Time flies (not so fast)

Mohon maaf untuk yang sudah pernah baca story ini sebelumnya. Karena ada 5 bab yang author hapus.

Mempertimbangkan penjabaran flashback yang terlalu panjang dan bertele-tele.

Author singkat saja cerita cinta Keara yang ada di masa lalu. Fokus cerita dengan alur maju terus pantang mundur 😁

Biar ga berlama-lama ada di masa lalu.

Karena yang berlalu biarlah berlalu..

Let by gone be by gone 😉

*Happy reading..

*Mari berpetualang di dunia cinta Keara 🌹

______________________________________________

...-- 2 bulan kemudian setelah kepergian Rizky. --...

Pagi yang cerah menyapa. Udara segar dengan titik-titik embun di dedaunan taman seakan menjadi pelengkap yang melenakan. Menggodanya untuk bergelung di balik selimut lebih dalam lagi. Lebih nyaman lagi.

Sinar matahari mulai nyalang menerobos ke celah terkecil sekalipun. Menghantarkan hangat, meski dengan sinar menyilaukan yang mengusik tidur pulas Keara.

"K.. bangun Nak..." suara teriakan ibu sukses menarik Keara keluar dari taman mimpi. Membuat matanya membulat dan tak bisa terpejam lagi.

"Katanya pagi ini mau ke kampus....?"

Keara tidak menjawab pertanyaan ibunya. Dia memilih untuk bangkit dan mengecek ponselnya. Pukul 6.23 . Masih ada waktu sebenarnya sebelum janji bertemu dosen pembimbing jam 8 pagi nanti. Namun niat goler-goler ria ia urungkan demi mendengar teriakan ibu untuk yang kesekian kalinya.

Keara duduk di meja makan. Sudah ada ibu dan mas Arman di sana. Ia lalu menyendok nasi dan mengguyurkan kuah soto yang masih mengepulkan asap di atas nasi. Hmmm.. Kenikmatan sejati. Masakan ibu tidak pernah tidak menggiyurkan.

"Kamu kok jam segini baru bangun..? Emangnya ga sholat shubuh?" Ibu membuka obrolan pagi ini.

"Libur Bu.. 'Palang merah Indonesia'." jawab Keara seraya menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Gimana skripsimu, K?" tanya mas Arman, membuat hatinya mencelos setiap kali skripsinya dipertanyakan.

Keara nyengir, "Lancar mas.. InsyaAllah."

"Semester ini sudah lewat kan buat ngajuin ikut sidang proposal? Berarti paling tidak semester depan harus sudah lulus.." Mas Arman lagi-lagi nembak on point tepat di jidat Keara.

Semester ini dia jelas tidak bisa lulus. Karena pengerjaan skripsi yang molor, akibat moodnya yang masih tertinggal di pusara Rizky. Keara baru mulai aktif mengerjakan kembali tugas akhirnya itu beberapa minggu ke belakang. Akibatnya, ia tertinggal mengikuti ujian proposal skripsi semester ini.

"Kalau sudah lulus, aku bisa rekomendasiin kamu masuk ke kantor mas Arman. Mumpung masih ada jabatan kosong di staf keuangan yang dulu ditinggal sama istri bosnya mas.."

"Iya, mas.. Tapi masih semester depan lulusnya. Hehee... Semoga semester depan masih kosong yaa lowongannya.."

"Liat saja nanti.. Yang penting selesaikan dulu kuliahmu." pungkas mas Arman. Keara hanya mengangguk lemah, sembari menuntaskan suapan terakhir sarapannya.

Keara memang harus didesak. Meskipun ibu dan kakaknya tidak sekalipun menekannya, tapi ia tahu diri. Usianya terus bertambah. Sedangkan pencapaian diri yang ia gadang-gadang sejak semasa sekolah, masih nol persen yang teraih. Menyedihkan.

Kuliah, menikah muda, punya anak-anak menggemaskan di usia pertengahan 20an, bekerja sambil mengurus rumah tangga. huuufftt.. Semua mimpi satu persatu beterbangan seperti debu yang tertiup angin puyuh. Di usia yang menginjak 24 tahun ini tidak satupun dapat diraih.

Ia memulai kuliahnya di usia 20 tahun. Dua tahun gap year karena ingin bekerja untuk membiayai dirinya sendiri selama kuliah. Itu yang ada di benaknya dulu. Meskipun dua tahun jelas lebih lama dari rencana semula yang ingin gap year setahun saja. Demi mengisi pundi-pundi uang saku yang memadai.

Ia bisa saja memperoleh beasiswa, tapi untuk kebutuhan sehari-hari? Dia tidak ingin merepotkan ibu dan mas Armannya. Mereka berdua sudah bekerja sangat keras. Ibu bahkan menjadi asisten rumah tangga sejak Keara masih berumur 6 tahun dan baru pensiun dua tahun lalu, demi membiayai sekolahnya, demi dapur tetap ngebul, dan demi melunasi hutang-hutang yang ditinggal kabur sang ayah. Bia dab memang.

Namun rencana tinggalah rencana. Tuhan telah menuliskan cerita yang jauh berbeda dengan rencana Keara. Hubungan cintanya yang berantakan selalu berbanding lurus dengan pendidikan dan kariernya.

Ia terbuai dengan indahnya mimpi merajut mahligai dengan seorang yang terkasih. Dialah Cinta pertamanya, pacar pertama, dan lelaki pertama yang mengenalkan indahnya cinta pada Keara. Kemudian ditinggalkan dengan luka pengkhianatan yang menganga begitu perih.

Susah payah ia bangkit lagi. Menemukan cinta baru yang lebih istimewa. Mampu membimbingnya mendekat pada Robbnya. Namun lagi-lagi harus merasakan pedihnya kehilangan. Kehilangan mas Rizky yang seharusnya hari ini sudah resmi menjadi suaminya. Kalau saja kecelakaan naas malam itu tidak menimpanya. Membuyarkan mimpi-mimpi yang ia rangkai meski sempat hancur.

Namun sekarang asa itu kembali hancur. Puing-puingnya bahkan sudah tercerai berai. Terlalu sulit untuk dirangkai kembali. Keara memilih untuk menguburnya dalam-dalam. Jauh di dasar hati dan enggan ia ungkit lagi.

Kini ia tengah merangkai mimpi baru. Lulus kuliah secepatnya lalu bekerja di kantoran dan membahagiakan ibunya tersayang. Tidak lagi menjadi beban bagi ibu dan kakaknya.

...----------------...

"K.......!"

Keara memutar kepala demi menemukan sosok yang memanggilnya dengan amat nyaring. Sampai-sampai hampir semua pengunjung mart saat ini juga menoleh padanya.

"Muthia..?" gumam Keara setengah ragu dengan penglihatannya. Ia sampai harus membulatkan matanya. Memastikan siapa yang ia lihat.

Seorang wanita (muda) cantik yang tengah hamil. Menenteng keranjang belanja seraya melambaikan tangan ke arahnya. Wanita itu berjalan dengan langkah cepat menghampiri Keara.

Kalau dia tidak salah mengenali orang, wanita cantik itu adalah Muthia. Temannya semasa SMA.

"Ya ampuuun.. ini bener Muthia? Mumuu?" pekik Keara girang. Begitu jarak mereka mulai mengecil.

Wanita itu mendekat, lantas menghambur langsung memeluk tubuh mungil Keara. Melesakkan perut buncitnya. Hingga keduanya akhirnya terkekeh dengan heboh.

Ternyata memang Muthia. Teman sekelasnya selama tiga tahun di SMA. Meskipun tidak bersahabat karib layaknya Keara dengan Ocha, dan.. ehmm.. Mayra (dulu). Tapi hubungannya dengan Muthia cukup baik.

"iihh Lama gak ketemu.." Keara mengusap lengan Muthia.

Muthia nyengir, "Iya yaa.. terakhir kita ketemu pas di nikahan aku.. Udah 8 bulan lebih gak sih?"

Keara mengangguk sembari mengulum senyum lebarnya. "ini perut udah buncit aja... Udah berapa bulan, Mu?"

"Dua puluh empat minggu, K.. alias 6 bulan.."

Melihat keadaan Muthia saat ini, jelas menyentil luka lama di hatinya. Sehingga muncul setitik perih yang coba dihalaunya.

Muthia, di usia yang sama sepertinya. 24 tahun. Sudah lulus kuliah. Bekerja sebagai staf marketing di sebuah bank asing yang cukup punya nama. Sudah menikah dengan lelaki mapan, karyawan sebuah perusahaan bertaraf internasional. Dan sudah mengandung benih dari cintanya. Sempurna.

Kehidupan seperti Muthia lah yang sejatinya ia idam-idamkan. Namun Takdir justru mengombang- ambingkannya. Dua kali ia dibuat kehilangan sosok yang ia kira sebagai jodohnya. Tapi dia menutup rapat pikirannya ini. Tak ingin 'lagi-lagi' harus menyalahkan ketetapan Nya. Istighfar, K... Istighfar..

"Eh.. Kamu kok bisa ada di sini?" ujar Muthia membuyarkan lamunannya.

"Kampus aku dekat sini. Abis ketemu sama dospem. Maklum Mu.. lagi skripsian. Telat masuk kuliah.." Keara mengangkat keranjang belanjanya yang berisi beragam snack dan minuman. "Ini lagi ngisi lumbung persediaan bahan bakar biar semangat begadangnya.. kelarin skripsi.."

"Jangan gitu.. Gak ada kata terlambat untuk segala sesuatu K..." Muthia dengan lembut menyapu lengan atas Keara. Seakan menyalurkan energi positif agar Keara tidak lagi merasa rendah diri.

"Lagian otak kamu kan lebih encer dari pada aku.. Jadi was wuss pasti langsung beres dah itu skripsyong.."

"Wass wuss bablas angine? ih suka ngadi ngadi deh kamu, Mu.. Ini aja kepala udah pening mikirin skripsi tiap hari." seloroh Keara. Mengundang tawa Muthia.

"Jam segini kamu ga kerja?"

"Aku udah disuruh resign sama mas Ardi, K.. Baru kemarin resmi jadi pengangguran. Katanya sih biar ada jeda waktu buat istirahat dulu gitu sebelum lahiran. Biar punya lebih banyak waktu untuk me-time.. hehee.."

"Suami kamu pengertian banget ya Mu.."

Muthia mengangguk tanda setuju. "Alhamdulillah K.. Yaa.. sebelas dua belas sama calon suami kamu, siapa namanya K? Yang kamu bawa ke resepsi nikahan aku dulu itu.."

"Mas Rizky?" Keara tersenyum getir. "Iya sih dia perhatian banget. Tapi sayangnya, ada yang lebih sayang sama mas Rizky, selain aku Mu.."

Muthia menatap dengan pandangan penuh tanya.

"Mas Rizky meninggal dunia dua bulan yang lalu, Mu.. Karena kecelakaan."

Muthia menutup mulut dengan sebelah tangannya, dengan tatapan sayu penuh keprihatinan, ia bergumam lirih, "Innalillahi wainna ilaihi rojiun..."

"Aku turut berduka ya K.. Maaf.. aku benar-benar baru tahu kabar ini.."

"Iya, Mu.. Makasih.." Keara tersenyum, sembari menyembunyikan kegetiran dalam netranya dalam-dalam. Ia kira dengan mengikhlaskan Mas Rizky, menjadikannya cukup kuat untuk membicarakan kepergiannya. Namun hari ini ia merasa hatinya masih rapuh tiap kali mengingat Rizky yang tak lagi ada di dunia ini.

"By the way.. Kamu tinggal di daerah dekat sini?" Keara melontar tanya, demi mengalihkan topik dari mas Rizkynya tersayang.

"Bukan aku K.. Tapi kakakku. Kak Marsya. Dia tinggal di daerah sini setelah menikah.. Itu rumahnya di kompleks depan itu tuh."

"Oh iya iyaa.. Jadi Kak Marsya juga sudah menikah sekarang? Aku turut senang.. Sampaikan salamku ke kakak kamu ya K.."

"Salamin sendiri aja.." Muthia mengerling padanya. "Yuk mampir ke rumah Kak Marsya."

...----------------...

...----------------...

🌹 Happy reading

🌹 jadikan favorit kamu yaa.. biar update teruus kalau ada chapter baru 😉

🌹 klik like, komen, beri hadiah dan vote ... terima kasiih

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

Kearah tabahkan hatimu dan buang masa lalumu

2022-09-16

0

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

kaera... kamu jangan sedih ya😂😂😂😂

2021-12-22

1

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

lanjutkan Thor ❤️

2021-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Galen
3 Time flies (not so fast)
4 FirstLove cafe
5 Pantang Menyerah
6 Kotak Berpita Biru
7 Sayur Lodeh
8 Look the cast
9 First Love is Over
10 Bertemu Dengannya Lagi
11 Merindukan Rizky
12 Pedekate Jalan Ninja
13 Karma Do Exists
14 Rumah Sakit
15 Musibah Membawa Berkah
16 Gunung Es Belum Mencair
17 Salah Paham
18 When Ala Meet Kela
19 When Ala Meet Kela (2)
20 Mata-Mata Cinta
21 Adik Ipar
22 Pelukan Hangat
23 Bersyukur Kunci Bahagia
24 Penguntit Aneh
25 Pillow Talk
26 Jadi Pacar Artis
27 Seratus Hari Kepergiannya
28 Polusi Mata
29 Pria Kesepian
30 Pengen Pensiun jadi Penguntit
31 Kalah Start
32 Makan Bersama
33 Teman Dekat
34 Sahabat?
35 Jadi Bahan Gosip
36 Klarifikasi
37 Tawaran Menarik
38 Bukan Pacar Tapi Kangen
39 Siapa Yang Kangen?
40 Pesan Dari Keara
41 Mengundurkan Diri
42 Godaan Setan
43 Setitik Api Cemburu
44 Menikmati Senja
45 Siapa Juna?
46 Mantan Meresahkan
47 Rela Gak Rela
48 Juna Berulah
49 Siapa Alfariz Risjad?
50 Maaf Aku Terlambat
51 Fakta 1
52 Terbawa Suasana
53 Ketahuan Posesif
54 Fakta Kedua
55 Belum Siap Kehilangan
56 Mendadak Bodoh
57 Berubah Pikiran
58 Morning Kiss
59 Obat Kangen
60 Cubitan Maut
61 First Love Theory
62 Mendadak Dilamar
63 Keraguan Itu Ada
64 Temu Kangen
65 Gagal Beli Cincin
66 Gadis SMA Harris
67 Cemburu Buta
68 Membuka Hati
69 Membuka Hati (2)
70 Memantapkan Hati
71 Shoping Time
72 Rindu
73 Tentang Harris
74 Tentang Harris (2)
75 Tentang Harris (3)
76 Hadiah Kelulusan
77 Keara Goes to Korea
78 Terungkapnya Rahasia
79 Tidak Dibutuhkan
80 Ingin Ada Di Sampingmu
81 Fans Garis Keras
82 Perfect Husband
83 Bali, I'm Coming !!
84 Kehilangan
85 Favorite Girl
86 A Night to Remember
87 A Night to Remember (2)
88 A Night to Remember (3)
89 Bapak Kembali
90 Aku Milikmu
91 Another Surprise
92 Plan B
93 Putri Tidur
94 Dia Galen
95 Terima Kasih Galen
96 Kamu Galenku
97 Hari Bahagia
98 Hari Bahagia (?)
99 Sangat Bahagia
100 Sudah Sah
101 Sudah Sah (2)
102 Ibarat Kucing
103 Lampu Hijau
104 Akhirnya.......
105 I Love You, Mas
106 Kesiangan
107 Honeymoon Plan
108 Posesif (1)
109 Posesif (2)
110 Posesif (3)
111 Reka Ulang
112 Bapak Matre
113 Up Normal
114 Mertua Oh Mertua
115 Keegoisan Harris
116 Bahagia Itu Mudah
117 With Stella
118 With Stella (2)
119 Jangan Bawa Orang Asing
120 Tamu Menyebalkan
121 Tamu Menyebalkan (2)
122 Rencana Martha
123 Marah
124 Kesempatan
125 Peringatan
126 Belum Beruntung
127 Vitamin
128 Hasutan Bapak
129 Tidak Mempan Dihasut
130 Interogasi
131 Oh Dave
132 Singa Betina
133 Ketemu Bapak Lagi
134 Ketahuan
135 Hukuman
136 Hukuman (2)
137 Buka Puasa
138 Believe Me
139 Sarapan Pagi
140 Rileks
141 Sat Set
142 Gala Dinner
143 Gala Dinner (2)
144 Gala Dinner (3)
145 Memantik Api
146 Kemarahan Harris
147 Tidak Ingin Seperti Papa
148 Mengintai
149 Jackpot Tengah Malam
150 Maaf Sayang
151 Maaf Sayang (2)
152 Trauma Masa Lalu
153 I Want You
154 What Should I Do?
155 Keara Sakit
156 Bos Kerja, Aswin Lega
157 Gak Mau Makan
158 Tanda-Tanda
159 Akurat
160 Menangkap Tikus Penguntit
161 Suami Takut Istri
162 Sweet Surprise
163 Insting
164 Ada Dua
165 Kalah Telak
166 Rencana Cerdik
167 Bara Bere
168 Jebakan Untuk Mertua
169 Sambutan Istri
170 Hadiah Untuk Istri Tercinta
171 Taubat
172 Author say hi
173 Ngidam Pizza
174 Membasmi Tikus
175 Under Control
176 Ngidam Pizza
177 Perubahan Suasana
178 Pertemuan
179 Ungkapan Hati
180 Nasib Ngeness
181 Ulang Tahun
182 Kilas Balik
183 Keikhlasan
184 Melebur Dalam Rasa
185 Like a Big Boss
186 Mimpi Terburuk
187 Keadaan Berbalik
188 Bertahanlah Sayang !
189 Panic Attack!
190 Twins Up
191 Sudahi Sampai Di Sini
192 Happy Ending
193 Time to Say Goodbye
194 New Story Update
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog
2
Galen
3
Time flies (not so fast)
4
FirstLove cafe
5
Pantang Menyerah
6
Kotak Berpita Biru
7
Sayur Lodeh
8
Look the cast
9
First Love is Over
10
Bertemu Dengannya Lagi
11
Merindukan Rizky
12
Pedekate Jalan Ninja
13
Karma Do Exists
14
Rumah Sakit
15
Musibah Membawa Berkah
16
Gunung Es Belum Mencair
17
Salah Paham
18
When Ala Meet Kela
19
When Ala Meet Kela (2)
20
Mata-Mata Cinta
21
Adik Ipar
22
Pelukan Hangat
23
Bersyukur Kunci Bahagia
24
Penguntit Aneh
25
Pillow Talk
26
Jadi Pacar Artis
27
Seratus Hari Kepergiannya
28
Polusi Mata
29
Pria Kesepian
30
Pengen Pensiun jadi Penguntit
31
Kalah Start
32
Makan Bersama
33
Teman Dekat
34
Sahabat?
35
Jadi Bahan Gosip
36
Klarifikasi
37
Tawaran Menarik
38
Bukan Pacar Tapi Kangen
39
Siapa Yang Kangen?
40
Pesan Dari Keara
41
Mengundurkan Diri
42
Godaan Setan
43
Setitik Api Cemburu
44
Menikmati Senja
45
Siapa Juna?
46
Mantan Meresahkan
47
Rela Gak Rela
48
Juna Berulah
49
Siapa Alfariz Risjad?
50
Maaf Aku Terlambat
51
Fakta 1
52
Terbawa Suasana
53
Ketahuan Posesif
54
Fakta Kedua
55
Belum Siap Kehilangan
56
Mendadak Bodoh
57
Berubah Pikiran
58
Morning Kiss
59
Obat Kangen
60
Cubitan Maut
61
First Love Theory
62
Mendadak Dilamar
63
Keraguan Itu Ada
64
Temu Kangen
65
Gagal Beli Cincin
66
Gadis SMA Harris
67
Cemburu Buta
68
Membuka Hati
69
Membuka Hati (2)
70
Memantapkan Hati
71
Shoping Time
72
Rindu
73
Tentang Harris
74
Tentang Harris (2)
75
Tentang Harris (3)
76
Hadiah Kelulusan
77
Keara Goes to Korea
78
Terungkapnya Rahasia
79
Tidak Dibutuhkan
80
Ingin Ada Di Sampingmu
81
Fans Garis Keras
82
Perfect Husband
83
Bali, I'm Coming !!
84
Kehilangan
85
Favorite Girl
86
A Night to Remember
87
A Night to Remember (2)
88
A Night to Remember (3)
89
Bapak Kembali
90
Aku Milikmu
91
Another Surprise
92
Plan B
93
Putri Tidur
94
Dia Galen
95
Terima Kasih Galen
96
Kamu Galenku
97
Hari Bahagia
98
Hari Bahagia (?)
99
Sangat Bahagia
100
Sudah Sah
101
Sudah Sah (2)
102
Ibarat Kucing
103
Lampu Hijau
104
Akhirnya.......
105
I Love You, Mas
106
Kesiangan
107
Honeymoon Plan
108
Posesif (1)
109
Posesif (2)
110
Posesif (3)
111
Reka Ulang
112
Bapak Matre
113
Up Normal
114
Mertua Oh Mertua
115
Keegoisan Harris
116
Bahagia Itu Mudah
117
With Stella
118
With Stella (2)
119
Jangan Bawa Orang Asing
120
Tamu Menyebalkan
121
Tamu Menyebalkan (2)
122
Rencana Martha
123
Marah
124
Kesempatan
125
Peringatan
126
Belum Beruntung
127
Vitamin
128
Hasutan Bapak
129
Tidak Mempan Dihasut
130
Interogasi
131
Oh Dave
132
Singa Betina
133
Ketemu Bapak Lagi
134
Ketahuan
135
Hukuman
136
Hukuman (2)
137
Buka Puasa
138
Believe Me
139
Sarapan Pagi
140
Rileks
141
Sat Set
142
Gala Dinner
143
Gala Dinner (2)
144
Gala Dinner (3)
145
Memantik Api
146
Kemarahan Harris
147
Tidak Ingin Seperti Papa
148
Mengintai
149
Jackpot Tengah Malam
150
Maaf Sayang
151
Maaf Sayang (2)
152
Trauma Masa Lalu
153
I Want You
154
What Should I Do?
155
Keara Sakit
156
Bos Kerja, Aswin Lega
157
Gak Mau Makan
158
Tanda-Tanda
159
Akurat
160
Menangkap Tikus Penguntit
161
Suami Takut Istri
162
Sweet Surprise
163
Insting
164
Ada Dua
165
Kalah Telak
166
Rencana Cerdik
167
Bara Bere
168
Jebakan Untuk Mertua
169
Sambutan Istri
170
Hadiah Untuk Istri Tercinta
171
Taubat
172
Author say hi
173
Ngidam Pizza
174
Membasmi Tikus
175
Under Control
176
Ngidam Pizza
177
Perubahan Suasana
178
Pertemuan
179
Ungkapan Hati
180
Nasib Ngeness
181
Ulang Tahun
182
Kilas Balik
183
Keikhlasan
184
Melebur Dalam Rasa
185
Like a Big Boss
186
Mimpi Terburuk
187
Keadaan Berbalik
188
Bertahanlah Sayang !
189
Panic Attack!
190
Twins Up
191
Sudahi Sampai Di Sini
192
Happy Ending
193
Time to Say Goodbye
194
New Story Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!