Sarah langsung mengalihkan pandangannya karena dia sangat malu Frans menyentuh wajahnya.
“Tunggulah di sini, aku akan buatkan kamu minuman!” Sarah segera beranjak dari kursi ingin pergi ke dapur.
“Tidak perlu!" Frans menahan tangannya. "Aku akan segera kembali ke hotelku. Sebentar lagi juga sopirku akan datang menjemput,” ujar Frans dengan alasannya.
“Aku pergi dulu ya, sampai bertemu lagi…” pamit Frans pada Sarah. Dia menatap Sarah dengan tersenyum sebelum masuk ke dalam mobilnya.
Sarah menatap kepergian Frans dengan wajah sedih, dia semakin merasa rendah diri pada Frans karena melihatnya yang mempunyai sopir dan mobil mewah.
Di perjalanan kembali ke hotel Frans sibuk dengan pikirannya, dia terlihat senyum-senyum sendiri di dalam mobil, sampai teriakan Aldo menyadarkan dia dari lamunannya.
“Hei Frans…! Apa yang kau pikirkan? Aku memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak menjawabku?” tanya Aldo yang kesal. “Apa tadi kepalamu terbentur terlalu keras saat jatuh?”
“Apa kau tidak lihat perban di dahiku ini!” keluh Frans yang kesal sambil menunjuk ke arah luka di dahinya. “Kau benar-benar kelewatan Do. Aku kan menyuruhmu untuk menyerempetku saja, kenapa kau benar-benar menabrakku?!”
“Maafkan aku Frans, itu tidak sengaja. Niatku tadi supaya terlihat lebih real kejadiannya. Untungnya tadi aku segera mengerem motornya,” kilah Aldo supaya Frans tidak marah padanya.
“real-real palamu!” sahut Frans sambil menjitak kepala Aldo dengan bercanda. “Untunglah … dengan kejadian ini Sarah jadi lebih terbuka denganku, sepertinya aku akan segera mendapatkannya,” uca Frans dengan tersenyum.
Sejak kejadian hari itu hubungan Frans dengan Sarah menjadi semakin dekat dan semakin akrab, Sarah mulai menerima kehadiran Frans dihidupnya.
Sudah hampir satu bulan Frans mendekati Sarah, semua upaya sudah dia lakukan untuk membuat Sarah jatuh cinta padanya.
Dari mulai menemaninya bekerja di perkebunan teh, mengunjungi ke rumahnya setiap hari, dan mengajaknya jalan-jalan di desa dengan mobil sportnya.
Setiap hari Frans selalu berusaha untuk membuat sarah tersenyum bahagia. Hingga hari itu Frans berniat menunjukan ketulusan cintanya, dia membawa Sarah ke sebuah taman yang indah. Taman itu di penuhi dengan beragam jenis bunga yang berwarna-warni.
Frans segera mengambil posisi berlutut di depan Sarah sambil menyodorkan sebuket bunga anggrek bulan berwarna ungu, karena itu adalah bunga favorit Sarah.
"Sarah… aku sangat mencintaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu hari itu, rasanya hidupku tidak berwarna tanpa dirimu, kamu adalah belahan jiwa yang ditakdirkan Tuhan untukku. Tolong menikahlah denganku Sarah...!" Frans memohon dengan tersenyum seraya menatap lurus ke dalam mata Sarah.
"Aku tidak tahu apa yang kamu lihat dariku, kamu tampan, berpendidikan, dan juga kaya, kamu punya segalanya. Sedangkan aku, hanyalah gadis desa yang miskin dan tidak berpendidikan. Aku merasa tidak pantas bersanding denganmu Frans, dunia kita terlalu berbeda," jawab Sarah dengan alasannya.
Dia menyadari perbedaan besar di antara mereka yang bagaikan langit dan bumi, yang tidak akan mungkin bisa bersatu walaupun Sarah menginginkannya.
"Aku tidak peduli itu semua Sarah, aku mencintaimu tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku siap menerima apapun kekuranganmu, menikahlah denganku Sarah…!" Frans berusaha meyakinkan Sarah jika perasaan cintanya itu tulus.
Sarah terdiam seraya memainkan jari-jemarinya karena bingung harus menjawab lamaran Frans. Sarah sebenarnya memang menyukai Frans, tapi dia sadar dengan dirinya yang tidak sebanding dengan Frans. Itulah alasannya yang membuat dia masih ragu untuk menerima cinta dari Frans.
Melihat Sarah yang tetap diam dan terlihat bingung, Frans segera bicara lagi untuk meyakinkannya.
"Sarah... aku janji akan membahagiakanmu seumur hidupku, aku akan menjaga dan melindungimu dengan nyawaku. Bagiku kamu adalah wanita yang ditakdirkan Tuhan untuk menjadi ibu dari anakku nanti, menikahlah denganku Sarah...!" Frans tidak menyerah, dia tetap berusaha untuk meyakinkan Sarah betapa tulus cintanya.
Hati Sarah tergerak dengan ucapan Frans, matanya berbinar menatapnya. Dia teringat kegigihan Frans yang selama ini terus-menerus berusaha tanpa menyerah hanya demi membuktikan cintanya. Sampai akhirnya dia yakin mengikuti kata hatinya.
"Aku mau menikah denganmu Frans," jawab Sarah dengan tersenyum bahagia. Dia tanpa ragu mengulurkan jari-jemarinya yang lentik itu untuk mengambil sebuket bunga anggrek tersebut dari tangan Frans.
Frans yang mendengar itu matanya langsung terbelalak, dia segera bangkit dari posisinya dan memeluk erat Sarah ke dalam pelukannya.
"Terima kasih Sarah. Aku benar-benar bahagia akhirnya kamu mau menikah denganku," ucap Frans dengan tersenyum. Dia sangat senang akhirnya Sarah mau menerima pinangannya.
Sarah yang tidak pernah mengerti cinta dan mengenal pria, tentu baginya semua yang Frans tunjukan itu adalah cinta. Cinta yang di impikan oleh setiap wanita manapun, hingga dia luluh dan menerima lamaran Frans.
Dengan begitu taruhannya berhasil dimenangkan oleh Frans, karena dia berhasil membuat Sarah menerima cintanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wannorzubaidah Adk
sedih dongggg
2019-10-28
2
Aya Annisyal
Aku merasa kesal dengan sarah yang bodoh
2019-09-22
7
Sisilia Jho
ih belum apa2 kok aku udah mulai jengkel aja sama si pran ini...
2019-09-13
8