"Aku, Aku Terlamabat ini semua salahku andai saja aku tidak datang terlambat pasti pasti..." Fu Kai tidak sanggup melanjutkan kata katanya dia menangis mengeluarkan semua kesedihannya.
"Kau tidak bersalah kak, kita semua tidak ada yang tau hal ini bisa terjadi, ini juga salahku seharusnya aku dirumah untuk melindungi mereka" ucap We Fui.
Sao feng yang ada Disamping Fu Kai , dia menangis namun tak lama pandangannya memburam dan di jatuh tak sadarkan diri.
Sao Feng, sao Feng kau kenapaa buka matamu sao fenggg.." itu yang terakhir sao Feng dengar sebelum dia benar benar kehilangan kesadarannya.
Sao Feng pingsan selama satu hari selain karena kehilangan banyak darah ternyata Sao Feng Juga kehilangan banyak energi untuk menciptakan kubah meski hanya tipis tapi itu dapat melindungi mereka dari kebakaran.
"Dimana aku" ucap Sao Feng setelah membuka matanya dan mendapati dirinya berada ditempat yang belum pernah ia lihat.
"Feng'er akhirnya kau bangun juga, kakak sangat khawatir denganmu" ucap Cao Ya yang langsung memeluk Sao Feng terlihat matanya yang masih sembab seperti habis menangis.
"Kakak Cao Ya dimana ini, kenapa kita tidak dirumah" tanya Sao Feng.
"Sao Feng apa kau tidak mengingatnya" tanya Ji Huo.
Sao Feng mengkerutkan keningnya sebelum akhirnya dia mengingat kejadian dimana ibunya tiada.
"Ayah dan ibu dimana, aku ingin melihat mereka kumohon" ucap Sao Feng sambil berusaha bangkit dari tidurnya.
"Tenanglah Feng'er ayah dan Ibu sudah tenang disana, kau masih lemah besok pagi kakak janji akan mengantarmu kesana" ucap Cao Ya.
"Sungguh" tanya Sao Feng.
"Ya Sungguh, sekarang beristirahatlah kakak Fu Kai dan kakak We Fui akan segera datang membawa makanan" ucap Cao Ya.
"Emm.. boleh aku mengatakan sesuatu" tanya Sao Feng.
"Apa yang ingin kau tanyakan" ucap Cao Ya
"Apa ini semua salahku, aku tidak bisa mengunakan energi spiritualku seperti kakak, aku tidak mampu melindungi ibu hingga akhirnya ayah dan ibu.." sao Feng menangis dengan tersedu sedu, melihat adiknya menangis ji Huo dan Cao Ya tanpa sengaja juga menteskan air matanya
Cao Ya mendekap adiknya.
"Tidak ini bukan salahmu ini salah orang orang yang telah merusak desa kita dan keluarga kita, kau masih kecil wajar jika kau tidak bisa melakukannya" ucap Cao Ya sambil menghapus air mata adiknya.
"Benar Feng'er ini juga salah kami karena lalai " ucap Ji Huo.
"Mulai hari ini kita akan terus bersama hingga tidak ada orang yang akan mampu menyakiti keluarga kita lagi" ucap Fu Kai.
"Kakak.." ucap ji Huo dan Cao Ya bersamaan.
Fu Kai tersenyum lembut lalu menatap kearah sao Feng.
"Feng'er kakak tau kau adalah anak yang kuat, lalu kenapa menangis, sudah hapus air matamu apa lenganmu masih sakit" tanya Fu Kai.
Suo Feng segera menghapus air matanya lalu melihat lengannya yang sudah ditutup dengan kain.
"Emm sudah tidak sakit" ucap Suo Feng.
"Bagus itu baru adik laki laki ku, yasudah ayo makan Shi Mei sudah memasak untuk kita" ucap Fu Kai.
"Kakak Shi Mei mau memasak sungguh luar biasa" ucap Cao Ya.
"Haha sudah ayo makan, suo feng ayo " ucap Fu Kai lalu mengandeng Suo Feng.
"Kakak bisakah aku berlatih" tanya suo Feng saat perjalanan menuju tempat makan.
"Setelah kau sembuh kakak akan mengajarimu mengerti" kata Fu Kai lalu diangguki Oleh Shi Mei.
Mereka semua makan dengan makanan seadanya dan juga alat seadanya semua yang mereka miliki hangus terbakar dan kini mereka tinggal dibukit yang dimana itu adalah tempat dimana mereka ditemukan, mereka membangun rumah seadanya .
Selesai makan mereka mulai berbincang bincang dan Cao Ya serta Shi Mei segera membersihkan tempat itu .
"Kakak " ucap Sao Feng dan seketika semuanya menengok.
"Ada apa Feng'er" tanya Fu Kai.
"Ini adalah milik kita ber tujuh, kata ibu setiap dari kita memiliki satu, tapi aku tidak tau milik siapa saja" ucap Sao Feng dengan polosnya sambil menyodorkan kantung yang diberikan ibunya.
"Ini, ini adalah barang yang kita bawa saat kita ditemukan" ucap Fu Kai.
"Apa kakak mengingat semuanya" tanya Yan Sha.
"Mungkin iya sebentar" ucap Fu Kai dia lalu mengeluarkan semua isi didalam kantung itu dan meletakkannya dimeja, ternyata sang Ruo telah memberi nama disetiap Barang itu.
barang pertama adalah sebuah cincin dengan permata berwarna merah (Fu kai) ,barang kedua adalah sebuah hiasan kepala dengan permata berwarna hijau pekat hampir menyerupai warna hitam (Shi Mei) , kemudian barang ketiga adalah sebuah gelang perak dengan empat permata putih yang melambangkan empat penjuru (We Fui).
Barang keempat adalah sepasang anting dengan permata berwarna ungu gelap ( Cao Ya), serta barang kelima sebuah benda mirip sebuah tongkat namun berukuran sangat kecil dan memiliki permata hijau cerah diujungnya ( Ji Huo). kemudian barang keenam adalah sebuah Tiara perak dengan permata berwarna biru Tua ditengahnya (Yan Sha).Barang Terakhir adalah sebuah gelang lengan dengan permata berwarna biru muda dengan ukiran indah disekelilingnya (Sao Feng).
"Ambil milik kalian masing masing, ingat untuk menyimpannya dengan baik" ucap Fu Kai.
"Kakak benda ini terlalu kecil" ucap Yan Sha kemudian meletakan tiara miliknya dikepalanya kemudian sebuah keajaiban terjadi pakaian lusuh Yan sha kini berubah menjadi gaun cantik seluruh pakaian bahkan rambutnya pun berubah kini dia benar benar sangat mirip dengan putri.
"A apa yang terjadi denganku" ucap Yan Sha dengan agak takut.
"Sepertinya benda benda kita bukan benda biasa, kalian simpan baik baik" ucap Fu Kai.
"Baik kak" ucap Mereka serempak.
"Kakak bukankah benda ini lebih cocok menjadi kalungku dari pada gelang" ucap Sao feng dengan muka yang mengemaskan.
"haha, sao feng kau akan tercekik jika memakai benda itu di lehermu , coba pakai itu dilenganmu" ucap Fu Kai dan memasang Gelang lengan itu diengan Sao Feng dan seketika Sao Feng memakai baju serba putih dengan jubah putih yang indah ada sebuah pedang terselip di pinggang menambah karismanya.
"Woah Sao Feng kau sangat tampan" ucap Shi Mei.
"Benar dia bahkan sudah seperti pria dewasa" ucap Cao Ya.
"Adiku memang paling tampan, sudah ayo kita bereskan ini semua dan kalian perlu tidur besok kita akan kembali kedesa untuk mencari tau siapa yang menyerang ayah dan ibu" ucap Fu Kai dengan mengepalkan tangannya.
"Kakak.. kau juga harus beristirahat" Ucap Ji Huo.
Fu Kai tersenyum dan mengangguk.
Mereka semua masuk kedalam gubuk kecil itu untuk beristirahat sedangkan Fu Kai madih berada diluar.
"Kakak makan ini, kulihat tadi kakak hanya makan sedikit" ucap Sao Feng yabg datang membawa beberapa makanan.
"Feng'er kenapa kau tidak tidur apa lenganmu masih sakit" tanya Fu Kai.
"Aku tidak apa apa, aku akan beristirahat jika kakak mau beristirahat" ucap Sao feng dengan tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Dasar anak nakal, yasudah kalau begitu ayo " ucap Fu Kai.
"Tapi kakak makan ini dulu" ucap Sao Feng.
"Ya baiklah" jawab Fu Kai.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
👍👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-09-12
0
𝒯ℳ
👍🏿
2022-02-07
2