Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.

Jam istirahat..

Waktu istirahat kedua ini aku sempatkan membaca buku di perpustakaan.

Kali ini aku ditemani ke dua sahabatku, Vey dan Rena

Sembari membaca buku kita mengobrol tentang ulangan kemaren

Belum sempat kita mengobrol lebih jauh tiba-tiba aku dikagetkan dengan kedatangan dia cowok kemarin, Julian

Dia datang sedirian dan membawa beberapa map berwarna merah dan dia berjalan menuju kearah ku yang sedang membaca buku disamping kiri dekat jendela

"Tap.. Tap... Tap..."

Langkah kakinya terdengar pelan namun pasti, segera pandanganku aku alihkan ke buku yang sudah aku ambil sedari tadi dari rak

Vey dan Rena juga masih sibuk dengan membaca beberapa majalah sekolah lain

Tiba-tiba wajah aku seketika berubah menjadi merah saat dia duduk pas di sebelah aku

Entah perasaan apa ini yang datang menghampiriku

Rasanya aku seperti berada di situasi yang sulit

"Maaf ya ganggu waktu nya sebentar" ucap cowok terebut sambil mengeser kursi mendekati tempat dudukku

Panas dingin yang aku rasakan sekarang

''Ya Tuhan kenapa dia berada di dekat aku sedekat ini" umpatku dalam hati

Aku terus berharap dia segera pergi

"O iya gak papa kok" jawab Vey sambil membalikan wajahnya menuju ke arah suara cowok disebelahku

"Nyariin kita ya" ucap Rena tiba-tiba

Dan kata kata itu bikin aku pengen nutup mulut dia

"Iya aku mau cari ....." ucapnya terpotong dan dia seperti sengaja melambatkan kata-kata yang ingin dikeluarkan

"Cari siapa?" sekarang balik Rena melanjutkan ucapn Julian yang terpotong

"Cari anak Mipa2 yang ikut voly" ucap Julian melanjutkan ucapnya yang terpotong

"Hufss...." rasanya hati aku lega seketika

Dan aku berpikir bahwa dia akan ada urusan sama Vey dan Rena jadi aku putuskan beranjak dari kursi dan berpura-pura menukar buku bacaan

"Emang udah kelar lo bacanya El" tanya Ves yang bingung melihat tingkahku

"Belum sih cuma mau ganti aja" jawabku sambil senyum ke arahnya

Aku sengaja berpindah ke rak sebelah aku ingin kembali menjernihkan pikiranku

Dan aku mendengar obrolan mereka yang membahas tentang turnamen volly

"Oke ... Cukup ya nanti kalian tinggal kasih ke pak Dito" terdengar suara Julian yang mukin udah menyelesaikan urusanya dengan Vey dan Dia beranjak pergi

Syukurlah drama aku kali ini selesai

Dan aku segera kembali ke tempat duduk aku semula

Setttt dia melihat tingkah aku dan tersenyum yang membuat aku seketika jadi salah tingkah

"Lo cari buku apa sih El kamu bilang tadi kamu nyelesain buku yang tadi ?" tanya Rena dengan rasa penasaran

Aku tak menanggapi pertanyaan Rena dan hanya membals dengan senyum termanisku

Dan kita kembali melanjutak membaca buku

.

****

Kring... Kring ...

Bel pulang telah berbunyi aku segera membereskan buku dan beranjak keluar kelas

"El kamu jadi latihan ya ?" tanya Vey ke arah aku yang sedang memasukan buku

"Jadi Vey kalian pulang duluan aja" jawab ku ke mereka sambil meneteng tas dan berlalu meninggalkan mereka

"Oke... El sukses ya" ucap mereka yang masih terdengar olehku

Aku berjalan sedirian menuju Aula sekolah tak sengaja pandangan mataku menuju ke arah lapangan basket yang kebetulan jalan menuju Aula melewati lapangan basket

Aku melihat terdapat beberapa sekolompok siswa yang sedang berlatih basket dan sedang melakukan pemanasan terlihat begitu keren dengan seragam berwarna merah menyala yang dikenakan

Tanpa sengaja mata aku berpas-pasan lagi dengan dia mata ini bertemu dan aku langsung mengalihkan pandangan ku dan segera berjalan menuju arah ke Aula

Sampai di Aula aku langsung melihat sekelilingku untuk mencari tempat duduk yang kosong

Dan dari arah belakang Stevi, teman kenalan aku kemaren melambaikan tanggan aku segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya

Jadwal hari ini seperti biasa mendapat bimbingan dari kak Fina dan pemilihan karakter

Tak berapa lama kak Fina datang dan kita langsung diarahkan cara berakting yang baik, raut wajah yang pas dan mimik serta segala macam seluk beluk dalam berakting setelah diberi arahan kita dicoba satu persatu untuk maju ke depan ada siswa yang berakting lucu, sedih, nangis dan akting marah.

Aku mencoba berakting menjadi orang yang pemarah dan disambut gelak tawa dari teman-temanku dan tepuk tanggan dari kak Fina

"Oke anak-anak sekarang kak Fina akan membagikan karakter apa yang akan kalian bawakan saat latihan besok'' ucap kak Fina sembari membagiakn selembar kertas yang sudah di beri kode debgan senyum manis khasnya

Dan kita di bagi menjadi beberapa kelompok dan beruntungnya aku berkelompok dengan Stevi

Dan aku kebagian di kelompok C yang akan memerankan cerita dongeng

"Kita sekelompok El" ucap Stevi tersenyum ke arahku

"Iya nih Stev'' jawabku sambil membalas senyumanya

Tak terasa sudah hampir tiga jam kita latihan dan kak Fina segera menutup bimbingan kali ini dan menyuruh kepada siswa segera pulang

Aku segera meneteng tas dan berlalu keluar bersama Stevi

Di perjalan ke parkiran kita mengobrol terlebih dahulu karena kita baru kenal jadi terasa asik setiap obrolan yang kita bahas

"El kamu aku anterin aja mau gak ?" tawarnya ke aku yang mengetahui aku tidak memakai sepeda motor dan berencana naik bus

"Gak usah stev deket kok rumah aku" jawabku menolak ajakanya karena aku merasa tak enak apabila merepotkan dia

"Yaudah aku pulang duluan ya El sampai jumpa" ucapnya menanggapi jawaban aku dan melambaikan tanggan

"Iya Stev hati-hati'' ucapku sambil membalas lambaian tanggan darinya dan berlalu ke luar gerbang

Aku melihat arloji di tanggan sebelah kiriku

Sekarang masih pukul lima sore tapi langit sudah terlihat gelap dan suasana terasa sepi dan senyap

Aku yang masih diam mematung di depan gerbang berusaha berjalan ke halte diseberang jalan

Tak terasa rintik-rintik hujan mengenai baju seragam ku aku segera berlari dan menepi

Jalanan juga terlihat sepi aku menunggu dan duduk diantara kursi yang terpasang di pinggiran halte

Aku mencoba mengambil ponselku dari saku baju seragamku aku membuka layar ponsel dan aku melihat ada beberapa pesan masuk dari sahabat ku juga dari teman sekelasku

Baru aku akan balas satu persatu tiba-tiba baterai ponselku habis

Segera aku masukan kembali ke dalam tas

Terasa kesal karena tadinya mau aku jadikan teman disaat aku menunghu bus datang

Tak berapa lama hujan turun dengan derasnya

Aku yang menunggu sedari tadi juga belum muncul satupun bus yang biasa membawa penumpang ataupun siswa

Aku melihat kembali arlojiku dan ternyata aku menunggu sudah hampir setengah jam rasa lelah dan putus asa kini menghampiriku

Tiba-tiba ada ibu-ibu yang lewat depan halte dan memberitahuku bahwa jam segini biasanya bus lewat jalan sebelah

Aku yang merasa sudah tidak ada harapan lagi buat menunggu bus datang

Aku putuskan untuk pulang jalan kaki

Hujan terus menguyur tubuhku

Terasa dingin dan menusuk namun aku menikmati aku terus melangkah kakiku sedikit agak cepat karena aku harus segera sampai rumah dan sebentar lagi pasti kedua orangtuaku sudah datang

Aku dekap erat-erat tas sekolahku dan terus memandang lurus kedepan menelusuri lebatnya hujan

"Drennn...drenn"

Tiba-tiba dari arah belakangku ada suara motor yang berhenti namun aku hiraukan dan tetap berjalan

"Hey... bareng aku aja yuk ?" ucap seseorang dengan keras mukin si pemilik motor

Segera aku membalikan wajah dan aku melihat wajah dari balik helm dan ternyata Julian

"Gak usah deket kok rumah aku" jawabku menolak ajakanya dan tetap berjalan

Dia yang mendegar jawaban tolakan dari aku tiba-tiba Dia turun dari motor dan menarik tanggan aku dengan kecang serta memaksaku untuk ikut denganya

"Kamu mikir gak sih ini hujan ada petir juga kamu terlihat bodoh tau gak !!" ucapnya keras dan sedikit menyakiti hati aku

"Terimakasih" ucapku sambil menghempaskan tangganya keras

"Kamu itu keras kepala!!!" ucapnya lagi dan sekarang dia menarik tangganku dengan sangat kencang dan memaksa aku naik ke motornya

Karena hujan semakin lebat aku putuskan naik ke punggung motornya

Tanpa jawaban darinya dia segera menstarter motor dan mengantarkanku pulang

Selang sepuluh menit kita sampai di depan rumahku dan dia mrmberhentikan motor dan aku segera turun aku yang mengigil tidak berani mengucapkan terimakasih ke kepadanya

Dia yang tau keadaanku cuma senyum ke arahku dan berlalu pulang.

Sampai di rumah terlihat masih sepi, mama belum pulang lega rasanya hatiku aku langsung naik ke atas dan menuju kamar

Aku langsung ke kamar mandi dan melepaskan semua baju yang basah dan merendamnya dengan detergen dan aku lanjutin mandi setelah itu aku cari pakaian hangat dan memakainya rasanya lelah banget dan kepalaku terasa pusing aku segera merebahkan badan ke kasur dan berusaha tidur

Baru meletakjan kepala tiba-tiba mama datang dan memarahi aku karena lantai yang kotor juga aku pulang kesorean

"El kenapa kamu pulang sore terus kehujanan segala itu lantai kotor semua karena sepatu kamu,jas hujan yang mama beliin gak dipake ?" tanya mama yang langsung berdiri disamping tempat tidur aku

"Aku pengen mama keluar ...!!! aku cape ma aku ngantuk aku pulang sore karena aku ikut latihan pentas drama" jawab ku singkat dan agak aku tinggin nada bicaranya

"Kan mama sudah bikang El kamu fokus dulu sama nilai kamu, kamu dengerin mama gak sih selama ini"

"Kenapa sih ma mama ngekang aku terus aku pengen ma kaya temen-temen yang punya bakat lain, salah aku apa sih ma"

"Sifat kamu tu dari dulu gak pernah berubah kamu selalu melawan mama terserah kamu El" bentak mama sambil membanting pintu dan berlalu keluar

Aku yang melihat sikap mama sudah terbiasa dan aku tidak mengambil hati dan kulanjutkan memejamkan mata dan tidur

Next....

                           ****************

Episodes
1 Chapter 1 : Perkenalan.
2 Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3 Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4 Chapter 4 : Awal Bertemu.
5 Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6 Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7 Chapter 7 : Kehadirannya.
8 Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9 Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10 Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11 Chapter 11 : Jadian.
12 Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13 Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14 Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15 Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16 Chapter 16 : Secret Love.
17 Chapter 17 : Arti Sahabat.
18 Chapter 18 : Falling Love.
19 Chapter 19 : Falling Love Part2
20 Chapter 20 : Pecundang!!
21 Chapter 21 : Beratnya Rindu
22 Chapter 22 : Permulaan
23 Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24 Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25 Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26 Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27 Chapter 27 : Kontes Drama
28 Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29 Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30 Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31 Chapter 31 : Baikan
32 Chapter 32 : Jebakan
33 Chapter 33 : Pertikaian
34 Chapter 34 : Rumit
35 Chapter 35 : Penyesalan
36 Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37 Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38 Chapter 38 : Serpihan Cinta
39 Chapter 39 : Salah Paham
40 Chapter 40 : Salah Paham part2
41 Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42 Chapter 42 : Tanpa Jeda
43 Chapter 43 : Broken Heart
44 Chapter 44 : Broken Heart part 2
45 Chapter 45 : Rencana Dea
46 Chapter 46 : Bangkit
47 Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48 Chapter 48 : Lanjutan
49 Chapter 49: Gejolak
50 Chapter 50 : Liciknya Dea
51 Chapter 51: Tanpa Rasa
52 Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53 Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54 Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55 Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56 Chapter 56: Rindu Yang Berat
57 Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58 Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59 Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60 Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61 Chapter 61 : Kedatangan Julian
62 Chapter 62 : Desember.
63 Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64 Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65 Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66 Chapter 66: Liburan Julian
67 Chapter 67: Libur Tahun Baru
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chaper 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119 :
120 Chapter 120 :
121 Chapter 121 :
122 Chapter 122
123 Chapter 123 :
124 Chapter 124 :
125 Chapter 125 :
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter: 149
150 Chapter: 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Chapter 1 : Perkenalan.
2
Chapter 2 : Hari Penuh Amarah.
3
Chapter 3 : Setitik Cahaya Cinta.
4
Chapter 4 : Awal Bertemu.
5
Chapter 5 : Dia Dan Sebuah Perasaan.
6
Chapter 6 : Mimpi Yang Aneh.
7
Chapter 7 : Kehadirannya.
8
Chapter 8 : Kenangan Diaula Belakang Sekolah.
9
Chapter 9 : Kedekatan Yang Lekat.
10
Chapter 10 : Rangkaian Kata Untuk Julian.
11
Chapter 11 : Jadian.
12
Chapter 12 : Train Of Hapineess.
13
Chapter 13 : Memoris In Dufan.
14
Chapter 14 : Dilema Tentang Pertemanan.
15
Chapter 15 : Berartinya Dia Bagiku.
16
Chapter 16 : Secret Love.
17
Chapter 17 : Arti Sahabat.
18
Chapter 18 : Falling Love.
19
Chapter 19 : Falling Love Part2
20
Chapter 20 : Pecundang!!
21
Chapter 21 : Beratnya Rindu
22
Chapter 22 : Permulaan
23
Chapter 23 : Cinta Dan Drama
24
Chapter 24 : Dendam Dalam Cinta
25
Chapter 25 : Dendam Yang Beradu
26
Chapter 26 : Menuju Kontes Dram
27
Chapter 27 : Kontes Drama
28
Chapter 28 : Romeo Juliet Versi Drama
29
Chapter 29 : Romeo Juliet Versi Drama Part2
30
Chapter 30 : Dibalik Keberhasilan Kontes Drama
31
Chapter 31 : Baikan
32
Chapter 32 : Jebakan
33
Chapter 33 : Pertikaian
34
Chapter 34 : Rumit
35
Chapter 35 : Penyesalan
36
Chapter 36 : Hari Yang Buruk
37
Chapter 37 : Rencana Licik Rehan
38
Chapter 38 : Serpihan Cinta
39
Chapter 39 : Salah Paham
40
Chapter 40 : Salah Paham part2
41
Chapter 41 : Melangkah Atau Berhenti
42
Chapter 42 : Tanpa Jeda
43
Chapter 43 : Broken Heart
44
Chapter 44 : Broken Heart part 2
45
Chapter 45 : Rencana Dea
46
Chapter 46 : Bangkit
47
Chapter 47 : Celah Yang Tebuka
48
Chapter 48 : Lanjutan
49
Chapter 49: Gejolak
50
Chapter 50 : Liciknya Dea
51
Chapter 51: Tanpa Rasa
52
Chapyer 52 : Cinta yang tak semestinya
53
Chapter 53 : Mimpi yang terlihat nyata
54
Chapter 54 : Hati Yang Kembali
55
Chapter 55 : Dua Hati Yang Menyatu
56
Chapter 56: Rindu Yang Berat
57
Chapter 57 : Sebuah Jawaban
58
Chapter 58 : Keraguan yang muncul .
59
Chapter 59 : Keraguan yang muncul part 2
60
Chapter 60 : Kencan dengan Aftur
61
Chapter 61 : Kedatangan Julian
62
Chapter 62 : Desember.
63
Chapter 63: Hari Peneriamaan Rapor
64
Chapter 64: Julian Dan Waktu Liburku
65
Chapter 65: Kekecewaan Yang Muncul
66
Chapter 66: Liburan Julian
67
Chapter 67: Libur Tahun Baru
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chaper 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119 :
120
Chapter 120 :
121
Chapter 121 :
122
Chapter 122
123
Chapter 123 :
124
Chapter 124 :
125
Chapter 125 :
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter: 149
150
Chapter: 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!