5. Pertanyaan Hanny

Sementara itu malam hari di

kamarnya, Sony membayangkan wajah cantik Ara yang ditemuinya tadi siang.

Tingkahnya yang ceria serta perlakuannya pada Caca yang begitu menunjukkan

kasih sayangnya, sangat menarik hatinya. Saat ngobrol bertiga dengan El,

sepertinya juga nyambung dan enak. Ada getaran-getaran halus di hatinya saat tatapan

mata mereka bertemu di café Dira.

Sony selama ini cuek dan

menutup hatinya untuk perempuan yang mencoba mendekatinya sejak meninggal

isterinya, karena dia lebih konsentrasi untuk merawat Caca. Apalagi dengan

kesibukannya sebagai dokter dan juga pemimpin perusahaan yang dirintis oleh

papanya, waktunya dia habiskan untuk Caca.

Tapi kini, sosok gadis

bernama Ara, bisa mengusik hatinya yang sudah lama beku. Namun bila mengingat

siapa dirinya dan bagaimana statusnya, hatinya menciut. Apalagi Sony sangat

tahu, Ara adalah gadis yang berasal dari keluarga Baskoro.

Haripun terus berlalu. Malam

itu di kamarnya, Ara sedang berkutat dengan tugas kuliahnya karena sebentar

lagi ujian semester, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Arapun menghentikan

pekerjaannya dan merebahkan badannya di ranjang.

“Halo Ra…. lagi ngapain….?” Tanya Dion dari seberang sana dengan suara lembutnya.

“Lagi ngerjain tugas kak. Kak Dion lagi ngapain….?” Tanya Ara balik.

“Lagi nelpon  gadis cantik….”

“Isshhh…. mulai dech ngegombal….”

“Duuhhhh…. kok gombal sih…. suer sayang…..”

Dan lagi-lagi dada Ara berdebar-debar setiap mendengar kata-kata manis Dion. Ara benar-benar mencintai

Dion, meskipun akhir-akhir ini mereka jarang bertemu karena kesibukan Dion dengan pekerjaan di kantor papanya. Pemuda tampan yang tutur katanya lembut, dan selama ini Ara merasa nyaman dengan Dion. Tetapi sampai sejauh ini dia masih merahasiakan hubungannya dengan Dion, Ara belum berani berterus terang pada keluarganya, karena dia tahu pasti papinya akan menyuruh orang-orangnya untuk mencari tahu siapa sosok Dion. Ara akan membuat surprise bagi keluarganya pada saat yang tepat nanti kalau dia sudah benar-benar siap untuk

memperkenalkan Dion pada keluarganya.

“Eh…. kok diem aja, kenapa sayang….”Tanya Dion lagi setelah tidak ada komentar dari Ara.

“Ah.. i… itu… nggak papa….” Jawab Ara dengan gagap.

“Ya sudah… kamu terusin ngerjain tugas ya, jangan tidur terlalu malam. I love you…..”

“Ya kak…..”

“Kok nggak dijawab sih…..?”

“Apanya…..?” Tanya Ara bingung.

“I love you…..”

“You too……” Jawab Ara pendek.

“Cuma itu….?  You too doang nggak ada tambahannya….?” Goda Dion lagi.

“I… iya…..”

“Iya apa…..?”

“Love you too….” Jawab Ara dengan cepat.

“Isshhh…. bilang love you too kok nggak ada mesra-mesranya sih, kayak dikejar setan begitu…..?”

“Udah ah kak……” Suara Ara merajuk.

“Iya…. iya….. night…. sweet dream ya….daaa…”

Dionpun mengakhiri

pembicaraan. Terlihat Ara senyum-senyum sendiri setelah meletakkan ponselnya.

Sementara Dion di kamarnya merenung setelah mengakhiri obrolannya dengan Ara.

Di pikirannya terbayang wajah cantik Ara yang sudah sekian lama dekat dengannya,

bahkan dari sikapnya, terlihat kalau Ara sangat mencintai dirinya. Namun tiba-tiba

melintas bayangan wajah Keisya, gadis yang juga cantik, cinta pertamanya, yang

kalau boleh jujur, sampai sekarangpun masih ada cinta di hatinya, meskipun

sejak berpisah dengan Keisya, Dion sudah sering berganti-ganti menggandeng

perempuan.

Lalu bagaimana perasaannya terhadap Ara…? Aarrrggg…..!! Dion hanya bisa menggaruk-gauk kepalanya yang tidak gatal. Sementara Keisya juga sampai saat ini belum benar-benar menunjukkan perasaannya kembali pada Dion, meskipun saat diajak makan maupun jalan tidak pernah menolak, juga membuat Dion makin bingung dengan perasaannya.

“Ra… kamu pacaran dengan anak pak Surya Wijaya…?” Tiba-tiba papinya bertanya saat mereka ngobrol sehabis

makan malam. Ara sangat kaget dengan pertanyaan itu.

Rupanya Seno pernah melihat Ara bersama seorang pemuda yang menurut pikiran Seno adalah pacarnya. Diam-diam Seno memerintahkan orang-orangnya untuk mencari informasi tentang pemuda itu. Dan saat mengetahui siapa Dion, sebenarnya ada rasa tidak suka di hati Seno, karena dia tahu siapa orang tua Dion. Seno sangat mengenal sepak terjang papa Dion di dunia bisnis. Tetapi untuk melarang Ara berhubungan dengan Dion, Seno

tidak tega. Namun Seno terus menjaga anak kesayangannya dengan caranya, karena dia juga mendapat informasi dengan kelakuan Dion yang sering ganti-ganti pacar.

“Ra….. “ Kata Seno lagi, karena tidak ada jawaban dari anaknya.

“Ehh… iya pi, kenapa…..?” Tanya Ara tergagap.

“Tuh kan…. papi nanya malah bengong…” Kata Seno sambil mengacak-acak rambut Ara yang duduk nempel di

sebelahnya.

“Sejak kapan kamu pacaran dengan anak pak Surya Wijaya….?” Tanya Seno kembali.

“He…. He… he… papi tahu dari mana….?” Ganti tanya Ara sambil nyengir.

“Kamu ini…. ditanya malah balik nanya…..” Seno menarik ujung hidung Ara.

“Bener Ra… kamu sudah punya pacar…?  Kenapa nggak dikenalin….?” Tanya Karina.

“Papi pernah lihat kamu habis makan siang. Ternyata dia anak laki-laki pak Surya…”

“Isshhh… pasti papi main selidik ya….? Papi payah….!” Kata Ara dengan wajah cemberut.

“Papi lakukan itu karena papi nggak mau kamu salah orang. Jadi bener kamu pacaran sama dia….?”

“I… iya pi…. udah hampir setahun….” Jawab Ara dengan malu-malu tetapi ada binar di matanya, dan Seno tahu kalau anak gadisnya sangat mencintai pacarnya.

“Kenapa nggak diajak ke rumah?  Mau main sembunyi-sembunyi….?” Tanya Karina lagi.

“Enggak mam…. Ara cuma takut kalau papi sama mami ngelarang Ara pacaran….”

“Yaa…. kamu kan sudah dewasa, nggak mungkin papi sama mami ngelarang. Tapi kamu harus ingat, jaga

diri dan pacaran yang sopan. Bawa ke rumah biar papi sama mami juga kenal….” Kata Karina yang lalu meberi nasehat panjang lebar pada Ara.

“Iya mam, malam minggu besok Ara kenalin….”

“Atau kamu mau nikah muda….?” Tanya papinya menggoda.

“Issshh…. Enggak lah pi. Ara pengen kuliah dulu….”

“Hhmmm…. Hmnnn…. Kawinin aja pi, biar nambah ponakan lagi. Kan dari mas El udah ada satu….. Siapa tahu entar mbak Ara dapat kembar….” Cello ikutan nyeletuk, yang membuat mata Ara melotot kearah

adiknya yang suka jahil.

“Enak aja kawin, emangnya kucing….?” Jawab Ara sambil melempar bantal sofa kearah adiknya.

“Nggak kena weeekkk….” Cello meledek Ara yang membuat Ara bangkit menuju adiknya duduk, tapi keburu Cello

lari, sehingga keduanya kejar-kejaran. Seno dan Karina yang melihat ulah kedua anaknya, hanya geleng-geleng kepala. Memang Ara dan Cello tidak pernah akur, beda dengan Vano yang selalu kompak dengan kakak perempuannya. Tetapi sebenarnya Cello sangat sayang pada Ara, hanya kejahilannya yang suka bikin Ara

kesal.

“Ara…, Cello…. kalian ini seperti anak kecil aja, udah berhenti…!” Kata Karina yang melihat Ara dan Cello

masih saja saling ledek, sementara Vano masih tetap  asyik main PS sendirian.

Siang itu di kampus, Hanny dan Ara sedang duduk di kantin sambil menunggu Mita dan Nuri yang masih

menyelesaikan tugasnya. Mereka berrencana jalan-jalan ke mall untuk refreshing setelah

seminggu lebih waktunya habis untuk mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk

“Ra… gimana hubungan loe sama kak Dion…?” Tiba-tiba Hanny bertanya.

“Baik-baik aja, emang kenapa…..?” Tanya Ara balik.

“Gue lihat akhir-akhir ini loe jarang jalan sama kak Dion, padahal biasanya kayak prangko sama amplop,

nempel terus….”

“Kan kita juga sibuk ma tugas-tugas, lagian kak Dion juga sibuk sama pekerjaan di kantor bokapnya. Belum lagi dia

juga sibuk dengan tugas akhirnya….” Jawab Ara dengan polos.

“Ya sukurlah kalau memang begitu….” Jawab Hanny dengan cuek.

“Emang kenapa sih, tumben kamu nanya-nanya….” Tanya Ara dengan heran.

“Yaaa…. nggak papa juga kali, kalau gue nanya-nanya. Loe kan sohib gue, jangan sampai ada apa-apa sama loe

yang nggak gue tahu…..” Jawab Hanny yang dalam hati merasa kasihan dengan sahabatnya itu, karena ada suatu hal yang Hanny ketahui tentang Dion tetapi dia belum mau mengungkapkan pada Ara sebelum mempunyai bukti-bukti yang jelas.

******

Hai…… sampai dengan part ini mudah-mudahan nggak ada yang bingung karena ceritanya yang berbelit ya.

Aku memang sengaja masih merangkai dari beberapa peristiwa dan waktu, tapi lama-lama akan berjalan di

satu jalur.

Jadi jangan buru-buru bosen ya, ikuti saja alurnya dan jangan lupa terus tinggalin jejak vote, like dan komen

Terpopuler

Comments

Amarantha Chitoz

Amarantha Chitoz

terusinnnnn

2024-08-21

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

awasss adaa udang d balik besaannn🤭🤭🤭

2021-11-12

0

Anonymous

Anonymous

iya tu, mendingan Ara sm dr.Sony aja,,cucok tu......😀

2021-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 1 Kompak
2 Cello yang iseng
3 Tidak salah lihat
4 4. Kenalan
5 5. Pertanyaan Hanny
6 6. Sebuah pesan
7 7. Kecelakaan
8 8. Terpuruk
9 9. Penasaran
10 10. Cerita Dira
11 11. Ara sadar
12 12. Niat dokter Sony
13 13. Di rumah sakit
14 14. Luka Ara
15 15. Sebuah ungkapan
16 16. Kedatangan
17 17. Sebuah asumsi
18 18. Cinta untuk Ara
19 19. Ngambek lagi
20 20. Permintaan Chacha
21 21. Ke kampus lagi
22 22. Sebuah keputusan
23 23. Sebuah keputusan
24 24. Alice
25 25. Ngumpul lagi
26 26. Ketemu dia lagi
27 27. Sebuah jawaban
28 28. Pertanyaan Ara
29 29. Jalan-jalan
30 30 Persiapan
31 31. Resmi
32 32. Gugup
33 33. Permohonana mertua
34 34. Surprise
35 35. Akhirnya...
36 36. Ingin belajar
37 37. Saat di cafe
38 38. Ada perubahan
39 39. Lulus
40 40. Salah paham
41 41. Mike
42 42. Muncul lagi
43 43. Kemarahan Sony
44 44. Dia lagi
45 45. Bulan madu
46 46. Memulai kembali
47 47. Menunggu
48 48. Perhatian Sony
49 49. Rebutan
50 50. Pagi yang sibuk
51 51. Kehadiran baby twins
52 52. Wellcome baby twins
53 53. Mike
54 54. Jangan-jangan
55 55. Vian dan Vina
56 56. Sebuah kasih sayang
57 57. Kekhawatiran Chacha
58 58. Keisengan Mike
59 59. Hadiah istimewa
60 60. Menjemput si kembar
61 61. Cemburu
62 62. Periksa darah
63 63. Sesal
64 64. Hampir
65 65. Kebahagiaan Seno dan karina
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1 Kompak
2
Cello yang iseng
3
Tidak salah lihat
4
4. Kenalan
5
5. Pertanyaan Hanny
6
6. Sebuah pesan
7
7. Kecelakaan
8
8. Terpuruk
9
9. Penasaran
10
10. Cerita Dira
11
11. Ara sadar
12
12. Niat dokter Sony
13
13. Di rumah sakit
14
14. Luka Ara
15
15. Sebuah ungkapan
16
16. Kedatangan
17
17. Sebuah asumsi
18
18. Cinta untuk Ara
19
19. Ngambek lagi
20
20. Permintaan Chacha
21
21. Ke kampus lagi
22
22. Sebuah keputusan
23
23. Sebuah keputusan
24
24. Alice
25
25. Ngumpul lagi
26
26. Ketemu dia lagi
27
27. Sebuah jawaban
28
28. Pertanyaan Ara
29
29. Jalan-jalan
30
30 Persiapan
31
31. Resmi
32
32. Gugup
33
33. Permohonana mertua
34
34. Surprise
35
35. Akhirnya...
36
36. Ingin belajar
37
37. Saat di cafe
38
38. Ada perubahan
39
39. Lulus
40
40. Salah paham
41
41. Mike
42
42. Muncul lagi
43
43. Kemarahan Sony
44
44. Dia lagi
45
45. Bulan madu
46
46. Memulai kembali
47
47. Menunggu
48
48. Perhatian Sony
49
49. Rebutan
50
50. Pagi yang sibuk
51
51. Kehadiran baby twins
52
52. Wellcome baby twins
53
53. Mike
54
54. Jangan-jangan
55
55. Vian dan Vina
56
56. Sebuah kasih sayang
57
57. Kekhawatiran Chacha
58
58. Keisengan Mike
59
59. Hadiah istimewa
60
60. Menjemput si kembar
61
61. Cemburu
62
62. Periksa darah
63
63. Sesal
64
64. Hampir
65
65. Kebahagiaan Seno dan karina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!