Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.

Eliza pov

Aku kembali duduk termanggu di kursi dekat Jendela kusibakkan tirai dan aku buka sedikit kaca jendela lalu aku hirup udara malam.

Terasa sejuk dan menenangkan

Aku alihkan pandangan mataku ke arah sorotan lampu neon yang menerangi setiap rumah di sepanjang jalan

Tak terlihat bintang namun titik-titik cahaya lampu tersebut hampir menyerupai

Aku kembali membayangkan kenangan indah saat bersama Aska

"Andaikan As... Kamu sekarang masih di dekatku, mukin aku ada teman buat sekedar cerita" ucap ku dalam hati sambil terus memutar kembali memoriku tentang dia

Aku kembali melihat kenangan terakir dari dia yang berupa sebuah kalung kaca

Harganya tak mahal namun sebuah kenangan jauhlah lebih mahal  karena sudah tidak bisa di ulang lagi dan tidak bisa di beli

Menyimpan sebuah rasa suka itu berat, ibaratnya menyimpan sebuah serpihan kaca yang apa bila tak berhati hati maka akan melukai diri kita sediri

Dari sebuah bentuk gelas kemudian retak tak berapa lama pecah seperti itulah metarmofosis rasa suka ku ke dia dan sekarang menjadi serpihan kaca

Yang terus aku simpan dalam lubuh hati terdalam ku

Kadang aku berfikir, apakah aku terlalu bodoh menjadi seorang wanita hanya di anggap menjadi seorang adik dari seorang yang disukai padahal kamu menaruh rasa yang lebih

Menyakitkan...!! namun pantas

Ketika cinta pertama kamu sudah tak ternilai lantas apakah hati kamu masih siap terbuka

Dan saat ini hatiku masih ingin terus tertutup

Aku dan Aska dulu sahabatan hampir tiga tahun aku selalu menaruh rasa sayang terhadapnya tak ada kesedihan pun saat aku bersamanya

Canda tawa selalu tercipta saat kita bersama

Dia memiliki sifat proktektif terhadap aku dan rasa selalu ingin menjagaku

Aku berasa dia seperti kekasihku

Namun sayang saat kita berdua menerima kelulusan saat SMP di hari yang sama dia menembak cewek yang dia sukai Renata namanya

Seketika dunia ku gelap

Antara kecewa sedih air mata semua sudah beradu menjadi satu terasa sakit sangat sakit

Aku mengucapkan selamat namun dengan air mata yang susah aku tahan

Kemudia dia memelukku erat beban kesedihanku serasa terus di pompa

Aku tak tau antara rasa bahagia dan sedih saat itu

Aku bahagia karena dia menemukan seorang wanita yang lebih baik dari aku

Namun aku juga merasa sedih karena aku kehilangan seseorang yang aku sayangi

Sampai sekarang kejadian itu pun masih terus ternian-niang di kepalaku

Senyumnya, perhatianya, sikapnya dan segala hal tentang dia selalu aku simpan dan aku bukukan aku tata rapi  dan aku tempatkan di lubuk hati terdalam ku

Biarlah kelak menjadi kenangan terindah  tentang kisah cintaku

Beruntung aku sekarang memiliki kedua teman sekaligus sahabat, Vey dan Rena

Mereka sangat akrab dengan ku

Dan Dea hanyalah teman yang sekarang berasa musuh

Karena kejadian dahulu menjadi penyebab hancurnya persahabatanku

Aku tak tau kesalahanku, yang jelas dia sekarang benci dan menaruh dendam terhadapku

Julian pov

Seperti biasa kebiasaanku saat malam hanya membuka buku selembar atau dua lembar serta melihat tugas kalaupun itu  ada setelah itu aku  kembali memainkan ponsel

"Kak Julian di suruh makan sama mama" ucap adekku berteriak dari depan pintu kamar

"Iya dek nanti kakak ke bawah"  jawabku yang masih terus memainkan ponsel

Karena cacing di perut ku ini sudah minta diisi jadilah aku segera turun kebawah walaupun sebenarnya aku masih tak ingin beranjak dari kasur

Disana sudah ada mama,papa dan Reva yang biasanya memulai makan terlebih dahulu dan aku selalu yang terakhir

"Buruan makan kak ini mama udah masakin makanan kesukaan kamu lho" ucap mama aku menyuruhku segera makan dan selalu dengan senyum khasnya

"Sip ma" aku jawab dengan acungan jempol

Setelah itu kita terdiam dan menikmati makan malam kita

******

Pagi ini aku bangun kesiangan dan sialnya ban motor yang biasa aku pakai saat sekolah bocor dan memaksaku harus ke bengkel terlebih dahulu

Hasilnya membuat aku terlambat datang ke sekolah

Ketika aku sampai di sekolah gerbang sudah di tutup

"Siall" umpatku kesal dalam hati

Aku segera menemui satpam yang berjaga aku berusaha masuk namun harus terlebih dahulu di ceramahin pak satpam tentang tata tertib, aku yang emang melakukan krsalahan berusaha memperhatikan nasehat dari pak satpam walaupun dalam telinggaku berusaha menolak mentah-mentah

Setelah hampir lima belas menitan aku diceramahin akhirnya aku diperbolehin masuk dan aku buru-buru masuk kelas karena sudah terlambat aku berlari dengan kencang tanpa menghiraukan sekelilingku dan tiba tiba...

"Bruakkkk..."

Aku menabrak seorang cewek dan menjatuhkan beberapa buku yang dia bawa

"Apalagi ini" umpatku dalam hati

"Maaf ya aku gak sengaja" ucapku terlebih dahulu meminta maaf sambil berusaha mengambil kan buku yang berserakan dibawah

"lain kali hati-hati lo tu kenapa sih nabrak gue terus apa lo ada dendam sama gue" ucapnya dengan nada tinggi dan sedikit membentak

Aku tak menanggapi ucapanya karena aku yang salah dan segera aku membantu dia menata kembali buku yang dia bawa dengan tatapan sinis dia langsung beranjak pergi

Belum sempat aku melangkah kan kaki aku menemukan sebuah kalung yang pas dekat dengan sepatuku aku berfikir mukin ini punya cewek tadi dan segera aku mengambilnya

Aku berusaha meneriaki dia yang belum terlalu jauh namun dia menghiraukan dan tetap berjalan aku yang merasa ini barang dia aku simpan di saku celanaku dan nanti aku akan menemui dia dan berusaha mengembalikan kalung ini

Sampai di kelas sudah ada Pak Bambang guru bahasa Indonesia yang sedang menerangkan soal kepada para siswa

Aku yang berasa datang terlambat terlebih dahulu mengetok pintu dan minta maaf karena keterlambatan ku kepada pak Bambang dan karena belum terlalu telat aku di perbolehkan masuk

Jam istirahat.....

"Jul tadi kenapa lo telat udah mulai berani ya telat?" tanya Dika dengan wajah  penasaran dan dilanjutkan dengan ejekan dari  Denis dan Roy

"yee... lu gak tau sih tadi ban gue bocor dan terpaksa kebengkel al hasil gue telat karena harus nambal ban terlebih dahulu" jawabku dengan pelan namun dengan nada menekan

"O... gitu, gue kirain mau bolos lo Jul" ucap Denis sedikit meledek dan disusul Dika dan Roy yang ikut tertawa terbahak-bahak

Dan setelah selesai mengobrol kita memutuskan ke kantin

Kantin terasa penuh karena kita datangnya agak terlambat jadi kita hanya memesan beberapa boto minuman dan membawanya ke kelas

Sampai di kelas kita kembali duduk dan memulai obrolan lagi

***

Sepulang sekolah aku Denis Roy dan Dika langsung ke lapangan basket dan gak lupa ganti baju terlebih dahulu buat latihan

Karena turnamen beberapa minggu lagi jadi diperketat latihanya .

"O... iya Jul habis pulang latihan nanti nongkrong yuk udah lama juga ni kita gak nongkrong" ajak Roy yang saat ini masih melakukan pemanasan

"Iya ni boleh juga tu ide lu Roy" tambah Dika sambil membenarkan tali sepatu yang lepas

"iya deh gampang pulang juga sore sekalian aja" jawabku menanggapi ajakan mereka

Sembari menyudahi obrolan kita langsung mengambil bola dan memulai sesi latihan

Aku yang sekarang menjadi kapten Basket pilihan pak Dito langsung meniupkan peluit tanda latihan dimulai.

Kita segera berlatih dengan penuh semangat keringat terus mengalir tapi itu semua tidak membuat kita merasakan lelah karena begitu semangatnya latihan kali ini semua tenaga terkuras habis tanpa terasa beberapa botol air minerah habis kita teguk

Tepat pukul lima sore kita menyudahi latihan kita dan bergegas pulang

"Oke teman-teman latihan kita kali ini cukup tolong untuk latihan minggu depan diperbaiki lagi" ucapku ke teman-teman yang ikut latihan sambil mengoreksi latihan hari ini

Dan kita segera bergegas ke ruang ganti

"Eh bro pada jadi gak ni nongkrong" ucap Denis mengawali obrolan disela kita sedang ganti baju.

"Jadilah nangung juga udah jam segini" jawabku sambil melipat baju

"Yaudah yuk langsung aja" ucap Roy mengakhiri obrolan dan langsung bergegas ke parkiran

Saat berjalan menuju parkiran pandangan mata ku teralihkan ke sosok cewek yang aku tabrak tadi yang sedang keluar dari aula

Aku terus memperhatikan dia dari kejahuan terlihat dia sedang senyum-senyum ke arah temanya dan mata jahat ku ini terus menyuruhku untuk tidak berkedip dan hasilnya

"Brakk..."

Tiba-tiba kaki aku kesandung batu dan karena tak ada keseimbangan akhirnya aku jatuh dan dapat bonus ledekan dari ketiga temanku

"Jul...Jul punya mata buat apa sih lo samapai batu sebesar itu lo cium" Ucap Roy dengan nada meledek sambil tertawa puas dan disusul ejekan dari Denis dan Dika

"Tau tu Roy lagi mikirin janda kali" tambah Dika dengan ucapan yang bikin aku seketika pengen memukul dia

"Kalian ini ya udah tau temanya lagi kena musibah ditolongin kek" ucap ku membela diri sambil menahan rasa sakit

"Ya Elah Jul kebanyakan drama hidup lo"

Dan diakiri ucapan dari Roy dan seketika aku di ledek habis-habisan

Dan setelah itu kita bergegas menuju kafe

Hampir satu setengah jam kita nongkrong di kafe kita membahas obrolan pada umunya

Setelah selesai dengan acara nongkrongnya kita memutuskan pulang

Sekitar lima belas menitan aku sampai di rumah begitu lelahnya aku kali ini dan aku langsung masuk rumah dan menuju kamar

Aku hembuskan nafas panjang dan langsung merebahkan tubuhku ke kasur dengan lega akhirnya aku bertemu juga di tempat ternyaman ku dan tiba-tiba aku jadi teringat tentang cewek tadi

Aku yang sudah bersekolah lebih dari setahuan baru melihat wajah dia,terlihat cantik tapi sayangnya aku tak mengenalnya

Aku kembali merilekskan pikiranku sejenak aku kembali membayangkan kejadian tadi aku senyum-senyum sendiri layaknya orang yang sedang mendapatkan sebuah harta karun

Aku kembali melihat kalung yang masih berada di saku celanaku aku ambil dan aku amati terlihat biasa namun menawan yang mukin seperti pemiliknya

"Masih ada kalung kaya gini" umpatku dalam hati

Aku segera menaruh kembali kalung itu di dalam laci dekat tempat tidurku

Tak berfikir lama aku segera mandi dan membersihkan badan yang seharian Full aku beraktifitas dan berkeringat

Dretttt dretttt .....!!

Terdengar ponselku bergetar  aku yang baru keluar dari kamar mandi segera mengambil ponselku yang aku taruh di atas bufet

Tertera ada panggilan masuk dari nomer telepon yang gak ada namanya

"Aduh siapa sih yang menelpon jam segini" kesalku sambil membuka layar ponsel dan langsung aku angkat 

"haloo siapa ni" sapaku mengawali obrolan

"halo kak" jawabnya dari seberang telepon

terdengar suara cewe yang suaranya tak pernah aku kenali 

''Siapa ya" tanyaku lagi

"ini aku kak, Dera kapten voly kelas sebelas"

"Oh terus ada apa menelepon" lanjut aku bicara menanyakan perihal dia menelponku

"gini kak kan Januari nanti ada turnamen tingkat sekolah terus sama pak Dito aku di suruh hubungin kakak yang kebetulan sekertaris osis buat mengajukan proposal ke pak kepsek supaya ada lanjutan  karena kebetulan pak Dito saat ini sedang keluar kota jadi aku disuruh menghubungi kakak" jawab Dera panjang lebar menjelaskan alasannya menelpon aku

"oh..... gitu, oke besok juga bisa gue data"

"oh iya kak maaf ya malam-malam ganggu waktu kakak soalnya mendadak juga infonya" perjelasnya dia ke aku dan mengakhiri sambungan telepon

"iya gak papa" jawabku singkat

Dan setelah itu aku tutup telepon darinya

"Ada-ada aja tugas si sekertaris OSIS" batinku dengan menghempaskan kembali tubuhku ke kasur dan memejamkan mata

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

Seru thor

2022-09-28

0

Relung Awan

Relung Awan

makin seru aja nih..

2021-12-04

0

Kim Vytha

Kim Vytha

lanjut thorr ikin candu yg baca ni

2021-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Perkenalan.
2 Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3 Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4 Chapter 4 : Awal Bertemu.
5 Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6 Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7 Chapter 7 : Kehadirannya.
8 Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9 Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10 Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11 Chapter 11 : Jadian.
12 Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13 Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14 Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15 Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16 Chapter 16 : Secret Love.
17 Chapter 17 : Arti Sahabat.
18 Chapter 18 : Falling Love.
19 Chapter 19 : Falling Love Part2
20 Chapter 20 : Pecundang!!
21 Chapter 21 : Beratnya Rindu
22 Chapter 22 : Permulaan
23 Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24 Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25 Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26 Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27 Chapter 27 : Kontes Drama
28 Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29 Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30 Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31 Chapter 31 : Baikan
32 Chapter 32 : Jebakan
33 Chapter 33 : Pertikaian
34 Chapter 34 : Rumit
35 Chapter 35 : Penyesalan
36 Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37 Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38 Chapter 38 : Serpihan Cinta
39 Chapter 39 : Salah Paham
40 Chapter 40 : Salah Paham part2
41 Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42 Chapter 42 : Tanpa Jeda
43 Chapter 43 : Broken Heart
44 Chapter 44 : Broken Heart part 2
45 Chapter 45 : Rencana Dea
46 Chapter 46 : Bangkit
47 Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48 Chapter 48 : Lanjutan
49 Chapter 49: Gejolak
50 Chapter 50 : Liciknya Dea
51 Chapter 51: Tanpa Rasa
52 Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53 Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54 Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55 Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56 Chapter 56: Rindu Yang Berat
57 Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58 Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59 Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60 Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61 Chapter 61 : Kedatangan Julian
62 Chapter 62 : Desember.
63 Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64 Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65 Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66 Chapter 66: Liburan Julian
67 Chapter 67: Libur Tahun Baru
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chaper 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119 :
120 Chapter 120 :
121 Chapter 121 :
122 Chapter 122
123 Chapter 123 :
124 Chapter 124 :
125 Chapter 125 :
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter: 149
150 Chapter: 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Chapter 1 : Perkenalan.
2
Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3
Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4
Chapter 4 : Awal Bertemu.
5
Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6
Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7
Chapter 7 : Kehadirannya.
8
Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9
Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10
Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11
Chapter 11 : Jadian.
12
Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13
Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14
Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15
Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16
Chapter 16 : Secret Love.
17
Chapter 17 : Arti Sahabat.
18
Chapter 18 : Falling Love.
19
Chapter 19 : Falling Love Part2
20
Chapter 20 : Pecundang!!
21
Chapter 21 : Beratnya Rindu
22
Chapter 22 : Permulaan
23
Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24
Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25
Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26
Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27
Chapter 27 : Kontes Drama
28
Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29
Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30
Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31
Chapter 31 : Baikan
32
Chapter 32 : Jebakan
33
Chapter 33 : Pertikaian
34
Chapter 34 : Rumit
35
Chapter 35 : Penyesalan
36
Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37
Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38
Chapter 38 : Serpihan Cinta
39
Chapter 39 : Salah Paham
40
Chapter 40 : Salah Paham part2
41
Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42
Chapter 42 : Tanpa Jeda
43
Chapter 43 : Broken Heart
44
Chapter 44 : Broken Heart part 2
45
Chapter 45 : Rencana Dea
46
Chapter 46 : Bangkit
47
Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48
Chapter 48 : Lanjutan
49
Chapter 49: Gejolak
50
Chapter 50 : Liciknya Dea
51
Chapter 51: Tanpa Rasa
52
Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53
Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54
Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55
Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56
Chapter 56: Rindu Yang Berat
57
Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58
Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59
Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60
Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61
Chapter 61 : Kedatangan Julian
62
Chapter 62 : Desember.
63
Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64
Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65
Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66
Chapter 66: Liburan Julian
67
Chapter 67: Libur Tahun Baru
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chaper 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119 :
120
Chapter 120 :
121
Chapter 121 :
122
Chapter 122
123
Chapter 123 :
124
Chapter 124 :
125
Chapter 125 :
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter: 149
150
Chapter: 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!