oh jadi kau berpura-pura tidur ya ? Hem? awas ya, gumam licikku.

Ku cium wanitaku ini sampai ia benar-benar membuka matanya, sungguh ia sangat cantik hari ini .

Aku tak dapat menahannya lagi, ku Baringin ia dan ku tindihkan ia agar tak bisa kemana-mana .

Dengan posisi yang seperti itu membuat tubuh Raina terkunci olehku.

Seketika Raina ingin mengucapkan sesuatu, namun aku menghentikan nya dengan mencium bibirnya dan melumatkannya dengan lembut hingga Raina yang awalnya ingin berontak menjadi ikut terbawa suasana. Kami saling mengabsen mulut masing-masing dan aku menurunkan ciumanku ke jenjang lehernya.

hingga membuat Raina sedikit mendesah.

Tanpa sadar aku membuka kancing piyama yang dipakai oleh istriku hingga terlihat isi dibalik piyama tersebut.

"berhenti" teriak istriku yang membuatku menghentikan aktifitasku.

"kenapa sayang?" tanyaku dengan lembut.

"a...aku.... hmm... kita ... kita gak bisa lanjutin sekarang" jawabnya

"kenapa? apa kamu belum siap sayang? tenanglah aku akan pelan-pelan"

Raina menggeser kan tubuhku hingga aku terbaring disebelah tubuh nya

"sayang, bukan begitu.. tapi aku saat ini sedang datang bulan hehehehe" ucapnya lembut .

"apaaaa?!" kali ini giliran aku yang berteriak, betapa histerisnya aku mendengarnya karena malam pertama ini akan gagal sekarang.

"yah gagal lagi dong" lanjutku dengan lesu.

Raina POV_

Kulihat ekspresi dari suamiku yang sangat terkejut mendengar nya sebenarnya aku sangat kasihan padanya, tapi apalah daya karena kondisi ini tak dapat ditolak oleh setiap wanita.

Aku berbaring ke arah suamiku yang saat ini sedang kesal denganku "sayang, maafin aku ya.. kita bisa lanjutin beberapa hari lagi..."

cuppp....

*****

Hari berganti, ku nikmati setiap hariku menjadi miliknya. Berada didekatnya membuat gigiku menjadi kering karena tak hentinya aku dibuat tertawa oleh mas Bram.

Aku sangat beruntung memiliki nya, jiwa traveling nya membuat ku bahagia karena aku sangat menyukai alam. kami berlibur kesebuah bukit dan juga ke arah pantai.

Kami memang tidak merencanakan bulan madu lantaran aku yang masih datang bulan.

Hari ini kami memutuskan untuk menginap di sebuah villa yang ada di pegunungan tentunya aku mengajak ayah dan ibuku juga adik-adikku saat ini .

Sampai lah kami di sebuah villa, udara yang masih asri membuatku merasa bahagia saat ini.

lalu kami mengecek isi dalam dari villa tersebut, dan aku melihat ada mic, aku berinisiatif untuk berkaraoke saat ini..

Tiba-tiba mas Bram menghampiriku dan duduk di sebelahku "kamu mau apa sayang"

"pengen nyanyi hehehe" ucapku malu

"yuk" katanya, membuat mataku menjadi melongo karena aku berfikir ia akan menertawakan ku tadi.

kami memutar musik lagu kemesraan dari Iwan fals.

Suatu hari

dikala kita duduk di tepi pantai

dan memandang

ombak dilautan yang kian menepi

burung camar

terbang bermain diderunya air

suara alam ini

hangatkan jiwa kita

sementara

sinar Surya perlahan mulai tenggelam

suara gitarmu

mengalunkan melodi tentang cinta

ada hati

membara erat bersatu

getar seluruh jiwa

tercurah saat itu

kemesraan ini

janganlah cepat berlalu

kemesraan ini

inginku kenang selalu

hatiku damai

jiwaku tentram disampingmu

hatiku damai

jiwaku tentram bersamamu.

Tanpa sadar aku dan mas Bram kini sedang berpegangan tangan menikmati lagunya. setelah lagunya berhenti sontak membuat kami berdua kaget karena dari belakang ada suara tepuk tangan yang begitu meriah..

Prok prok prok prok...

aku dan mas Bram menoleh ke belakang, lalu kami tertawa karena sudah ada Riki , Rina dan ibu ayahku yang sedang bertepuk tangan menyaksikan kami.

Riki dan Rina berlari ke arah kami

"waaah gilaaa, mesra bangettttt" ucap Rina

"benar kak, gue sampai melongo liatin kalian" sahut Riki.

'"Riki... Rina.... jangan goda kakak kalian, ayo sini bantuin mamah" teriak ibuku.

"hmmm baiklah" jawab mereka lesu.

aku terkikik melihat tingkah adikku yang lucu-lucu ini.

"yang" panggil suamiku

"iya kenapa?" tanya ku yang mengarahkan kupingku ke dekat mulutnya karena ia mengisyaratkan ingin berbisik padaku.

"udah siap belum?" tanya nya membuatku ambigu

"siap apa?" jawabku pelan

"itu....." ucap suamiku dengan menunjuk arah yang dimaksud

"astagaa, mesuuumm. !!!" teriakku yang membuat suamiku menutupkan mulutku dengan tangannya "hei suaramu" ucapnya

lagi-lagi karena suaraku itu menggemparkan satu isi rumah hingga membuat ayah dan ibuku mendatangi kami

"siapa yang mesum nak? hah? tanya ayahku

"hmm itu tadi... anu... itu kami lagi nonton tv trus ada adegan mesum, jadi spontan gue teriak, hehehe maafya papaah" ucapku terbata-bata

mamah menarik tangan papahku sambil bilang "Oalah ternyata mereka yang mesum" goda ibuku membuatku gigit jari dan wajah merah padam mendengarnya.

"tuh kan, apa kata mas, suaranya jangan gede-gede dong, malu ih" ucap suamiku.

"hehe maaf sayang, kelepasan" kataku.

lalu aku membaringkan tubuhku diatas paha mas Bram dan seketika aku tertidur lelap sangking lelahnya diperjalanan yang panjang itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!