#4 Lamaran

" Ibu!! Aku pulang!!" teriak ku.

Aku berusaha bersikap se NORMAL mungkin seperti biasanya aku pulang sekolah. Namun kali ini entahlah aku merasakan firasat buruk. Walaupun sang raja dan ibunda ratu berpakaian santai, ibu dan ayah pasti sudah mengenalinya. 😩 Bukan sekali dua kali mereka pernah bertemu sang raja. Tapi sang raja, entah masih ingat pada keluarrgaku atau tidak setelah peristiwa penolakan itu.

" masuklah, Nay!! Ibu sedang menyiram bunga di belakang!!" teriak ibu yg terdengar tak terlalu keras. Ia sedang menyirami bunga2 di lahan belakang rumah.

" silahkan masuk paduka raja dan ibunda ratu.. Maaf rumah saya segini adanya, harap dimaklumi jika ada hal yg membuat anda kurang nyaman."

" tidak apa2, kami hanya bertamu jangan terlalu sungkan."

" silahkan duduk, saya akan mengambilkan minuman."

Aku bergegas mengambil jus lemon dari kulkas, semoga saja belum kadaluarsa. 😩 Kudengar suara derum mobil ayah, Ayah sudah pulang?? Ahh.. Ya sudahlah. Biarlah ayah tahu siapa yg tengah bertamu. Setidaknya ayah tidak akan se heboh ibu.

" ayah pulang!!" ujar ayah saat membuka pintu.

" astagaaa!!" tiba2 kudengar ayah berteriak. Aku panik dan segera menghampiri.

" ayah?? Ada apa??"

" nak, ada durian jatuh di rumah kita!! Sang raja berkunjung ke rumah kita!! Apa kita punya karpet merah?? Mengapa tidak di gelar di depan rumah saat beliau datang?? Dimana ibumu?? Segera masak makanan terbaik dirumah kita. Sang raja tidak boleh pulang dengan sia2. Buu!! Ibuu dimana!!?? Keluarga kerajaan berkunjung ke rumah kita!!" teriak ayah sembari berlari mencari ibu.

" ibu, dibelakang rumah.." jawabku.

Ahh.. Ayah.. 😒 Ternyata lebih heboh dari yg ku kira. Sambutan yg benar2 mengagetkan. 😑

" maafkan atas keributan barusan paduka raja.." ujarku seraya menyodorkan jus lemon pada mereka.

" Tak apa, tenang saja. Oh, ya.. Kedepan nya, kamu jangan manggil saya paduka raja. Panggil saja ayahanda." ujar sang raja.

" iya, kamu juga boleh panggil saya ibunda. Jangan panggil ibunda ratu lagi, ya?" lanjut ibu ratu.

Huh?? Apa2 an ini?? Ayahanda?? Ibunda?? Apa aku mendadak diangkat menjadi anak bungsu mereka?? 😐😐

" ibunda.. Gak perlu repot2 mengajarkan dia tentang hal itu. Dia mana tahu etika kebangsawanan." 😒 ujar Arthur yg tiba2 saja bersuara.

" aku tahu!!" jawabku dengan nada pelan pada Arthur. Ibunda ratu dan raja tertawa kecil mendengarku.

" ahh.. Ternyata ada keluarga kerajaan berkunjung ke rumah kecil saya. Selamat datang paduka raja dan ratu. Maaf saya tidak menyambut barusan.." ujar ibu yg baru saja muncul.

" iya, tidak apa2.. Kami sengaja berkunjung, jangan terlalu sungkan." jawab paduka raja.

" baiklah, kalau begitu. Ngomong2 ada keperluan apa ya, mendadak mengunjungi keluarga kami." tanya ayah.

" ada suatu hal yg perlu kami bicarakan. Oh, yaa Arthur.. Kau bawa Naya keluar dulu sebentar. Ibu ingat ada restoran yg enak di dekat sini. Kalian harus mencobanya." ujar ibunda ratu.

" baik, ibunda. Aku izin pamit kalau begitu. Ayo, Nay.." ujar Arthur.

Ehh?? Aku baru saja pulang, aku baru saja cedera. Tapi aku disuruh untuk keluar rumah. Apa ini masalah pribadi hingga para anak tidak boleh tahu?? 🤔 Ahh.. Ya sudahlah turuti saja apa kata ibunda ratu. Lagipula berada di kerumunan ini membuatku sedikit canggung.

" baiklah, sebentar aku ingin membawa ponselku." jawabku.

Tak lama aku menyusul Arthur ke dalam mobil. Dia membawaku ke sebuah restoran. Di daerahku, restoran itu adalah yg termahal disana. Aku bahkan tak mampu untuk membeli segelas minuman saja. Tapi Arthur dengan mudahnya berkata..

" restoran ini adalah restoran favorit ibunda. Selain makanan nya enak, harganya juga murah."

Murah mukamu!! Murah darimana?? Untuk minum segelas jus saja, aku harus mengorbankan 2 bulan uang jajanku. 🙁

" tapi.. Aku tidak membawa banyak uang, aku juga tidak lapar.. Aku temani kau makan saja, ya.." ujarku.

Krruuuuyuukk..

Sial!! Perutku berbunyi nyaring sekali.. 😖 Apa yg baru saja ku katakan memang bohong. Aku lapar.. Lapar sekali!! Tapi aku tak mau menghabiskan tabunganku yg bertahun2 hanya untuk makan steak disini.

" kau yakin tidak ingin makan??" 😒

" tidak, pangeran. Tak apa, aku bisa makan dirumah setelah ini."

" kau mau pesan apa??"

" tidak, pangeran!! Tidak perlu.." 😅

" kau suka apa?? Apa kau ada alergi??"

" tidak, pangeran. Saya tidak ada alergi apapun. Tapi saya serius, pangeran tak perlu memesan untuk saya. Saya hanya akan menemani saja disini."

" pelayan!!!"

" iya, tuan muda. Ada yg bisa saya bantu??" ujar seorang pelayan itu.

" bawakan aku semua makanan termahal disini."

" semuanya tuan??"

" saya tidak akan berkata dua kali.."

" baiklah, tuan muda. Harap tunggu sebentar." ujar pelayan itu.

Apa dia gila?? Dia mau memakan semua itu?? Pantas saja di usianya saat ini, ia memiliki badan yg lebih tinggi dan besar dari yg lain. 😳

Tanpa menunggu lama, semua menu yang Arthur pesan sudah tersedia di atas meja. Aku hanya menatap makanan itu sambil berusaha menahan air liurku agar tidak menetes. Makanan ini, apa dia akan benar2 menghabiskan semuanya??

" baiklah ayo makan.."

" silahkan, pangeran."

" aku bilang makan, yaa makan!!" 😡

" ahh, iya 😰. Terima kasih pangeran. Saya harap kelak saya yg akan mentraktir pangeran sebagai gantinya."

" tentu, aku akan sabar menunggu hari itu."

Dasar bocah itungan!! 😒 Kenapa dia gak bilang 'gak apa2, gak usah dibayar' atau apalah. Masa ada cowo nraktir cewe tapi itungan.. Mana ada cewe yg mau sama cowo yg pelit. Aku kasihan pada istri nya kelak. Aku rasa, ia akan menjadi permaisuri termiskin sepanjang sejarah!! 😂😂

" haacchuu!!" 😷

" kauu!! Sedang memikirkan hal buruk apa tentangku??" 😒

" ahh, tidak pangeran. Mana mungkin aku berfikir buruk saat sedang makan. Apalagi ini makanan darimu." 😅 ujarku.

Ternyata dia memang benar2 bisa merasakan jika seseorang tengah menjelekkan dirinya. 😳 Kelak aku harus lebih berhati2.

" baiklah, sekarang kita ke topik utama. Kau dengarkan aku baik2.. Sebelum aku selesai berbicara, kau tidak boleh menyela atau bertanya. Oke?"

" sepertinya hal serius, oke aku akan mendengarkan dengan seksama."

" aku akan menikahimu, dan kau akan menjadi istriku."

" apa?? Apa kau becanda??"😲

" jangan menyela!! Aku belum selesai berbicara!!"😡

" ahh.. Baiklah, selesaikan dulu.." 😦

" dan kita harus menikah secepatnya. Kau tidak boleh menolak, karena ayahanda dan ibunda hari ini tengah melamarmu untukku."

" apaaa?? Kenapa aku tidak berhak menolak?? Aku masih kecil!! Kenapa aku harus menikah?? Kenapa aku.."

" aku belum selesai bicara!! Kau belum diijinkan untuk menyela!!" 😡

" tapi.." 😰

" kau tahu aku pewaris tahta selanjutnya dari kerajaan Land Of Dawn. Ibu suri ingin aku segera mememukan seseorang yg tepat untuk menjadi permaisuriku, menjadi ratu kerajaan Land Of Dawn selanjutnya setelah ibundaku."

" 😶😶"

" kau diizinkan bertanya sekarang.."

" ahh.. Syukurlah.. 😪 Aku sampai lupa mau bertanya apa, terlalu banyak pertanyaan di otakku."

" ini hanya pernikahan demi ibu suri saja. Beliau.. Hidupnya tidak lama lagi.. Dia hanya ingin melihat aku menikah. Walau ia tau itu tak mungkin karna umurku masih 12 tahun."

" tidak lama lagi?? Ibu suri itu.. Nenek kamu kah?? Ibunda paduka raja??"

" yaa.. "

" lalu kenapa harus aku??!! Banyak gadis disana yg sangat menginginkanmu. Bahkan Putri Silvanna. Dia lebih pantas untuk menjadi permaisurimu."

" Putri Silvanna?? Apa jadinya Land Of Dawn jika dia yg menjadi Ratu nya kelak??"

" lalu apa jadinya Land Of Dawn jika aku yg menjadi ratu nya kelak, hahh?? Aku tak memiliki pengetahuan kebangsawanan seperti yg kau katakan. Dan aku tak pernah ingin menjadi anggota keluarga kerajaan, apalagi menjadi seorang ratu. Menjadi manusia biasa, rakyat biasa, keluarga biasa.. Aku nyaman dengan hal itu. Dengan atau tanpa restu orang tuaku, aku tetap akan menolak untuk menikah denganmu."

" Dan lagi, aku tak ingin masa remajaku direnggut hanya karna sebuah pernikahan!!" tukasku lagi.

" kau benar2 tak memiliki hati."

" apa kau bilang??" 😡

" sudahlah, tugasku sudah selesai. Ibunda hanya memintaku untuk mengatakan segalanya padamu. Beliau tidak memintaku untuk memaksamu agar mau menikah denganku. Keputusan tetap ada padamu, aku tak peduli."

" maaf, tapi ini terlalu mendadak untukku. Aku masih kecil, jalanku masih panjang. Aku masih ingin berlari meraih mimpiku. Aku masih ingin menikmati masa2 remajaku ini."😞😞

" aku paham maksudmu. Tapi ada satu hal yg ingin ku katakan padamu. Mimpi tidak akan terputus hanya karna kau sudah menikah, dan tak ada yg bisa merebut masa remaja mu selain dirimu sendiri."

" 😞"

" kau sudah selesai?? Mari kita pulang.. Ingat untuk kembali bersikap normal saat kita tiba."

" iya, baiklah.."

Aku tak tahu, aku tak mengerti. Mengapa aku tak berhak memilih?? Apa masa kecilku akan berakhir dengan seperti ini saja?? Apa aku tak pantas menentukan apa yg aku mau dan kehidupan seperti apa yg aku inginkan?? Mengapa aku seakan menjadi tempat bagi semua orang menancapkan anak panahnya.. Dan mereka berhasil mengenai sasaran dengan tepat. Aku bahkan tak memiliki waktu untuk berfikir, apa yg akan kuhabiskan dengan sisa waktuku yg tersisa. Aku masih tak percaya akan mengalami hari ini. 😞😞

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!