Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.

"Kring kring kring...."

Bunyi alarm tepat jam 05.00 pagi  membangunkan ku dari alam mimpi dan artinya aku harus segera bangun, "hemmm... cepet amat ya pagi ini?" ucapku sambil membuka mata dan tersenyum tak berfikir lama aku langsung bergegas mandi.

Setelah selesai mandi aku berganti baju dan langsung turun kebawah.

Sampai dibawah mama sama papa sudah siap pergi ke kantor.

"Ma.. pa... udah siap aja?" tanyaku ke mama yang sedang memakai kerudung

"Iya El, mama takut macet ni kamu cepet ya sarapan, terus siap-siap berangkat nanti pulang jangan kesorean"

"Iya ma" jawabku sambil mencium mama

Jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi mama papa sudah berangkat ke kantor tinggal aku sama mbk Inah, pembantuku

Jujur aja aku bosen sarapan dirumah aku lebih memilih makan dikantin sekolah karena aku ada teman makannya

Jam 06.30 aku sudah siap-siap buat berangkat, aku biasa naik motor matic alasanya biar lebih hemat karena kalau naik Bus harus berangkat lebih pagi dan yang bikin aku malas karena pasti penuh dan sesak.

Sampai disekolah aku sudah ditungguin sama kedua temanku,Vey dan Rena.

Mereka adalah sahabatku yang paling berarti, paling setia dan juga memahami sifat-sifatku walaupun diriku kadang menyebalkan bagi mereka, tapi mereka bisa menerima aku apa adanya.

Begitu aku melihat mereka aku langsung  menghampiri mereka yang sudah menungguku digerbang.

"Haiii... udah pada dateng kirain gue yang kepagiaan nii" ucapku ke mereka sambil nyengir.

"Yee... emang yang bisa pagi lu doang" jawab Rena sambil benerin bandonya

"O, iya ke kantin yuk laper ni" ajakku sambil menarik tangan Vey.

"Ah kebiasan ni mau cari cogan pasti lu kan El kebiasan amat kalo pagi kekantin" jawab Vey sambil sedikut meledek

"Ya kagak lah gue laper ni" bantahku ke mereka,dan kita langsung cus ke kantin

Sampai di kantin kita langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan

"El liat tu yang duduk sebelah Aftur,lumayan lo?" ucap Vey sambil menyegol bahu aku seraya mengedipkan mata

"Apa sih Vey, rendah kali levelnya" aku jawab sambil menunjukan muka ketidak sukaanku

"Serius lo El" tanya Vey lagi dengan sedikit mengoda

"Serius" jawabku sambil mengacungkan dua jari tanda pics

Dan mereka menanggapiku dengan senyum mengejek

Belum sempat kita mengobrol lebih jauh bel masuk berbunyi

Dan kita langsung menghabiskan makanan dan bergegas ke kelas

Sampai di kelas semua siswa sudah datang semua

Terasa penuh rasanya

Aku duduk dibangku nomer dua dari baris depan dan aku duduk dengan Vey sedangkan Rena duduk sebangku dengan Lia yang tepat dibelakang aku dan Vey

Tak berapa lama pak Ipul datang dengan buku tebal yang biasa Dia bawa saat mengajar pelajaran sejarah

"Pagi anak-anak" ucap pak Ipul mengawali pelajaran dengan menyapa para murid

"Pagi pak..."jawab serentak para murid

Dan setelah itu dilanjutkan berdoa

Setelah selesai dilanjutkan mengawali pelajaran sejarah

Aku yang dari semalam kurang tidur, mata ini terus terasa berat dan tak berapa lama aku menyenderkan kepala di meja dan tak terasa aku terlelap

''Kringgggg......"

Bel istrahat berbunyi seketika mengagetkan ku dari tidur pulasku segera aku melihat sekelilingku yang belum keluar semua

Dan terlihat pak Ipul masih duduk di bangku guru dan mengisi absensi

"Untung gak ketahuan lo El" ucap Vey ke arah aku

"Iya ni Vey, habisnya ngantuk banget"jawabku masih dengan suara orang baru bangun tidur

"Dikerjakan ya Anak-anak minggu depan bapak koreksi !!!!" ucap pak Ipul kepada para siswa dan dijawab serentak oleh para siswa

Aku yang sedari tadi tidur hanya terdiam dan dan berusaha terlihat tidak ada masalah

Setelah itu Pak Ipul keluar dan disusul para siswa

Seperti biasa Vey dan Rena menawari aku ke kantin tapi kali ini aku tolak ajakkan mereka karena perutku masih terasa kenyang

"Udah lu aja yang kekantin gue lagi pengen dikelas aja" ucapku menolak ajakan mereka sambil tersenyum

"Mau nitip gak El" tawar vey lagi ke aku

"Gak usah deh kayaknya, udah kenyang ni" jawabku ke mereka sambil memegan perutku

Setelah itu Vey dan Rena keluar kelas dan meninggalkanku, aku kembali menyenderkan kepalaku lagi di meja sambil kembali memejamkan mata

Belum sempat aku aku menikmati suasana santai,

Tiba-tiba ada yang berisik di meja sebelah aku berusaha melihat dan ternyata ada Dea disana yabg sedang mengobrol dengan teman sekalasku

Aku yang merasa keganggu berusaha memperingati mereka

"Hey Dea lo bisa diem gak bisa gak sih gak gangu orang lagi santai" ucapku keras sambil bangkit dari tempat duduk.

"Apa-apan lo El!! Berani bentak gue gak sadar lo siapa" jawab Dea sambil melotot ke arah aku

"O... iya lu kan gak punya harga diri jadi pantes gak sadar diri" tambah Devi dengan nada mengejek dan disusul makian lagi dari Dea

Hati aku serasa dibakar dan terasa sangat sakit melihat kelakuan Dea ke aku sekarang

Aku berusaha mengatur nafasku buat menahan emosi namun dendam ini masih terus ingin beradu

Seketika aku mengambil buku paket dan melempar ke arah Dea

"prak.....!!!!"

Dan ternyata mengenai kepala Dea sontak Dea langsung marah dan menghampiriku

"Lo apa apaan lempar buku ke gue dikira gue apaan lo mau bikin urusan lagi sama gue" ucap Dea dengan penuh nada penuh emosi ke arahku

"Plakkk....!!!" tiba-tiba Dea menampar pipiku dengan keras

"Byurr" seketika nafasku serasa berhenti tanpa balasan aku hanya terdiam

"mampus lo El lo sediri ngajak ribut sama orang yang dulu pernah mau keluarin lo,dasar an*ing" ketus Dea sambil melototin matanya ke arah aku lagi

Karena aku gak igin terlihat kalah sebisa mukin aku beraniin membalas ucapanya

"Dikira gue takut sama lo gue emang dulu lo tindes tapi sekarang buat apa gue takut sama lo" jawabku dengan nada membentak

Belum sempat Dea melanjutkan ucapanya tiba-tiba datang cowok dari depan pintu yang gak pernah aku tau siapa dia tapi yang jelas dia kelas sebelah.

"Hey pada bisa diem gak ini sekolah jangan dibuat ribut kaya gini ini bukan pasar lo semua pada ganggu kita lagi rapat OSIS" ketus dia dengan emosinya

sontak Dea langsung berhenti dan menyenggol bahu aku

"awas lu macem macem sama gue"ancamnya sambil berlalu keluar

"Deg..."

Hati aku rasanya sedang di aduk-aduk terasa sakit karena harus berdebat lagi dengan Dea

"jadi cewek jangan sok suka bikin ulah bikin risih tau gak" ucap cowok tadi sambil berlalu

Dan kata-kata itu bikin hati aku tambah sakit emang siapa dia ngatur hidup aku sesaat aku ingin menereskan air mata tapi sebisa mukin aku tahan karena kalau terjadi itu sangat memalukan

"lo kenapa lagi si El bikin masalah lagi sama Dea?" tanya Vey yang baru masuk ke kelas dengan raut wajah khawatir

"Gue gak papa kok cuma lagi sensi aja" jawabku dengan nada aku buat sesantai mukin

Tak berapa lama bel masuk berbunyi dan aku kembali mengikuti pelajaran

Pikiranku masih tercampur aduk dengan kejadian tadi

Namun aku berusaha melupakan dan kembali fokus mengikuti pelajaran

****

Tepat pukul 14.00 bel pulang berbunyi segera semua siswa bersiap mengakhiri pelajaran dan pelajaran terakir kosong hanya diberi tugas oleh Bu Indah jadi semua siswa langsung berhamburan keluar

"gue duluan ya kalian berdua kan mau ada latihan volly"ucapku ke mereka sambil memasukan beberapa buku dan menenteng tas

"O... iya El hati-hati ya gak papa kan kalau pulang sediri" tanya Vey ke aku yang mukin buat memastikan

"Gak papa kok" jawab aku santai sambil meninggalkan mereka yang nasih di kelas

Setelah keluar kelas aku langsung menuju  parkiran buat mengambil motor tiba-tiba dari arah belakang ada cowo nyengol bahu aku dengan keras

"Aaaww...  siapa sih?" ucapku kesal

"Eh, maaf ya, saya buru-buru" jawab si cowok yang menabrakku

"Eh bisa lihat gak sih kalau ada orang" reriakku ke arah cowok tadi dengan suara keras

Dan cowok tersebut tak menanggapi kekesalanku dan beranjak pergi

Sesaat aku melihat wajahnya terlihat familiar setelah beberapa saat aku mengamatinya lagi ternyata dia cowok tadi yang memisahkan perdebatan ku dengan Dea tadi

Terlihat tampan namun hatiku sanggat kesal karena dia berasa ikut campur di masalahku

Tanpa pikir panjang aku segera beranjak ke parkiran dan berlalu pulang

Sesaat disaat aku mengendarai motor kejadian tadi masih terniang-niang dikepakaku ...

Aku terus memikirkan perihal kapan berakirnya dendamku dengan Dea

Terpopuler

Comments

Kim Vytha

Kim Vytha

lanjutttt thorr

2021-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Perkenalan.
2 Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3 Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4 Chapter 4 : Awal Bertemu.
5 Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6 Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7 Chapter 7 : Kehadirannya.
8 Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9 Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10 Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11 Chapter 11 : Jadian.
12 Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13 Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14 Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15 Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16 Chapter 16 : Secret Love.
17 Chapter 17 : Arti Sahabat.
18 Chapter 18 : Falling Love.
19 Chapter 19 : Falling Love Part2
20 Chapter 20 : Pecundang!!
21 Chapter 21 : Beratnya Rindu
22 Chapter 22 : Permulaan
23 Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24 Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25 Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26 Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27 Chapter 27 : Kontes Drama
28 Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29 Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30 Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31 Chapter 31 : Baikan
32 Chapter 32 : Jebakan
33 Chapter 33 : Pertikaian
34 Chapter 34 : Rumit
35 Chapter 35 : Penyesalan
36 Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37 Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38 Chapter 38 : Serpihan Cinta
39 Chapter 39 : Salah Paham
40 Chapter 40 : Salah Paham part2
41 Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42 Chapter 42 : Tanpa Jeda
43 Chapter 43 : Broken Heart
44 Chapter 44 : Broken Heart part 2
45 Chapter 45 : Rencana Dea
46 Chapter 46 : Bangkit
47 Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48 Chapter 48 : Lanjutan
49 Chapter 49: Gejolak
50 Chapter 50 : Liciknya Dea
51 Chapter 51: Tanpa Rasa
52 Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53 Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54 Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55 Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56 Chapter 56: Rindu Yang Berat
57 Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58 Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59 Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60 Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61 Chapter 61 : Kedatangan Julian
62 Chapter 62 : Desember.
63 Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64 Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65 Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66 Chapter 66: Liburan Julian
67 Chapter 67: Libur Tahun Baru
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chaper 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119 :
120 Chapter 120 :
121 Chapter 121 :
122 Chapter 122
123 Chapter 123 :
124 Chapter 124 :
125 Chapter 125 :
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter: 149
150 Chapter: 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Chapter 1 : Perkenalan.
2
Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3
Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4
Chapter 4 : Awal Bertemu.
5
Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6
Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7
Chapter 7 : Kehadirannya.
8
Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9
Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10
Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11
Chapter 11 : Jadian.
12
Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13
Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14
Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15
Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16
Chapter 16 : Secret Love.
17
Chapter 17 : Arti Sahabat.
18
Chapter 18 : Falling Love.
19
Chapter 19 : Falling Love Part2
20
Chapter 20 : Pecundang!!
21
Chapter 21 : Beratnya Rindu
22
Chapter 22 : Permulaan
23
Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24
Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25
Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26
Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27
Chapter 27 : Kontes Drama
28
Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29
Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30
Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31
Chapter 31 : Baikan
32
Chapter 32 : Jebakan
33
Chapter 33 : Pertikaian
34
Chapter 34 : Rumit
35
Chapter 35 : Penyesalan
36
Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37
Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38
Chapter 38 : Serpihan Cinta
39
Chapter 39 : Salah Paham
40
Chapter 40 : Salah Paham part2
41
Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42
Chapter 42 : Tanpa Jeda
43
Chapter 43 : Broken Heart
44
Chapter 44 : Broken Heart part 2
45
Chapter 45 : Rencana Dea
46
Chapter 46 : Bangkit
47
Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48
Chapter 48 : Lanjutan
49
Chapter 49: Gejolak
50
Chapter 50 : Liciknya Dea
51
Chapter 51: Tanpa Rasa
52
Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53
Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54
Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55
Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56
Chapter 56: Rindu Yang Berat
57
Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58
Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59
Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60
Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61
Chapter 61 : Kedatangan Julian
62
Chapter 62 : Desember.
63
Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64
Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65
Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66
Chapter 66: Liburan Julian
67
Chapter 67: Libur Tahun Baru
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chaper 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119 :
120
Chapter 120 :
121
Chapter 121 :
122
Chapter 122
123
Chapter 123 :
124
Chapter 124 :
125
Chapter 125 :
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter: 149
150
Chapter: 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!