3. Akrab

Pagi yang cerah di hari Senin, tapi tidak secerah hati Dinda yang saat ini sangat enggan menyambut hari Senin bahkan rasanya tak ingin beranjak dari tempat tidur kesayangannya. Namun tugas-tugas yang telah ia kerjakan dengan segenap jiwa dan raga itu harus dikumpulkan hari ini juga. Alhasil, tanpa berlama-lama ia segera menyambar handuk yang biasa terjemur di jemuran balkonnya untuk segera mandi dan langsung kekampus.

Setelah mandi kurang lebih 20 menit, Dinda segera bersiap-siap dengan jeans dan kemeja flanel warna biru dongker kesukaannya, serta berdandan minimalis agar terkesan manis, meski yang memandang hanya Pak Kumis si satpam kampus. Meski dandannya minimalis, percayalah ada banyak sekali senior kampusnya yang berusaha mendekati Dinda yang kini baru semester pertama karena memiliki paras yang cantik mempesona tidak seperti mahasiswi lainnya yang pipinya seperti kena tamparan keras oleh kenyataan (hehe).

Pagi itu, Dinda turun ke meja makan dengan menenteng banyak berkas tugas di tangannya menuju meja makan untuk sekedar mengambil sehelai roti dengan olesan selai yang telah disediakan Bi Hanum lalu menyantapnya di mobil karena sudah tidak sempat untuk sarapan ria dimeja makan bersama orangtuanya.

"Ma, Pa aku berangkat ya. Udah telat nih soalnya"

"Hati-hati ya nak. Nanti jangan pulang telat. Kalo mau keluyuran izin dulu biar mama gak khawatir" pesan Mama kepada Dinda yang memang sudah terformat seperti itu karena setiap Dinda mau pergi selalu sama tidak pernah berubah ataupun terbalik susunannya. Bahkan Bi Hanum saja sampai hapal karena beliau memang sudah bekerja cukup lama disini.

"Iya mamaku sayang, byee..." balas Dinda menyalami kedua orangtuanya sebelum melangkah pergi menuju garasi mobil yang berada di samping rumahnya.

Saat hendak berlalu keluar pagar, terlihat Ariel sedang berjalan dengan posisi membelakangi tepat 5 meter di depan mobilnya. Sontak saja Dinda sengaja membunyikan klakson dengan sekali tekan tapi durasinya panjang. Ariel yang kaget pun memutar badannya untuk melihat siapa yang berani memecahkan gendang telinganya pagi ini.

Setelah tau bahwa itu Dinda, Ariel justru sengaja berjalan lebih pelan dan menepi kesebelah kanan lalu mereka justru berjalan beriringan. Yang satu duduk santai sambil nyetir, yang satunya jalan kaki. Mereka berbincang seperti dua orang yang tidak punya kerjaan.

"Pagi Ariel, sehat banget ya siang malam jalan kaki" ejek Dinda dengan posisi siku di pintu mobil, sudah seperti sopir angkot yang siap kebut-kebutan dijalanan.

"Bukannya nawarin tumpangan sebagai tetangga yang baik, malah ngeledek. Cih..." sahut Ariel yang berpura-pura akting seperti aktor antagonis dengan senyum menyeringainya.

Cakep banget sih ni cowok, seneng banget gue bisa godain dia. Apa gue tawarin tumpangan aja kali ya?

"Emang lu mau kemana? Kalo gue mau ngampus. Kampus gue deket dari sini. Kalo jauh, lu ga gue anterin hahaha"

"Kantor gue deket kok. Perusahaan Sa***t. Taukan lu?"

"Ya udah, masuk sini. Atau kalo lo bisa nyetir, lo aja deh nih biar gue yang pindah"

"Gue bisa nyetir, tapi males. Lo aja deh, gue juga kan entar yang turun duluan".

"Nyebelin ya bun" balas Dinda. Padahal ia sudah turun dari mobilnya agar Ariel bisa langsung masuk kemobil dan duduk di kursi kemudi. Malah ujung-ujungnya tetap Dinda juga yang nyetir.

"Haha, bukan nyebelin. Tapi sopan"

"Sopan darimana? Yang ada gue jadi telat nih gegara lu. Gue udah cape-cape turun, malah elunya ga mau nyetir"

"Santai dong bos, jangan bawel gitu dong. Besok pagi kalo lo mau pergi jam segini, bareng gue aja. Giliran gue yang anterin lo".

"Yakin nih ?"

"Iyalah, kapan sih gue becanda"

"Oke, besok anterin gue ngampus kalo gitu"

"Sip. Mana sini nomor hp lu biar gua telpon kalo mau berangkat"

"082375******. Kasih nama "cewe cantik" ya".

"Nggak, kasih nama "kutukan" aja hahaha"

"Eh, dah mau sampe nih. Mau turun dimana lo?" ucap Dinda mengakhiri perdebatan kecil mereka yang sepanjang perjalanan itu.

"Ya udah, noh depan dikit biar gua ga jauh-jauh jalan kakinya" ucap Ariel sambil menunjuk arah dekat pintu pagar kantornya.

"Makasih ya udah nganterin gue, btw panggil gue abang. Lu tuh masih bocah ya, gua 5 tahun lebih tua dari lu" sambung Ariel yang langsung saja keluar dari mobil setelah memberi siramin rohani kecil-kecilan kepada Dinda.

Dinda hanya bisa melongo sambil memperhatikan kepergian Ariel. Ia teringat waktu pertama kali bertemu dengan keluarga Ariel, tante bilang bahwa mereka hanya beda dua tahun.

Ih, ini pasti tante ngira aku yang ketuaan. Imut gini, masa beda 5 tahun jadi kaya 2 tahun. Emhh berarti umur Ariel 23 tahun, ga jauh jauh banget si.

"Astaga, gue kan mau ngampus. Kenapa jadi mikirin Ariel. Aaaaaa, jadi telat kan nih, bisa di tandain muka gue sama Pak Helmi perkara telat ngumpulin tugas. Tolong aku Tuhaan"

Dengan terburu-buru Dinda segera meninggalkan kantor Ariel dan menuju kampusnya. Untung saja jarak kantor dan kampus hanya selang 5 menitan. Namun tetap saja Dinda cemas, sebab ia sudah terlambat 2 menit sebelum waktu yang sudah ditentukan Pak Helmi untuk menyerahkan tugas.

"Aku kan udah berbuat baik Tuhan, tolong kerja samanya yaa... Bantulah hambamu ini biar ga telat. Menit di buat mundur kek" oceh Dinda bermonolog di dalam mobil.

Dinda sudah tak lagi peduli dengan sekitar sebab sendirinya pun sedang panik karena masih menyandang predikat junior saja ia sudah banyak tingkah, pikirnya. Bagaimana nanti jika sudah jadi senior di kampusnya.

Terlebih banyak yang bilang kalo makin lama kuliah tuh makin pusing. Apalagi seringnya ketemu orang baru selalu di tanya "Kuliah di mana?, Semester berapa? Ambil jurusan apa?". Ya kalo masih junior pasti semangatlah jawabnya. Karena semesternya masih sedikit.

Coba kalo yang sudah semester banyak, ganas pasti jawabannya. Di tanya "ambil jurusan apa?" jawabnya "ambil hikmahnya aja". Terus di tanya "Mudah ga jurusannya?" jawabnya "Mudah-mudahan masih bertahan". Sampe meme aja banyak yang ngangkat kisah tentang mahasiswa. Karena memang begitulah keluh-kesah mahasiswa.

Tapi buat yang tidak seberuntung Dinda, mereka-mereka yang memilih langsung bekerja tanpa kuliah. Kalian tetap istimewa dengan jalan yang kalian pilih. Belum tentu orang yang kalian pikir "beruntung" ini bisa mampu menjadi seperti kalian.

Yang harus kuat dengan segala kondisi, menahan untuk tak mengeluh meski jatuh berpuluh-puluh. Kita ini sama, meski Tuhan membedakan cara tuk mendewasakan kita.

Sejatinya, hidup ini adalah urusan-Nya, tapi manusia yang selalu meragukan takdir sehingga mencemaskan kehidupannya. Sedang di sana, di langit sana, mungkin Tuhan sedang tersenyum menatapnya yang gelisah seolah hidup berhenti sampai di sini ketika ia tak punya apa-apa.

Padahal Tuhan punya segala, bisa ia atur dengan hanya sekejap saja. Tugas kita sebagai manusia, merayuNya. Hingga ia menolong kita.

...-...

...-...

...-...

Jangan lupa di like dan komen ya guys, aku butuh support dari kalian agar novel ini bisa dengan semangat aku lanjutin☺

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Waah kl menit dibuat mundur kiamat dong Thor...🤔🤕☺️

2023-05-28

0

Oh Dewi

Oh Dewi

hahaha, habis merahnya gak ngotak lagi

2022-08-05

0

Novita Sari

Novita Sari

pipi kena tamparan kenyataan🤔🤦🤦😂

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Tetangga baru
2 2. Keluarga Om Setyo
3 3. Akrab
4 4. Berteman
5 5. Pergi Bersama
6 6. Pulang bersama
7 7. Temenin Makan
8 8. Temenin Makan (2)
9 9. Awal PDKT
10 10. Bukan Untukku
11 11. Buat Tugas
12 12. Asik-asik
13 13. Anggota Baru
14 14. Inikah Komitmen?
15 15. Jadian
16 16. Marah
17 17. Kepergok
18 18. Godain atau Godaan
19 19. Anniversary
20 20. Efek Kalah Suit
21 21. Bocah Tua Nakal
22 22. Runyam
23 23. Diam dan Rasakan
24 24. Ariel udah bahagia, Angel Kena Fitnah
25 Minggu bersama Ariel
26 26. Kondangan
27 27. Kondangan (2)
28 28. Pulang Kondangan
29 29. Muak
30 30. Terkecoh
31 31. Curhat Dijalan
32 32. Lega
33 33. Comeback
34 34. Tarik Ulur
35 35. Dia Kembali
36 36. Wisata Kuliner (1)
37 37. Wisata Kuliner (2)
38 38. Jadi Lebih Baik
39 39. Tahun ke-2
40 40. Beneran
41 41. Ulang Tahun
42 42. First Celebration
43 43. Kencan Minimalis
44 44. Candle Light Dinner
45 45. Dan Terjadi Lagi
46 46. Dia Pulang
47 47. Tarik-Ulur
48 48. Kita Ini Apa?
49 49. Gampang Curiga
50 50. Eh...
51 51. Rekor
52 52. Hancur
53 53. Resah
54 54. Batal
55 55. Gak Mau Lihat
56 56. Kamis
57 57. Jum'at
58 58. Hari Sabtu Harinya Ariel
59 59. Hari Sabtu Harinya Ariel (2)
60 60. Hari Sabtu Harinya Ariel (3)
61 61. Resmi Ngenes
62 62. Belum Siap
63 63. Misi Balas Budi Selesai
64 64. Seperti Sedia Kala
65 65. Lagi Apes
66 66. Kurang Kerjaan
67 67. Bertemu lagi
68 68. Mengenalnya
69 69. Belum Sembuh
70 70. Menjauh
71 71. Tak Di Undang
72 72. Ngobrol Lama
73 73. Kumpul Bareng
74 74. Malam Minggu Malam Kelabu
75 75. Akhir Cerita di Malam Minggu
76 76. Goodbye Mantan!
77 77. Kue Enak
78 78. Selasa Bersama
79 79. Hari Bersamanya
80 80. Hari Bersamanya (2)
81 81. Lanjutkan Misi
82 82. Lita Dalam Bahaya
83 83. Rumah Sakit
84 84. Korban Perasaan
85 Melupakanmu
86 Kabur
87 Gagal Janjian
88 Ajakan Nginap
89 Kebohongan Nanda
90 Akur
91 Lita berulah
92 Berhenti Berharap
93 Mustahil Tuk Pergi
94 Siapa Biang Keroknya (?)
95 Jenguk Nanda
96 Apa Yang Terjadi?
97 Dasar Lelaki Buaya
98 Bersamamu
99 KUA, I'm Coming.........
100 Dinda Nanda Menuju Halal
101 Gara-Gara Mantan
102 Ngedumel Part 2
103 Hari Yang Menegangkan
104 Ikut Suami
105 Aku Milikmu
106 Hari Pertama
107 Istri Siaga
108 Olahraga Jantung
109 Pulang Kerumah Dinda
110 Hari-H
111 Rumah Tangga Tak Selamanya Indah
112 Ujian Kita
113 Sepenggal Kisah Lama
114 Ku Diantara Kalian
115 Jangan Ada Dusta
116 Dinda VS Feza
117 Ini Rumah Tangga Kita!
118 Viral
119 Penyelesaian konflik
120 Ponakan untuk Jovan
121 Menyiapkan Kejutan
122 Hilang
123 Dimana Dirimu
124 Duka Dalam Hati
125 Gugur Bunga
126 Terendap Laraku
127 Kembali Pulang
128 Seperti Sedia Kala
129 Rencana Kencan ke Panti Asuhan
130 Kala Cinta Menggoda
131 Rama & Sherly
132 Kegalauan Jovan
133 Layu Sebelum Berkembang
134 Terbongkar
135 Permasalahan Feza
136 Kombo RaNda (Rama-Nanda)
137 Maju Tak Gentar
138 Keluar Zona Nyaman
139 Perjalanan Panjang
140 Perjalanan Panjang
141 Tinggal Serumah
142 Hari Pertama
143 DPR (Dibawah Pohon Rindang)
144 Rama Jatuh Sakit
145 Mendapat Teror
146 Pengambilan Keputusan
147 Hampir Kepincut Janda
148 Rama Sadar
149 Gagal Pulang
150 Akibat Salah Paham
151 Dijenguk Istri
152 Istri (Merujak) eh Merajuk
153 Minta di Servis
154 Bertengkar lagi
155 Nanda Cari Perkara
156 Malam Terakhir
157 Bubar Jalan
158 Ingatlah Hari Ini
159 Comeback Home
160 Hidup Bahagia Selamanya
161 Gagal
162 Usaha Rama
163 Masih Diam di Tempat
164 Tinggal Kenangan
165 Mengajaknya Menikah
166 Si Paling Ngebet Nikah
167 Persiapan
168 Tiba-Tiba Saja
169 Lamaran
170 Balas Dendam
171 Bunga Disiram, Kembang Tak Jadi
172 Masih Mendambanya
173 Kisah Pilu Masa Remaja
174 Masih Pakai Jari
175 Tsahhhhh
176 Gak Mau Kalah
177 Dinda Hamil?
178 Terlambat Menyesali
179 Mood Swing
180 Hal Positif
181 Baru Tahu
182 Introgasi
183 Beli Ganja Dapat Kebun Bunga
184 Semat dan Gunting
185 Dikira Pria Hidung Belang
186 Kembali Pulang
187 Panggilan Baru
188 Membongkar Rahasia
189 Sweet Life
190 Talk That Talk
191 Pelik
192 Mencari Dukungan
193 Orang Pertama
194 Pamit ala Nanda
195 Pamit ala Rama
196 Berangkat
197 Ditinggal Pergi
198 Memulai Misi
199 Mendapat Bukti
200 Kabar Buruk
201 Tak Bisa Percaya
202 Tersesat
203 Kalut
204 Wanted!!!
205 Wanted!!!
206 Gantung
207 Bertahan Hidup
208 Bukan Celeng (an) Rindu, Ini Rindu Celeng
209 Berkumpul
210 Menebus Yang Terlewatkan
211 Umar Al-Farizi
212 Pengumuman
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Tetangga baru
2
2. Keluarga Om Setyo
3
3. Akrab
4
4. Berteman
5
5. Pergi Bersama
6
6. Pulang bersama
7
7. Temenin Makan
8
8. Temenin Makan (2)
9
9. Awal PDKT
10
10. Bukan Untukku
11
11. Buat Tugas
12
12. Asik-asik
13
13. Anggota Baru
14
14. Inikah Komitmen?
15
15. Jadian
16
16. Marah
17
17. Kepergok
18
18. Godain atau Godaan
19
19. Anniversary
20
20. Efek Kalah Suit
21
21. Bocah Tua Nakal
22
22. Runyam
23
23. Diam dan Rasakan
24
24. Ariel udah bahagia, Angel Kena Fitnah
25
Minggu bersama Ariel
26
26. Kondangan
27
27. Kondangan (2)
28
28. Pulang Kondangan
29
29. Muak
30
30. Terkecoh
31
31. Curhat Dijalan
32
32. Lega
33
33. Comeback
34
34. Tarik Ulur
35
35. Dia Kembali
36
36. Wisata Kuliner (1)
37
37. Wisata Kuliner (2)
38
38. Jadi Lebih Baik
39
39. Tahun ke-2
40
40. Beneran
41
41. Ulang Tahun
42
42. First Celebration
43
43. Kencan Minimalis
44
44. Candle Light Dinner
45
45. Dan Terjadi Lagi
46
46. Dia Pulang
47
47. Tarik-Ulur
48
48. Kita Ini Apa?
49
49. Gampang Curiga
50
50. Eh...
51
51. Rekor
52
52. Hancur
53
53. Resah
54
54. Batal
55
55. Gak Mau Lihat
56
56. Kamis
57
57. Jum'at
58
58. Hari Sabtu Harinya Ariel
59
59. Hari Sabtu Harinya Ariel (2)
60
60. Hari Sabtu Harinya Ariel (3)
61
61. Resmi Ngenes
62
62. Belum Siap
63
63. Misi Balas Budi Selesai
64
64. Seperti Sedia Kala
65
65. Lagi Apes
66
66. Kurang Kerjaan
67
67. Bertemu lagi
68
68. Mengenalnya
69
69. Belum Sembuh
70
70. Menjauh
71
71. Tak Di Undang
72
72. Ngobrol Lama
73
73. Kumpul Bareng
74
74. Malam Minggu Malam Kelabu
75
75. Akhir Cerita di Malam Minggu
76
76. Goodbye Mantan!
77
77. Kue Enak
78
78. Selasa Bersama
79
79. Hari Bersamanya
80
80. Hari Bersamanya (2)
81
81. Lanjutkan Misi
82
82. Lita Dalam Bahaya
83
83. Rumah Sakit
84
84. Korban Perasaan
85
Melupakanmu
86
Kabur
87
Gagal Janjian
88
Ajakan Nginap
89
Kebohongan Nanda
90
Akur
91
Lita berulah
92
Berhenti Berharap
93
Mustahil Tuk Pergi
94
Siapa Biang Keroknya (?)
95
Jenguk Nanda
96
Apa Yang Terjadi?
97
Dasar Lelaki Buaya
98
Bersamamu
99
KUA, I'm Coming.........
100
Dinda Nanda Menuju Halal
101
Gara-Gara Mantan
102
Ngedumel Part 2
103
Hari Yang Menegangkan
104
Ikut Suami
105
Aku Milikmu
106
Hari Pertama
107
Istri Siaga
108
Olahraga Jantung
109
Pulang Kerumah Dinda
110
Hari-H
111
Rumah Tangga Tak Selamanya Indah
112
Ujian Kita
113
Sepenggal Kisah Lama
114
Ku Diantara Kalian
115
Jangan Ada Dusta
116
Dinda VS Feza
117
Ini Rumah Tangga Kita!
118
Viral
119
Penyelesaian konflik
120
Ponakan untuk Jovan
121
Menyiapkan Kejutan
122
Hilang
123
Dimana Dirimu
124
Duka Dalam Hati
125
Gugur Bunga
126
Terendap Laraku
127
Kembali Pulang
128
Seperti Sedia Kala
129
Rencana Kencan ke Panti Asuhan
130
Kala Cinta Menggoda
131
Rama & Sherly
132
Kegalauan Jovan
133
Layu Sebelum Berkembang
134
Terbongkar
135
Permasalahan Feza
136
Kombo RaNda (Rama-Nanda)
137
Maju Tak Gentar
138
Keluar Zona Nyaman
139
Perjalanan Panjang
140
Perjalanan Panjang
141
Tinggal Serumah
142
Hari Pertama
143
DPR (Dibawah Pohon Rindang)
144
Rama Jatuh Sakit
145
Mendapat Teror
146
Pengambilan Keputusan
147
Hampir Kepincut Janda
148
Rama Sadar
149
Gagal Pulang
150
Akibat Salah Paham
151
Dijenguk Istri
152
Istri (Merujak) eh Merajuk
153
Minta di Servis
154
Bertengkar lagi
155
Nanda Cari Perkara
156
Malam Terakhir
157
Bubar Jalan
158
Ingatlah Hari Ini
159
Comeback Home
160
Hidup Bahagia Selamanya
161
Gagal
162
Usaha Rama
163
Masih Diam di Tempat
164
Tinggal Kenangan
165
Mengajaknya Menikah
166
Si Paling Ngebet Nikah
167
Persiapan
168
Tiba-Tiba Saja
169
Lamaran
170
Balas Dendam
171
Bunga Disiram, Kembang Tak Jadi
172
Masih Mendambanya
173
Kisah Pilu Masa Remaja
174
Masih Pakai Jari
175
Tsahhhhh
176
Gak Mau Kalah
177
Dinda Hamil?
178
Terlambat Menyesali
179
Mood Swing
180
Hal Positif
181
Baru Tahu
182
Introgasi
183
Beli Ganja Dapat Kebun Bunga
184
Semat dan Gunting
185
Dikira Pria Hidung Belang
186
Kembali Pulang
187
Panggilan Baru
188
Membongkar Rahasia
189
Sweet Life
190
Talk That Talk
191
Pelik
192
Mencari Dukungan
193
Orang Pertama
194
Pamit ala Nanda
195
Pamit ala Rama
196
Berangkat
197
Ditinggal Pergi
198
Memulai Misi
199
Mendapat Bukti
200
Kabar Buruk
201
Tak Bisa Percaya
202
Tersesat
203
Kalut
204
Wanted!!!
205
Wanted!!!
206
Gantung
207
Bertahan Hidup
208
Bukan Celeng (an) Rindu, Ini Rindu Celeng
209
Berkumpul
210
Menebus Yang Terlewatkan
211
Umar Al-Farizi
212
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!