Capter 3 Eva pulang

"Halo ayah, ini Eva. Sekarang aku sedang dalam perjalanan pulang." Ternyata orang yang menelponnya adalah putrinya sendiri, seketika Arya terkejut.

"K-kau pulang, kenapa tidak mengabari ayah terlebih dahulu?" Arya merasa tegang dan langsung memarahinya

Eva tak bergeming, dia terkejut atas reaksi sang ayah. Panggilan itu hening beberapa saat sampai akhirnya Arya kembali berkata.

"Baiklah, ayah akan menjemputmu di terminal." Ucap Arya, kemudian mematikan telponnya.

****

"Apa yang terjadi kenapa ayah marah jika aku pulang, apakah dia lupa ini tentang liburku. Bukanya Setiap semester berakhir ayah sudah tahu aku akan pulang kerumah?" Eva bergumam merasa heran. Lalu tiba-tiba bus itu berhenti untuk mengambil penumpang. Ditengah lamunannya Eva terkejut saat ada yang menyapanya.

"Bukannya kau Eva, putrinya pak Arya dan Bu Eca?" tanya seorang wanita paruh baya yang duduk di sampingnya, wanita itu adalah penumpang yang baru saja naik.

Eva melirik sambil tersenyum sembari menjawab pertanyaan si wanita.

"Iya Bu, kok ibu bisa tahu orang tua saya?" sedikit penasaran Eva bertanya bagaimana bisa ibu itu mengenalinya.

"Ehh kamu lupa sama saya, saya Bu Susan tetangga kamu." Jawab si wanita yang ternyata tetangganya. Eva mengerutkan kening sambil mengingat-ingat.

"Ohh Bu Susan, ibunya Wati ya." ucap Eva.

"Iya benar Sekali." jawab Bu Susan merasa senang karena akhirnya Eva mengenalnya.

"Ya ampun bu, maafkan saya karena tidak mengenali mu tadi." Eva merasa malu sendiri karena bisa bisanya dia lupa dengan tetangganya padahal setiap liburan dia akan sering berkunjung ke rumah Bu Susan, karena dia dan Anaknya yaitu Wati berteman sejak kecil.

"Iya ndak apa-apa, oh iya tumben kamu pulang naik bus apa ayah mu tidak jemput?" Tanya Bu Susan karena sebagian tetangga yang cukup dekat dengan keluarga Eva dia tahu tentang keluarga itu.

"Iya bu, saya juga heran kenapa cuti kali ini ayah tidak datang menjemput ku. Karena itu aku memutuskan untuk pulang naik bus sebab aku takut tinggal di asrama seorang diri karena teman-temanku sudah pulang kampung semua." jelas Eva pada Bu Susan.

"Howala nak mungkin ayahmu sibuk kerja dan jaga ibumu di rumah sakit." Ucap Bu Susan, yang membuat Eva terkejut.

"Ibu masuk rumah sakit lagi bukannya dia sudah keluar yah bu?" Tanya Eva heran pasalnya yang di ketahui jika ibunya sudah keluar dari rumah sakit tiga bulan lalu.

"Lah ndak loh bu Eca belum pernah pulang kerumah sejak dia masuk rumah sakit. Bahkan beberapa hari yang lalu saya sempat menjenguk dan terkejut melihat kondisinya. Bu Eca terlihat sangat kurus, kata dokter dia menderita penyakit... penyakit apa yah ibu lupa mirip kimia kimia gitu deh." Jelas Bu Susan.

"Leukimia?" dengan suara yang bergetar Eva membenarkan ucapan Bu Susan.

"Nah itu dia leukimia... leukimia itu apa, Nak?" karena tidak paham apa itu leukimia, Bu Susan bertanya.

"Leukimia itu penyakit berbahaya bu, itu sejenis kangker darah karena tubuh penderitanya banyak memproses sel darah putih atau abnormal. Penyakit itu sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, penyakit ini juga dapat menyebabkan masalah serius pada tubuh seperti anemia, pendarahan, infeksi Bahakan kematian." Sela salah satu penumpang yang sedari tadi mendengar perbincangan antara Eva dan Bu Susan, sepertinya dia seorang perawat.

Eva tidak dapat lagi menahan air matanya dia

benar-benar hancur mengetahui bahwa ibunya ternyata sakit parah. Sedangkan bu Susan, setelah mendengar penjelasan penumpang itu membuatnya terkejut. Dia merasa bersalah karena membuat gadis itu menangis.

"Eva maafkan ibu nak, ibu tidak bermaksud membuatmu menangis seperti ini." Bu Susan kemudian memeluk Eva merasa menyesal.

Sepanjang perjalanan Eva terus terisak namun dengan suara yang lirih. Bu Susan dengan setia menenangkannya sepanjang perjalanan itu juga. Rasa bersalah di benaknya tak kunjung hilang.

***

Akhirnya bus yang mereka tumpangi tiba di terminal. Di mana Arya sedari tadi menunggu kedatangan putrinya.

"Eva, kita sudah tiba di terminal, Nak. Ayo turun." Bu Susan dengan lembutnya memberi tahu pada Eva. Eva hanya mengangguk kemudian turun dari bus.

"Eva, apa ada orang yang menjemputmu jika tidak mari ikut ibu?" Tanya Bu Susan.

"Ada kok Bu, terima kasih kata Ayah di akan menjemput ku di sini." jawab Eva.

"Eva!" Arya lalu memanggil nama putrinya.

Eva yang mendengar suara sang Ayah seketika berbalik namun hanya menatapnya tanpa ekspresi yang kini berjalan ke arahnya.

"Ehh pak Arya!" sapa Bu Susan pada Arya.

"Bu Susan, kok bisa bersama Eva?" Tanya Arya.

"Iya mas, tadi saya bertemu dia di dalam bus." Jawab Bu Susan.

"Ohh Seperti itu syukurlah kalau begitu saya pikir Eva sendiri jadi saya khawatir dari tadi, tapi untungnya dia bertemu ibu." Ucap Arya merasa lega.

"Ohh iya Kalau begitu saya duluan ya pak Arya, Eva. Itu sudah ada suami saya yang jemput." sebelum pergi bu Susan terlebih dahulu pamit.

"Silahkan bu." Ucap Arya. Setelah itu Bu Susan meninggal mereka berdua.

***

"Ayo ke mobil sekarang." Ajak Arya sambil menenteng tas putrinya. Eva hanya mengangguk dan mengikuti ayahnya menuju mobil.

Dalam perjalanan Eva hanya diam menatap tangan ayahnya yang terluka. Melihat Putrinya yang sedari tadi belum mengucap sepatah katapun membuat Arya sedikit heran.

"Ada apa nak, ayah perhatian dari tadi kamu diam saja?" Arya kemudian berinisiatif bertanya pada putrinya.

"Kenapa tangan ayah berdarah?" bukannya menjawab Eva justru bertanya balik. Arya terkejut dia lupa membalut lukanya tadi.

"Ohh ini tadi ayah tidak sengaja tekena benda tajam saat di terminal." Arya menjawabnya dengan berbohong. Eva diam ia lalu menetap sang ayah hingga membuat Arya bingung dengan sikap anaknya

"Yah, bagaimana kondisi ibu?" pertanyaan yang Eva lontarkan, lantas membuat Arya terkejut.

"Ibu baik-baik saja, kok kamu bertanya seperti itu?" dengan heran Arya kemudian menanyakan alasan mengapa Eva justru bertanya demikian. Eva mengalihkan pandangannya ke sisi lain lalu kembali berkata.

"Kenapa Ayah bohong pada Eva?" Pertanyaan ini makin membuat Arya terkejut.

"Maksud kamu?"

"Ayah bilang Kalau ibu sudah keluar dari rumah sakit tiga bulan yang lalu tapi nyatanya ibu selama ini masih di rawat di sana dan mengidap leukimia."

Tittt... sontak Arya menghentikan mobilnya secara mendadak dia syok dengan apa yang baru saja ia dengarkan dari Putrinya.

"Dari mana kau tahu jika ibumu menderita penyakit itu?" Tanya Arya pada putrinya.

Eva yang sedari tadi menangis sudah tidak bisa mengatakan apa apa, dia sangat hancur mengetahui kebenaran ini di tambah lagi orang tuanya berbohong padanya. Arya yang melihatnya pun langsung meraih Eva dan langsung menariknya kedalam pelukannya.

bersambung....

Episodes
1 Capter 1 Permintaan kakak
2 Capter 2 Penolakan Mas Arya
3 Capter 3 Eva pulang
4 Capter 4 Rencana Eca
5 Capter 5 Kembali membujuk
6 Capter 6 Eca Kritis
7 capter 7 Permintaan untuk yang terakhir
8 Capter 8 Pemakaman Eca
9 Capter 9 tantang janji
10 Chapter 10 Kekesalan Yuni
11 Chapter 11 panik (gara gara Eva)
12 Capter 12 Sekertaris baru
13 Capter 13 Rencana pernikahan
14 Capter 14 Hari pernikahan
15 Capter 15 (sebuah ancaman)
16 Capter 16 Ke-khawatiran
17 Capter 17 Masa lalu
18 Capter 18 Tragedi masa lalu
19 Capter 19 Eva kecelakaan
20 Capter 20 keluarga tidak tahu malu
21 Capter 21 Amnesia
22 Capter 22 Teror di toilet
23 Capter 23 kegelisahan Yuni
24 Capter 24 Salah orang
25 Capter 25 Eva menghilangkan
26 capter 26 Merasa bersalah
27 capter 27 Mencari Keberadaan Eva
28 capter 28 Di salahkan
29 capter 29 Frustasi
30 Capter 30 Mimpi
31 Capter 31 putus asa
32 Capter 32 Rencana melarikan diri
33 Capter 33 gagal pergi
34 Capter 34 kabar bahagia
35 Capter 35 Terancam di penjara
36 Chapter 36 permohonan maaf
37 Capter 37 permohonan maaf (2)
38 Chapter 38 Kembali membaik
39 capter 39 orang aneh tepi jalan
40 Chapter 40 Hampir ketahuan
41 Chapter 41 Sebuah surat
42 Chapter 42 Ada apa dengan Arya
43 Chapter 43 Tidur sekamar
44 Chapter 44 Vino si mahasiswa baru
45 Chapter 45 Salah tingkah
46 Chapter 46 First kiss
47 chapter 47 kemesraan
48 Chapter 48 rencana baru vino/ yogi
49 Chapter 49 sapu tangan
50 Chapter 50 Hadia Untuk Istri
51 Chapter 51 Kelicikan Lidya
52 Chapter 52 Tawaran Tinggal serumah
53 Chapter 53 Permainan di mulai
54 Chapter 54 perdebatan Lidya dan Yogi
55 Chapter 55 Rencana Bulan madu
56 Chapter 56 Kegilaan Lidya
57 Chapter 57 Koma
58 Chapter 58 Yuni menghilangkan
59 Chapter 59 Malam yang buruk
60 Chapter 60 Semua berubah
61 Chapter 61 kesempatan Lidya
62 Chapter 62 Menikah
63 Chapter 63 Dibawah pergi
64 Chapter 64 Mayat
65 Chapter 65 Modus Lidya
66 Chapter 66 Firasat
67 Chapter 67 Minta maaf
68 chapter 68 (salah sebuat nama)
69 Chapter 69 (Cerita palsu)
70 Chapter 70 (Perjalanan bisnis ke Kanada)
71 Chapter 71 (Mungkinkah akan bertemu?)
72 Chapter 72 (Sosok yang dirindukan)
73 Chapter 73 (Pingsan)
74 Chapter 74 (Bertemu sahabat lama)
75 Chapter 75 (Hal mengejutkan)
76 Chapter 76 (Kembalinya ingatan Yuni)
77 Chapter 77 (Akhir kejahatan Yogi)
78 Chapter 78 (Kembali ke Indonesia)
79 Chapter 79 (Kembali berulah)
80 Chapter 80 (Jahil)
81 Chapter 81 (Diancam)
82 Chapter 82 (TMKI)
83 Chapter 83 (TMKI)
84 Chapter 84 (TMKI)
85 Chapter 85 (TMKI)
86 Chapter 86 (TMKI)
87 Chapter 87 (TMKI)
88 Chapter 88 TMKI
89 Chapter 89 TMKI
90 Chapter 90 TMKI
91 Chapter 91 TMKI
92 Chapter 92 TMKI
93 Chapter 93 TMKI
94 Chapter 94 TMKI
95 Chapter 95 TMKI
96 Chapter 96 TMKI
97 Chapter 97 TMKI
98 Chapter 98 TMKI
99 Chapter 99 TMKI
100 Chapter 100 TMKI
101 Chapter 101 TMKI
102 Chapter 102 TMKI
103 Chapter 103 TMKI
104 Chapter 104 TMKI
105 Chapter 105 TMKI
106 Chapter 106 TMKI
107 Chapter 107 TMKI
108 Chapter 108 TMKI
109 Chapter 109 TMKI
110 Chapter 110 TMKI
111 Chapter 111 TMKI
112 Chapter 112 TMKI
113 Chapter 113 TMKI
114 Chapter 114 TMKI
115 Chapter 115 TMKI
116 Chapter 16 TMKI
117 Chapter 117 TMKI
118 Chapter 118 TMKI
119 Chapter 119 TMKI
120 Chapter 120 TMKI
121 Chapter 121 Ending
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Capter 1 Permintaan kakak
2
Capter 2 Penolakan Mas Arya
3
Capter 3 Eva pulang
4
Capter 4 Rencana Eca
5
Capter 5 Kembali membujuk
6
Capter 6 Eca Kritis
7
capter 7 Permintaan untuk yang terakhir
8
Capter 8 Pemakaman Eca
9
Capter 9 tantang janji
10
Chapter 10 Kekesalan Yuni
11
Chapter 11 panik (gara gara Eva)
12
Capter 12 Sekertaris baru
13
Capter 13 Rencana pernikahan
14
Capter 14 Hari pernikahan
15
Capter 15 (sebuah ancaman)
16
Capter 16 Ke-khawatiran
17
Capter 17 Masa lalu
18
Capter 18 Tragedi masa lalu
19
Capter 19 Eva kecelakaan
20
Capter 20 keluarga tidak tahu malu
21
Capter 21 Amnesia
22
Capter 22 Teror di toilet
23
Capter 23 kegelisahan Yuni
24
Capter 24 Salah orang
25
Capter 25 Eva menghilangkan
26
capter 26 Merasa bersalah
27
capter 27 Mencari Keberadaan Eva
28
capter 28 Di salahkan
29
capter 29 Frustasi
30
Capter 30 Mimpi
31
Capter 31 putus asa
32
Capter 32 Rencana melarikan diri
33
Capter 33 gagal pergi
34
Capter 34 kabar bahagia
35
Capter 35 Terancam di penjara
36
Chapter 36 permohonan maaf
37
Capter 37 permohonan maaf (2)
38
Chapter 38 Kembali membaik
39
capter 39 orang aneh tepi jalan
40
Chapter 40 Hampir ketahuan
41
Chapter 41 Sebuah surat
42
Chapter 42 Ada apa dengan Arya
43
Chapter 43 Tidur sekamar
44
Chapter 44 Vino si mahasiswa baru
45
Chapter 45 Salah tingkah
46
Chapter 46 First kiss
47
chapter 47 kemesraan
48
Chapter 48 rencana baru vino/ yogi
49
Chapter 49 sapu tangan
50
Chapter 50 Hadia Untuk Istri
51
Chapter 51 Kelicikan Lidya
52
Chapter 52 Tawaran Tinggal serumah
53
Chapter 53 Permainan di mulai
54
Chapter 54 perdebatan Lidya dan Yogi
55
Chapter 55 Rencana Bulan madu
56
Chapter 56 Kegilaan Lidya
57
Chapter 57 Koma
58
Chapter 58 Yuni menghilangkan
59
Chapter 59 Malam yang buruk
60
Chapter 60 Semua berubah
61
Chapter 61 kesempatan Lidya
62
Chapter 62 Menikah
63
Chapter 63 Dibawah pergi
64
Chapter 64 Mayat
65
Chapter 65 Modus Lidya
66
Chapter 66 Firasat
67
Chapter 67 Minta maaf
68
chapter 68 (salah sebuat nama)
69
Chapter 69 (Cerita palsu)
70
Chapter 70 (Perjalanan bisnis ke Kanada)
71
Chapter 71 (Mungkinkah akan bertemu?)
72
Chapter 72 (Sosok yang dirindukan)
73
Chapter 73 (Pingsan)
74
Chapter 74 (Bertemu sahabat lama)
75
Chapter 75 (Hal mengejutkan)
76
Chapter 76 (Kembalinya ingatan Yuni)
77
Chapter 77 (Akhir kejahatan Yogi)
78
Chapter 78 (Kembali ke Indonesia)
79
Chapter 79 (Kembali berulah)
80
Chapter 80 (Jahil)
81
Chapter 81 (Diancam)
82
Chapter 82 (TMKI)
83
Chapter 83 (TMKI)
84
Chapter 84 (TMKI)
85
Chapter 85 (TMKI)
86
Chapter 86 (TMKI)
87
Chapter 87 (TMKI)
88
Chapter 88 TMKI
89
Chapter 89 TMKI
90
Chapter 90 TMKI
91
Chapter 91 TMKI
92
Chapter 92 TMKI
93
Chapter 93 TMKI
94
Chapter 94 TMKI
95
Chapter 95 TMKI
96
Chapter 96 TMKI
97
Chapter 97 TMKI
98
Chapter 98 TMKI
99
Chapter 99 TMKI
100
Chapter 100 TMKI
101
Chapter 101 TMKI
102
Chapter 102 TMKI
103
Chapter 103 TMKI
104
Chapter 104 TMKI
105
Chapter 105 TMKI
106
Chapter 106 TMKI
107
Chapter 107 TMKI
108
Chapter 108 TMKI
109
Chapter 109 TMKI
110
Chapter 110 TMKI
111
Chapter 111 TMKI
112
Chapter 112 TMKI
113
Chapter 113 TMKI
114
Chapter 114 TMKI
115
Chapter 115 TMKI
116
Chapter 16 TMKI
117
Chapter 117 TMKI
118
Chapter 118 TMKI
119
Chapter 119 TMKI
120
Chapter 120 TMKI
121
Chapter 121 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!