“Aku pulang!” Seru Aura sebelum ke masuk rumah.
“Oh, Aura sudah pulang.” Lia yang berada di dapur.
“Aura, tolong angkat jemuran, ibu lihat langit sudah mulai mendung.”
“Baik bu!” Aura berjalan menuju jemuran, selesai Aura mengangkat jemuran, Aura langsung pergi ke kamar mandi untuk memulai latihannya.
Aura membuat air rendaman yang penuh dengan racun, Setelah Selesai membuat air rendaman tersebut Tanpa basa-basi Aura langsung berendam.
“Huek! Tidak ku sangka air rendaman ini sangat bau.” Bau air rendaman tersebut sangatlah menyengat.
“Ah!!” tiba-tiba Aura menjerit kesakitan. Lia dan paul mendengar suara tersebut pun menjadi panik.
“Aura apa yang terjadi.” Tanya Ibunya Aura dengan panik sambil menggetok pintu kamar mandi.
“Tidak apa-apa bu, Cuma tadi tiba-tiba ada kecoa terbang.” Aura membalas ucapan ibunya sambil menahan rasa sakit, Mendengar hal tersebut Lia dan Paul pun lega.
Tubuh Aura bergetar sangat hebat, Karena Aura menahan rasa sakit akibat air rendaman tersebut.
Tubuh Aura seperti di tusuk-tusuk oleh seribu jarum. Aura menggigit bibirnya karena kesakitan yang di alaminya hampir membuat dia pingsang.
“Aku harus tetap sadar, jika aku pingsan nyawaku akan melayang kapan saja.”
Dalam tahap pertama tubuh racun, Aura harus menahan rasa sakit tersebut selama tiga jam.
Dua jam telah berlalu, Lia dan Paul menjadi panik lagi, karena Aura belum keluar dari kamar mandi.
“Aura, Aura! apa yang terjadi di dalam, kenapa kamu belum juga keluar.” Lia sambil mencoba untuk membuka paksa kamar mandi.
“Aku baik-baik saja bu, Aku hanya ingin berendam lebih lama, satu setengah jam lagi aku akan keluar.” Setelah mendengar suara Aura lagi, Paul dan Lia tidak menjadi khawatir.
Satu jam telah berlalu, tubuh Aura tidak lagi kesakitan. Karena prosen tahap pertama selesai.
Air rendaman tersebut menjadi berwana hitam.
“Tahap pertama saja sudah sakitnya minta ampun, Apalagi tahap berikutnya.” Tubuh Aura bergetar hanya memikirkannya saja.
Aura sangat kagum efek yang di terimanya, bukan hanya kebal terhadap seribu racun.
Otot yang berada di tubuhnya menjadi lebih kuat dan juga Lemak yang ada di tubuh Aura hilang semua.
Setelah setengah jam, Aura selesai mandi dan berjalan menuju meja makan.
“Apa yang kamu lakukan begitu lama di kamar mandi.” Lia sangat marah kepada Aura karena terlalu lama di kamar mandi.
“Aku kelelahan habis bermain tadi siang bu.” Aura berjalan kemeja makan. “Jangan beralasan, Kamu membuat ayah dan ibu sangat khawatir, Ibu pikir kamu kenapa-napa.
“Maaf bu, aku salah.”Memasang wajah bersalah.
“Sudah Jangan bertengkar lagi, Saat ini kita lagi makan, mari nikmatin dulu makanannya.” Paul langsung menengahinya.
“Aura mulai besok kita akan memulai latihan fisik.” Paul ingin melatih Aura untuk menjadi pendekar.
“Besok?” Aura terkejut mendengar tersebut. Biasanya hanya anak seorang bangsawan yang berlatih sejak kecil, Aura tidak menyangka, Karena orang tuanya adalah seseorang manusia biasa.
“Kenapa Ay...” Aura ragu untuk melanjutkan perkataanya.
“Kamu penasaran alasan kenapa ayah ingin melatih mu?” Aura menganggukkan kepalanya.
“Dulu ayah dan ibu seorang pendekar.”
“Pendekar?” Aura terkejut mendengarkan hal tersebut.
“kenapa ayah dan ibu menjadi orang biasa.” pikir Aura dalam hati.
“Iya pendekar, kejadian sudah lama sekali seingat ku itu sepuluh tahun yang lalu.
“Ketika ayah dan ibu menjadi pendekar pengelana, Banyak hal yang kami lakukan seperti memberantas orang-orang aliran hitam dan juga para bangsawan yang melakukan kejahatan. Kami pun memiliki julukan pendekar ying dan yang.” Paul mulai cerita tentang masa lalunya.
“Ketika kami melihat sebuah kejahatan, Namun orang yang bersangkutan tersebut memiliki latar belakang yang kuat.”
“Akibatnya ayah dan ibu di kejar oleh orang yang berada di belakangnya, tujuh hari tujuh malam ayah dan ibu berlari tampa henti.”
“Ketika ayah dan ibu sudah tidak sanggup lagi berlari, akhirnya kami tertangkap dan di bawa ke sebuah ruangan.”
“Kami tidak menyangka yang dihadapan Ayah dan Ibu adalah seorang pendekar yang sangat hebat yang ayah kenal, dan merupakan kakek yang melakukan kejahatan.
“Aku akan memberikan pilihan, Pertama mati di tanganku atau menjaga rahasia cucuku tapi ilmu beladiri kalian berdua akan ku hancurkan.” Kata Pendekar tersebut dengan sambil memegang sebuah pedang di tangan kanan.
“Ayah tentu memilih yang kedua, menurutmu ayah pengecut kan.” Aura tidak bisa membalas perkataan Ayahnya.
“Ayah sangat mencintai ibumu, jadi harus memilih yang kedua, Walaupun ayah menjadi manusia biasa tapi ayah sekarang sangat bahagia.” Paul berusaha tersenyum, tapi dia sangat kecewa tidak bisa melindungi orang yang di cintai.
“Ayah dan ibu tidak ingin nasib mu seperti kami, Dunia persilatan ini sangat menyeramkan.”
“Kuat memangsa yang lemah yang lemah menunggu ajal mereka, Jadi ayah dan ibu ingin kamu menjadi seorang pendekar yang hebat.”
Aura sangat marah setelah mendengar apa yang terjadi kepada kedua orangtuanya.
“Ayah jangan khawatir, Aku akan latihan dengan giat, dan akan membalas apa yang mereka buat kepada ayah dan ibu.” Mata Aura dipenuhi ke marahan yang sangat besar.
“Aura tak usah membalas dendam untuk ibu dan ayah, kami sekarang sudah bahagia.” Lia melihat anaknya dengan tatapan penuh dengan Amarah, Lia pun langsung memeluk anaknya tersebut.
“Ayah kalau boleh tau, siapa identitas pendekar yang menghancurkan seni beladiri ayah? Aura bertanya dengan serius.
“Belum saatnya kamu mengetahui hal tersebut, yang terpenting kamu harus mejadi kuat dulu.” Paul juga ikutan memeluk Aura.
Di dalam kamar Aura menulis sebuah rencana yang akan dilakukannya.
“Aku harus cepat menjadi kuat agar bisa melindungi keluargaku.” Aura menulis banyak hal yang perlu dilakukan selanjutnya.
BERSAMBUNG>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Mas Rolis
Jozzzzzzzzzzz jozzzzzzzzzzz jozzzzzzzzzzz Gandozzzzzzzzzz Author 👍
2021-11-16
0