BAB 2

Angga membawa Vivi ke rumah sakit milik keluarga nya dan langsung diperiksa dokter temannya Angga.

Sementara Bapak Hartawan sedang menunggu Angga karena ada klien yang ingin bertemu.

Di mana anak itu?? Apa dia belum keluar dari Lift? Batin Bapak Hartawan

"Excuse me. I'm out for a while (permisi. saya keluar sebentar)" Ucap Bapak Hartawan pada kliennya dan  pergi menemui orang-orang yang bertugas mengeluarkan Angga di dalam Lift.

"Di mana anak saya?? Apa kalian belum mengeluarkan dia dari lift?" tanya Bapak Hartawan

"Sudah pak. Tapi tuan Erlangga sepertinya membawa gadis itu ke rumah sakit"

"Gadis??? Gadis apa yang kamu bicarakan?" tanya Pak Hartawan

"Tuan Erlangga bersama seorang gadis di dalam lift pak. Dan gadis itu pingsan, tuan Erlangga langsung keluar dari kantor"

Pak Hartawan kembali menemui kliennya. Dan memberikan pengertian bahwa Angga tidak bisa menemuinya hari ini. Kliennya pun pamit karena masih ada urusan.

"Kenapa nomor ponsel nya tidak aktif segala??.." ucap Pak Hartawan

Di sisi lain Dokter sudah memeriksa Vivi, Vivi pun sudah sadarkan diri.

"Kamu ngga apa-apa kan??" tanya Angga

"Pacarmu??" bisik Dokter yang memeriksa Vivi

"Bagaimana keadaannya Dokter Alex?" tanya Angga

Angga dan Alex berteman sejak SMA bahkan pertemanan mereka terjalin baik sampai sekarang.

"Pacar mu sepertinya mengalami trauma sehingga mengalami sesak nafas dan phobia pada kegelapan" jawab Dokter Alex

"Tapi sekarang dia tidak apa-apa kan?" tanya Angga

"Ya, sekarang pacar mu sudah baikan. Ingat jangan sampai kejadian ini terulang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika berada dalam kegelapan dengan waktu yang lama" jawab Dokter Alex

"Berhenti mengatakan dia pacar ku" bisik Angga

"Tapi kalian berdua tidak menyangkalnya kan??" ucap Dokter Alex

"Dia hanya tidak punya tenaga untuk merespon mu" ucap Angga

"Kamu bisa bangun kan?? Sekarang kita pulang ya. Tapi kita menebus obat dulu di apotek" ucap Angga membantu Vivi

"Ti...tidak perlu makasih" ucap Vivi tidak menatap Angga

"Kalian berdua sepertinya saling canggung. Apa ada sesuatu yang terjadi di lift?? Kamu tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan kan?" bisik Dokter Alex

"Jangan sok tahu. Makasih. Kirim obatnya ke aku. Aku pergi dulu" ucap Angga

Angga menyusul Vivi yang jalan terlebih dahulu.

"Kamu tidak ingin menembus obatnya?" tanya Angga

"Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat aja kok." jawab Vivi

"Aku antar ya" ucap Angga

"Nggak usah. Makasih sudah bawa aku ke rumah sakit" ucap Vivi

"Kenapa kamu buru-buru sih" tanya Angga

"Aku harus siap-siap menjaga toko." jawab Vivi

"Toko?? Apa kamu punya Toko?" tanya Angga

"Tidak, Toko itu punya tetanggaku dan aku digaji" jawab Angga

Kamu sangat mandiri Vi. Batin Angga

Angga langsung menggendong Vivi.

"Angga, apa yang kamu lakukan?? Cepat turunkan aku" ucap Vivi

"Kamu mau kan aku antar?? Kalau tidak aku akan terus menggendong mu" ucap Angga

"Iya-iya aku mau. Cepat turunkan aku" ucap Vivi

Angga pun menurunkan Vivi.

Mereka menuju tempat mobil Angga di parkir.

Dalam perjalanan.....

"Antar aku di kantor kamu saja, motor ku ada di sana" ucap Vivi

"Aku akan menyuruh orang untuk membawa motor itu di rumah mu. Sekarang kita langsung ke rumah kamu aja ya. ucap Angga

"Makasih ya, aku terlalu banyak merepotkan mu" ucap Vivi

"Nggak apa-apa. Aku senang kok di repotkan olehmu" ucap Angga

Ucapan Angga membuat keduanya tidak berani bersuara lagi.

Kenapa aku bilang seperti itu sih. Batin Angga

Maksudnya apa coba ngomong gitu? Batin Vivi

Vivi dan Angga semakin dekat karena Jesica. Jesica selalu mengajak Vivi jika ingin bertemu dengan Angga. Karena sering bertemu bukan hanya Jesica saja yang dekat dengan Angga tapi Vivi juga. Yang menimbulkan benih-benih cinta di antara Angga dan Vivi sementara Jesica menyukai Angga. Tapi perasaan yang mereka rasakan dipendam di hati masing-masing.

Vivi tinggal sendiri di rumah peninggalan orang tuanya sehingga dia ingin secepatnya menyelesaikan kuliahnya dan ingin bekerja untuk keperluan sehari-hari.

Akhirnya sampai di rumah Vivi.

"Lupakan kejadian di lift tadi. Itu hanya kecelakaan" ucap Vivi lalu turun dari mobil

Angga pun turun dari mobil dan menghampiri Vivi.

"Kenapa??? Kenapa aku harus melupakan nya??" tanya Angga

"Terserah kamu saja" jawab Vivi lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Sebelum masuk Angga memeluk Vivi dari belakang.

"Aku menyukai mu Vi. Aku tidak tahu kapan perasaan ini tumbuh. Tapi sungguh aku menyukai mu" ucap Angga

Vivi hanya terdiam mendengar pengakuan Angga.

"Apa kamu tidak menyukai ku?? Sedikit saja." tanya Angga. Ia menguaraikan pelukannya dan membalikkan tubuh Vivi.

Angga memegang kedua bahu Vivi.

"Apa sedikit saja, kamu tidak menaruh rasa padaku?" tanya Angga

"Kita tidak bisa bersama Angga. Hentikan" ucap Vivi

"Aku dan kamu sangat berbeda. Bagaikan langit dan bumi. Aku hanya seorang anak yatim piatu yang miskin, sedangkan kamu?? Kamu tahu sendiri kan perbedaan antara kita berdua" ucap Vivi

"Apa itu berarti kamu menyukai ku juga???.  Makasih ternyata selama ini kamu punya perasaan yang sama dengan ku" ucap Angga langsung memeluk Vivi

"Angga....." ucap Vivi mendorong Angga

"Kamu mengatakan itu sama saja kamu mengakui perasaan mu padaku Vi. Aku tidak peduli dengan status sosial di antara kita. Yang paling penting kita saling mencintai" ucap Angga

"Tapi tetap aja kita ti...." Vivi tidak bisa melanjutkan ucapannya karena langsung di bungkam Angga dengan ciuman.

Setelah beberapa detik, Vivi menunduk malu.

"Bukankah itu menjawab juga bahwa kamu punya rasa yang sama dengan ku?? Mulai hari ini kita pacaran ya" ucap Angga

Vivi mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di dada Angga.

"Apa malam ini kita bisa jalan-jalan?" tanya Angga memeluk Vivi

"Maaf. Aku harus menjaga toko sampai jam 11 malam." jawab Vivi

"Jam 11?? Apa begitu terus aktivitas mu selama libur semester?" tanya Angga

"Hmmm. Aku menjaga Toko dari jam 1 siang sampai jam 11 malam" jawab Vivi

"Adudududu kasihan pacar ku ini. Pasti sangat kecapean. Baiklah. Nanti kita pacarannya lewat ponsel aja ya" ucap Angga

"Hmm. Sekarang pergilah, aku mau siap-siap dulu" ucap Vivi

"Baiklah. Bye...." ucap Angga

Angga pun masuk ke dalam mobil dan menurunkan kaca jendelanya.

"Pergilah...." ucap Vivi

"Kamu masuklah dulu" ucap Angga

Angga pun pergi setelah Vivi masuk ke dalam rumahnya

💦💦💦💦💦💦

Jangan lupa dukung aku dengan like, comment, beri hadiah dan Vote ya.

jangan lupa mampir di novelku yang lain berjudul:

Hamil di Luar Nikah

Rahasia Cinta (Lanjutan Hamil di Luar Nikah)

Aku bukan Pelacur

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Keren👍🏾

2021-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!