Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Capter 1 Permintaan kakak

Assalamualaikum, terima kasih karena sudah menyempatkan waktu untuk mampir membaca kisah Yuni dan mas Arya, jangan lupa krisarnya  ya 🌷 selamat membaca.

~°°~

Rumah sakit Mujahid, merupakan rumah sakit yang cukup besar yang terletak di sebuah kota bernama kota Palopo. Kota ini terletak di bagian timur Indonesia tepatnya di pulau Sulawesi, 372,7 km dari ibu kota Sulsel yakni Makassar. Kota Palopo juga tak kalah indahnya dari kota Makassar di mana di kota ini kita bisa menemui beberapa monumen sejarah serta beberapa bangun yang indah dan yang paling terkenal adalah mesjid agung yang sudah berdiri sejak tahun 1947. Kembali ke inti cerita. 

Di rumah sakit ini, terlihat dua orang kakak beradik yang tengah berada di sebuah ruangan VIP sambil berbincang-bincang. Si kakak bernama Eca dan adiknya namanya Yuni.

"Yuni, kakak ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Eca dengan wajah serius.

"Ada apa kakak, bicaralah?" Yuni pun mengizinkan.

Eca lalu menggenggam tangan sang adik lalu menarik nafas dalam-dalam, sepertinya apa yang akan disampaikan sangat penting dan juga berat.

"Kakak minta menikahlah dengan, mas Arya." Tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Hening, Yuni menatap sang kakak terkejut, raut wajah yang tadinya berseri seketika berubah setelah mendengar dari sang kakak.

"Menikahlah dengan, Mas Arya." Eca kembali mengulangi kalimatnya.

"Apa yang kau katakan kakak?" Yuni langsung berdiri menjauhi Eca dengan kebingungan.

"Iya Yun, kakak mau kau menikahi mas Arya." Jawan Eca dengan yakin. 

"Tidak kak jangan mengada-ada, mana mungkin aku menikah dengan suamimu." Tolak Yuni dengan perasaan tidak nyaman.

"Tapi Yuni, kakak serius. Aku mohon Yuni Ucap Eca dengan yakin.

Melihat jika kakaknya benar-benar dengan ucapannya membuat Yuni kehabisan kata-kata, dia mantap nanar wajah sang kakak belum bisa percaya jika kakaknya meminta dia untuk menikahi Arya, kakak iparnya sendiri yang mana itu mustahil untuk dilakukan.

"Kakak, apa kau sadar dengan keputusan ini?" Tanya Yuni kembali memastikan.

"Yah sepenuhnya sadar Yun, Jadi aku mohon padamu jangan menolak." Pinta Eca, seraya memohon agar Yuni tidak menolaknya. 

"Kak sadar Mas Arya itu Suami mu, mana mungkin aku bisa menikah dengannya!" Yuni Frustasi mendengar permintaan gila Eca.

"Iya Yun, bagaimana lagi aku mengatakan agar kau bisa percaya. Aku tahu Mas Arya Suamiku, oleh Keren itu aku meminta mu menikah dengannya." Dengan derai air mata Eca mencoba memberi pengertian.

"Tapi kenapa kak, kenapa kakak ingin aku menikah dengan Mas Arya sedangkan kakak masih ada di sini?" Yuni yang mulai emosi kembali bertanya apa alasan Eca menginginkan hal ini. 

Eca terdiam sejenak sambil terisak begitu juga Yuni yang matanya sudah mulai berkaca-kaca Kemudian dengan suara lirih Eca berkata. 

"Karena waktu ku tidak lama lagi di dunia ini..."

"Sutt, apa yang kau katakan kak jangan berpikir seperti itu, aku yakin kau pasti sembuh." Yuni langsung meletakkan jari telunjuk di bibir Eca, dia tak suka mendengar kalimat tersebut.

"Yuni, kau sudah tahu apa kata dokter bahwa hidupku tidak lama lagi. Aku hanya ingin setelah kepergianku, ada yang bisa mengurus keluargaku dan hanya kamu yang bisa melakukannya." Ucap Eca dengan hati yang tersayat.

Yuni pun menangis dan langsung memeluk Eca, dia tidak sanggup jika harus kehilangan kakaknya, Sebab hanya Eca satu-satunya keluarga yang ia miliki setelah kematian orang tua mereka.

"Tidak kak, aku percaya kau pasti bisa sembuh dan kau akan segera pulang untuk mengurus keluargamu." Ucap Yuni seolah memberi harapan.

"Tidak Yuni, ini sudah takdirku, Itulah mengapa sebelum aku benar-benar pergi aku ingin menitipkan keluargaku padamu, jadi aku sangat memohon agar kau mau menuruti permintaanku ini." Eca menyatukan tangan memohon agar Yuni setuju.

Dalam kondisi ini Yuni tak tahu harus apa, dia bingung harus menjawab bagaimana pada sang kakak. Di satu sisi dia berpikir bahwa tidak mungkin bisa menikah dengan kakak iparnya sendiri, dan di sisi lain dia juga tidak bisa menolak permintaan kakaknya, sungguh dilema hatinya saat ini. 

"Aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya, dan aku berharap kau bisa memenuhi keinginanku ini." Ucap Eca.

Yuni tidak merespon dan hanya diam sambil melamun, pikirannya benar-benar kacau. Lalu tiba-tiba, suara pintu membuyarkan lamunannya. Yang ternyata itu adalah, orang yang mereka bicarakan tadi. Arya pun masuk ke dalam ruangan dan langsung menghampiri istrinya.

"Halo sayang bagaimana keadaanmu hari ini." Ucap Arya lalu mencium kening istrinya.

"Aku merasa baikkan mas hari ini, lagipula ada Yuni yang selalu menjaga ku di sini." Jawab Eca.

"Tapi sepertinya aku melewatkan drama adik kakak deh benar kan." Canda Arya, karena dia hafal betul jika kedua wanita itu bertemu pasti ada saja adegan tangisan diantara mereka.

Eca dan Yuni hanya tersenyum menanggapi candaan Arya, hingga membuatnya merasa kikuk dan segera ia mengalihkan pembicaraan

"Sayang, aku ada kejutan untukmu." Ucapnya lalu mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya lalu memberikannya pada Eca.

"Ini apa mas?"Tanya Eca terlihat senang.

"Buka saja dan lihat apa isinya." Jawab Arya menolak memberikan tahu.

Eca pun setuju dan mulai membuka kota tersebut yang mana isinya ternyata sebuah cincin berlian yang begitu indah dan pastinya sangat mahal.  Dia merasa sengat senang atas hadiah itu, senyumnya seketika mekar hingga membuat Yuni dan Arya merasa senang melihatnya. Pasalnya itu adalah pertama kalinya Eca tersenyum lepas setelah berbulan-bulan sakit. 

***

Lalu penyakit apa yang sebenarnya Eca derita hingga dokter memvonis jika usianya hanya tinggal beberapa bulan saja?.

Ternyata dia menderita penyakit leukimia. Ini terjadi dua tahun silam di mana pada saat itu dia merasa sangat mudah kelelahan, berat badannya menurun secara drastis dan Mudah sekali memar. Awalnya dia mengira hanya kelelahan biasa saja, hingga pada puncaknya di mana kala itu ia tengah menyirami tanaman dihalaman rumah, tiba-tiba dia merasa sangat pusing dan berakhir jatuh pingsan. Setelahnya dia di larikan ke rumah sakit dan sejak saat itulah ketahuan jika selama ini dia menderita penyakit yang serius.

Saat mengetahui itu perasaannya benar-benar hancur, bukan dia saja yang merasa seperti itu tapi Arya dan Yuni juga merasa sedih.  Kemudian  pengobatan demi pengobatan ia jalani tapi hasilnya tidak ada sama sekali justru semakin hari kondisinya makin lemah. 

Arya dan Eca, memiliki seorang putri bernama Eva. Usianya 15 tahun dan saat ini dia tengah berada di pesantren. Eva sama sekali tidak mengetahui jika ibunya sakit parah. Yang dia tahu adalah sang ibu hanya menderita sakit biasa dan sewaktu waktu dapat sembuh.

Terpopuler

Comments

Partini Minok Nur Maesa

Partini Minok Nur Maesa

knp hrs yuni

2024-08-15

0

Ida Parida

Ida Parida

baru mampir ka... pas baca nyesek banget terharu... 😭😭😭😭

2021-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Capter 1 Permintaan kakak
2 Capter 2 Penolakan Mas Arya
3 Capter 3 Eva pulang
4 Capter 4 Rencana Eca
5 Capter 5 Kembali membujuk
6 Capter 6 Eca Kritis
7 capter 7 Permintaan untuk yang terakhir
8 Capter 8 Pemakaman Eca
9 Capter 9 tantang janji
10 Chapter 10 Kekesalan Yuni
11 Chapter 11 panik (gara gara Eva)
12 Capter 12 Sekertaris baru
13 Capter 13 Rencana pernikahan
14 Capter 14 Hari pernikahan
15 Capter 15 (sebuah ancaman)
16 Capter 16 Ke-khawatiran
17 Capter 17 Masa lalu
18 Capter 18 Tragedi masa lalu
19 Capter 19 Eva kecelakaan
20 Capter 20 keluarga tidak tahu malu
21 Capter 21 Amnesia
22 Capter 22 Teror di toilet
23 Capter 23 kegelisahan Yuni
24 Capter 24 Salah orang
25 Capter 25 Eva menghilangkan
26 capter 26 Merasa bersalah
27 capter 27 Mencari Keberadaan Eva
28 capter 28 Di salahkan
29 capter 29 Frustasi
30 Capter 30 Mimpi
31 Capter 31 putus asa
32 Capter 32 Rencana melarikan diri
33 Capter 33 gagal pergi
34 Capter 34 kabar bahagia
35 Capter 35 Terancam di penjara
36 Chapter 36 permohonan maaf
37 Capter 37 permohonan maaf (2)
38 Chapter 38 Kembali membaik
39 capter 39 orang aneh tepi jalan
40 Chapter 40 Hampir ketahuan
41 Chapter 41 Sebuah surat
42 Chapter 42 Ada apa dengan Arya
43 Chapter 43 Tidur sekamar
44 Chapter 44 Vino si mahasiswa baru
45 Chapter 45 Salah tingkah
46 Chapter 46 First kiss
47 chapter 47 kemesraan
48 Chapter 48 rencana baru vino/ yogi
49 Chapter 49 sapu tangan
50 Chapter 50 Hadia Untuk Istri
51 Chapter 51 Kelicikan Lidya
52 Chapter 52 Tawaran Tinggal serumah
53 Chapter 53 Permainan di mulai
54 Chapter 54 perdebatan Lidya dan Yogi
55 Chapter 55 Rencana Bulan madu
56 Chapter 56 Kegilaan Lidya
57 Chapter 57 Koma
58 Chapter 58 Yuni menghilangkan
59 Chapter 59 Malam yang buruk
60 Chapter 60 Semua berubah
61 Chapter 61 kesempatan Lidya
62 Chapter 62 Menikah
63 Chapter 63 Dibawah pergi
64 Chapter 64 Mayat
65 Chapter 65 Modus Lidya
66 Chapter 66 Firasat
67 Chapter 67 Minta maaf
68 chapter 68 (salah sebuat nama)
69 Chapter 69 (Cerita palsu)
70 Chapter 70 (Perjalanan bisnis ke Kanada)
71 Chapter 71 (Mungkinkah akan bertemu?)
72 Chapter 72 (Sosok yang dirindukan)
73 Chapter 73 (Pingsan)
74 Chapter 74 (Bertemu sahabat lama)
75 Chapter 75 (Hal mengejutkan)
76 Chapter 76 (Kembalinya ingatan Yuni)
77 Chapter 77 (Akhir kejahatan Yogi)
78 Chapter 78 (Kembali ke Indonesia)
79 Chapter 79 (Kembali berulah)
80 Chapter 80 (Jahil)
81 Chapter 81 (Diancam)
82 Chapter 82 (TMKI)
83 Chapter 83 (TMKI)
84 Chapter 84 (TMKI)
85 Chapter 85 (TMKI)
86 Chapter 86 (TMKI)
87 Chapter 87 (TMKI)
88 Chapter 88 TMKI
89 Chapter 89 TMKI
90 Chapter 90 TMKI
91 Chapter 91 TMKI
92 Chapter 92 TMKI
93 Chapter 93 TMKI
94 Chapter 94 TMKI
95 Chapter 95 TMKI
96 Chapter 96 TMKI
97 Chapter 97 TMKI
98 Chapter 98 TMKI
99 Chapter 99 TMKI
100 Chapter 100 TMKI
101 Chapter 101 TMKI
102 Chapter 102 TMKI
103 Chapter 103 TMKI
104 Chapter 104 TMKI
105 Chapter 105 TMKI
106 Chapter 106 TMKI
107 Chapter 107 TMKI
108 Chapter 108 TMKI
109 Chapter 109 TMKI
110 Chapter 110 TMKI
111 Chapter 111 TMKI
112 Chapter 112 TMKI
113 Chapter 113 TMKI
114 Chapter 114 TMKI
115 Chapter 115 TMKI
116 Chapter 16 TMKI
117 Chapter 117 TMKI
118 Chapter 118 TMKI
119 Chapter 119 TMKI
120 Chapter 120 TMKI
121 Chapter 121 Ending
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Capter 1 Permintaan kakak
2
Capter 2 Penolakan Mas Arya
3
Capter 3 Eva pulang
4
Capter 4 Rencana Eca
5
Capter 5 Kembali membujuk
6
Capter 6 Eca Kritis
7
capter 7 Permintaan untuk yang terakhir
8
Capter 8 Pemakaman Eca
9
Capter 9 tantang janji
10
Chapter 10 Kekesalan Yuni
11
Chapter 11 panik (gara gara Eva)
12
Capter 12 Sekertaris baru
13
Capter 13 Rencana pernikahan
14
Capter 14 Hari pernikahan
15
Capter 15 (sebuah ancaman)
16
Capter 16 Ke-khawatiran
17
Capter 17 Masa lalu
18
Capter 18 Tragedi masa lalu
19
Capter 19 Eva kecelakaan
20
Capter 20 keluarga tidak tahu malu
21
Capter 21 Amnesia
22
Capter 22 Teror di toilet
23
Capter 23 kegelisahan Yuni
24
Capter 24 Salah orang
25
Capter 25 Eva menghilangkan
26
capter 26 Merasa bersalah
27
capter 27 Mencari Keberadaan Eva
28
capter 28 Di salahkan
29
capter 29 Frustasi
30
Capter 30 Mimpi
31
Capter 31 putus asa
32
Capter 32 Rencana melarikan diri
33
Capter 33 gagal pergi
34
Capter 34 kabar bahagia
35
Capter 35 Terancam di penjara
36
Chapter 36 permohonan maaf
37
Capter 37 permohonan maaf (2)
38
Chapter 38 Kembali membaik
39
capter 39 orang aneh tepi jalan
40
Chapter 40 Hampir ketahuan
41
Chapter 41 Sebuah surat
42
Chapter 42 Ada apa dengan Arya
43
Chapter 43 Tidur sekamar
44
Chapter 44 Vino si mahasiswa baru
45
Chapter 45 Salah tingkah
46
Chapter 46 First kiss
47
chapter 47 kemesraan
48
Chapter 48 rencana baru vino/ yogi
49
Chapter 49 sapu tangan
50
Chapter 50 Hadia Untuk Istri
51
Chapter 51 Kelicikan Lidya
52
Chapter 52 Tawaran Tinggal serumah
53
Chapter 53 Permainan di mulai
54
Chapter 54 perdebatan Lidya dan Yogi
55
Chapter 55 Rencana Bulan madu
56
Chapter 56 Kegilaan Lidya
57
Chapter 57 Koma
58
Chapter 58 Yuni menghilangkan
59
Chapter 59 Malam yang buruk
60
Chapter 60 Semua berubah
61
Chapter 61 kesempatan Lidya
62
Chapter 62 Menikah
63
Chapter 63 Dibawah pergi
64
Chapter 64 Mayat
65
Chapter 65 Modus Lidya
66
Chapter 66 Firasat
67
Chapter 67 Minta maaf
68
chapter 68 (salah sebuat nama)
69
Chapter 69 (Cerita palsu)
70
Chapter 70 (Perjalanan bisnis ke Kanada)
71
Chapter 71 (Mungkinkah akan bertemu?)
72
Chapter 72 (Sosok yang dirindukan)
73
Chapter 73 (Pingsan)
74
Chapter 74 (Bertemu sahabat lama)
75
Chapter 75 (Hal mengejutkan)
76
Chapter 76 (Kembalinya ingatan Yuni)
77
Chapter 77 (Akhir kejahatan Yogi)
78
Chapter 78 (Kembali ke Indonesia)
79
Chapter 79 (Kembali berulah)
80
Chapter 80 (Jahil)
81
Chapter 81 (Diancam)
82
Chapter 82 (TMKI)
83
Chapter 83 (TMKI)
84
Chapter 84 (TMKI)
85
Chapter 85 (TMKI)
86
Chapter 86 (TMKI)
87
Chapter 87 (TMKI)
88
Chapter 88 TMKI
89
Chapter 89 TMKI
90
Chapter 90 TMKI
91
Chapter 91 TMKI
92
Chapter 92 TMKI
93
Chapter 93 TMKI
94
Chapter 94 TMKI
95
Chapter 95 TMKI
96
Chapter 96 TMKI
97
Chapter 97 TMKI
98
Chapter 98 TMKI
99
Chapter 99 TMKI
100
Chapter 100 TMKI
101
Chapter 101 TMKI
102
Chapter 102 TMKI
103
Chapter 103 TMKI
104
Chapter 104 TMKI
105
Chapter 105 TMKI
106
Chapter 106 TMKI
107
Chapter 107 TMKI
108
Chapter 108 TMKI
109
Chapter 109 TMKI
110
Chapter 110 TMKI
111
Chapter 111 TMKI
112
Chapter 112 TMKI
113
Chapter 113 TMKI
114
Chapter 114 TMKI
115
Chapter 115 TMKI
116
Chapter 16 TMKI
117
Chapter 117 TMKI
118
Chapter 118 TMKI
119
Chapter 119 TMKI
120
Chapter 120 TMKI
121
Chapter 121 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!