Bab IV : Kehangatan Keluarga

setelah urusan per ikan-ikanan dan mencatat pesanan bibi Z beres. akhirnya Rana bersih-bersih sebelum naik ke rumah. niatnya dia mau langsung masak untuk sarapan, tapi sang kakak mencegah.

"adik, kamu mau ngapain pagi-pagi buta kayak gini di dapur?"

"buat sarapan kak, kakak pasti capek kan jadi biar aku aja yang masak"

"nggak usah dik, karena kalau untuk sarapan orang serumah itu sukanya dengan gado-gado dan kue basah, kecuali kakak iparmu. jadi karena kakak iparmu belum pulang, jadi penghuni yang ada penggemar gado-gado semua🤣🤣🤣"

"baiklah kak, biar nanti saya yang pergi ya"

"baik adik, sekalian kamu antar juga buat sarapan ayah dan emak mu ya!"

"ya kak"

percakapan antara Rana dan sang kakak berakhir. karena waktu mumpung masih jam 03.15 dini hari, lebih baik melanjutkan tidur.

pagi menjelang, sang Surya telah terbit untuk menghangatkan penghuni bumi. dan hampir semua kaum ibu-ibu sudah pada sibuk dengan dunia perdagangannya. ada yang berangkat menuju kota, ada yang hanya berjualan sebatas di desa. silih berganti mereka lalu lalang. kembali lagi ke Rana. setelah dirasa penjual gado-gadonya sudah buka, akhirnya Rana keluar rumah setelah terlebih dahulu membangunkan duo bocil. sepanjang perjalanan Rana selalu bertegur sapa sama para ibu-ibu yang berlalu lalang. sampai akhirnya Rana tiba di tempat tujuan, dia langsung menyebut jumlah pesanannya.

"bi, gado-gadonya 12 bungkus ya, dan kue donat dan bakpaonya masing 10 rb"

"baik kak, ditunggu ya"

setelah 4 bungkus pesanan gado-gadonya selesai, Rana mengambilnya terlebih dahulu untuk diantar ke rumah orang tuanya.

"bi, sementara bibi membungkus sisa pesanan saya, saya antar yang ini dulu ke rumah ayah ya"

"baik kak"

setelah menempuh perjalanan cukup lama dengan berjalan kaki, akhirnya Rana tiba di rumah orang tuanya.

"Assalamualaikum, Yah"

"Waalaikumsalam nak"

"ayah, ini Rana bawain ayah gado-gado buat sarapan, tapi Rana nggak bisa lama-lama yah, karena bibi tempat beli ini tadi masih membungkus pesanan Rana yang lain. dan maaf yah, Rana kayaknya masih bakalan nginap di rumah kakak, yah"

"nggak apa-apa nak, ayah tahu pasti kamu nggak tegah kan ninggalin kakakmu yang sudah pasti sibuk mempacking ikan yang akan dikirim ke pengepul di kota"

"ya yah, dan itu titip kakak sebenarnya yah"

"ayah tahu nak, karena saat kamu di desa A saja kakakmu tetap nganter sarapan atau kuelah ke sini. kalau nggak sempat pasti keponakanmu yang nganter"

"ya yah. ya udah ya ayah. Rana balik dulu, kasihan duo bocil harus sarapan dulu sebelum ke sekolah"

"baiklah nak, titip salam sama bibi dan kakakmu ya"

"ya yah"

akhirnya Rana kembali berjalan menuju ke tempat pesanan gado-gadonya, setelah mengambil pesanan dan membayarnya. Rana melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah. bertepatan saat dia tiba dirumah, Rana melihat box ikan sudah selesai dipacking dan sudah siap diangkut ke atas kendaraan umum untuk dikirim ke kota.

Rana naik kerumah dan dilihat emak dan kakaknya sudah bangun.

"emak, kakak, sarapan dulu ya, itu Rana sudah beli gado-gadonya. emak mau minum teh atau kopi?"

"kopi aja nak"

"kalau kakak?"

"kakak juga kopi"

"baiklah"

dan Rana pun berlalu ke dapur untuk membuat kopi sekalian mengambil piring dan sendok.

sambil menunggu airnya Mateng, Rana membawa keluar piring dan sendok terlebih dahulu. dan dia kembali ke dapur untuk membuat kopi pesanan emak dan kakaknya. dan tidak lupa susu untuk kedua keponakan Badungnya itu.

"emak, kakak, ini kopinya"

"makasi nak"

"makasi dik"

(secara bersamaan)

"emak, bocil satunya mana?"

"ke rumah depan nak, nganter gado-gado buat paman dan bibiku juga"

"oh"

"kamu nggak sarapan, nak"

"nanti aja emak berangan kakak aja"

"baiklah"

setelah sarapan, emak dan kakak laki-lakinya kembali ke aktivitas masing-masing. si emak sibuk dengan rajutan jalanya, dan si kakak laki-laki sibuk dengan pembuatan kapal nelayannya.

setelah kedua orang itu ninggalin rumah, baru sang kakak naik ke rumah karena acara packing ikannya suda selesai dengan bertepatan si bocil satu baru nyampai rumah.

"onty ana, gado-gado saya mana?"

"dimeja ruang tamu nak"

"baik onty"

"eh, kamu nggak pakai piring"

"nggak onty, cuman pakai sendok aja"

"eh, kamu mau kemana, nggak makan dulu"

"makan onty, cuman saya kalau sarapan sukanya di teras sambil nikmati pemandangan air laut yang lagi pasang onty"

"oh"

percakapan basa-basi dipagi hari antara bibi dan keponakan sudah berakhir dengan si keponakan berangkat ke sekolahnya.

skip

waktu siang telah tiba. waktunya si bocil and the gengs pulang dari sekolah.

"Assalamualaikum emak, nenek, onty. orang jahil baru nyampai"

"waalaikumsalam"

dan ketika si duo bocil telah berlalu ke kamar untuk ganti baju. Rana sempat menanyakan ke sang kakak, duo bocil pulang sekolah langsung makan atau tidur.

"kak, duo bocil biasa langsung makan atau tidur dulu?"

"kamu tenang aja dik, kalau keponakanmu itu lapar mereka akan ambil sendiri kok, tapi biasanya mereka tidur dulu setelah pulang sekolah. bangun tidur nanti baru mereka makan. jadi nggak usah dikhawatirkan"

"baik kak"

"sana lebih baik kamu tidur siang deh, lagian Heru juga sudah berangkat melaut palingan juga bulan depan baru balik"

"heheheh.... ya kak. aku tidur dulu"

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

iklan☝👍like, moga lancar novelnya dan💪semangat berkarya tulis.

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Perjalanan Awal
2 Bab II : Ke Rumah Bibi
3 Bab III : Keindahan Malam
4 Bab IV : Kehangatan Keluarga
5 Bab V : Tidak Sengaja Bertemu
6 Bab VI : Mulai Ada Rasa
7 Bab VII : Merasa Kehilangan
8 Bab VIII : Hari Bahagia
9 Bab IX : Awal Kehidupan Baru
10 Bab X : Ketika Cinta Sudah Bersemi
11 Bab XI : Kabar Bahagia
12 XII : Semua Keluarga Ikut Bersuka Cita
13 XIII : Indahnya Kebersamaan Keluarga
14 Bab XVI : Curhatan Hati Rana (1)
15 Bab XV : Curhatan Hati Rana (2)
16 Bab XVI : Kepulangan Rama dari Melaut
17 Bab XVII : Melepas Rindu
18 Bab XVIII : Bunga Yang Bermekaran (1)
19 Bab XIX : Bunga Yang Bermekaran (2)
20 Bab XX : Makan Siang di Rumah Kakak Sepupu
21 Bab XXI : Acara 4 Bulanan
22 Bab XXII : Kembali LDR-an
23 Bab XXIII : Hari Menyenangkan Untuk Rana
24 XXIV : Acara 7 Bulan Kehamilan Rana
25 Bab XXV : Kontraksi
26 Bab XXVI : Melahirkan
27 Bab XXVII : Rana Pulang Dari Rumah Sakit
28 Bab XXVIII : Welcome Baby Boy Raka
29 Bab XXIX : Akhirnya Duo Bocil Lucnut Jatuh Sakit (1)
30 Bab XXX : Akhirnya Duo Bocil Lucnut Jatuh Sakit (2)
31 Bab XXXI : Asyik Duo Bocil Sudah Ceria Kembali
32 Bab XXXII : Menegangkan
33 Bab XXXIII : Efek Jerah Untuk Para Maling
34 Bab XXXIV : Cie Baby Raka Sudah 40 Hari
35 Bab XXXV : Baby Raka Ditinggal Untuk Pertama Kali
36 Bab XXXVI : Tragis Banget Nasih Rana Dalam Permainan Kartu Malam Ini
37 Bab XXXVII : Rana Kalah Taruhan
38 Bab XXXVIII : Masih Perkara Taruhan
39 Bab XXXIX : Akhir Bocil Kecil Yang Keluar Sebagai Pemenang
40 Bab XL : Kulkas atau Sepeda Yah? Atau Bahkan Keduanya?
41 Bab XLI : Jalan-Jalan ke Kota
42 Bab XLII : Yeay Baby Raka Hadiah
43 Bab XLIII : Kembali Menabung
44 Bab XLIV : Honeymoon Kecil-Kecilan Ala Rama Dan Rana (1)
45 Bab XLV : Honeymoon Kecil-Kecilan Ala Rama Dan Rana (2)
46 Bab XLVI : Perfect Honeymoon
47 Bab XLVII : Misi Berhasil
48 Bab XLVIII : Baby Raka Tidak Rewel
49 Bab XLIX : Awas Ada Babi Ngepet
50 Bab L : Bersiap-Siap Balik Ke Kampung
51 Bab LI : Melepas Rindu (1)
52 Bab LII : Melepas Rindu (2)
53 Bab LIII : Enam Bulan Berlalu
54 Bab LIV : Hadiah Burung Beo Dari Calon Camer
55 Bab LV : Kabar Yang Menghebohkan Jagad Perjulidan Netijen
56 Bab LVI : Tragedi Yang Mencekam (1)
57 Bab LVII : Tragedi Yang Mencekam (2)
58 Bab LVIII : Titik Terang Dari Kasus Tragedi Mencekam Itu
59 Bab LIX : Aduh! Si Bayi Gemoy Jatuh Dari Teras Rumah
60 Bab LX : Sikap Rana Yang Aneh
61 Bab LXI : Kesabaran Rama Diuji
62 Bab LXII : Pertengkaran Love Bird
63 Bab LXIII : Pisah Ranjang
64 Bab LXIV : Penyesalan Rama
65 Bab LXV : Diujung Tanduk Perpisahan
66 Bab LXVI : Masih Dalam Situasi Yang Sama
67 Bab LXVII : Keluarga Sudah Mengetahui Masalah Keduanya
68 Bab LXVIII : Keputusan
69 Bab LXIX : Kembali Mesra
70 Bab LXX : Detik-Detik Terakhir Penghujung Ramadhan
71 Bab LXXI : Tradisi di H-1 Lebaran
72 Bab LXXII : Lebaran Tiba (1)
73 Bab LXXIII : Lebaran Tiba (2)
74 Bab LXXIV : Lebaran Tiba (3)
75 Bab LXXV : Mpasi Pertamanya Baby Rafa
76 Bab LXXVI : Pertemuan Dua Saudara
77 Bab LXXVII : Gosip Unfaedah Dua Bersaudara
78 Bab LXXVIII : Pertemuan Keluarga Untuk Rencana Pernikahan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab I : Perjalanan Awal
2
Bab II : Ke Rumah Bibi
3
Bab III : Keindahan Malam
4
Bab IV : Kehangatan Keluarga
5
Bab V : Tidak Sengaja Bertemu
6
Bab VI : Mulai Ada Rasa
7
Bab VII : Merasa Kehilangan
8
Bab VIII : Hari Bahagia
9
Bab IX : Awal Kehidupan Baru
10
Bab X : Ketika Cinta Sudah Bersemi
11
Bab XI : Kabar Bahagia
12
XII : Semua Keluarga Ikut Bersuka Cita
13
XIII : Indahnya Kebersamaan Keluarga
14
Bab XVI : Curhatan Hati Rana (1)
15
Bab XV : Curhatan Hati Rana (2)
16
Bab XVI : Kepulangan Rama dari Melaut
17
Bab XVII : Melepas Rindu
18
Bab XVIII : Bunga Yang Bermekaran (1)
19
Bab XIX : Bunga Yang Bermekaran (2)
20
Bab XX : Makan Siang di Rumah Kakak Sepupu
21
Bab XXI : Acara 4 Bulanan
22
Bab XXII : Kembali LDR-an
23
Bab XXIII : Hari Menyenangkan Untuk Rana
24
XXIV : Acara 7 Bulan Kehamilan Rana
25
Bab XXV : Kontraksi
26
Bab XXVI : Melahirkan
27
Bab XXVII : Rana Pulang Dari Rumah Sakit
28
Bab XXVIII : Welcome Baby Boy Raka
29
Bab XXIX : Akhirnya Duo Bocil Lucnut Jatuh Sakit (1)
30
Bab XXX : Akhirnya Duo Bocil Lucnut Jatuh Sakit (2)
31
Bab XXXI : Asyik Duo Bocil Sudah Ceria Kembali
32
Bab XXXII : Menegangkan
33
Bab XXXIII : Efek Jerah Untuk Para Maling
34
Bab XXXIV : Cie Baby Raka Sudah 40 Hari
35
Bab XXXV : Baby Raka Ditinggal Untuk Pertama Kali
36
Bab XXXVI : Tragis Banget Nasih Rana Dalam Permainan Kartu Malam Ini
37
Bab XXXVII : Rana Kalah Taruhan
38
Bab XXXVIII : Masih Perkara Taruhan
39
Bab XXXIX : Akhir Bocil Kecil Yang Keluar Sebagai Pemenang
40
Bab XL : Kulkas atau Sepeda Yah? Atau Bahkan Keduanya?
41
Bab XLI : Jalan-Jalan ke Kota
42
Bab XLII : Yeay Baby Raka Hadiah
43
Bab XLIII : Kembali Menabung
44
Bab XLIV : Honeymoon Kecil-Kecilan Ala Rama Dan Rana (1)
45
Bab XLV : Honeymoon Kecil-Kecilan Ala Rama Dan Rana (2)
46
Bab XLVI : Perfect Honeymoon
47
Bab XLVII : Misi Berhasil
48
Bab XLVIII : Baby Raka Tidak Rewel
49
Bab XLIX : Awas Ada Babi Ngepet
50
Bab L : Bersiap-Siap Balik Ke Kampung
51
Bab LI : Melepas Rindu (1)
52
Bab LII : Melepas Rindu (2)
53
Bab LIII : Enam Bulan Berlalu
54
Bab LIV : Hadiah Burung Beo Dari Calon Camer
55
Bab LV : Kabar Yang Menghebohkan Jagad Perjulidan Netijen
56
Bab LVI : Tragedi Yang Mencekam (1)
57
Bab LVII : Tragedi Yang Mencekam (2)
58
Bab LVIII : Titik Terang Dari Kasus Tragedi Mencekam Itu
59
Bab LIX : Aduh! Si Bayi Gemoy Jatuh Dari Teras Rumah
60
Bab LX : Sikap Rana Yang Aneh
61
Bab LXI : Kesabaran Rama Diuji
62
Bab LXII : Pertengkaran Love Bird
63
Bab LXIII : Pisah Ranjang
64
Bab LXIV : Penyesalan Rama
65
Bab LXV : Diujung Tanduk Perpisahan
66
Bab LXVI : Masih Dalam Situasi Yang Sama
67
Bab LXVII : Keluarga Sudah Mengetahui Masalah Keduanya
68
Bab LXVIII : Keputusan
69
Bab LXIX : Kembali Mesra
70
Bab LXX : Detik-Detik Terakhir Penghujung Ramadhan
71
Bab LXXI : Tradisi di H-1 Lebaran
72
Bab LXXII : Lebaran Tiba (1)
73
Bab LXXIII : Lebaran Tiba (2)
74
Bab LXXIV : Lebaran Tiba (3)
75
Bab LXXV : Mpasi Pertamanya Baby Rafa
76
Bab LXXVI : Pertemuan Dua Saudara
77
Bab LXXVII : Gosip Unfaedah Dua Bersaudara
78
Bab LXXVIII : Pertemuan Keluarga Untuk Rencana Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!