Mawar diam di dalam kamar setelah pulang dari tokonya,semua urusan rumah sudah ia selesaikan,ia tak berani bertatap muka dengan mertuanya,Bu Winar seperti orang lain sekarang.
Mawar hanya menunggu Mas Adi'nya pulang didalam kamar,sejak tadi ia tak keluar karena mertuanya hari ini tak pergi kumpulan dengan teman-temannya seperti biasa.
Sebenarnya ia mendengar suara motor Mas Adi yang parkir dihalaman namun Mawar menghentikan langkahnya saat mendengar mertuanya itu teriak-teriak meminta Mas Adi menikah lagi.
Mawar menangis bersandar pada pintu kamarnya,sakit sekali rasanya...ditepuk dadanya berulangkali berharap rasa sesak didadanya mulai membaik.
Setelah mendengar langkah kaki yang mendekat,mawar segera mengusap air matanya,Mas Adi membuka pintu kamar dilihatnya Mawar yang tersenyum kepadanya.
"Mas sudah pulang..?",Mawar meletakan tas kerja milik suaminya diatas meja ,Adi diam melihat Mawar yang tersenyum namun matanya terlihat merah dan sedikit sembab,diraihnya tubuh Mawar dipeluknya wanita itu.
"Maafkan mama...dia mungkin masih syok,nanti juga mama bisa ngerti,sabar ya...",Mawar mengangguk dalam pelukan suaminya itu,ya mungkin saja perkataan Mas Adi benar,Bu Winar tidak mungkin berubah menjadi jahat,beliau adalah orang yang lembut seperti yang Mawar tahu.
"Iya mas aku tahu...",ucapnya lirih.
"Yaudah ayo makan dulu mas,aku udah masak ikan goreng kesukaan mas",mendongak melihat wajah suaminya.
"Baiklah ayo..",mereka berdua keluar kamar bersama,dilihatnya Bu Winar sudah tidak ada dirumah,mungkin pergi kerumah temannya.
Bu Winar memang selalu begitu,beliau jarang sekali dirumah,setiap hari ia akan pergi ke arisan atau sekedar berkumpul dengan teman-temannya,padahal keuangan mereka saja masih jauh dari kata pas,namun Bu Winar tak mau tahu,Mawar tetap diam saja lagi pula ia juga masih bisa membantu Mas Adi dengan hasil dari tokonya.
Sore harinya Mawar izin kepada Mas Adi akan pergi ke toko dan pulang sedikit malam,awalnya Mas Adi memaksa akan mengantar dan menunggunya namun Mawar tahu Mas Adi juga masih sibuk dengan pekerjaannya jadi Mawar menolaknya.
Hari ini akhir bulan jadi ia harus merekap semua pemasukan dan pengeluaran bersama dengan pegawainya,pasti pegawainya semangat sekali hari ini karena akan gajian.
Membayangkan wajah pegawainya ia jadi tambah semangat,Mawar tak mau hidup dengan kesedihan terus,setidaknya Mas Adi suaminya mendukung dan selalu ada disampingnya.
Mawar sampai ke toko langsung disambut senyuman oleh 2 pegawainya,langsung saja mereka beberes toko dan menutupnya,di dalam toko Mawar menghitung omsetnya bulan ini dan menggaji dengan jumlah yang sudah ditentukan.
"Ini bonus kalian",Mawar memberikan 2 lembar uang ratusan.
"Eh Bu nggak usah,gaji kami juga udah banyak kok",Anya salah satu pegawai pertama Mawar menolak dengan halus.
"Nggak papa,bulan ini omsetnya naik drastis ,ibu yang berterimakasih sama kalian yang udah kerja keras".
"Waah makasih ya bu..mudah-mudahan ibu selalu bahagia",doa Anya pada bosnya itu.
Mendengar itu Mawar tertawa,karyawannya satu ini adalah karyawan pertama Mawar,Anya juga gadis yatim piatu seperti dirinya,namun Anya bukan dari panti melainkan ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan,mereka bertemu saat Mawar melihat Anya mengemis di jalanan dan merekrutnya.
"Haha..amiin..sekarang kalian boleh pulang",setelah itu pegawainya pulang,Mawar masih diam didalam toko,dilihatnya toko yang selama ini membantu hidupnya.
Lama Mawar merenung,ia jadi teriniat masalalu'nya..
Dulu ia tinggal dipanti hingga lulus SMP, ia keluar dari panti karena keinginannya sendiri demi bisa melanjutkan pendidikan SMA ,sekolah yang menerima beasiswa jaraknya jauh sehingga ia harus berani melangkah ,setelahnya ia mencari kost dengan sedikit uang yang diberikan oleh ibu panti.
Ia mencari pekerjaan serabutan seperti pencuci piring di warung makan ataupun sebagai buruh cuci diusianya yang masih sangat muda,itu semua demi bisa membiayai hidupnya sendiri,terkadang ia akan menangis sendiri di dalam kost berukuran kecil merenungi jalan hidupnya yang terasa begitu berat,hidup tanpa orang tua dan serba kekurangan,namun Mawar tetap semangat dan bersyukur.
Di SMA dirinya merasa sangat bahagia,ia mempunyai banyak teman dan merasa disenangi banyak orang,saat disekolah dirinya lupa dengan kepahitan hidup yang dialaminya,Mawar merasa seperti orang normal lainnya.
Meskipun Mawar orang yang polos namun dirinya juga tidak bodoh,dia tahu banyak teman lelakinya yang suka padanya,bahkan banyak pula yang mengutarakan rasa sukanya langsung padanya.
Di sekolah SMA ia terkenal menjadi primadona sekolah,meskipun dirinya orang tak mampu namun semua itu tertutupi dengan kecantikan dan kecerdasannya.
Mawar juga orang yang pandai bergaul,bahkan ia mempunyai banyak teman kakak kelas tak terkecuali Adi,mereka kenal karena berada dalam 1 organisasi kesiswaan (OSIS).
Adi dulunya merupakan ketua OSIS saat itu ,ia juga banyak di idolakan oleh siswi lainnya,meskipun merasa ada kekaguman di hati Mawar,namun itu hanya sebuah rasa kagum karena wajah Adi memanglah tampan,apalagi dirinya seorang pria yang rajin.
Berbeda dengan Adi,dari dulu bahkan dirinya sudah mengagumi Mawar,seorang gadis yang digadang-gadang paling cantik disekolahnya dan juga mendapat beasiswa penuh karena kecerdasannya,sebenarnya ia dulu juga sudah menyukai Mawar,namun dirinya tak berani mengungkapkannya.
Mawar tidak pernah berhubungan dengan lelaki manapun selama sekolahnya,ia hanya ingin fokus dalam pendidikannya,baginya bersekolah dan bekerja saja sudah cukup berat baginya,ia tak punya waktu untuk menjalin hubungan.
Banyak lelaki yang mengejarnya bahkan sampai ia lulus SMA namun dirinya tak ada niatan untuk berpacaran terlebih dahulu,sampai akhirnya Mawar mencoba mendaftar kuliah dengan jalur bidikmisi,dan ternyata ia bisa kuliah di salah satu Universitas ternama,ia bersekolah sembari melakukan kerja part time disebuah toko roti yang terkenal,gajinya pun tinggi sehingga ia bisa menjalani kehidupan kuliahnya dengan sedikit kemudahan.
Di masa kuliahpun sama,dirinya juga sangat populer dikalangan para lelaki,dirinya bahkan menjadi incaran para tuan muda dan dosen-dosen muda,pernah 2 kali Ia mencoba berpacaran dengan salah satu lelaki yang mengerjarnya ,namanya Adnan dia adalah salah satu kakak tingkatnya.
Adnan termasuk juga orang yang kaya namun hubungan mereka bertahan hanya dalam 6 bulan saja,Mawar tak mampu mengimbangi kepribadian Adnan yang suka berjalan-jalan ria sekedar menghamburkan uang.
Berbeda dengannya yang harus mencari uang dengan susah payah agar mampu bertahan hidup,dirinya juga merasa terkucilkan saat berada dilingkungan Adnan yang sangat berbeda dengannya.
Setelah Mawar putus dari Adnan,banyak lelaki kaya yang menghampirinya namun dirinya seperti enggan untuk berhubungan dengan orang yang tak sepadan dengannya,mereka hanya ingin bermain dengannya namun tidak seorangpun yang mengajaknya berbicara serius.
Sejak saat itu Mawar seperti malas untuk berhubungan dengan seorang pria,sampai akhirnya ia bertemu dengan Adi ditoko roti tempat kerja part time.
Mungkin karena pernah dekat di SMA dulu Mawar merasa nyaman di dekat Adi,bahkan Adi sudah bekerja menjadi guru meskipun hanya sebagai guru honorer,dia merasa takjub dengan kegigihan Adi. Mulai saat itu ia juga sudah jatuh cinta pada Adi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
semoga Adi tidak berubah pikiran.
2023-03-15
0
Kar Genjreng
sebenernya anak kuliahan juga..
ah bila sampai bu Minar melepaskan Mawar 🌹🌹..mungkin hidup mawar akan lebih harum... bagaikan bunga mawar..
pasti Adi lama kelamaan akan..menurut kepada mamanya karena tidak mau dosa mlawan ortunya.😭😭😭😭
2022-10-25
1
Tiktik
ceritanya bagus,kalo baca jadi dapet feelnya
2022-01-24
1