Ch.3 - Assosiasi Pil Cahaya.

“Sekarang usiaku sudah empat tahun, selama setahun lalu banyak hal baru yang dipelajari.”Aura membuka siap lembaran buku. Buku ini merupakan kitab legenda yang sudah di salin Aura selama setahun.

“Sudah seratus tahun sejak kematian ku, Aku harus segera melakukan latihan.” Aura ingin mempelajari ilmu yang dulu tidak dia pelajari.

“Kurasa aku harus mempelajari Ilmu Racun dan Pengobatan, Karena di kehidupan yang lalu aku mengganggap ilmu ini sepele. ” Karena di kehidupan Aura yang lalu, dia sudah menjadi ahli pembuat pil bintang sembilan.

Pada masa lalu aura tidak peduli dengan ilmu racun dan pengobatan, Tetapi melihat banyak kegunaan dan manfaat nya Aura memutuskan hal tersebut.

“Hmm...Akan ku mulai dengan ilmu tubuh racun.” Aura meracik sebuah racun.

“Aku mempelajari ilmu tersebut juga berkaitan tentang kitab legenda itu, kitab ini tidak memiliki sebuah judul tapi hanya sebuah buku dengan sampul serba hitam.

“Dalam buku tersebut terdapat ilmu tubuh racun, yang dimana tubuh pengguna ilmu racun akan kebal terhadap racun apapun.” Aura dulu menganggap ilmu ini remeh karena dia bisa membuat penawarnya dengan mudah.

Ilmu tubuh racun memiliki tingkatan, Pertama kebal tehadap seribu racun, untuk ketahap ini Aura harus berendam di air rendaman yang berisi racun.

tahap kedua kebal terhadap sepuluh ribu racun, Untuk tembus ketahap ini harus meminum seratus racun yang mematikan.

Tahap terakhir Kebal sepenuhnya terhadap racun, Dalam mencapai tahap ini harus menyerap sepuluh ribu macam racun mematikan.

“Kurasa lebih baik aku menembus tahap pertama, Jika aku melanjutkan sampai ke tahap tiga yang ada kematian yang datang lebih cepat.”

Aura memikirkan cara untuk mendapatkan uang, untuk membeli bahan yang dibutuhkan membuat air rendaman.

“Hmm... Kalau pil ini dijual kurasa sudah cukup.” Aura selesai membuat sebuah pil bintang satu.

Pil ini disebut dengan Pil Pembeku darah, Pil biasanya hanya mempunyai efek delapan puluh persen saja, Sedangkan pil yang Aura buat memiliki efek seratus persen.

Di dataran ini atau bisa di sebut dataran langit, Seseorang yang membuat sebuah pil sangat di hargai karena pil tersebut berguna untuk kebutuhan pendekar.

“Ibu... Aku keluar rumah sebentar.” Berjalan ke pintu keluar rumah.

“Aura... Jangan pulang terlalu sore.” Ujar Lia yang sedang menjemur pakaian.

Aura pergi ke sebuah pasar. “Sebelum pergi menjual pil ini lebih baik aku mencari topeng dulu.”

Aura tidak mau identitas nya di ketahui, Setelah membeli sebuah topeng Aura mendatangi sebuah toko.

“Apakah ini toko yang sering ku dengar dari pendekar pengelana.” Aura sambil melihat papan nama toko tersebut.

“Assosiasi Pil cahaya, Nama yang bagus.” Aura berjalan kedalam toko tersebut.

“Berhenti.. Anak-anak di larang masuk.” Ucap seseorang yang merupakan seorang penjaga pintu toko.

“Alasan apa yang membuat anak-anak dilarang masuk.” Aura menaikkan alisnya.

“Karena kau hanya seorang anak miskin.” Penjaga tersebut melihat pakaian Aura yang biasa saja.

Mendengar ucapan penjaga itu Aura menjadi kesal, Dia tau alasan penjaga itu berbicara seperti itu.

“Emang ada sebuah peraturan tentang orang miskin di larang masuk?” Jawab Aura dengan dingin.

“Asal kau tau anak kecil, toko ini berapa di peringkat kedua di benua utara, Jika kamu anak dari seorang bangsawan maka kamu bisa masuk tampa gangguan, Kamu bisa pergi ke toko di seberang sana.” Ucap penjaga dengan sombong.

“Peringkat dua?.....Hahaha Kupikir ini toko peringkat satu, Aku yang seharusnya tidak pantas datang kesini.” Ucap Aura dengan nada mengejek.

“Kamu!” Penjaga toko tersebut kesal dan melepaskan sebuah tendangan, Aura sudah bersiap untuk menerima tendangan tersebut.

“Berhenti!” Sebuah suara yang datang dari belakang penjaga toko, Mendengar hal tersebut penjaga langsung memberhentikan tendangannya.

“Apa yang kamu lakukan.” Suara seorang anak perempuan, Aura tidak bisa melihat jelas siapa perempuan itu, tapi Aura tau perempuan tersebut seumuran dengannya.

“Tuan putri, ini....” Ucap penjaga toko tersebut dengan ketakutan. “Kenapa kamu melarang dia untuk masuk.” Ucap putri tersebut dengan dingin.

“Tuan putri, Dia orang miskin, Kurasa dia hanya datang untuk melihat-lihat, Jika saya biarkan masuk akan mengganggu pelanggan lainnya.” Penjaga tersebut berbicara namun tubuhnya bergetar.

“Sejak kapan toko ini memandang status seseorang untuk datang ke toko ini.” Aura mendengar hal tersebut kagum dengan perempuan tersebut, karena jarang ada anak seorang bangsawan yang baik kepada orang miskin, karena mereka memiliki harga diri yang tinggi.

“Tapi Tuan Put....”

“Diam!” Ucap perempuan itu dengan dingin. “Jika aku melihat kamu melakukan seperti ini, Akan aku bilang kepada kakek agar segera memecat mu.” Perempuan menatap penjaga tersebut dengan tajam.

Penjaga tersebut langsung berlutut ketika mendengarnya.

“Maaf tuan putri.” Keringat penjaga tersebut berjatuhan. “Bukan kepadaku kamu meminta maaf, tapi kepada dia!” Perempuan tersebut menunjuk ke Arah Aura.

“Tolong maafkan paman nak.. “ Penjaga tersebut melakukan dengan paksa karena takut pekerjaannya hilang.

“Tidak apa-apa, Lain kali jangan memandang orang dengan remeh.” Ujar Aura dengan senyum mengejek, melihat tersebut penjaga toko kesal tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

“Mari masuk!” Perempuan tersebut langsung menarik tangan Aura, Aura terkesima melihat perempuan tersebut.

“Walaupun dia masih kecil, Ku yakin ketika dewasa dia akan menjadi wanita yang sangat cantik.

Aura dan perempuan itu masuk kedalam toko dan pergi ke meja penjual. “Ada yang bisa saya bantu nak.. “ Ucap seorang perempuan yang menjaga meja tersebut.

“Aku hanya ingin menjual sebuah Pil.” Aura Sambil mengeluarkan sebuah pil. “Apa yang ingin di jual anak kecil lagi, apa lagi kulihat dia orang miskin.”

Seharusnya perempuan tidak peduli dengan Aura, tapi yang membawa Aura kemari adalah cucu pemilik toko, Perempuan itupun terpaksa memeriksa pil tersebut.

Perempuan tersebut terkejut dengan pil yang di keluarkan Aura, Walaupun dia seorang yang menjaga meja pembelian, Namun dia sedikit mempunyai pengetahuan tentang pil.

“Pil Ini!!” perempuan tersebut bisa melihat bahwa pil tersebut berbeda dari pil pembeku darah yang biasa mereka jual.

Perempuan tersebut langsung memanggil seorang pria yang pembuat pil, pil tersebut pun di periksa oleh pembuat pil.

“Apa!! Tidak mungkin.” Pembuat pil itu tidak menyangka apa yang dilihatnya, Cucu pemilik toko yang masih di samping Aura ikut penasaran, Kenapa Pembuat pil tersebut menjadi kaget.

Pembuat pil tersebut langsung lari, mencari pemilik toko. “Ketua, Ketua!!” Penjaga mengetok pintu sebuah ruangan.

Pemilik Toko tersebut sedang melakukan pembuatan pil, Saat pil tersebut hampir jadi, dia mendengar suara ketokan pintu yang sangat keras dan berulang-ulang.

“Duar!!” Tiba-tiba tungku pil meledak akibat konsentrasinya keganggu

Pemilik toko tersebut marah dan langsung menghampiri yang membuat suara tersebut.

“Apa yang kamu lakukan.” Wajah pemilik toko tersebut sangat marah, Namun pria tidak perduli dan langsung menunjukan sebuah pil pembeku darah milik Aura Tersebut.

BERSAMBUNG>>>

Terpopuler

Comments

Mas Rolis

Mas Rolis

Jozzzzzzzzzzz Gandozzzzzzzzzz Author 👍

2021-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!