4. Kenalan

Sementara itu di suatu café, terlihat seorang laki-laki dan perempuan yang duduk berhadapan di pojok ruangan

yang agak jauh dari pengunjung lainnya.

Terlihat mata laki-laki itu memandang dengan penuh kerinduan kearah gadis cantik yang duduk di hadapannya.

Keduanya masih sama-sama diam, sampai seorang waiters datang untuk menanyakan pesanannya mereka.

Setelah waiters pergi untuk menyiapkan pesanan mereka, kembali pemuda itu memandangi gadis di depannya yang sedang menunduk.

“Kenapa kamu dulu tiba-tiba pergi Keisya….?” Tanya pemuda itu, yang membuat gadis itu mengangkat kepalanya

dan mereka saling berpandangan.

“Kamu yang memulai Dion…..” Kata gadis yang di panggil Keisya.

Tenyata sosok pemuda itu adalah Dion, dan pandangan mata Hanny tidak salah, karena memang yang

dilihatnya saat pulang dari mall adalah sosok Dion dan Keisya, meskipun dia mengatakan salah lihat pada Ara yang hanya untuk menenangkan hati sahabatnya itu.

“Kenapa jadi aku yang salah Kei….?”

“Kamu tidak amnesia kan….? Haruskah aku ingetin kamu gimana kelakuanmu dengan cewek-cewek lain..?” Tanya Keisya dengan menahan suaranya.

“Kei… aku nggak ada apa-apa dengan mereka. Mereka semua teman biasa, dan mereka juga yang ngejar-ngejar aku duluan…..”

“Terus… karena mereka yang ngejar kamu, lalu kamu juga manfaatin mereka….? Kamu nemplok sana nemplok sini, gandeng sana gandeng sini, bahkan setelah kita dekatpun kamu tidak berubah…!” Ada nada kekesalan di suara Keisya.

Keisya dan Dion adalah teman satu SMA dan sudah sejak masuk SMA Dion mengincar Keisya. Tetapi Keisya yang

pendiam dan cuek bersikap acuh pada Dion meskipun dalam hati kecilnya diam-diam merasa tertarik juga dengan Dion. Rupanya Keisya berhasil menyembunyikan perasaannya, namun makin membuat Dion makin penasaran. Dan untuk menarik perhatian Keisya, Dion ganti-ganti dekat dengan beberap cewek dan mendapat predikat playboy

di sekolahnya.

Pada saat mereka memasuki kelas akhir di SMA, barulah Dion bisa benar-benar dekat dengan Keisya dan

mereka pacaran. Tetapi hubungan mereka diganggu oleh mantan-mantan Dion yang merasa  kesal dengan sikap Dion karena pacaran dengan Keisya.

Keisya sangat marah melihat kedekatan kembali Dion dengan cewek-cewek lainnya meskipun Dion bersumpah bahwa tidak ada hubungan apa-apa dengan mereka, dan Dion terus berupaya membuktikan kesungguhannya. Rupanya kemarahan Keisya berlanjut sampai dengan selesainya ujian SMA, dan setelah segara urusan sekolah selesai, Keisya diam-diam pergi ke luar negeri menyusul kakaknya tanpa sepengetahuan Dion. Keisyapun memutus kontak dengan Dion.

“Kei…. semua hanya salah paham…..” Kata Dion dengan nada utus asa.

“Salah paham gimana? Maksudmu salah paham karena kamu kembali dekat dengan mantan-mantan kamu, dan

kamu bilang aku yang salah paham….?”

“Keisya….. aku dekat dengan mereka karena aku harus memberikan pengertian kalau aku sudah pacaran dengan

kamu dan aku hanya mencintai kamu, tetapi kamu lebih mendahulukan emosi dan ego kamu tanpa mau mendengarkan penjelasanku. Bahkan kamu pergi diam-diam dan memutus komunikasi denganku….” Kata Dion dengan nada suara serius.

Keisya menatap tajam mata Dion, tidak ada kebohongan disitu.

“Percayalah Kei…. aku tidak bohong….”

Siang itu, sesuai dengan janjinya pada teman-temannya, sepulang kuliah Ara akan mampir ke café Dira

untuk memesan tempat untuk acara reunian dengan teman-temannya. Karena Ara sudah terbiasa datang ke café kakak iparnya, maka semua pegawai sudah mengenalnya.

“Siang mbak Ara, tumben baru kelihatan lagi….” Sapa Sri saat Ara sudah di depannya.

“Siang juga mbak Sri. Iya nih baru nongol lagi, kmaren-kmaren banyak kerjaan. Mbak Raranya ada mbak….?”

Tanya Ara.

“Ada di dalam, lagi ada langganan setia, kebetulan mas El juga ada. Langsung masuk aja mbak….” Jawab Sri.

Arapun mengangguk sambil tersenyum manis, lalu melangkah kedalam untuk menemui kakaknya.

“Haloo…. semua……” Terdengar suara Ara menyapa, yang membuat semuanya menoleh.

“Ara…. apa kabar….?” Jawab Dira, lalu cipika cipiki dengan adik iparnya.

“Kabar baik mbak…, eh ada mas El juga….” Arapun mencium kedua pipi kakaknya.

“Kenalin ini dokter Sony, dan ini putrinya Caca. Dok ini adiknya mas El, Ara….”

Arapun bersalaman dengan Sony sambil masing-masing menyebut nama, terlihat Sony memandang lekat-lekat

wajah Ara yang siang itu terlihat cantik dengan baju santainya.

“Halo cantik, siapa namanya….?” Ara mengulurkan tangannya pada Caca.

“Caca… tante sapa….?” Tanya Ara.

“Tante adiknya om El, Caca boleh panggil tante Ara…”

“Mama Ala….?” Tanya Caca yang belum bisa menyebut  huruf R. Kening Ara berkerut karena dipanggil mama.

“Ini mama Lala, yang ni mama Ala…..” Kata Caca lagi sambil menunjuk ke perut Dira dan Ara yang berdiri di

sampingnya dengan wajah lucu, yang membuat Ara gemas lalu mencium pipinya. Sony melihat ulah Ara dengan takjub dan dadanya berdesir.

“Oke sekarang kita pulang dulu ya….?” Kata Sony setelah sadar dari rasa terpesonanya pada Ara.

“Caca nurut papa ya, nanti tante kasih hadiah es cream, oke….?” Kata Dira. Akhirnya Caca mengangguk meskipun

dengan wajah kecewa karena diajak pulang.

“Anak pinter. Caca duduk sini dulu ya, tante siapin es creamnya….” Kata Dira lagi.

Ara mengangkat Caca dari pangkuan Dira, lalu duduk di kursi bekas Dira yang berdiri lalu berjalan mengambil

es cream untuk Caca. Merekapun ngobrol bertiga sambil menunggu Dira. Terlihat sesekali Sony mencuri pandang ke wajah Ara tanpa diketahui pemiliknya yang asyik ngobrol dengan Caca.

“Nah…. Ini es creamnya, tapi nggak boleh makan banyak-banyak ya…?” Kata Dira sambil membawa box plastik

berisi es cream.

“Ayo bilang apa sudah dikasih es cream…” Kata Sony.

“Makasih mama Lala. Caca pulang dulu ya…..”

“Sama-sama cantik…” Dira mencium kedua pipi Caca. Merekapun mengantar Sony dan Caca sampai di depan

dengan Caca tetap di gendongan Ara.

“Mas mau makan apa…?” Tanya Dira sambil menyodorkan daftar menu setelah Sony dan Caca pergi.

“Ara tumben datang siang-siang…?” Tanya Dira ada adik iparnya.

“Mau booking tempat mbak, buat acara ngumpul ma temen-temen…” Jawab Ara.

“Ya udah entar omongin aja sama Sari, sekarang makan dulu bareng mas El…”

Dira sangat paham kalau tiba-tiba suaminya jadi lebih pendiam dan hanya menjawab seperlunya saja. Ini

pasti karena kedatangan Sony dan Caca, El cemburu. Dira senyum-senyum melihat wajah El yang cemberut.

“Kenapa senyum-senyum mbak…?” Tanya Ara setelah mereka selesai makan.

“Tuh tanya masmu….” Jawab Dira sambil menunjuk El dengan dagunya.

“Ngomong-ngomong, dokter Sony temen kuliah mbak Rara…?”

“Bukan, dia senior mbak di rumah sakit, kebetulan dokter pembimbing juga….” Jawab Dira.

“Iya…, mantan pacar juga….” Tiba-tiba El nyeletuk dengan wajah datar.

“Isshh…. ngaco, sembarangan… Jangan percaya Ra, kita cuma berteman…”

“Teman tapi mesra, mana duda lagi….” Kata El lagi, masih dengan wajah cemberut.

“Heehhh…. jadi dokter Sony duda…? Duren dong….” Kata Ara sambil tersenyum.

“Iya.., isterinya meninggal setelah melahirkan Caca….” Jawab Dira.

“Oohhhh……” Jawab Ara.

*******

Ayoooo.... yang penasaran dengan cerita Ara, ikutin terus kisahnya ya

Aku juga masih lihat-lihat nih, banyak yang tertarik untuk baca nggak

Kalau ternyata datar-datar aja atau malah nggak ada yang dukung, yaaaa.... aku harus putuskan untuk lanjut atau tidak.

Karena cuma dukungan kalian yang membuatku semangat untuk terus nglanjutin nulis

Jadi jangan pelit-pelit kasih vote, like & komen ya, kalau memang kalian pengen tahu kisah Ara selanjutnya.

Oke guys..... Love U all...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Amarantha Chitoz

Amarantha Chitoz

lanjuuutttttt....

2024-08-21

0

Srimurni Murni

Srimurni Murni

umur dr Sony sama Ara sangat jauh beda ya thor

2022-01-16

0

Kastinah

Kastinah

jangan sampai Ara jatuh kedalam perangkap Dion bareng**k,,,pasangin saja tuh sama duren dr Sony

2021-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Kompak
2 Cello yang iseng
3 Tidak salah lihat
4 4. Kenalan
5 5. Pertanyaan Hanny
6 6. Sebuah pesan
7 7. Kecelakaan
8 8. Terpuruk
9 9. Penasaran
10 10. Cerita Dira
11 11. Ara sadar
12 12. Niat dokter Sony
13 13. Di rumah sakit
14 14. Luka Ara
15 15. Sebuah ungkapan
16 16. Kedatangan
17 17. Sebuah asumsi
18 18. Cinta untuk Ara
19 19. Ngambek lagi
20 20. Permintaan Chacha
21 21. Ke kampus lagi
22 22. Sebuah keputusan
23 23. Sebuah keputusan
24 24. Alice
25 25. Ngumpul lagi
26 26. Ketemu dia lagi
27 27. Sebuah jawaban
28 28. Pertanyaan Ara
29 29. Jalan-jalan
30 30 Persiapan
31 31. Resmi
32 32. Gugup
33 33. Permohonana mertua
34 34. Surprise
35 35. Akhirnya...
36 36. Ingin belajar
37 37. Saat di cafe
38 38. Ada perubahan
39 39. Lulus
40 40. Salah paham
41 41. Mike
42 42. Muncul lagi
43 43. Kemarahan Sony
44 44. Dia lagi
45 45. Bulan madu
46 46. Memulai kembali
47 47. Menunggu
48 48. Perhatian Sony
49 49. Rebutan
50 50. Pagi yang sibuk
51 51. Kehadiran baby twins
52 52. Wellcome baby twins
53 53. Mike
54 54. Jangan-jangan
55 55. Vian dan Vina
56 56. Sebuah kasih sayang
57 57. Kekhawatiran Chacha
58 58. Keisengan Mike
59 59. Hadiah istimewa
60 60. Menjemput si kembar
61 61. Cemburu
62 62. Periksa darah
63 63. Sesal
64 64. Hampir
65 65. Kebahagiaan Seno dan karina
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1 Kompak
2
Cello yang iseng
3
Tidak salah lihat
4
4. Kenalan
5
5. Pertanyaan Hanny
6
6. Sebuah pesan
7
7. Kecelakaan
8
8. Terpuruk
9
9. Penasaran
10
10. Cerita Dira
11
11. Ara sadar
12
12. Niat dokter Sony
13
13. Di rumah sakit
14
14. Luka Ara
15
15. Sebuah ungkapan
16
16. Kedatangan
17
17. Sebuah asumsi
18
18. Cinta untuk Ara
19
19. Ngambek lagi
20
20. Permintaan Chacha
21
21. Ke kampus lagi
22
22. Sebuah keputusan
23
23. Sebuah keputusan
24
24. Alice
25
25. Ngumpul lagi
26
26. Ketemu dia lagi
27
27. Sebuah jawaban
28
28. Pertanyaan Ara
29
29. Jalan-jalan
30
30 Persiapan
31
31. Resmi
32
32. Gugup
33
33. Permohonana mertua
34
34. Surprise
35
35. Akhirnya...
36
36. Ingin belajar
37
37. Saat di cafe
38
38. Ada perubahan
39
39. Lulus
40
40. Salah paham
41
41. Mike
42
42. Muncul lagi
43
43. Kemarahan Sony
44
44. Dia lagi
45
45. Bulan madu
46
46. Memulai kembali
47
47. Menunggu
48
48. Perhatian Sony
49
49. Rebutan
50
50. Pagi yang sibuk
51
51. Kehadiran baby twins
52
52. Wellcome baby twins
53
53. Mike
54
54. Jangan-jangan
55
55. Vian dan Vina
56
56. Sebuah kasih sayang
57
57. Kekhawatiran Chacha
58
58. Keisengan Mike
59
59. Hadiah istimewa
60
60. Menjemput si kembar
61
61. Cemburu
62
62. Periksa darah
63
63. Sesal
64
64. Hampir
65
65. Kebahagiaan Seno dan karina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!