Awal Kerjasama

"Meeting dimana, Ted?" tanya Raka pagi itu.

"Di restoran daerah Jakarta Pusat," jawab Teddy merapikan design gambarnya.

"Bagian keuangan udah lo bilang tentang dana yang kemarin bisa di cairkan?" Raka menarik kursi kerjanya.

"Udah lah, kalo belum mereka gak gajian hari ini, by the way lo gak mau nyari ruko lain apa buat kantor kita?"

"Kenapa emang?"

"Ya gak kenapa-kenapa sih, cuma kayaknya semakin besar usaha lo, lo juga butuh tempat yang bisa menarik customer untuk datang ke perusahaan ini."

"Rencana gue sih, sebenarnya mau sewa satu lantai gedung di daerah Kuningan."

"Buset ... gak kira-kira lo Ka, mahal bro."

"Lah, lo bilang tadi buat menarik customer, gue mau di sana lo kaget." Raka membenarkan kacamatanya.

"Lo kudu pacaran sama anak pengusaha yang lebih kaya dari lo, Ka."

"Mulai si syaiton, racun banget lo," ujar Raka melempar bulpoin ke arah Teddy.

"Dih, gue serius ... lo masih ngarepin si Putri Ningrat? mana tau dia udah ada pengganti lo," ujar Teddy melempar kembali bulpoin itu ke arah Raka.

"Jenna namanya, gak secepat itu Jenna berpaling, gue pacaran dua tahun sama dia ... gak mungkin dia berpaling gitu aja."

"Kata lo ... kata dia nggak bro, laki bukan lo doang, satu bulan bisa merubah waktu dua tahun lo mengenal dia, percaya sama gue."

"Bisa aja lo," ujar Raka yang diam-diam memikirkan perkataan Teddy.

"Bisalah ... jangan lupa, gue lebih ganteng dari lo, Ka."

"Dih, apa hubungannya." Raka terkekeh.

"Gue tinggal ya ... mau nemuin Melly, anak keuangan itu ternyata manis juga. Jangan lupa jam 11 kita jalan," ujar Teddy lagi meninggalkan Raka seorang diri di ruangannya.

*****

Tepat pukul setengah 12 siang, Raka dan Teddy sudah sampai di sebuah restoran bergaya western. Menurut Teddy, ini adalah salah satu restoran keluarga dari Langit Kelana, pemimpin perusahaan yang bekerjasama dengan mereka saat ini.

"Emang kaya tujuh turunan kayaknya Bapak Langit itu ya," bisik Teddy.

"Hush, lo bisa nggak sih, nggak norak." Raka menjauhkan tubuhnya dari Teddy.

"Dengar-dengar lagi, Ka ... dia punya anak perempuan, cantik Ka."

"Terus kenapa?"

"Nah itu, kayak yang gue bilang tadi pagi," ujar Teddy.

"Emang syaiton, pikiran lo nggak jauh dari perempuan."

"Baek-baek lo kalo naksir, gue sumpahin lo bucin."

"Sumpahin aja, cinta gue masih buat Jenna."

"Hhmm, Putri Ningrat dengan segala pesonanya."

Raka dan Teddy mendadak hening ketika Langit beserta anaknya bernama Kalla, menghampiri mereka.

"Sudah menunggu lama?" tanya Langit.

"Belum, Pak ... baru saja," jawab Raka mengulurkan tangan pada Langit dan Kalla.

"Maaf telat, saya harus menjemput istri dan putri saya di bandara terlebih dahulu. Family first, istri saya suka ngambek kalo bukan saya yang menjemput dia dari luar kota," ujar Langit duduk di hadapan Raka.

Raka hanya tersenyum, terlintas di benak Raka begitu harmonisnya keluarga dari pemimpin perusahaan itu, terlihat bagaimana dia memperlakukan istri beserta anaknya.

"Saya bisa lihat gambar untuk rest area nya?" tanya Kalla.

Teddy mengeluarkan gambar design dari drafting tube miliknya. Selain pengerjaan tol yang di minta perusahaan Langit, Raka juga diminta untuk menggambarkan design salah satu rest area yang sekaligus di rancang seperti Mall di sisi jalan tol sepanjang pulau Jawa.

"Kalau sesuai RAB yang Mas Raka kasih ke saya kemarin, yakin pengerjaannya delapan sampai sepuluh bulan? kok saya ragu ya," ujar Langit.

"Ada beberapa hal yang harus anak muda tau tentang menentukan biaya anggaran yang dibutuhkan lebih kurang sampai dengan proyek selesai. Bukan mark up harga ya tapi rencana biaya yang harus di lebihkan." Langit memberikan pengarahan.

Berkecimpung di dunia kontruksi hampir 30 tahun membuat nama Langit Kelana di kenal sebagai perusahaan konstruksi terbaik di Indonesia.

"Baik, Pak ... saya akan perbaiki lagi," ujar Raka.

"Tapi saya suka design kamu," ujar Langit lagi."Bukan begitu, Kal?" tanyanya pada Kalla.

"Kalo untuk design aku suka, cuma ada beberapa yang harus di ubah, hanya sedikit kok, untuk lebih detailnya Anda saya tunggu di kantor besok, gimana? akan lebih mudah jika ada alat ya kan?" Kalla tersenyum.

"Kami benar-benar harus banyak belajar dengan perusahaan Bapak," ujar Raka menaruh hormat.

"Belajar untuk lebih baik, itu wajar ... saya juga dulu seperti kalian, Kalla juga begitu, hidup berproses bukan? tidak ada yang instan apalagi untuk sebuah ambisi." Langit memberikan wejangan.

Menu makanan pun datang setelah pembahasan pekerjaan mereka, obrolan yang tadinya sedikit kaku itu akhirnya mencair seiring cerita tentang keluarga mereka masing-masing.

Kalla yang baru saja mempunyai seorang putri, menceritakan tentang keluarga kecilnya. Kalla mempunyai seorang istri yang bekerja sebagai dokter spesialis kandungan.

"Didi ...."

Suara seorang gadis membuat Raka dan Teddy menoleh bersamaan. Seingat Raka diantara mereka tidak ada yang bernama Didi.

Langit menoleh, meletakkan sendok garpunya di atas piring yang masih penuh dengan makanan.

"Udah selesai?" tanya Langit pada gadis itu.

"Udah ... Mima nunggu di mobil, Didi masih lama?"

"Sebentar lagi, kamu mau makan dulu?" tanya Langit pada putrinya.

"Nggak deh, Zurra masih kenyang," jawab gadis itu melirik dengan ekor matanya ke arah Raka dan Teddy.

"Mas Raka, Mas Teddy ... kenalkan ini putri saya, Azzura ... kembaran Kalla."

"Ooo, kembar," ucap Raka dan Teddy bersamaan.

"Teddy," ujar Teddy mengulurkan tangannya pada Zurra.

"Azzura," ucapnya.

"Raka." Raka berdiri menyambut uluran tangan dari Azzura.

"Azzura kebetulan ada di divisi desain, selain dengan saya, nanti kalian bisa berdiskusi bersama mengenai desain yang akan kalian pakai untuk rest area," kata Kalla.

"Baik," jawab Raka.

Mata mereka saling beradu, gadis yang mempunyai garis keturunan asing itu hanya tersenyum.

"Kalo gitu, sudah selesai ya ... untuk desain di bahas di kantor saja, langsung dengan Kalla atau timnya Zurra," ujar Langit beranjak dari tempat duduknya.

Setelah Langit dan anak-anaknya berpamitan, Raka dan Teddy masih berada di restoran itu.

"Itu desain di ubah lagi?" tanya Teddy.

"Sedikit, sesuai permintaan mereka, gak apa-apa lah, yang penting proyek jalan tol udah ditangan kita," ujar Raka mengusap layar ponselnya.

"Ka ...."

"Hhmm."

"Cantik ya," kata Teddy.

"Siapa?"

"Anaknya Pak Langit."

"Bapaknya aja ganteng, ya wajar anaknya cantik," ujar Raka masih sibuk dengan ponselnya.

"Masih ada keturunan bule kali, ya?" tanya Teddy penasaran.

"Lo tanya aja sendiri ah ... nanya sama gue juga mana gue tau." Raka menekan sebuah nama di ponselnya namun tak mendapati jawaban.

"Ka," ujar Teddy lagi.

"Apa sih, Ted?"

"Lo pacarin aja, biar proyek kita lancar terus."

"Lo kalo ngomong ngeselin, ya," ujar Raka bangkit dari kursinya.

"Kemana, Ka?"

"Balik ke kantor lah," ujar Raka melangkah keluar restoran itu.

"Coba lo pikirin lagi, Ka ... kalo lo bisa pacarin itu anak Pak Langit, otomatis proyek-proyek gede bakal ada di tangan kita."

"Dasar syaiton ...." Drafting tube itu pun mendarat di kepala Teddy bersamaan dengan ringisan Teddy sambil mengusap kepalanya.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

bener teddd.....bujukin terus rakaaa...biar saru server raka sama zurra...jadi nyambung...biar gak ditinggal terus

2023-03-24

0

EndRu

EndRu

ZURRA ga jadi sama pengusaha beras itu ?

2023-02-26

0

Yuningtyas Leny Novitasari

Yuningtyas Leny Novitasari

syaitonnya menjelma jadi Mak comblang 😂

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Akhir Rasa Ini
2 Sub-kontraktor
3 Awal Kerjasama
4 Mesin Waktu
5 Hobi Yang Sama
6 Saya jadi Aku
7 Ketemu Mantan
8 Mantan Terindah
9 Lembaran Baru
10 Berteman
11 Status Yang Beda
12 Kesepakatan.
13 Keluarga Langit Kelana
14 Minta Izin
15 Perjalanan
16 Bromo Pagi Itu
17 Pasir Berbisik
18 Friends with Benefits
19 Makan Malam
20 Deal
21 Patah Hati
22 Dewa Penolong
23 Pasti Kangen, kan?
24 Teman?
25 Perhatian
26 Access Card
27 Aku Suka Kamu
28 Skuter Lawas
29 Jalani Saja Dulu
30 Milik Aku
31 Sepasang Kekasih
32 Posesif
33 Nyusulin Pacar
34 Jangan Marah-marah
35 Camping
36 Gara-gara Rey
37 Jujur atau Dijodohin
38 Cemburu Buta
39 Ungkapan Hati
40 Teddy Bilang Juga Apa
41 Gara-gara Udin
42 Kebenarannya
43 Deketin Bapaknya Dapetin Anaknya
44 Permintaan Maaf
45 Kangen Nggak?
46 Kandas
47 Usaha Teddy
48 Casanova Insaf
49 Nikah, Yuk.
50 Coffee Shop
51 Keluarga Kecil Sang Mantan
52 Cerita Yang Berulang
53 Happy Valentine, Ra
54 Di Mabuk Cinta
55 Satu Minggu Lagi
56 Persiapan
57 Hadiah Untuk Siti
58 Lamaran
59 Penipuan
60 Tunggu Aku Kembali
61 Mengejar Waktu
62 Kamu Yang Kutunggu
63 Hadirnya Para Mantan
64 Malam Kita
65 Cemburu
66 Cemburu Membawa Nikmat
67 Gaya Apa?
68 Usaha Yang Gagal
69 Langsung Dua
70 Nasib Udin
71 Indah Pada Waktunya
72 Dua Detak Jantung
73 Kok Cepat?
74 Jangan Khawatir
75 Hingga Tua Bersama
76 Terimakasih
77 Keluarga Bahagia
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Akhir Rasa Ini
2
Sub-kontraktor
3
Awal Kerjasama
4
Mesin Waktu
5
Hobi Yang Sama
6
Saya jadi Aku
7
Ketemu Mantan
8
Mantan Terindah
9
Lembaran Baru
10
Berteman
11
Status Yang Beda
12
Kesepakatan.
13
Keluarga Langit Kelana
14
Minta Izin
15
Perjalanan
16
Bromo Pagi Itu
17
Pasir Berbisik
18
Friends with Benefits
19
Makan Malam
20
Deal
21
Patah Hati
22
Dewa Penolong
23
Pasti Kangen, kan?
24
Teman?
25
Perhatian
26
Access Card
27
Aku Suka Kamu
28
Skuter Lawas
29
Jalani Saja Dulu
30
Milik Aku
31
Sepasang Kekasih
32
Posesif
33
Nyusulin Pacar
34
Jangan Marah-marah
35
Camping
36
Gara-gara Rey
37
Jujur atau Dijodohin
38
Cemburu Buta
39
Ungkapan Hati
40
Teddy Bilang Juga Apa
41
Gara-gara Udin
42
Kebenarannya
43
Deketin Bapaknya Dapetin Anaknya
44
Permintaan Maaf
45
Kangen Nggak?
46
Kandas
47
Usaha Teddy
48
Casanova Insaf
49
Nikah, Yuk.
50
Coffee Shop
51
Keluarga Kecil Sang Mantan
52
Cerita Yang Berulang
53
Happy Valentine, Ra
54
Di Mabuk Cinta
55
Satu Minggu Lagi
56
Persiapan
57
Hadiah Untuk Siti
58
Lamaran
59
Penipuan
60
Tunggu Aku Kembali
61
Mengejar Waktu
62
Kamu Yang Kutunggu
63
Hadirnya Para Mantan
64
Malam Kita
65
Cemburu
66
Cemburu Membawa Nikmat
67
Gaya Apa?
68
Usaha Yang Gagal
69
Langsung Dua
70
Nasib Udin
71
Indah Pada Waktunya
72
Dua Detak Jantung
73
Kok Cepat?
74
Jangan Khawatir
75
Hingga Tua Bersama
76
Terimakasih
77
Keluarga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!