Galen

Namanya Keara Assyifa.

Teman-teman dan orang terdekatnya memanggilnya 'Ke'. Atau lebih singkatnya K.

Just K.

Gadis ceria yang punya mimpi menikah muda.

Sangat menyenangkan setiap kali ia membayangkan akan memiliki anak-anak saat usianya belum lanjut. Selisih usia yang tidak terpaut jauh, akan membuat ia mudah bergaul dengan anak-anaknya. Ia juga akan terlihat seperti teman sepantaran anak-anaknya. Mengingat tinggi badannya yang tak terlalu menjulang tinggi. Bahkan bisa dibilang mungil.

Berharap sepantaran dengan anak-anaknya? Padahal seperti apa rupanya 20 tahun ke depan juga tidak tau. Sudah pasti menua. Yaah namanya juga mimpi..

Namun, takdir cintanya berkata lain. Hingga umur 24 tahun mimpi itu tak kunjung terwujud. Dua kali jalinan cintanya kandas. Harapan menikah muda pun pupus. Kini ia ingin mengubur mimpi itu. Bersama dengan raga mas Rizky yang sudah dikebumikan.

Lepas sholat maghrib di masjid yang berada tak jauh dari lokasi pemakaman, Keara diantar pulang oleh sahabat dari mas Rizky. Harris. Pria dingin itu tetap tanpa kata.

Baju basahnya tadi telah berganti sweater hitam dan jeans warna terang. Membuat Keara sedikit merasa tenang dan tak harus merasa bersalah melihat Harris yang kebasahan akibat payung yang dipakai Keara tadi. Baju Keara juga sedikit basah sebenarnya, tapi dia sedang tidak punya keinginan untuk berkeluh kesah.

"Makasih sudah mengantarku pulang, mas.." ucap Keara sesampainya di rumah.

Harris hanya mengangguk. Kedua sudut bibirnya sedikit tertarik. Tapi wajahnya tanpa ekspresi. Ia melajukan mobilnya setelah Keara turun dan terlihat masuk ke dalam rumah.

Keara bergegas mandi, berganti pakaian, lalu bersiap keluar rumah lagi. Di meja makan, ibu dan mas Arman terlihat sedang berbicara, tapi begitu melihat Keara keduanya kompak menutup mulut.

"Kok sudah rapi lagi. Kamu mau kemana K?" tanya ibu.

"Ke rumah mas Rizky, Bu.. mau bantu-bantu acara pengajian mas Rizky."

"Makan dulu K, nanti mas Arman antar.." sahut mas Arman.

"Gak usah mas.. Naik motor sendiri aja.."

Keara bukan sok kuat. Dia memilih untuk mengendarai sendiri motor maticnya karena dengan begitu, ia bisa melakukan kebiasaan lamanya. Menangis sambil menyetir. Aman, sebab tidak akan ada yang melihat. Terutama Ibu dan mas Arman. Tenang, sebab suara isakannya akan kabur diterpa angin dan deru mesin motor. Bebas, sebab ia bisa berlama-lama menangis sambil mengitari jalanan kota. Tak ada batasan waktu.

Hal itu sudah menjadi kebiasaan lamanya. Ya, lama sekali. Karena selama dua tahun belakangan, ia tak pernah lagi menangis. Sejak ia mengenal Rizky. Lelaki itu tidak pernah membuat Keara menangis.

Ibu bangkit dari duduknya. Menghampiri Keara, lantas mengusap lembut kedua bahu putrinya. "Sabar ya, Nak.. InsyaAllah Rizky sudah tenang di sana."

Keara tertunduk. Air mata yang baru susut ketika ia mandi tadi, kini mendesak keluar lagi.

"Jangan berlarut-larut sedihnya.. Nanti Rizky juga sedih.. Dia juga pasti ingin kamu melanjutkan hidupmu dengan baik." lanjut ibu menghibur Keara. Beliau jelas tahu, jiwa Rizky sudah punya urusan sendiri dengan Rabb-nya di atas sana. Tidak mungkin ikut bersedih dan merasakan beban kepergiannya yang dirasakan Keara.

Keara bergeming.

"Lanjutkan kuliah sampai selesai, cari kerja di bidang yang kamu sukai, raih karir yang bagus, merawat diri, berteman, bersenang-senang, Lakukan semua yang kamu inginkan K.. InsyaAllah kamu juga akan bertemu dengan jodohmu. Segera."

Keara tetap bergeming. Ia paham maksud ibunya yang tak ingin ia terpuruk dan menutup hati. Namun hari ini ia juga tidak memiliki daya untuk berkata-kata membalas ucapan Ibu.

Ibu tak punya alasan menahan Keara. Ia biarkan putrinya itu pergi dengan mengendarai motornya dengan tangis yang belum sepenuhnya reda. Keara pun dengan leluasa melanjutkan tangisannya di atas matic, sembari melaju ke rumah mas Rizky.

Keara selalu diterima di rumah Rizky. Begitupun hari ini. Ketika raga Rizky tak lagi bisa menyambut kedatangan Keara di rumahnya. Raga itu telah pergi untuk selama-lamanya.

Keara sudah mengenal baik ibu dan ayah Rizky, mas Adi kakak Rizky, dan Angga, juga Ica adik-adiknya. Mereka menerima kedatangan Keara dengan tangan terbuka. Ica, si bungsu yang seusia dengannya, juga langsung menghambur memeluk Keara begitu melihat gadis itu datang.

Rumah sederhana di kompleks perumahan di pinggir kota itu penuh dihadiri para tetangga, teman-teman, dan keluarga besar Rizky yang datang dari Kediri dan Semarang. Semua berkumpul dan berdoa sebanyak-banyaknya demi ketenangan dan kelapangan kubur orang yang mereka sayangi.

Pribadi Rizky yang baik dan ramah tentu memberi kepiluan tersendiri di hati orang-orang terdekat. Kepergian Rizky di usia yang cukup muda, 28 tahun, sangat mengejutkan semua orang. Terlebih kepergiannya yang terasa sangat mendadak. Tak ada firasat dan pesan terakhir yang terucap.

Malam itu, sepulang dari rumah Keara, setelah ia lembur di tempat kerjanya, sebuah kecelakaan maut merenggut nyawa. Motor Rizky oleng dan menabrak pembatas jalan flyover. Rizky meninggal di tempat kejadian.

Menurut saksi yang melihat langsung kecelakaan itu, motor Rizky hendak menghindari sebuah mobil yang bergerak tak tentu arah. Ke kanan dan ke kiri dengan decit rem dan raungan gas yang tak teratur bunyinya. Jelas, mobil itu dikendarai oleh seorang yang sedang mabuk.

Kondisi jalanan flyover malam itu tidak begitu ramai. Mobil mabuk itu datang dari arah berlawanan dengan kecepatan yang cukup membuat Rizky kelabakan. Rizky yang tidak siap dengan keadaan itu, membanting stir ke kiri tanpa perhitungan matang langkah selanjutnya. Ia pun menabrak pembatas jalan, kemudian tubuhnya terlempar jauh ke arah tengah jalan. Ia meregang nyawa di jalan. Bahkan sebelum ambulance datang memberi pertolongan, malaikat maut lebih dulu datang menyapa.

Meskipun itu disebut kecelakaan tunggal, tapi bagi Keara tetap mobil sia lan itulah penyebab kematian Rizky.

Menurut saksi, mobil itu sempat berhenti sebentar. Lalu melaju kencang dan dalam sekejap saja tak terlihat lagi wujudnya.

Keara terus datang ke rumah Rizky hingga malam ke 7 kepergiannya. Ia juga melihat Harris di sana. Tidak ada keinginan keduanya untuk bertegur sapa. Cukup dengan anggukan kepala saat sesekali bertemu pandang.

Malam ini, di malam ke 7 kepergian Rizky, Keara meyakinkan hatinya. Bahwa kepergian Rizky nyata adanya. Lelaki itu tak akan kembali. Selamanya. Ibu Farida juga meyakinkannya berkali-kali. Bahwa Keara harus melanjutkan hidupnya. tanpa Rizky. Sama seperti nasehat ibunya.

Sepulang dari rumah Rizky, Keara memarkir motornya di bahu jalan, di sisi sebuah taman di ujung jalan yang berada di kompleks perumahan elite Citraland. Cukup jauh dengan rumahnya sendiri. Taman ini sudah tak pernah ia datangi selama dua tahun terakhir. Taman yang menjadi saksi rapuhnya Keara.

Keara duduk di bangku yang terbuat dari batu. Keadaan taman yang tidak terurus dengan baik. Lampu penerangan yang kurang, membuatnya nyaman duduk sendiri dalam keremangan. Serta tak banyak dikunjungi orang.

Keara merasa tempat ini masih sama nyamannya seperti enam tahun lalu. Saat dia memilih taman ini ketika sesak memenuhi dadanya setiap kali Nico, mantan pacarnya yang playboy, berulah.

Air mata Keara seakan sudah habis. Ia hanya duduk dan tak ada tangisan. Matanya sudah mengembung sempurna. Bengkak. 7 hari ia kuras air mata itu tanpa berhenti. Kini tangki air dari sepasang netra indah itu telah kosong.

Lama Keara duduk di sana. Tiba-tiba Seorang lelaki dengan masker hitam dan topi baseball duduk di sampingnya. Keara menoleh. Lalu tersenyum setelahnya.

"Galen.." lirih Keara.

"Lama kamu gak kesini. Pasti ada yang membuatmu ingin menangis kan?"

Keara mengangguk.

"Mau es krim?"

Keara tertawa kecil. Ia juga bingung bisa dekat dengan lelaki ini. Lelaki yang tak ia kenal. Bahkan Keara tidak pernah tau siapa namanya. Mereka berdua hanya bertemu di taman ini. Sejak enam tahun yang lalu. Sejak Keara datang ke taman ini dan numpang nangis disini. Lelaki ini selalu memberinya es krim setiap kali tangis Keara surut.

Galen. Tentu saja itu bukan nama aslinya. Itu nama buatan Keara, karena lelaki ini enggan memberi tahu namanya. Daripada susah untuk dipanggil lebih baik diberi nama sendiri kan..

Nama Galen mempunyai arti penyembuh luka. Dalam bahasa Yunani, artinya penolong. Sedangkan dalam bahasa Karakteristik, artinya pembicara yang menarik dan cerdas, memiliki kemampuan berbicara yang baik, penuh semangat, sangat mudah beradaptasi, romantis, dan penuh ide, dan dalam bahasa Latin, artinya tenang.

Keara memberi nama Galen karena memang menganggap cowok misterius ini sebagai penyembuh lukanya. Ia yang selalu ada di saat dulu ia menangisi cinta pertamanya. Meskipun selalu menyamarkan wajahnya dengan masker, topi, dan duduk di bawah bayangan pepohonan, sehingga Keara benar-benar tidak bisa melihat jelas wajahnya, tapi Keara yakin ia bukan orang jahat yang mengancam keselamatan.

"Aku bukan ABG labil lagi.."

"Memangnya cuma abg labil yang makan es krim?" Galen melirik Keara sekilas. Lalu membuang pandangnya ke jalan raya di depannya.

"Apalagi sekarang? Apa pacarmu yang baru selingkuh lagi?"

"Engga. Pacarku yang baru sangat setia. Ia menyayangiku sampai akhir hayatnya."

...----------------...

...----------------...

🌹 Happy reading

🌹 jadikan favorit kamu yaa.. biar update teruus kalau ada chapter baru 😉

🌹 klik like, komen, dan vote

terima kasiiiih

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

mengingat kan Bpk ku yg tlh tiada

2022-09-16

0

but

but

pertama kalo baca keara jadi kera🙏🙏🙏🙏

2022-01-04

0

🐈"€£! S@",,, P,,,

🐈"€£! S@",,, P,,,

sudah aku masukin paforit dan pasti selalu like,,,,,, cara penulisannya jg bagus kak,,,, enak d baca,,,,, aku suka🥰🥰🥰🥰
tpi awal2 udah banyak bawang'ny😓😓

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Galen
3 Time flies (not so fast)
4 FirstLove cafe
5 Pantang Menyerah
6 Kotak Berpita Biru
7 Sayur Lodeh
8 Look the cast
9 First Love is Over
10 Bertemu Dengannya Lagi
11 Merindukan Rizky
12 Pedekate Jalan Ninja
13 Karma Do Exists
14 Rumah Sakit
15 Musibah Membawa Berkah
16 Gunung Es Belum Mencair
17 Salah Paham
18 When Ala Meet Kela
19 When Ala Meet Kela (2)
20 Mata-Mata Cinta
21 Adik Ipar
22 Pelukan Hangat
23 Bersyukur Kunci Bahagia
24 Penguntit Aneh
25 Pillow Talk
26 Jadi Pacar Artis
27 Seratus Hari Kepergiannya
28 Polusi Mata
29 Pria Kesepian
30 Pengen Pensiun jadi Penguntit
31 Kalah Start
32 Makan Bersama
33 Teman Dekat
34 Sahabat?
35 Jadi Bahan Gosip
36 Klarifikasi
37 Tawaran Menarik
38 Bukan Pacar Tapi Kangen
39 Siapa Yang Kangen?
40 Pesan Dari Keara
41 Mengundurkan Diri
42 Godaan Setan
43 Setitik Api Cemburu
44 Menikmati Senja
45 Siapa Juna?
46 Mantan Meresahkan
47 Rela Gak Rela
48 Juna Berulah
49 Siapa Alfariz Risjad?
50 Maaf Aku Terlambat
51 Fakta 1
52 Terbawa Suasana
53 Ketahuan Posesif
54 Fakta Kedua
55 Belum Siap Kehilangan
56 Mendadak Bodoh
57 Berubah Pikiran
58 Morning Kiss
59 Obat Kangen
60 Cubitan Maut
61 First Love Theory
62 Mendadak Dilamar
63 Keraguan Itu Ada
64 Temu Kangen
65 Gagal Beli Cincin
66 Gadis SMA Harris
67 Cemburu Buta
68 Membuka Hati
69 Membuka Hati (2)
70 Memantapkan Hati
71 Shoping Time
72 Rindu
73 Tentang Harris
74 Tentang Harris (2)
75 Tentang Harris (3)
76 Hadiah Kelulusan
77 Keara Goes to Korea
78 Terungkapnya Rahasia
79 Tidak Dibutuhkan
80 Ingin Ada Di Sampingmu
81 Fans Garis Keras
82 Perfect Husband
83 Bali, I'm Coming !!
84 Kehilangan
85 Favorite Girl
86 A Night to Remember
87 A Night to Remember (2)
88 A Night to Remember (3)
89 Bapak Kembali
90 Aku Milikmu
91 Another Surprise
92 Plan B
93 Putri Tidur
94 Dia Galen
95 Terima Kasih Galen
96 Kamu Galenku
97 Hari Bahagia
98 Hari Bahagia (?)
99 Sangat Bahagia
100 Sudah Sah
101 Sudah Sah (2)
102 Ibarat Kucing
103 Lampu Hijau
104 Akhirnya.......
105 I Love You, Mas
106 Kesiangan
107 Honeymoon Plan
108 Posesif (1)
109 Posesif (2)
110 Posesif (3)
111 Reka Ulang
112 Bapak Matre
113 Up Normal
114 Mertua Oh Mertua
115 Keegoisan Harris
116 Bahagia Itu Mudah
117 With Stella
118 With Stella (2)
119 Jangan Bawa Orang Asing
120 Tamu Menyebalkan
121 Tamu Menyebalkan (2)
122 Rencana Martha
123 Marah
124 Kesempatan
125 Peringatan
126 Belum Beruntung
127 Vitamin
128 Hasutan Bapak
129 Tidak Mempan Dihasut
130 Interogasi
131 Oh Dave
132 Singa Betina
133 Ketemu Bapak Lagi
134 Ketahuan
135 Hukuman
136 Hukuman (2)
137 Buka Puasa
138 Believe Me
139 Sarapan Pagi
140 Rileks
141 Sat Set
142 Gala Dinner
143 Gala Dinner (2)
144 Gala Dinner (3)
145 Memantik Api
146 Kemarahan Harris
147 Tidak Ingin Seperti Papa
148 Mengintai
149 Jackpot Tengah Malam
150 Maaf Sayang
151 Maaf Sayang (2)
152 Trauma Masa Lalu
153 I Want You
154 What Should I Do?
155 Keara Sakit
156 Bos Kerja, Aswin Lega
157 Gak Mau Makan
158 Tanda-Tanda
159 Akurat
160 Menangkap Tikus Penguntit
161 Suami Takut Istri
162 Sweet Surprise
163 Insting
164 Ada Dua
165 Kalah Telak
166 Rencana Cerdik
167 Bara Bere
168 Jebakan Untuk Mertua
169 Sambutan Istri
170 Hadiah Untuk Istri Tercinta
171 Taubat
172 Author say hi
173 Ngidam Pizza
174 Membasmi Tikus
175 Under Control
176 Ngidam Pizza
177 Perubahan Suasana
178 Pertemuan
179 Ungkapan Hati
180 Nasib Ngeness
181 Ulang Tahun
182 Kilas Balik
183 Keikhlasan
184 Melebur Dalam Rasa
185 Like a Big Boss
186 Mimpi Terburuk
187 Keadaan Berbalik
188 Bertahanlah Sayang !
189 Panic Attack!
190 Twins Up
191 Sudahi Sampai Di Sini
192 Happy Ending
193 Time to Say Goodbye
194 New Story Update
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog
2
Galen
3
Time flies (not so fast)
4
FirstLove cafe
5
Pantang Menyerah
6
Kotak Berpita Biru
7
Sayur Lodeh
8
Look the cast
9
First Love is Over
10
Bertemu Dengannya Lagi
11
Merindukan Rizky
12
Pedekate Jalan Ninja
13
Karma Do Exists
14
Rumah Sakit
15
Musibah Membawa Berkah
16
Gunung Es Belum Mencair
17
Salah Paham
18
When Ala Meet Kela
19
When Ala Meet Kela (2)
20
Mata-Mata Cinta
21
Adik Ipar
22
Pelukan Hangat
23
Bersyukur Kunci Bahagia
24
Penguntit Aneh
25
Pillow Talk
26
Jadi Pacar Artis
27
Seratus Hari Kepergiannya
28
Polusi Mata
29
Pria Kesepian
30
Pengen Pensiun jadi Penguntit
31
Kalah Start
32
Makan Bersama
33
Teman Dekat
34
Sahabat?
35
Jadi Bahan Gosip
36
Klarifikasi
37
Tawaran Menarik
38
Bukan Pacar Tapi Kangen
39
Siapa Yang Kangen?
40
Pesan Dari Keara
41
Mengundurkan Diri
42
Godaan Setan
43
Setitik Api Cemburu
44
Menikmati Senja
45
Siapa Juna?
46
Mantan Meresahkan
47
Rela Gak Rela
48
Juna Berulah
49
Siapa Alfariz Risjad?
50
Maaf Aku Terlambat
51
Fakta 1
52
Terbawa Suasana
53
Ketahuan Posesif
54
Fakta Kedua
55
Belum Siap Kehilangan
56
Mendadak Bodoh
57
Berubah Pikiran
58
Morning Kiss
59
Obat Kangen
60
Cubitan Maut
61
First Love Theory
62
Mendadak Dilamar
63
Keraguan Itu Ada
64
Temu Kangen
65
Gagal Beli Cincin
66
Gadis SMA Harris
67
Cemburu Buta
68
Membuka Hati
69
Membuka Hati (2)
70
Memantapkan Hati
71
Shoping Time
72
Rindu
73
Tentang Harris
74
Tentang Harris (2)
75
Tentang Harris (3)
76
Hadiah Kelulusan
77
Keara Goes to Korea
78
Terungkapnya Rahasia
79
Tidak Dibutuhkan
80
Ingin Ada Di Sampingmu
81
Fans Garis Keras
82
Perfect Husband
83
Bali, I'm Coming !!
84
Kehilangan
85
Favorite Girl
86
A Night to Remember
87
A Night to Remember (2)
88
A Night to Remember (3)
89
Bapak Kembali
90
Aku Milikmu
91
Another Surprise
92
Plan B
93
Putri Tidur
94
Dia Galen
95
Terima Kasih Galen
96
Kamu Galenku
97
Hari Bahagia
98
Hari Bahagia (?)
99
Sangat Bahagia
100
Sudah Sah
101
Sudah Sah (2)
102
Ibarat Kucing
103
Lampu Hijau
104
Akhirnya.......
105
I Love You, Mas
106
Kesiangan
107
Honeymoon Plan
108
Posesif (1)
109
Posesif (2)
110
Posesif (3)
111
Reka Ulang
112
Bapak Matre
113
Up Normal
114
Mertua Oh Mertua
115
Keegoisan Harris
116
Bahagia Itu Mudah
117
With Stella
118
With Stella (2)
119
Jangan Bawa Orang Asing
120
Tamu Menyebalkan
121
Tamu Menyebalkan (2)
122
Rencana Martha
123
Marah
124
Kesempatan
125
Peringatan
126
Belum Beruntung
127
Vitamin
128
Hasutan Bapak
129
Tidak Mempan Dihasut
130
Interogasi
131
Oh Dave
132
Singa Betina
133
Ketemu Bapak Lagi
134
Ketahuan
135
Hukuman
136
Hukuman (2)
137
Buka Puasa
138
Believe Me
139
Sarapan Pagi
140
Rileks
141
Sat Set
142
Gala Dinner
143
Gala Dinner (2)
144
Gala Dinner (3)
145
Memantik Api
146
Kemarahan Harris
147
Tidak Ingin Seperti Papa
148
Mengintai
149
Jackpot Tengah Malam
150
Maaf Sayang
151
Maaf Sayang (2)
152
Trauma Masa Lalu
153
I Want You
154
What Should I Do?
155
Keara Sakit
156
Bos Kerja, Aswin Lega
157
Gak Mau Makan
158
Tanda-Tanda
159
Akurat
160
Menangkap Tikus Penguntit
161
Suami Takut Istri
162
Sweet Surprise
163
Insting
164
Ada Dua
165
Kalah Telak
166
Rencana Cerdik
167
Bara Bere
168
Jebakan Untuk Mertua
169
Sambutan Istri
170
Hadiah Untuk Istri Tercinta
171
Taubat
172
Author say hi
173
Ngidam Pizza
174
Membasmi Tikus
175
Under Control
176
Ngidam Pizza
177
Perubahan Suasana
178
Pertemuan
179
Ungkapan Hati
180
Nasib Ngeness
181
Ulang Tahun
182
Kilas Balik
183
Keikhlasan
184
Melebur Dalam Rasa
185
Like a Big Boss
186
Mimpi Terburuk
187
Keadaan Berbalik
188
Bertahanlah Sayang !
189
Panic Attack!
190
Twins Up
191
Sudahi Sampai Di Sini
192
Happy Ending
193
Time to Say Goodbye
194
New Story Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!