Sementara itu malam hari di
kamarnya, Sony membayangkan wajah cantik Ara yang ditemuinya tadi siang.
Tingkahnya yang ceria serta perlakuannya pada Caca yang begitu menunjukkan
kasih sayangnya, sangat menarik hatinya. Saat ngobrol bertiga dengan El,
sepertinya juga nyambung dan enak. Ada getaran-getaran halus di hatinya saat tatapan
mata mereka bertemu di café Dira.
Sony selama ini cuek dan
menutup hatinya untuk perempuan yang mencoba mendekatinya sejak meninggal
isterinya, karena dia lebih konsentrasi untuk merawat Caca. Apalagi dengan
kesibukannya sebagai dokter dan juga pemimpin perusahaan yang dirintis oleh
papanya, waktunya dia habiskan untuk Caca.
Tapi kini, sosok gadis
bernama Ara, bisa mengusik hatinya yang sudah lama beku. Namun bila mengingat
siapa dirinya dan bagaimana statusnya, hatinya menciut. Apalagi Sony sangat
tahu, Ara adalah gadis yang berasal dari keluarga Baskoro.
Haripun terus berlalu. Malam
itu di kamarnya, Ara sedang berkutat dengan tugas kuliahnya karena sebentar
lagi ujian semester, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Arapun menghentikan
pekerjaannya dan merebahkan badannya di ranjang.
“Halo Ra…. lagi ngapain….?” Tanya Dion dari seberang sana dengan suara lembutnya.
“Lagi ngerjain tugas kak. Kak Dion lagi ngapain….?” Tanya Ara balik.
“Lagi nelpon gadis cantik….”
“Isshhh…. mulai dech ngegombal….”
“Duuhhhh…. kok gombal sih…. suer sayang…..”
Dan lagi-lagi dada Ara berdebar-debar setiap mendengar kata-kata manis Dion. Ara benar-benar mencintai
Dion, meskipun akhir-akhir ini mereka jarang bertemu karena kesibukan Dion dengan pekerjaan di kantor papanya. Pemuda tampan yang tutur katanya lembut, dan selama ini Ara merasa nyaman dengan Dion. Tetapi sampai sejauh ini dia masih merahasiakan hubungannya dengan Dion, Ara belum berani berterus terang pada keluarganya, karena dia tahu pasti papinya akan menyuruh orang-orangnya untuk mencari tahu siapa sosok Dion. Ara akan membuat surprise bagi keluarganya pada saat yang tepat nanti kalau dia sudah benar-benar siap untuk
memperkenalkan Dion pada keluarganya.
“Eh…. kok diem aja, kenapa sayang….”Tanya Dion lagi setelah tidak ada komentar dari Ara.
“Ah.. i… itu… nggak papa….” Jawab Ara dengan gagap.
“Ya sudah… kamu terusin ngerjain tugas ya, jangan tidur terlalu malam. I love you…..”
“Ya kak…..”
“Kok nggak dijawab sih…..?”
“Apanya…..?” Tanya Ara bingung.
“I love you…..”
“You too……” Jawab Ara pendek.
“Cuma itu….? You too doang nggak ada tambahannya….?” Goda Dion lagi.
“I… iya…..”
“Iya apa…..?”
“Love you too….” Jawab Ara dengan cepat.
“Isshhh…. bilang love you too kok nggak ada mesra-mesranya sih, kayak dikejar setan begitu…..?”
“Udah ah kak……” Suara Ara merajuk.
“Iya…. iya….. night…. sweet dream ya….daaa…”
Dionpun mengakhiri
pembicaraan. Terlihat Ara senyum-senyum sendiri setelah meletakkan ponselnya.
Sementara Dion di kamarnya merenung setelah mengakhiri obrolannya dengan Ara.
Di pikirannya terbayang wajah cantik Ara yang sudah sekian lama dekat dengannya,
bahkan dari sikapnya, terlihat kalau Ara sangat mencintai dirinya. Namun tiba-tiba
melintas bayangan wajah Keisya, gadis yang juga cantik, cinta pertamanya, yang
kalau boleh jujur, sampai sekarangpun masih ada cinta di hatinya, meskipun
sejak berpisah dengan Keisya, Dion sudah sering berganti-ganti menggandeng
perempuan.
Lalu bagaimana perasaannya terhadap Ara…? Aarrrggg…..!! Dion hanya bisa menggaruk-gauk kepalanya yang tidak gatal. Sementara Keisya juga sampai saat ini belum benar-benar menunjukkan perasaannya kembali pada Dion, meskipun saat diajak makan maupun jalan tidak pernah menolak, juga membuat Dion makin bingung dengan perasaannya.
“Ra… kamu pacaran dengan anak pak Surya Wijaya…?” Tiba-tiba papinya bertanya saat mereka ngobrol sehabis
makan malam. Ara sangat kaget dengan pertanyaan itu.
Rupanya Seno pernah melihat Ara bersama seorang pemuda yang menurut pikiran Seno adalah pacarnya. Diam-diam Seno memerintahkan orang-orangnya untuk mencari informasi tentang pemuda itu. Dan saat mengetahui siapa Dion, sebenarnya ada rasa tidak suka di hati Seno, karena dia tahu siapa orang tua Dion. Seno sangat mengenal sepak terjang papa Dion di dunia bisnis. Tetapi untuk melarang Ara berhubungan dengan Dion, Seno
tidak tega. Namun Seno terus menjaga anak kesayangannya dengan caranya, karena dia juga mendapat informasi dengan kelakuan Dion yang sering ganti-ganti pacar.
“Ra….. “ Kata Seno lagi, karena tidak ada jawaban dari anaknya.
“Ehh… iya pi, kenapa…..?” Tanya Ara tergagap.
“Tuh kan…. papi nanya malah bengong…” Kata Seno sambil mengacak-acak rambut Ara yang duduk nempel di
sebelahnya.
“Sejak kapan kamu pacaran dengan anak pak Surya Wijaya….?” Tanya Seno kembali.
“He…. He… he… papi tahu dari mana….?” Ganti tanya Ara sambil nyengir.
“Kamu ini…. ditanya malah balik nanya…..” Seno menarik ujung hidung Ara.
“Bener Ra… kamu sudah punya pacar…? Kenapa nggak dikenalin….?” Tanya Karina.
“Papi pernah lihat kamu habis makan siang. Ternyata dia anak laki-laki pak Surya…”
“Isshhh… pasti papi main selidik ya….? Papi payah….!” Kata Ara dengan wajah cemberut.
“Papi lakukan itu karena papi nggak mau kamu salah orang. Jadi bener kamu pacaran sama dia….?”
“I… iya pi…. udah hampir setahun….” Jawab Ara dengan malu-malu tetapi ada binar di matanya, dan Seno tahu kalau anak gadisnya sangat mencintai pacarnya.
“Kenapa nggak diajak ke rumah? Mau main sembunyi-sembunyi….?” Tanya Karina lagi.
“Enggak mam…. Ara cuma takut kalau papi sama mami ngelarang Ara pacaran….”
“Yaa…. kamu kan sudah dewasa, nggak mungkin papi sama mami ngelarang. Tapi kamu harus ingat, jaga
diri dan pacaran yang sopan. Bawa ke rumah biar papi sama mami juga kenal….” Kata Karina yang lalu meberi nasehat panjang lebar pada Ara.
“Iya mam, malam minggu besok Ara kenalin….”
“Atau kamu mau nikah muda….?” Tanya papinya menggoda.
“Issshh…. Enggak lah pi. Ara pengen kuliah dulu….”
“Hhmmm…. Hmnnn…. Kawinin aja pi, biar nambah ponakan lagi. Kan dari mas El udah ada satu….. Siapa tahu entar mbak Ara dapat kembar….” Cello ikutan nyeletuk, yang membuat mata Ara melotot kearah
adiknya yang suka jahil.
“Enak aja kawin, emangnya kucing….?” Jawab Ara sambil melempar bantal sofa kearah adiknya.
“Nggak kena weeekkk….” Cello meledek Ara yang membuat Ara bangkit menuju adiknya duduk, tapi keburu Cello
lari, sehingga keduanya kejar-kejaran. Seno dan Karina yang melihat ulah kedua anaknya, hanya geleng-geleng kepala. Memang Ara dan Cello tidak pernah akur, beda dengan Vano yang selalu kompak dengan kakak perempuannya. Tetapi sebenarnya Cello sangat sayang pada Ara, hanya kejahilannya yang suka bikin Ara
kesal.
“Ara…, Cello…. kalian ini seperti anak kecil aja, udah berhenti…!” Kata Karina yang melihat Ara dan Cello
masih saja saling ledek, sementara Vano masih tetap asyik main PS sendirian.
Siang itu di kampus, Hanny dan Ara sedang duduk di kantin sambil menunggu Mita dan Nuri yang masih
menyelesaikan tugasnya. Mereka berrencana jalan-jalan ke mall untuk refreshing setelah
seminggu lebih waktunya habis untuk mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk
“Ra… gimana hubungan loe sama kak Dion…?” Tiba-tiba Hanny bertanya.
“Baik-baik aja, emang kenapa…..?” Tanya Ara balik.
“Gue lihat akhir-akhir ini loe jarang jalan sama kak Dion, padahal biasanya kayak prangko sama amplop,
nempel terus….”
“Kan kita juga sibuk ma tugas-tugas, lagian kak Dion juga sibuk sama pekerjaan di kantor bokapnya. Belum lagi dia
juga sibuk dengan tugas akhirnya….” Jawab Ara dengan polos.
“Ya sukurlah kalau memang begitu….” Jawab Hanny dengan cuek.
“Emang kenapa sih, tumben kamu nanya-nanya….” Tanya Ara dengan heran.
“Yaaa…. nggak papa juga kali, kalau gue nanya-nanya. Loe kan sohib gue, jangan sampai ada apa-apa sama loe
yang nggak gue tahu…..” Jawab Hanny yang dalam hati merasa kasihan dengan sahabatnya itu, karena ada suatu hal yang Hanny ketahui tentang Dion tetapi dia belum mau mengungkapkan pada Ara sebelum mempunyai bukti-bukti yang jelas.
******
Hai…… sampai dengan part ini mudah-mudahan nggak ada yang bingung karena ceritanya yang berbelit ya.
Aku memang sengaja masih merangkai dari beberapa peristiwa dan waktu, tapi lama-lama akan berjalan di
satu jalur.
Jadi jangan buru-buru bosen ya, ikuti saja alurnya dan jangan lupa terus tinggalin jejak vote, like dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Amarantha Chitoz
terusinnnnn
2024-08-21
0
Desrina Tobing
awasss adaa udang d balik besaannn🤭🤭🤭
2021-11-12
0
Anonymous
iya tu, mendingan Ara sm dr.Sony aja,,cucok tu......😀
2021-10-20
0