“Oke, Ibunda. Aku permisi dulu untuk pergi ke sekolah, ya.” Elena melepaskan pelukannya dan mundur beberapa langkah.
“Ya. Berhati-hatilah selama perjalanan, jangan sampai membunuh bandit, lebih baik kalau kamu menangkapnya hidup-hidup dan menjualnya.” Yovanca menunjukkan wajahnya dengan senyuman cerah sampai dia mengingat, “Oh, benar juga. Apa kamu tidak ingin menyapa ayahmu?”
“Tidak perlu.” Elena menunjukkan telapak tangan kanannya, lalu mengatakan, ”Aku rasa beliau sedang sibuk mengurus beberapa hal terkait pasukan di tempat ini, jadi lebih baik jika aku tidak mengganggunya hanya untuk masalah kecil seperti ini.” Dalam benaknya, ‘Aku kurang akrab dengan ayah, aku tidak ingin menemuinya….’
“Begitu ya? Sayang sekali, aku pikir dia akan suka melihat putrinya sebelum akan berangkat ke sekolah.” Yovanca memandang ke langit dengan satu jari telunjuknya memegangi pipinya.
“Aku pergi dulu.” Elena berbalik dan mengucapkan, “Ayo kita berangkat, Noctis! Kita akan menjadi pasangan (Spirit dan Kontraktor) dengan hubungan kontrak di antara kita!”
“Jangan mengatakan itu dengan percaya diri. Lagi pula, kita bukan pasangan (kekasih) dan tidak memiliki kontrak (kontrak pernikahan) semacam itu!” teriak Noctis dengan tidak terima.
*Cring!*
Cahaya putih menyelimuti tubuh Elena sebelum dia akhirnya menghilang dengan bergerak dalam kecepatan 99.99999% kecepatan cahaya. Ini merupakan teknik Teleportasi yang dimilikinya, yang merupakan salah satu dari banyaknya kemampuan Elena sebagai seorang cenayang. Kemampuan ini memberikan mobilitas yang sangat tinggi pada penggunanya, dan pastinya orang yang memiliki ini mendapatkan banyak keuntungan saat bertarung, entah untuk melarikan diri atau serangan menyelinap.
Yovanca dan Ruin menatap heran Noctis, kemudian Ruin bertanya, “Kenapa kamu masih di sini, Noctis-sensei?”
“Hmm? Bukankah itu sudah jelas? Orang yang bersekolah adalah Elena, lalu kenapa aku harus ikut dengannya?” Noctis mengangkat bahunya, mempertanyakan argumennya pada mereka. “Aku sama sekali tidak memiliki keperluan di sana dan hanya akan menjadi obat nyamuk. Justru kalau aku tetap berada di dekatnya untuk waktu yang lama, Gadis Kecil itu malah akan mempermainkanku dan membuat beberapa hal menjadi lebih runyam, dengan hasil akhir menyuruh aku untuk bertanggung jawab.”
“Elenaku bukan orang yang seperti itu!” Yovanca berteriak pada Noctis sambil mengepalkan tangannya. “Dulu, dia pernah memecahkan sebuah vas bunga dan menggantinya dengan membeli baru menggunakan uang tabungannya sendiri. Aku sangat tahu kalau dia bukan orang yang seperti itu!”
“Ah! Aku masih sangat ingat dengan itu.” Noctis mengangguk dan mengkonfirmasi kebenaran kata-kata Yovanca. “Tapi, aku adalah orang yang membuka portal ke dunia lain dan meminjamkan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) padanya, dengan pertukaran dia memberikan beberapa koin emas padaku. Dan ngomong-ngomong, biaya membuka portal ke dunia lain jauh lebih mahal dari pada vas bunganya!”
“Oh, begitu ya.” Setelah mengetahui ini, Yovanca lagi-lagi tersenyum dan mengatakan, “Kamu memang calon menantu yang sangat baik, ya, Noctis.”
“Lolicon,” kata Ruin sambil menatap sinis pada Noctis.
“Aku bukan “lolicon”!” Noctis melipat tangannya dengan wajahnya yang memerah. “Lagian, siapa juga yang membuat skandal pernikahan ini?” Noctis mengalihkan matanya untuk memandang ke arah lain, namun sangat jelas bila saat ini dia sedang tersipu malu.
“Hahaha, kamu sangat imut, ya, Noctis. Aku sangat yakin akan memiliki cucu yang imut jika kamu menikah dengan Putriku Elena.” Yovanca tertawa dengan riangan atas reaksi Noctis ini.
Noctis melirikkan matanya pada Yovanca dan mengatakan, “Pertama yang harus kamu ketahui, usiaku saat ini jauh lebih tua darimu. Apa kamu ingin membuat sinetron “Menantuku Jauh Lebih Tua Dariku”?”
“Yap! Aku rasa itu akan bagus!” Senyuman yang sangat cerah dapat terlihat dengan sangat jelas pada wajah Yovanca dengan mata yang berbinar.
“Tch!” Noctis mendecih. “Aku akan pergi ke tempat Gadis Kecil itu berada, aku khawatir dia akan mengubah seluruh ibu kota menjadi lautan api saat aku tidak ada.”
•••••
*Cring!*
Cahaya putih yang tak lain lagi merupakan Elena jatuh di ibu kota, lebih tepatnya di depan gerbang akademi.
Suasana di sini ramai dengan banyak murid yang sedang pergi masuk ke dalam akademi dan cahaya putih yang dihasilkan Elena sempat membuat mereka tercengang selama beberapa detik. Namun setelah mereka tahu jika itu adalah Elena, mereka kembali ke kegiatan masing-masing, mengabaikan cara datang Elena yang cukup menghebohkan, dan menghapusnya dalam ingatan mereka.
“Seperti yang diharapkan dengan hari pertama masuk sekolah. Aku yakin beberapa di antara mereka memiliki semangat tinggi dalam menimba ilmu, yang sangat berbeda denganku yang merasa malas dan ingin pulang. Aku dapat melihat ini dari tas yang mereka bawa,” gumam Elena sebelum dia mengabaikan mereka semua dan mulai berjalan masuk.
Di dalam akademi, dia maju menuju ke mading (majalah dinding) dan melihat-lihat informasi mengenai berapa banyak nilai rata-rata murid ketika mereka berhasil menyelesaikan ujian masuk. Dengan melihat rata-rata nilai yang ada, dia dapat memperkirakan seberapa tinggi kepintaran murid lain selain dirinya. Ini akan menjadi informasi yang penting jika Elena ingin mendapatkan peringkat atas, namun sayangnya dia tidak memiliki sedikitpun ketertarikan untuk mendapatkan peringkat atas.
‘Hah, yang merepotkan dari dunia ini adalah teknologinya yang sangat terbelakang. Saking terbelakangnya, kertas masih belum ditemukan di dunia ini dan tulis-menulis masih dilakukan di atas perkamen. Selain tidak nyaman ketika menulis di atasnya, harga perkamen termasuk mahal dan rakyat jelata kesulitan membelinya, yang berdampak pada banyaknya penderita buta huruf. Menurut survey yang dilakukan Noctis sembilan belas tahun yang lalu karena bosan, 40% orang di kerajaan ini buta huruf.’
‘Aku sama sekali tidak terbiasa dengan itu dan ingin mengambil sesuatu yang mudah, praktis, dan murah. Maka dari itu, aku pergi ke dunia modern dan membeli beberapa buku, pena, serta beberapa alat tulis lainnya yang dapat memudahkan aku dalam memulai kegiatan belajar. Aku memang tidak memiliki uang di dunia modern, tapi saldo dalam ATM Noctis lumayan banyak dan bisa kugunakan semauku.’
Mata Elena mengarah ke mading dan mencari-cari siapa yang mendapatkan peringkat tertinggi dan terendah. Dia sudah memiliki gambaran kasar tentang siapa yang menduduki kedua peringkat tersebut, namun dia ingin memastikan secara langsung, apakah tebakannya ini benar atau salah. Bukankah tidak baik menyimpulkan semuanya hanya dari dugaan pribadi.
‘Yap, sesuai prediksiku. Dia benar-benar mendapatkan peringkat pertama dari banyaknya semua orang di sini, sedangkan pasangannya mendapatkan posisi terbawah dari semua peserta yang ada. Mereka berdua seharusnya tidak masuk ke tempat ini karena bukan merupakan bangsawan, namun keberadaan dari mereka berdua adalah sesuatu yang cukup unik, sehingga Raja secara pribadi memberikan kesempatan pada mereka berdua.’
Tiba-tiba, pandangan mata Elena menjadi gelap dan dia tidak dapat melihat pemandangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
~≈Prince of ice≈~
Red = Aki
moon = Tsuki
Ini penulisnya pasti keinspirasi dari Akatsuki.
2021-10-19
2
~≈Prince of ice≈~
Apa anak perempuan lebih dekat dengan ibunya, ya?
2021-10-19
0