episode 4

kamu tinggal dimana? Dan nanti pulang naik mobil sendiri apa di jeemput pacar?", Tanya Arvi sambil menyuap kedalam mulut nya

"A.. ku tinggal di desa Campa dan aku pulang HM....", Meylin menghentikan ucapan nya bagaimana mungkin Meylin bilang kalau pulang naik angkutan umum haduh

"Kenapa, di jemput pacar ya, gak apa-apa lagi ngomong saja aku juga udah yakin mana mungkin sih wanita secantik kamu masih sendiri", balas Arvi

Meylin terus menyuap nasi goreng ke dalam mulut nya sambil sesekali melirik Arvi yang begitu mempesona "tinggi, besar , putih lagi lain dengan mas Ilham sudah hitam, kurus pendek pulak", batin Meylin saat menatap lawan jenis di depan mata nya

"Ini ada kartu nama aku jika sewaktu-waktu ada keperluan boleh hubungi nomor ku", Arvi mengeluarkan sebuah kartu nama "Arvi Dwi Atmoro", Meylin memandang Arvi

"Iya nama ku Arvi Dwi Atmoro, aku bekerja di salah satu perusahaan pertambangan dan kini aku mulai merintis sebuah usaha berupa cafe, nanti kalau kamu ada waktu boleh mampir ke Cafe milik ku"

"Iya baik lah dan makasih atas tawaran nya", balas Meylin sok kalem dan baik

"Aku pergi dulu, jangan lupa save kontak ku", Arvi meninggalkan Meylin yang masih mengenggam kartu nama di tangan nya

"Ini bener apa hanya mimpi sih?", Batin Meylin

"Mba aku mau bayar makanan tadi", Meylin menuju meja kasir

"Sudah di bayar Bu sama bapak yang duduk di depan ibu tadi", balas sang kasir

Meylin pun merasa senang dan puas lalu pergi keluar dari pasar swalayan menuju jalan mencari angkutan umum "lumayan ketemu orang kaya hidup ku bakal enak", gumam Meylin

*****

"Ma boleh bantu ngerjain PR Diva?, Diva masih bingung sama rumus matematika ini entah mengapa Diva bisa lupa padahal tadi di sekolahan Diva udah paham", Diva mendekati sang mama yang lagi sibuk memainkan gawai

"Ma... Ini gimana ya caranya?", Tanya Diva dengan mendekatkan buku ke hadapan Meylin

"Memang aku guru, mana tau aku bagaimana rumus nya, udah sana pergi minta belajar sama nenek apa sama temen sekolah mu" ketus Meylin tanpa menengok ke arah Diva

"Nenek mana bisa ma, kan nenek gak sekolah", jawab Diva kecewa

"Udah lah besok tinggal nyontek kawan mu saja langsung beres gak usah capek-capek mikir buat ngerjain , udah sana mama mau bikin Tok Tok", Meylin menari sambil ketawa mengikuti tren ala Tok Tok

Diva pun melangkah keluar dari kamar sang mama, "kenapa sih mama selalu begitu kurang memperhatikan ku, mama selalu sibuk dengan ponsel nya?", Desah Diva sambil menuang air kedalam gelas dan segera meminum nya

"Diva .... Beliin mama shampo dong, mama mau keramas mana shampo habis lagi, emang bisa apa keramas tanpa shampo?", Pekik Meylin sambil menyodorkan uang lima ribu ke Diva

"Bisa lah biasanya juga keramas pakai Daia", jawab Diva dan meninggalkan amarah di hati Meylin

"Meylin jangan terlalu keras saat berbicara dengan Diva, kamu tau Diva itu masih kecil ibu takut nanti kepribadian nya jadi buruk karena sikap mu", ibu Meli sang mertua Meylin menasehati Meylin yang masih tongkrong di teras depan rumah sambil jemari nya tak lepas dari smartphone

"Iya Bu", sahut Meylin cepat

Sesekali Meylin ketawa saat terdengar suara musik Tok Tok dari smartphone nya

"Loh Bu tumben sore baru nyapu biasanya pagi sudah beres di sapu lagian mau mau nya ibu nyapu halaman sedangkan anak mantu nya malah nongkrong kayak bos begitu?", Ujar Bu Irna tetangga di ujung gang

"Gak apa-apa buk tadi pagi aku buru-buru bantuin pak lek Ansor buat bawa cucu nya ke puskesmas, lagian Meylin mungkin masih capek baru saja pulang dari luar rumah"

"Enak banget punya mertua kayak Bu ini, kalau aku sudah ku tendang dan ku banting handphone nya, kan kalian sama-sama capek", ketus Bu Irna

"Hey Bu Situ baik-baik saja apa ada syaraf yang eror, ibu mertua ku aja udah bilang gak apa-apa kok ibu yang sewot dan banyak omong", pekik Meylin tersindir

"Lah dasar mantu gak punya akhlak, bukan nya bantuin malah berlaku kayak bos, aku yang lihat aja geram untung aku gak punya menantu kayak kamu ih amit-amit naudubilahi mindzalik ", sindir Bu Irna lagi

"Situ ngiri ya, dasar mulut nyinyir", balas Meylin tak kalah sewot

"Oh dasar anak kurang ajar kamu ya Meylin", tangan Bu Irna di tahan oleh ibu mertua Meylin, Bu Irna sudah hampir kalap ingin mencabik-cabik mulut Meylin

"Sudah Bu Irna sudah, jangan buat keributan malu di lihat sama tetangga", ibu Meli berusaha menenangkan Bu Irna yang wajahnya sudah merah padam

"Dasar tua Bangka, nyinyir banget jadi orang, mending aku hidup begini dari pada kamu hidup di gunain buat iri dan ngurusin hidup orang", teriak Meylin kemudian menutup pintu dengan suara keras

"Awas kamu perempuan Lo*** ", teriak Bu Irna dan pergi dengan raut wajah yang penuh kekesalan

"Nek ada apa?", Tanya Diva yang mengenggam shampo di tangan nya

"Gak ada apa-apa va, cuma salah paham saja", jawab sang nenek yang masih mengelus dada

"Nek biar Diva aja yang nyapu mending nenek mandi ini udah sore loh nek, oh ya ini shampo tolong kasih kan ke mama", Diva memberikan shampo ke tangan snag nenek dan mengambil sapu

"Meylin ini shampo pesenan mu", ujar ibu Meli sambil mengambil handuk gegas mandi

Dengan cepat Meylin mengambil shampo tanpa sepatah kata pun dan bergegas mandi, ibu mertuanya hanya menatap dengan penuh rasa sabar

"Nek... Nenek dimana?", Panggil Diva saat tak mendapati nenek nya di dapur, ternyata nenek nya sedang mengambil air dari sumur dan menarih nya di dalam bak dan gentong

Benar sekali Diva belum mempunyai alat penyedot air

"Nek biar Diva saja yang bawa, udah nenek mandi aja?", Diva meraih ember di tangan sang nenek dan berlalu untuk mengambil air

"Apa kamu juga gak segera mandi ini sudah sore bentar lagi Maghrib Diva", nenek berucap

"Udah lah nek gak apa-apa paling dua kali balikan lagi udah penuh gentong nya, udah lah nenek mandi dulu sana", Diva nampak terseok-seok keberatan membawa air dua ember bekas cat Maritek

"Anak baik", puji nenek sambil mengelus kepala Diva dan nenek pun segera mandi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!