Seluruh benua menjadi heboh dengan kabar bahwa raja manusia telah mati.
Banyak sekte tidak menduga Para raja dari benua lain bersatu untuk membunuh raja manusia.
Ada yang bahagia atas kematian raja manusia salah satunya sekte aliran hitam dan ada juga yang sangat marah kepada para raja dari benua lain tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menerima kenyataan.
“Cahaya putih apa itu, Apakah ini yang disebut gerbang menuju neraka?”
Cahaya putih tersebut semakin dekat, Raja manusia merasa takut tentang gerbang tersebut tetapi dia hanya bisa pasrah, tidak ada pilihan selain menerima apapun yang akan terjadi selanjutnya.
“Selamat tuan dan nyonya, Kalian mendapatkan seorang bayi laki-laki yang sehat.” Sebuah suara seorang wanita.
“Apa yang terjadi, Apa aku barisan dilahirkan?.” Raja Manusia masih tidak percaya apa yang terjadi.
“Jadi cahaya putih tadi bukan gerbang menuju neraka, Melainkan dari wanita ini, Ah... Apa yang kupikirkan.”
“Sayang anak kita tampan seperti dirimu.” Raja Manusia masih belum dapat memahami situasi tersebut.
“Siapa dia Seorang perempuan yang memiliki senyum yang lembut, Apakah dia ibuku? .” Raja manusia melihat dua orang yang lagi menatap nya.”
Pria disampingnya apa itu ayahku?.”
Raja Manusia senang sudah di lahir kan kembali tapi tidak menyangka bahwa sekarang Raja Manusia memiliki sebuah keluarga.
Di kehidupan sebelumnya Raja Manusia hanya seorang yatim piatu, Keluarga Raja manusia di kehidupan lalu mati karena desa mereka di serang oleh binatang buas.
”Jika saja, Sewaktu itu aku tidak di Selamatkan oleh mantan kepala sekte, Mungkin saja aku ikut mati diserang binatang buas.” Raja manusia mengingat kembali masa lalunya.
Raja Manusia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, dia sangat bahagia sekarang karena dia memiliki sebuah keluarga.
“Sayang bagaimana kita beri nama anak kita Aura, aku ingin anak kita selalu hidup dengan bahagia.” Seorang perempuan yang lagi menggendong sorang bayi.
”Aura? Hmm.... Nama yang bagus, Yosh putraku mulai sekarang nama kamu Aura.” Menatap putranya dengan sangat bahagia.
“Aura? Nama yang begitu imut untukku ketika bayi, tapi ketika dewasa...... ah sudahlah.” Raja Manusia ingin menolak nama Aura, Namun dia tidak bisa berbuat apapun.
“Ibuku, Lia adalah seorang wanita menawan dan juga seseorang yang baik hati, Sedangkan Ayahku Paul adalah sorang yang bisa diandalkan tapi memiliki sifat kekanak-kanakan.” Aura sangat senang di lahir kan kembali di keluarga biasa dan juga bahagia.
“Sudah Seratus tahun berlalu sejak pertempuran tersebut.” Aura dilahirkan kembali pada tahun 2689.
“Tunggu saja para raja dari benua lain, seperti janjiku dulu akan ku buat kalian merasakan neraka.” Aura memikirkan langkah selanjutnya yang harus di lakukan.
Sudah enam bulan sejak Aura di lahir kan kembai. “Paul, Pastikan kepalanya tidak terbentur.” Lia melihat momen Aura yang sedang melakukan sesuatu.
“Iya, akan ku halangi saja dia agar tidak ke arah rak itu.” Ucap ayahnya Aura.
“Tidak ku sangka ada pencapaian ku yang membuatku senang setelah menjadi Raja manusia, Aku berhasil merangkak.” Aura terus terus merangkak ke arah sebuah cermin besar.
“Lihat Aura sedang memandangi bayangan dirinya sendiri di cermin.” Aura duduk di depan cermin.
“Harus ku akui diriku yang sekarang begitu imut.” Aura melihat dirinya sambil tersenyum.
“Hahaha bersiaplah para gadis, di masa depan bersiaplah untuk jatuh cinta ke padaku.”
“Lihat Paul, Aura.... Begitu imutnya dia.” Lia dan Paul begitu bahagia meliah anak meraka tersenyum.
Sudah satu setengah tahun waktu berjalan dan Aura bukan lagi merangkak melainkan dapat berjalan.
Aura bisa bertahan dengan lancar ketika berada di usia satu tahun, Sekarang umur Aura sudah genap dua tahun, Paul dan Lia tidak menyangka anaknya begitu cerdas.
Biasanya seorang anak bisa berjalan ketika berumur empat belas sampai lima belas bulan yang artinya dua atau tiga bulan lebih cepat dari pada anak umumnya.
Di sebuah ruangan lebih tepatnya ruangan membaca milik ibunya Aura.
“Aku tinggal di sebuah kota yang bernama Kota Awan sebuah kota yang terletak di pinggiran Benua Utara, Yang berarti Ini wilayah kekuasaan si bajingan itu.” Aura sedang membaca buku di ruangan tersebut.
“Ahh disini rupanya kamu.” Lia sedang mencari Aura dan menemukan dia di ruangan membaca.
“Sudahi membaca, Ayo kita makan siang.” Ucap Lia.
“Bentar Bu...” Sebelum Aura menyelesaikan omongannya, tubuh nya sudah di angkat oleh ibunya. “Makan tidak boleh di tunda.” Kata Lia dengan tegas.
Selagi makan Aura memikirkan banyak hal, mulai dari apa yang harus di lakukan selajutnya.
“Sekarang yang terpenting aku harus menjadi kuat, tapi terlalu kuat bisa juga membuat keluargaku dalam bahaya.” Aura harus memikirkan karena jika kekuatannya terlalu kuat mungkin akan berbahaya bagi orang tuanya.
“Tak!” Bunyi suara sendok yang dipukulkan ke meja.
“Aura, Apa yang lagi kamu pikiran.” Lia sadar Aura sedang memikirkan sesuatu Dan Aura langsung tersadar dari lamunannya.”
“Ahh ibu.. tidak ada.” Ucap Aura dengan cepat.
“Jika tidak ada, Makan sekarang jangan sampai makanan itu menjadi dingin.” Lia menatap Aura.
“Ahhh... Baik ibu.” Aura makan dengan cepat.
“Ukh.....Air!” Melihat anak mereka tersedak bukan menolong, Paul dan Lia tertawa melihat tersebut.
“Bu, Aku sudah kenyang.” Aura memindahkan bangku dan melangkah pergi meninggalkan meja makan.
BERSAMBUNG>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Mas Rolis
Top markotop thor 👍
2021-11-15
0