Malamnya aku langsung menghubungi Keenar lewat chat. Aku harus menanyakan keadaan gadis itu. Apakah dia baik-baik saja atau tidak.
"Hai keenar, sudah tidur kah?" Sapa Raihan
"Hai juga kak, belum nih. Masih mikirin kejadian tadi😭" balas Keenar
Raihan yang melihat pesannya dibalas Keenar untuk pertama kalinya, langsung kegirangan.
"Jadi gimana? kamu sudah memutuskan apa yang harus kamu lakukan?" balasku.
"Sudah kak, tapi aku takut Riko akan macam-macam kalau aku mutusin dia"
"Jangan takut , aku akan selalu ada buat kamu" balasku sambil tersenyum setelah melancarkan jurus gombal pertama.
"Tapi aku takut kak, soalnya Riko orangnya nekat" ujar Keenar
"Santai aja, kita liat senekat apa dia. Btw, besok mau aku jemput? besok aku ada kuliah pagi" tawarku memulai pendekatan
"Boleh kak, besok aku juga ada kuliah pagi"
Yess teriakku girang setelah Keenar menerima tawaranku. Pendekatan pertama kita mulai.
Esoknya, pagi-pagi aku sudah ada dirumah Keenar. Pendekatan pertama jangan sampai telat. Catet.
"Maaf kak, agak lama ya nungguin aku? kesiangan tadi" ujar Keenar sambil naik ke jok motorku
"Ah enggak, aku juga baru sampai kok. Santai aja" tukasku
Selama perjalanan kami saling diam. Bingung mau mulai obrolah dari mana, masih canggung juga. Di tengah jalan, ada yang menghadang kami, siapa lagi kalau bukan Riko. Masih marah akibat kejadian kemarin dan sekarang malah melihat Keenar bersamaku.
"Turun lo" bentaknya
Aku turun turun dengan santainy, tapi tidak dengan Keenar, ku lihat dia sedikit gemetar dan pucat melihat Riko.
"Mau apa lagi Riko?" tanya Keenar
"Mau apa lagi? kamu lupa kalo kamu pacar aku. Tapi kenapa mau aja pergi sama dia? dasar murahan."
"Cukup Riko, kamu gak berhak bilang aku murahan, mulai sekarang kita Putus. Aku gak tahan lagi pacaran sama kamu. Kamu gila. Kamu sakit. Mungkin kamu butuh psikiater!!" bentak Keenar dengan berani.
" Putus kamu bilang? sampai kapan pun aku gak bakalan mutusin kamu" tolak Riko.
"Gak, pokokny kita putus. Terserah kamu mau apa enggak, dan jangan ganggu aku lagi. ayo kak, kita jalan." ujar Keenar keukeuh
"Gara-gara laki-laki ini kamu minta putus sama aku? iya!" bentak Riko sambil menunjukku
"Kak Raihan sama sekali gak ada hubungannya sama masalah kita. Ini murni maunya aku. Seharusnya dari 2 tahun lalu, aku minta putus sama kamu. Hubungan kita ini sudah gak sehat. Sudahlah, kita jalan masing-masing aja. Jangan ganggu aku lagi." Jawab Keenar panjang lebar
"Gak bisa, sudah kubilang aku gak mau putus. Kamu harus nurut sama aku" tolak Riko sambil menarik Keenar kasar
"Eh mas jangan kasar gitu dong sama perempuan, ngomong baik-baik kan bisa. Gak perlu pake emosi gitu." tukasku sambil menahan Keenar
"Gak usah ikut campur, ini bukan urusan Lo" jawab Riko sambil tetap menarik Keenar
Keenar tetap bertahan denganku, sampai akhirnya Riko menampar Keenar
"PLAAAKK!! dasar perempun murahan, gak tahu diri"
Aku tak bisa menahan diri melihat Keenar diperlakukan kasar di depanku. Langsung ku tinju wajah si Riko. Riko yang tidak menyangka aku akan memukulnya langsung terjatuh. Langsung ku layangkan tendangan lagi ke tubuhnya. Kalau saja aku tidak ditarik Keenar mungkin aku akan kalap. Orang-orang pun semakin ramai yang menonton kami.
"Gw peringatin lg ya, jangan pernah lagi lo muncul dihadapan Keenar. Atau gw gak akan segan-segan lapor polisi atas tindakan lo tadi sama Keenar. Semua bukti udah di tangan gw. Ngerti lo!!!" ancamku dengan emosi
"Sudah kak, jangan diterusin. Yuk kita pergi aja" ajak Keenar lembut menenangkanku.
Aku langsung menaiki motorku dan pergi dari situ. Selama perjalanan aku dan Keenar diam saja mungkin Keenar masih shock dengan kejadian tadi. Setelah Sampai di parkiran kampus, baru Keenar bicara.
"Kak, makasih udah belain Keenar tadi. Tapi maaf gara-gar Keenar, kakak jadi berantem sama Riko" ujar Keenar pelan sambil menunduk. Melihatnya seperti itu rasanya aku tak tega dan ingin memeluknya.
" Gak apa-apa Keenar, siapapun akan marah jika melihat laki-lakin pengecut yang kasar sama perempuan" balasku lembut
"Tapi Keenar jadi gak enak kak"
"Sudah gak apa-apa. Masuk gih, bentar lagi kelas kamu dimulai" ujarku menenangkan.
Sejak saat itu, aku dan Keenar semakin akrab. Dan beberapa bulan kemudian kami resmi jadian. Riko sejak peristiwa itu sudah tidak pernah muncul lagi. Baguslah, jadi tidak ada penghalang dihubungan kami.
2 tahun kemudian
Seminggu lagi acara wisuda Keenar, aku berniat melamarnya. Hubungan kami semakin dekat dan seperti tak terpisahkan. Orang tua kami pun sudah saling mengenal. Ibuku bahkan sudah mendesakku untuk segera menikahi Keenar, karena pekerjaanku sudah mapan dan ibu juga sudah tidak sabar ingin memiliki cucu.
Seminggu ini aku benar-benar mempersiapkan diri untuk memberi kejutan dengan melamar Keenar setelah acara wisuda. Dari membeli cincin dan merangkai kata-kata agar terlihat romantis seperti di film-film.
Seminggu kemudian
Selesai acara wisuda, Keenar keluar gedung bersama papa dan mamanya. Aku menyambutnya dengan membawakan buket mawar merah dan sekotak cincin. Aku melamarnya di depan papa dan mamanya. Keenar terkejut, terharu sampai menangis melihat aku melamarnya. Karena selama ini aku tidak mengatakan apapun tentang lamaran ini.
"Keenar, selamat ya sekarang sudah jadi sarjana" ucapku tulus sambil memberikan buket mawar merah kesukaannya.
"iya kak, makasih. Kalau gak ada kakak, mama, papa aku juga gak bisa seperti ini" ucap Keenar senang
"uuhmm Keenar, aku mau ngomong sesuatu"
ucapku dengan serius sambil memegang kotak cincin dan membukanya dihadapan Keenar.
"Keenar, maukah kamu menjadi istriku dan ibu dari anak anak-anakku?" lanjutku berusaha romantis. Tapi karena gugup hilang sudah kata-kata mutiara yang sudah seminggu ini ku hafal. Yang teringat hanya kata-kata pasaran seperti itu. Aku merutuki diriku sendiri dalam hati.
Keenar terkejut, terharu dan tidak menyangka aku akan melamarnya. Dengan menangis terharu, dia menerima lamaranku.
"iya kak, Keenar mau jadi istri kak Raihan" jawabnya
Mama dan papanya juga ikut terharu dan bahagia
"Alhamdulillh, akhirnya anak mama dan papa dilamar juga. Selamat ya sayang" ujar mama sambil memeluk Keenar.
"Jaga anak kami ya nak Raihan, kami percaakan anak kami dengan nak Raihan" ujar papa Keenar sambil menepuk bahuku.
"Iya om, saya janji akan menjaga dan membahagiakan Keenar seumur hidup saya" janjiku pada papanya Keenar. Janji yang ternyata akan ku ingkari di kemudian hari.
"oh iy om, insyA Allah minggu depan mama dan papa saya akan kerumah, melamar Keenar secara resmi" lanjutku
"Baiklah, om tunggu" jawab papa Keenar sambil tersenyum.
Seminggu kemudian acara lamaran kami pun berlangsung dengan lancar. Tanggal pernikahan kami pun sudah ditentukan. 3 bulan lagi. 3bulan lagi aku akan resmi menjadi suami dari Keenar. Wanita yang saat ini ku cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Nova Lasari
next
2022-04-15
0
Arlis Setya R
nunggu lanjutannya Thor.
2021-12-14
0